Anda di halaman 1dari 19

ILMU DASAR KEPERAWATAN

ETI SUMIATI, M.Sc

STIKES MATARAM 2019


SISTEM PERTAHANAN TUBUH

 Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari


lingkungan yang mengandung mikrobia
patogen di sekelilingnya.
 Mikrobia tersebut dapat menimbulkan
penyakit infeksi pada manusia.
 Tubuh manusia akan selalu terancam oleh
paparan bekteri, virus, parasit, radiasi
matahari dan polusi.
• Biasanya kita dilindungi oleh sistem
pertahanan tubuh, sistem kekebalan
tubuh, terutama makrofag.

• Gizi yang baik/lengkap.

• Serangan/paparan yang berlebihan


dapat menekan sistem pertahanan
tubuh, sistem kekebalan tubuh
sehingga keadaan ini mengakibatkan
timbulnya penyakit
Imunitas/kekebalan adalah suatu sistem/ mekanisme
pada organisme yang melindungi tubuh terhadap
pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan
membunuh patogen serta sel-sel tumor.

Sistem ini mendeteksi berbagai macam pengaruh


biologis luar yang luas.

 Organisme akan melindungi tubuhnya dari infeksi


bakteri, virus serta parasit dan zat-zat asing lain dan
memusnahkan mereka dari sel/jaringan sehat agar
tetap berfungsi seperti biasa.
Infeksi merupakan proses invasi dan multiplikasi
berbagai mikroorganisme ke dalam tubuh (seperti
bakteri, virus, jamur, dan parasit), yang saat dalam
keadaan normal, mikroorganisme tersebut tidak
terdapat di dalam tubuh.
Sebenarnya, di beberapa tempat dalam tubuh kita
pun, seperti di dalam mulut atau usus, terdapat
banyak mikroorganisme yang hidup secara alamiah
dan biasanya tidak menyebabkan infeksi.
Namun, dalam beberapa kondisi, beberapa
mikroorganisme tersebut juga dapat menyebabkan
penyakit.
 Bakteri, virus, jamur, dan parasit memiliki
berbagai cara untuk masuk ke dalam tubuh.
 Cara penularannya dibagi menjadi kontak
langsung dan tidak langsung.
 Kontak langsung terdiri atas penyebaran orang
ke orang (misalnya dari bersin, kontak seksual,
atau semacamnya), hewan ke orang (gigitan
atau cakaran binatang, kutu dari binatang
peliharaan)
• Kontak tidak langsung terdiri atas gigitan
serangga yang hanya menjadi pembawa
dari mikroorganisme atau vektor (seperti
nyamuk, lalat, kutu, tungau) dan
kontaminasi air atau makanan.
INVASI MIKROBIA KE DALAM HOST

 Setelah masuk ke dalam tubuh, mikroorganisme


tersebut mengakibatkan beberapa perubahan.

 Mikroorganisme tersebut memperbanyak diri


dengan caranya masing-masing dan menyebabkan
cedera jaringan dengan berbagai mekanisme yang
mereka punya, seperti mengeluarkan toksin,
mengganggu DNA sel normal, dan sebagainya.
GEJALA

• Gejala infeksi bervariasi, bahkan ada sebuah


kondisi dimana infeksi tersebut tidak menimbulkan
gejala dan sub klinis.
• Gejala yang ditimbulkan kadang bersifat lokal (di
tempat masuknya mikroorganisme) atau sistemik
(menyebar ke seluruh tubuh).
• Gejala paling umum dirasakan oleh orang yang
terkena infeksi adalah demam.
• Berikut adalah beberapa gejala yang timbul
berdasarkan penyebabnya.
BAKTERI

Bakteri: Gejala yang ditimbulkan oleh infeksi


bakteri bervariasi tergantung bagian tubuh
mana yang diinfeksi.
Namun, gejala paling umum adalah demam.
Jika seseorang terkena infeksi bakteri di
tenggorokan, maka ia akan merasakan nyeri
tenggorokan, batuk, dan sebagainya.
Jika mengalami infeksi bakteri di pencernaan,
maka ia akan merasakan gangguan
pencernaan seperti diare, konstipasi, mual,
atau muntah.
Jika mengalami infeksi pada saluran kemih, maka
ia akan merasakan keinginan buang air kecil
(BAK) yang terus menerus, BAK tidak puas,
atau bahkan nyeri saat BAK.
VIRUS

Virus: Gejala yang ditimbulkan oleh infeksi


tergantung dari tipe virus, bagian tubuh yang
terinfeksi, usia dan riwayat penyakit pasien,
dan faktor lainnya.
Gejala dari infeksi virus dapat mempengaruhi
hampir seluruh bagian tubuh.
Gejala yang biasanya ditimbulkan antara lain
gejala seperti flu (demam, mudah lelah, nyeri
tenggorokan, nyeri kepala, batuk, pegal-pegal,
dan sebagainya), gangguan pencernaan (diare,
mual, muntah, dsb), rash (kemerahan di kulit),
bersin-bersin, malaise, hidung berair dan
tersumbat, pembesaran kelanjar getah bening
(KGB), pembengkakan tonsil, atau bahkan
turunnya berat badan.
JAMUR

• Jamur: Kebanyakan jamur menginfeksi kulit,


meskipun terdapat bagian tubuh lain yang
dapat terinfeksi seperti paru-paru dan otak.
• Gejala infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur
antara lain gatal, kemerahan, kadang terdapat
rasa terbakar, kulit bersisik, dan sebagainya.
Gejala lainnya tergantung dari tempat yang
terinfeksi.
Deteminan
• Host, Genetik atau Faktor keturunan Usia,
jenis kelamin, pola makan dan kegemukan
(Obesitas) kurang gerak badan, Infeksi
• Agent, Pola atau kebiasaan buruk individu,
gangguan pankreas maupun resistiensi
insulin
• Inviroment, Kondisi sosial ekonomi yang
baik
SEGITIGA EPIDEMIOLOGI

HOST
(Induk, manusia, hewan, Pejamu)

ENVIRONMENT AGENT
(Lingkungan) (Bibit penyakit)
PENCEGAHAN
• Primordial Prevention, usaha memelihara dan
mempertahankan kebiasaan atau perilaku
hidup yang sudah ada dalam masyarakat yang
dapat mencegah resiko terhadap penyakit
dengan melestarikan perilaku atau kebutuhan
hidup sehat yang dapat mencegah atau
mengulangi tingkat resiko terhadap suatu
penyakit tertentu atau terhadap berbagai
penyakit secara umum
Primary Prevention, Mempertahankan perilaku
makan sehari yang sehat dan seimbang
dengan meningkatkan konsumsi sayuran dan
buah , membatasi makanan tinggi lemak dan
karbohidrat sederhana. Mempertahankan
berat badan normal sesuai dengan umur
dan tinggi badan. Melakukan kegiatan jasmani
yang cukup sesuai dengan umur dan
kemampuann
• Secondary prevention, dimulai dengan
mendeteksi dini pengidap diabetes. Karena itu
dianjurkan untuk pada setiap kesempatan
terutama untukmereka yang beresiko tinggi
agar dilakukan pemeriksaan penyaringan
glukosa darah
• Tertiary prevention, perawatan dan
pengobatan khusus pada penderita diabetes
mellitus tekanan darah tinggi, gangguan saraf
serta mencegah teradinya cacat maupun
kematian karena penyebab terentu, serta
usaha rehabilitas

Anda mungkin juga menyukai