Anda di halaman 1dari 14

GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN POST

OPERASI BPH DENGAN BLADDER TRAINING DI RS


TK III DR. R SOEHARSONO BANJARMASIN

ZULKIFLI MINGKA
NIM 11409715038

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI/TANJUNGPURA


TAHUN 2018
BAB I
Menurut Sjamsuhidajat (2011), Benigna Prostat Hiperplasia merupakan
kelenjar periuretral yang mendesak jaringan prostat ke perifer. Pembesaran
prostat menyebabkan penyempitan lumen uretra prostatika sehingga
menghambat aliran urin. Keadaan ini menyebabkan peningkatan
intravesikal ke seluruh bagian kandung kemih sampai pada kedua muara
ureter, sehingga akibat tekanan tinggi menimbulkan aliran balik urin
dikandung kemih ke ureter dan menimbulkan refluks vesiko-ureter.

Dunia

Prevalensi Indonesia

Kalsel
Beberapa cara mengatasi yaitu dengan
cara pemebedahan menuru Purnomo
(2011) Pembedahan kelenjar prostat pada
pasien BPH bertujuan untuk
menghilangkan obstruksi aliran urin.

Keluhan yang disampaikan oleh pasien BPH


seringkali berupa LUTS (lower urinary tract
symptoms) yang terdiri atas gejala obstruksi
(voiding symptoms) maupun iritasi (storage
symptoms) yang meliputi: frekuensi miksi
meningkat, urgensi, nokturia, pancaran miksi
lemah dan sering terputus-putus (intermitensi),
merasa tidak puas sehabis miksi, dan tahap
selanjutnya terjadi retensi urine (American
Urological Association, 2010).
Setelah prosedur TURP, dokter bedah akan memasukan
triple-lumen catheter ke dalam kandung kemih untuk irigasi
agar tidak tembentuk gumpalan yang dapat menyumbat
kateter. Hal ini dikarenakan selama pemasangan kateter otot
detrusor kandung kemih tidak aktif mengkontrasikan
kandung kemih, akibatnya otot detrusor tidak segera
merespon untuk mengosongkan kandung kemih ketika kateter
urin dilepas.

Bladder training merupakan latihan


kandung kemih sebagai salah satu upaya
mengembalikan fungsi kandung kemih yang
mengalami gangguan
Rumusan Masalah

Tujuan Studi Kasus

Manfaat Studi Kasus


BAB II

Konsep Benign
Prostate Hyperplasia
Penderita BPH adalah
keluhan pada saluran
kemih bagian bawah atau
dikenal dengan istilah
Salah satu tindakan LUTS (Lower Urinary
pembedahan yang paling Tract Syndromes).
banyak digunakan untuk
menangani BPH adalah
Benign Prostate TUR Prostat yang
Hyperplasia (BPH) atau merupakan bagian dari
disebut juga dengan pembedahan endourologi.
Pembesaran Prostat Jinak
(PPJ) adalah suatu
pembesaran prostat non
neoplastik. Pembesaran ini
disebabkan oleh proliferasi
berlebih sel-sel penyusun
kelenjar.
Konsep Bladder
training
Bladder training dapat
dilakukan pada pasien
yang mengalami
inkontinensia, pada pasien
Bladder training bertujuan yang terpasang kateter
untuk mengembangkan dalam waktu yang lama
tonus otot dan spingter sehingga fungsi spingter
kandung kemih agar kandung kemih terganggu
Bladder training berfungsi optimal. Latihan
merupakan latihan ini dilakukan pada pasien
kandung kemih sebagai setelah kateter terpasang
salah satu upaya dalam jangka waktu yang
mengembalikan fungsi lama
kandung kemih yang
mengalami gangguan
(Lutfie, 2008).
Konsep
Askep

Pengkajian Head
To To

Diagnosa
Keperawatan

Meode
Dokkumentasi
Keperawatan
BAB III

Rencana Subjek Studi


Studi Kasus Kasus

Metode Kriteria
Deskriptif Inklusi

Kriteria
Eksklusi
•Post Op BPH adalah penatalaksanaan
pada pasien BPH untuk jangka panjang.
Definisi •Bladder training adalah latihan kandung
kemih sebagai salah satu upaya
Oprasional mengembalikan fungsi kandung kemih
yang mengalami gangguan

• RS TK III Dr. R. Soeharsono


Lokasi dan Banjarmasin
Waktu • Rencana penelitian dilakukan pada
bulan Juni 2018 minggu kedua.
Pelaksanaan

•Dalam melakukan studi kasus ini instrument


yang akan digunakan adalah format asuhan

Instrumen keperawatan menggunakan metode Asuhan


Keperawatan Berdasarkan Diagnosis Medis
dan NANDA (North American Nursing
Studi Kasus Diagnosis Associaton) dan SOP bladder
training
ANALISA DATA

Studi Studi
dokumentasi kepustakaan

Data
sekunder
Wawancara

Pemeriksaan
Observasi
fisik

Data
primer
ETIKA STUDI KASUS

Respect For
Persons

Beneficence

Justice

Anda mungkin juga menyukai