Anda di halaman 1dari 37

Materi kuliah: 5

Ilmu Sosial Budaya


Drs. Buddy Riyanto, M.Si.
Program Studi S1. Keperawatan
STIKES Kusuma Husada Surakart
NILAI
 Segala sesuatu yang menarik manusia sebagai obyek
 Segala sesuatu tentang yang baik atau yang buruk
 Perumusan tentang apa yang diinginkan/tidak
diinginkan atau apa yang boleh atau tidak boleh
SISTEM NILAI BUDAYA
 Konsep nilai yang hidup dalam alam pikiran sebagian
besar warga masyarakat membentuk sistem nilai
budaya
 Semua sistem yang lebih konkrit seperti aturan-aturan
khusus, hukum, norma, semuanya berpedoman pada
sistem nilai budaya
 Sistem nilai budaya meresap kuat dalam jiwa warga
masyarakat sehingga sukar diganti dengan nilai-nilai
budaya lain dalam waktu singkat.
 Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial,
namun ada kecenderungan konflik, bersaing.  Maka
berdasarkan sistem nilai budaya dibentuklah lembaga-
lembaga sosial kemasyarakatan untuk mengatur
hubungan antar manusia di dalam suatu masyarakat
LEMBAGA SOSIAL
 Lembaga Sosial (Lembaga kemasyarakatan) adalah
himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang
berkisar pada sesuatu kebutuhan pokok di dalam
kehidupan masyarakat.
 Menurut Robert Mc Iver dan Charles H. Page:
Lembaga Sosial merupakan tata cara atau prosedur
yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan
antar manusia yang berkelompok dalam suatu
kelompok masyarakat
 Leopold Von Wiese dan Howard Becker: Lembaga
Sosial merupakan suatu jaringan proses-proses
hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia
yang berfungsi untuk memelihara hubungan-
hubungan tersebut serta pola-polanya, sesuai dengan
kepentingan-kepentingan manusia dan kelompoknya.
Fungsi Lembaga Sosial :
1. Memberikan pedoman kpd anggota masyarakat,
bagaimana mereka harus bertingkah laku atau
bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah
dalam masyarakat, terutama menyangkut kebutuhan
pokok.
2. Menjaga keutuhan masyarakat
3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk
mengadakan pengendalian sosial (pengawasan
masyarakat thd tingkah laku anggotanya)
Norma-Norma Masyarakat
1. Cara (Usage), menunjuk pada suatu perbuatan,
tidak ada sangsi
2. Kebiasaan (Folksway)  perbuatan yang diulang-
ulang dalam bentuk yang sama. Mempunyai
kekuatan mengikat.
Norma-Norma Masyarakat ………..

3. Tata kelakuan (Mores)  merupakan kebiasaan


yang dianggap sebagai cara berperilaku dan
diterima sebagai norma-norma pengatur.
4. Adat-istiadat (Customs)  tata kelakuan yang
kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola
perilaku masyarakat. Ada sangsi.
Pengendalian Sosial
 Supaya anggoata masuyarakat mentaati norma-norma
yang berlaku, diciptakan Pengendalian Sosial (social
control). Sistem pengendalian yang merupakan proses
yang dijalankan masyarakat selalu disesuaikan dengan
nilai-niulai dan kaidah-kaidah yang berlaku dalam
masyarakat.
 Pengendalian Sosial dapat bersifat preventif ataupun
represif
Macam Alat pengendalian Sosial:
1. Mempertebal keyakianan anggota masyarakat akan
kebaikan norma-norma masyarakat.
2. Memberikan penghargaan kpd anggota masyarakat
yang taat pada norma-norma kemasyarakatan
……….. Alat pengendalian Sosial :

3. Mengembangkan rasa malu dalam diri atau jiwa


anggota masyarakat bila mereka menyimpang atau
menyeleweng dari norma-norma kemasyarakatan
dan nilai-nilai yang berlaku
4. Menimbulkan rasa takut
5. Menciptakan sistem hukum, yaitu tata tertib
dengan sangsi yang tepat bagi para pelanggar.
Perkembangan Sistem Nilai Budaya
 Sistem nilai budaya merupakan hasil
dialektika antar anggota masyarakat
tentang suatu fenomena sosial dan
berlaku dalam suatu kurun waktu
tertentu.
 Selanjutnya ia akan berubah (direvisi)
sebagaimana perubahan yang terjadi
pada alam pemikiran masyarakat itu
sendiri
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Nilai Budaya

 Perkembangan nilai budaya dalam


suatu masyarakat dipengaruhi faktor
internal dan faktor ekternal
 Perkembangan sistem nilai budaya
Bangsa Indonesia selain karena faktor
internal dalam negeri juga terpengaruh
dengan lingkungan eksternal
(masyarakat global).
 Faktor –faktor internal dan eksternal yang
mempengaruhi sistem nilai budaya tersebut antara
lain meliputi:
1. Kondisi geografis
2. Kondisi Demografis
3. Kondisi Ekonomi, Sosial, dan Politik
4. Terpaan informasi, melalui media massa/ internet
5. Perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi
6. Perubahan sub-sub sistem di dalam masyarakat
 Masyarakat tidak ada yang statis, semuanya
mengalami perubahan, pada umumnya
berkembang, namun ada pula yang
mengalami penyusutan bahkan punah.
 Ada masyarakat yang kebudayaan dan
peradabannya pada jaman dahulu dominan,
tapi sekarang justru terkebelakang, dan
sebaliknya.
 Contoh: Romawi kuno, Mesir kuno, Inca & Maya
Indian, Nusantara ……….
Perubahan Sosial
 Gillin & Gillin : Perubahan sosial adalah suatu
variasi dari cara-cara hidup yang diterima yang
disebabkan baik karena perubahan kondisi
geografis, kebudayaan, komposisi penduduk,
ideologi, maupun adanya difusi inovasi dalam
masyarakat.
 David Berry : Perubahan Sosial adalah
perubahan pada struktur masyarakat, yang terjadi
sebagai akibat dari perubahan norma-norma
sosial.
 Burhan Bungin (2007:91) : Perubahan
Sosial adalah proses yang dialami oleh
anggota masyarakat serta semua unsur-
unsur budaya dan sistem-sistem sosial,
dimana semua tingkat kehidupan
masyarakat secara sukarela atau
dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal
meninggalkan pola-pola kehidupan,
budaya, dan sistem sosial lama kemudian
menyesuaikan diri atau menggunakan yang
baru.
 Samuel Koening: Perubahan sosial
menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang
terjadi dlm pola-pola kehidupan manusia,
karena sebab-sebab internal dan eksternal
 Soerjono Soekanto: Perubahan sosial
dapat dimaknai sebagai perubahan pada
struktur sosial dan pola proses sosial.
 Selo Soemardjan: Perubahan sosial adalah
segala perubahan-perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan, yang
mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk
didalamnya nilai, sikap, dan pola perilaku
di antara kelompok-kelompok masyarakat.
 Gillin & Gillin: Suatu variasi dari cara-cara
hidup yang telah diterima baik karena
perubahan-perubahan kondisi geografis
kebudayaan materiel, komposisi penduduk,
ideologi maupun karena adanya difusi atau
penemuan-penemuan baru dalam
masyarakat tersebut.
Perubahan karena.......
Havens .A.Eugene:
1. Communication: transmisi sarana
fungsional untuk mencapai kebutuhan
baru
2. Relative deprivation: menganggap yang
baru lebih baik dari yang lama
3. Voluntary organization: timbulnya
pengelompokan yang sifatnya bebas dari
ikatan-ikatan kepentingan tertentu yang
melakukan fungsi menerapkan alternatif
baru
Menurut Schoorl :
1. Tdk menyetujui keadaan: selalu
menolak wlp dihati sj faktor
pendidikan/ keyakinan ttt
2. Acuh tak acuh: tdk mengikuti,merasa tdk
terikat,tdk masuk sub-kultur berlaku
3. Tidak puas: mengikuti, merasa terasing
krn ada alternatif lain
4. Mengandung rasa dendam:
setuju,tetapi tdk puas dg kedudukan
mereka didalamnya
Kategori Perubahan Sosial :
1. Immanent Change: suatu bentuk perubahan
sosial yg berasal dr dlm sistem itu sendiri dg
sedikit/tanpa inisiatif dr luar
2. Selective Contact Change: outsider sec tdk
sadar dan spontan membawa ide-ide baru kpd
anggota-anggota drpd sistem sosial
3. Directed contact change: ide-ide baru dibawa
dg sengaja oleh outsider
Tahap Proses Perubahan menurut Rogers :

1. Invention : proses perubahan dimana suatu ide


baru diciptakan dan dikembangkan dalam
masyarakat
2. Diffusion : proses perubahan dimana ide-ide
baru tersebut disampaikan melalui suatu
sistem-sistem hubungan sosial tertentu
3. Qonsequence: proses perubahan yg terjadi
didalam sistem masyarakat, sebagai hasil dr
adopsi maupun rejection thd ide-ide baru
Tingkatan Proses Adopsi: Singh dasar keadaan di India

1. Need, kebutuhan: ketdkpuasan seorang berhasrat


mengubah praktek2 yg telah ada
2. Awareness, pengetahuan:mengetahui ttg pembaharuan
tanpa mengetahui seluk beluknya
3. Interest, kepentingan:mencoba mengetahui lebih
banyak ttg pembaharuan
4. Deliberation, pertimbangan yg matang:mencoba/tdk
5. Trial, percobaan: kadang menggunakan
sebagian/sepenuhnya
6. Evaluation, penilaian: menilai penyelenggaraan
pembaharuan
7. Adoption, pemilikan: keputusan unt menggunakan
praktek2 pd dasar yg berkelanjutan
Kategori Kelompok Penerima Inovasi Baru: Rogers
1. Innovators : klp yg pertama berani mencoba inovasi
tanpa pertimbangan kerugian,cirilingk kosmopolitan,
pendidikan formal tinggi, sanggup menerima resiko krn
kedudukan ekonomi, hub sistem sos terbatas
2. Early Adopters: kelp masih mempertimbangkan
untung rugi, melihat kepentingan lambat menerima,
ciri: orang lokal banyak opinion leader
3. Early Mayority: klp lebih moderat dlm menerima
inovasi, ciri: campuran kosmopolitan dan lokal, sangat
hati2/waspada
4. Late Mayority:klp penerima lambat, ciri: mereka selalu
mengikut apabila diterima oleh kebanyakan orang
5. Laggard: gol yg terlambat, orientasi selalu pd masa
lampau, ciri: ukuran tradisi dan kebiasaan
Ciri – Ciri Inovasi :
1. Memiliki suatu keuntungan relatif, keuntungan
tdk mudah diketahui orang sec cepat  hrs
menunggu keadaan krisis unt membuktikan
keunggulan inovasi tadi dibanding dg barang2 yg
sdh ada
2. Compatibility, sejauhmana gagasan baru selaras dg
nilai dan pola tingkat laku yg dianut masy sekrgg
3. Complexity, inovasi yg rumit dan perlu prosedur yg
berbelit– mungkin ditolak
4. Divisibility, dapaatkah inovasi dicoba sec terbatas
5. Communicability, dapat diamati dan mudah
dilihat kmd diceritakan pada orang satu pd orang
lain
Penyebab Perubahan Sosial:
1. Penyebab Internal
1. Bertambah atau berkurangnya penduduk
2. Penemuan-penemuan baru
3. Konflik dalam masyarakat
4. Terjdinya pemberontakan atau revolusi
2. Penyebab Eksternal
1. Perubahan lingkungan fisik/alam
2. Peperangan dengan negara lain
3. Pengaruh kebudayaan atau perubahan yang dialami
masyarakat lain.
Faktor Pendukung Perubahan
Sosial:
1. Kontak dengan budaya lain
2. Sistem pendidikan yang maju
3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan
keinginan-keinginan untuk maju
4. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan
“menyimpang”
5. Masyarakat yang bersifat terbuka
6. Heterogenita penduduk
7. Ketidak puasan masyarakat thd kondisi tertentu
8. Orientasi ke masa depan
9. Adanya nilai yang menekankan pentingnya
peningkatan taraf hidup
Faktor Penghambat Perubahan
sosial:
1. Kurang berhubungan dengan masyarakat lain
2. Perkembangan Iptek yang lambat
3. Sikap masyarakat yang cenderung tradisional dan
konservatif
4. Adanya vested interest
5. Kekhawatiran akan terjadinya kegoyahan dalam
integrasi kebudayaan
6. Prasangka buruk terhadap hal-hal baru / asing
7. Hambatan ideologis
8. Kebiasaan-kebiasaan (buruk) yang sulit dirubah
9. Nilai pasrah terhadap keadaan.
Bentuk–Bentuk Perubahan

1. Perubahan yang lambat (evolusi) dan


yang cepat (revolusi)
2. Perubahan yang pengaruhnya kecil
dan yang pengaruhnya besar
Bentuk–Bentuk Perubahan
3. Perubahan yang dikehendaki (intended change)
atau perubahan yang direncanakan (planned
change)
4. Perubahan yang tidak dikehendaki (unintended
change) atau perubahan yang tidak direncanakan
(Unplanned change)
Perubahan Masyarakat sebagai dampak Kontak
Antar Budaya
Level Kelompok Level Individu
1. Genocide 1. Passing
1. In-group thd Out-group 2. Chauvinistic
2. Out-group thd In-group
3. Marginal
2. Asimilasi
4. Mediating Person
3. Segresi & Swa-Segresi
4. Integrasi
 Kontak manusia/masyarakat antar budaya dapat
terjadi secara langsung (face to face) atau tidak
langsung (by media)
 Dewasa ini perubahan-perubahan yang sangat cepat
diyakini terjadi karena adanya pengaruh
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
 Kontent media massa berpengaruh secara signifikan
pada khalayaknya. Dalam konteks budaya, pengaruh
media tersebut dapat bersifat positif, ada juga yang
negatif.
 Media mempercepat terbentuknya budaya massa
(mass culture) dan budaya populer (pop culture)
 TIK menerobos hambatan ruang dan waktu, namun
karakteristik yang berbeda antara desa – kota tidaklah
cepat memudar.
TAHAPAN TRANSISI SOSIOLOGIS
POSTMODERN

MODERN

TRANSISI

TRADISIONAL

AGROKULTURAL

PRIMITIF (Burhan Bungin, 2007: 92)

Anda mungkin juga menyukai