Drs. Buddy Riyanto, M.Si. Program Studi S1. Keperawatan STIKES Kusuma Husada Surakart NILAI Segala sesuatu yang menarik manusia sebagai obyek Segala sesuatu tentang yang baik atau yang buruk Perumusan tentang apa yang diinginkan/tidak diinginkan atau apa yang boleh atau tidak boleh SISTEM NILAI BUDAYA Konsep nilai yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat membentuk sistem nilai budaya Semua sistem yang lebih konkrit seperti aturan-aturan khusus, hukum, norma, semuanya berpedoman pada sistem nilai budaya Sistem nilai budaya meresap kuat dalam jiwa warga masyarakat sehingga sukar diganti dengan nilai-nilai budaya lain dalam waktu singkat. Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial, namun ada kecenderungan konflik, bersaing. Maka berdasarkan sistem nilai budaya dibentuklah lembaga- lembaga sosial kemasyarakatan untuk mengatur hubungan antar manusia di dalam suatu masyarakat LEMBAGA SOSIAL Lembaga Sosial (Lembaga kemasyarakatan) adalah himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada sesuatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat. Menurut Robert Mc Iver dan Charles H. Page: Lembaga Sosial merupakan tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang berkelompok dalam suatu kelompok masyarakat Leopold Von Wiese dan Howard Becker: Lembaga Sosial merupakan suatu jaringan proses-proses hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan- hubungan tersebut serta pola-polanya, sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan kelompoknya. Fungsi Lembaga Sosial : 1. Memberikan pedoman kpd anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama menyangkut kebutuhan pokok. 2. Menjaga keutuhan masyarakat 3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan pengendalian sosial (pengawasan masyarakat thd tingkah laku anggotanya) Norma-Norma Masyarakat 1. Cara (Usage), menunjuk pada suatu perbuatan, tidak ada sangsi 2. Kebiasaan (Folksway) perbuatan yang diulang- ulang dalam bentuk yang sama. Mempunyai kekuatan mengikat. Norma-Norma Masyarakat ………..
3. Tata kelakuan (Mores) merupakan kebiasaan
yang dianggap sebagai cara berperilaku dan diterima sebagai norma-norma pengatur. 4. Adat-istiadat (Customs) tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat. Ada sangsi. Pengendalian Sosial Supaya anggoata masuyarakat mentaati norma-norma yang berlaku, diciptakan Pengendalian Sosial (social control). Sistem pengendalian yang merupakan proses yang dijalankan masyarakat selalu disesuaikan dengan nilai-niulai dan kaidah-kaidah yang berlaku dalam masyarakat. Pengendalian Sosial dapat bersifat preventif ataupun represif Macam Alat pengendalian Sosial: 1. Mempertebal keyakianan anggota masyarakat akan kebaikan norma-norma masyarakat. 2. Memberikan penghargaan kpd anggota masyarakat yang taat pada norma-norma kemasyarakatan ……….. Alat pengendalian Sosial :
3. Mengembangkan rasa malu dalam diri atau jiwa
anggota masyarakat bila mereka menyimpang atau menyeleweng dari norma-norma kemasyarakatan dan nilai-nilai yang berlaku 4. Menimbulkan rasa takut 5. Menciptakan sistem hukum, yaitu tata tertib dengan sangsi yang tepat bagi para pelanggar. Perkembangan Sistem Nilai Budaya Sistem nilai budaya merupakan hasil dialektika antar anggota masyarakat tentang suatu fenomena sosial dan berlaku dalam suatu kurun waktu tertentu. Selanjutnya ia akan berubah (direvisi) sebagaimana perubahan yang terjadi pada alam pemikiran masyarakat itu sendiri Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Nilai Budaya
Perkembangan nilai budaya dalam
suatu masyarakat dipengaruhi faktor internal dan faktor ekternal Perkembangan sistem nilai budaya Bangsa Indonesia selain karena faktor internal dalam negeri juga terpengaruh dengan lingkungan eksternal (masyarakat global). Faktor –faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi sistem nilai budaya tersebut antara lain meliputi: 1. Kondisi geografis 2. Kondisi Demografis 3. Kondisi Ekonomi, Sosial, dan Politik 4. Terpaan informasi, melalui media massa/ internet 5. Perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi 6. Perubahan sub-sub sistem di dalam masyarakat Masyarakat tidak ada yang statis, semuanya mengalami perubahan, pada umumnya berkembang, namun ada pula yang mengalami penyusutan bahkan punah. Ada masyarakat yang kebudayaan dan peradabannya pada jaman dahulu dominan, tapi sekarang justru terkebelakang, dan sebaliknya. Contoh: Romawi kuno, Mesir kuno, Inca & Maya Indian, Nusantara ………. Perubahan Sosial Gillin & Gillin : Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima yang disebabkan baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi inovasi dalam masyarakat. David Berry : Perubahan Sosial adalah perubahan pada struktur masyarakat, yang terjadi sebagai akibat dari perubahan norma-norma sosial. Burhan Bungin (2007:91) : Perubahan Sosial adalah proses yang dialami oleh anggota masyarakat serta semua unsur- unsur budaya dan sistem-sistem sosial, dimana semua tingkat kehidupan masyarakat secara sukarela atau dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial lama kemudian menyesuaikan diri atau menggunakan yang baru. Samuel Koening: Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dlm pola-pola kehidupan manusia, karena sebab-sebab internal dan eksternal Soerjono Soekanto: Perubahan sosial dapat dimaknai sebagai perubahan pada struktur sosial dan pola proses sosial. Selo Soemardjan: Perubahan sosial adalah segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok masyarakat. Gillin & Gillin: Suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis kebudayaan materiel, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat tersebut. Perubahan karena....... Havens .A.Eugene: 1. Communication: transmisi sarana fungsional untuk mencapai kebutuhan baru 2. Relative deprivation: menganggap yang baru lebih baik dari yang lama 3. Voluntary organization: timbulnya pengelompokan yang sifatnya bebas dari ikatan-ikatan kepentingan tertentu yang melakukan fungsi menerapkan alternatif baru Menurut Schoorl : 1. Tdk menyetujui keadaan: selalu menolak wlp dihati sj faktor pendidikan/ keyakinan ttt 2. Acuh tak acuh: tdk mengikuti,merasa tdk terikat,tdk masuk sub-kultur berlaku 3. Tidak puas: mengikuti, merasa terasing krn ada alternatif lain 4. Mengandung rasa dendam: setuju,tetapi tdk puas dg kedudukan mereka didalamnya Kategori Perubahan Sosial : 1. Immanent Change: suatu bentuk perubahan sosial yg berasal dr dlm sistem itu sendiri dg sedikit/tanpa inisiatif dr luar 2. Selective Contact Change: outsider sec tdk sadar dan spontan membawa ide-ide baru kpd anggota-anggota drpd sistem sosial 3. Directed contact change: ide-ide baru dibawa dg sengaja oleh outsider Tahap Proses Perubahan menurut Rogers :
1. Invention : proses perubahan dimana suatu ide
baru diciptakan dan dikembangkan dalam masyarakat 2. Diffusion : proses perubahan dimana ide-ide baru tersebut disampaikan melalui suatu sistem-sistem hubungan sosial tertentu 3. Qonsequence: proses perubahan yg terjadi didalam sistem masyarakat, sebagai hasil dr adopsi maupun rejection thd ide-ide baru Tingkatan Proses Adopsi: Singh dasar keadaan di India
1. Need, kebutuhan: ketdkpuasan seorang berhasrat
mengubah praktek2 yg telah ada 2. Awareness, pengetahuan:mengetahui ttg pembaharuan tanpa mengetahui seluk beluknya 3. Interest, kepentingan:mencoba mengetahui lebih banyak ttg pembaharuan 4. Deliberation, pertimbangan yg matang:mencoba/tdk 5. Trial, percobaan: kadang menggunakan sebagian/sepenuhnya 6. Evaluation, penilaian: menilai penyelenggaraan pembaharuan 7. Adoption, pemilikan: keputusan unt menggunakan praktek2 pd dasar yg berkelanjutan Kategori Kelompok Penerima Inovasi Baru: Rogers 1. Innovators : klp yg pertama berani mencoba inovasi tanpa pertimbangan kerugian,cirilingk kosmopolitan, pendidikan formal tinggi, sanggup menerima resiko krn kedudukan ekonomi, hub sistem sos terbatas 2. Early Adopters: kelp masih mempertimbangkan untung rugi, melihat kepentingan lambat menerima, ciri: orang lokal banyak opinion leader 3. Early Mayority: klp lebih moderat dlm menerima inovasi, ciri: campuran kosmopolitan dan lokal, sangat hati2/waspada 4. Late Mayority:klp penerima lambat, ciri: mereka selalu mengikut apabila diterima oleh kebanyakan orang 5. Laggard: gol yg terlambat, orientasi selalu pd masa lampau, ciri: ukuran tradisi dan kebiasaan Ciri – Ciri Inovasi : 1. Memiliki suatu keuntungan relatif, keuntungan tdk mudah diketahui orang sec cepat hrs menunggu keadaan krisis unt membuktikan keunggulan inovasi tadi dibanding dg barang2 yg sdh ada 2. Compatibility, sejauhmana gagasan baru selaras dg nilai dan pola tingkat laku yg dianut masy sekrgg 3. Complexity, inovasi yg rumit dan perlu prosedur yg berbelit– mungkin ditolak 4. Divisibility, dapaatkah inovasi dicoba sec terbatas 5. Communicability, dapat diamati dan mudah dilihat kmd diceritakan pada orang satu pd orang lain Penyebab Perubahan Sosial: 1. Penyebab Internal 1. Bertambah atau berkurangnya penduduk 2. Penemuan-penemuan baru 3. Konflik dalam masyarakat 4. Terjdinya pemberontakan atau revolusi 2. Penyebab Eksternal 1. Perubahan lingkungan fisik/alam 2. Peperangan dengan negara lain 3. Pengaruh kebudayaan atau perubahan yang dialami masyarakat lain. Faktor Pendukung Perubahan Sosial: 1. Kontak dengan budaya lain 2. Sistem pendidikan yang maju 3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju 4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan “menyimpang” 5. Masyarakat yang bersifat terbuka 6. Heterogenita penduduk 7. Ketidak puasan masyarakat thd kondisi tertentu 8. Orientasi ke masa depan 9. Adanya nilai yang menekankan pentingnya peningkatan taraf hidup Faktor Penghambat Perubahan sosial: 1. Kurang berhubungan dengan masyarakat lain 2. Perkembangan Iptek yang lambat 3. Sikap masyarakat yang cenderung tradisional dan konservatif 4. Adanya vested interest 5. Kekhawatiran akan terjadinya kegoyahan dalam integrasi kebudayaan 6. Prasangka buruk terhadap hal-hal baru / asing 7. Hambatan ideologis 8. Kebiasaan-kebiasaan (buruk) yang sulit dirubah 9. Nilai pasrah terhadap keadaan. Bentuk–Bentuk Perubahan
1. Perubahan yang lambat (evolusi) dan
yang cepat (revolusi) 2. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan yang pengaruhnya besar Bentuk–Bentuk Perubahan 3. Perubahan yang dikehendaki (intended change) atau perubahan yang direncanakan (planned change) 4. Perubahan yang tidak dikehendaki (unintended change) atau perubahan yang tidak direncanakan (Unplanned change) Perubahan Masyarakat sebagai dampak Kontak Antar Budaya Level Kelompok Level Individu 1. Genocide 1. Passing 1. In-group thd Out-group 2. Chauvinistic 2. Out-group thd In-group 3. Marginal 2. Asimilasi 4. Mediating Person 3. Segresi & Swa-Segresi 4. Integrasi Kontak manusia/masyarakat antar budaya dapat terjadi secara langsung (face to face) atau tidak langsung (by media) Dewasa ini perubahan-perubahan yang sangat cepat diyakini terjadi karena adanya pengaruh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kontent media massa berpengaruh secara signifikan pada khalayaknya. Dalam konteks budaya, pengaruh media tersebut dapat bersifat positif, ada juga yang negatif. Media mempercepat terbentuknya budaya massa (mass culture) dan budaya populer (pop culture) TIK menerobos hambatan ruang dan waktu, namun karakteristik yang berbeda antara desa – kota tidaklah cepat memudar. TAHAPAN TRANSISI SOSIOLOGIS POSTMODERN