1 Kab. Blitar 2,40 62,02 21 18,1 20,44 3 0,5 8,2 4 1 Kab. Ngawi 2,43 72,92 37 20,3 20,31 2 1,2 6,1 1,6
2 Kab. Sampang 2,39 46,58 57 6,1 17,6 4 0,7 2,8 4 2 Kab. Jombang 2,35 74,42 37 13,8 20,24 3 0,6 1,1 2,2
3 Kab. Kediri 2,34 64,72 50 20,1 20,52 5 0,7 4,8 2,8 3 Kab. Magetan 2,31 66,55 26 29,7 21,04 3 0,5 9,9 3,6
4 Kab. Madiun 2,33 64,20 27 18,8 20,81 3 1,1 9 2 4 Kab. Banyuwangi 2,28 73,59 28 14,1 19,36 2 1,5 3,9 2,5
5 Kab. Trenggalek 2,27 64,87 71 17,8 19,67 4 1,2 9,3 4,2 5 Kab. Malang 2,25 70,03 40 14,7 19,83 3 0,7 6,1 4,5
6 Kab. Tulungagung 2,17 59,38 23 14,9 20,29 3 0,8 13,3 3,4 6 Kab Lamongan 2,13 67,83 40 12,3 19,37 3 0,5 6,3 3,3
7 Kota Pasuruan 2,19 66,52 28 11,3 20,9 1 1,8 5,3 2,3
8 Kab. Jember 2,19 67,50 68 12,7 18,46 3 1 6,7 2,8
9 Kota Blitar 2,18 65,92 10 32,5 21,11 1 3,6 9,4 7,5
10 Kab. Ponorogo 2,33 65,13 35 43 20,85 2 0,8 11,3 2,7
2,12
KUADRAN 3 (TFR <= 2,12 dan CPR < 65,0) KUADRAN 4 (TFR <= 2,12 dan CPR > 65,0)
NO KAB/KOTA TFR CPR ASFR MKJP UKP Desa/ Bidan Un Ha NO KAB/KOTA TFR CPR ASFR MKJP UKP Desa/ Bidan Un Ha
<= 2,12 <= 65,0 (15-19) (%) (th) PLKB CTU/ met mil <= 2,12 > 65,0 (15-19) (%) (th) PLKB CTU/ met mil
Desa need Desa need
1 Kota Malang 2,03 58,93 22 42,2 22,06 1 1,7 6,1 5,9 1 Kab. Gresik 2,11 67,3 30 11,2 20,67 4 0,5 6,6 3,1
2 Kab. Pamekasan 2,00 58,09 42 3,3 18,13 2 0,7 2,9 4,1 2 Kab. Pacitan 2,11 71,77 43 24,1 19,70 3 0,8 6,1 2,4
3 Kota Surabaya 1,99 58,15 22 18,5 21,61 2 2,5 10,2 6,2 3 Kab. Mojokerto 2,1 74,35 27 15,4 19,87 4 0,9 2,3 2
4 Kab. Sumenep 1,93 50,96 78 5,7 17,73 5 0,6 2,4 0,6 4 Kab. Nganjuk 2,08 70,95 39 15,9 20,22 3 0,7 6,5 3
5 Kota Madiun 1,91 62,38 13 33,5 22,84 1 2,4 16,9 5 5 Kota Mojokerto 2,07 67,34 19 28,9 22,07 1 6,6 4,7 3,7
6 Kab. Bangkalan 2,05 48,02 34 2,3 19,34 3 0,5 8,4 3,2 6 Kota Batu 2,01 66,34 38 25,9 20,02 2 1,3 9,4 7,5
7 Kab. Bojonegoro 1,99 69,32 33 13,9 18,79 4 0,5 5,4 2,9
8 Kab. Bondowoso 1,98 71,52 55 18,5 17,49 2 0,8 1,4 2,2
9 Kab. Sidoarjo 1,96 68,88 13 15,7 21,62 3 0,8 10,4 2,2
10 Kab. Pasuruan 1,92 73,09 51 21,9 19,13 4 0,5 3,3 4
11 Kab. Lumajang 1,89 70,81 57 18 18,65 4 0,5 6,5 2,9
12 Kab. Probolinggo 2,1 65,96 76 14,4 17,70 3 0,7
13 Kab. Situbondo 2,12 67,53 45 17,4 17,51 2 1,8 7,5 2,6
14 Kab. Tuban 2,02 65,34 42 7,5 18,97 4 0,4 4,8 2,3
CPR 65,00
KUADRAN TFR DAN CPR ( SUSENAS 2013 )
KUADRAN 2 (TFR > 2,12 dan CPR < 65,0) KUADRAN 1 (TFR > 2,12 dan CPR > 65,0)
1 Kab. Blitar 2,17 64,23 35,71 21.22 1 Kab. Malang 2,23 73,14 53,55 20.88
2 Kab. Kediri 2,37 62,52 31,60 21.74 2 Kab. Banyuwangi 2,31 68,03 35,45 21.05
3 Kab. Madiun 2,22 63,08 16,52 22.10 3 Kab. Bondowoso 2,22 73,14 118,74 18.93
4 Kab. Sampang 2,45 52,99 51,72 19.03 4 Kab. Probolinggo 2,25 74,31 70,90 18.93
5 Kab. Pamekasan 2,24 59,35 38,27 21.40 5 Kab Mojokerto 2,27 75,75 79,27 21.10
6 Kota Batu 2,23 62,53 55,95 21.76 6 Kab. Jombang 2,27 73,99 26,12 21.42
7 Kab. Nganjuk 2,23 69,86 36,09 22.21
8 Kab. Magetan 2,28 69,24 16,80 22.03
9 Kab. Ngawi 2,19 73,65 37,09 21.99
10 Kab. Tuban 2,16 69,07 26,60 20.44
11 Kota Probolinggo 2,35 73,93 46,85 22.23
12 Kota Mojokerto 2,23 77,32 21,81 23.60
TFR 2,12
KUADRAN 3 (TFR <= 2,12 dan CPR < 65,0) KUADRAN 4 (TFR <= 2,12 dan CPR > 65,0)
1 Kab. Trenggalek 2,08 63,25 72,15 19.75 1 Kab. Pacitan 1,96 69,24 47,92 20.03
2 Kab. Sumenep 1,57 45,55 39,697 17.73 2 Kab. Lumajang 1,93 71,64 46,96 20.75
3 Kota Kediri 1,67 60,27 9,2373 24.23 3 Kab. Jember 2,00 69,89 71,26 19.66
4 Kota Blitar 2,03 53,26 22,636 24.52 4 Kab. Pasuruan 2,01 70,90 61,10 19.95
5 Kota Malang 1,75 60,63 15,408 24.73 5 Kab. Bojonegoro 2,02 70,89 32,76 20.11
6 Kota Madiun 1,67 55,35 38,317 23.99 6 Kab. Gresik 1,88 71,90 27,61 22.31
7 Kota Surabaya 1,73 59,98 10,367 25.89 7 Kab. Sidoarjo 1,87 66,29 15,96 23.77
8 Kab. Bangkalan 2,09 44,30 11,74 22.39 8 Kab. Situbondo 2,08 70,73 67,32 18.94
9 Kab. Tulungagung 2,12 59,05 24,57 21.33 9 Kab. Pasuruan 2,11 76,24 8,62 23,61
10 Kab. Lamongan 2,12 67,31 24,38 21,26
CPR 65,0
TFR dan CPR (SUSENAS)
Tahun 2012 (TFR: 2.12,CPR: 65.0%) Tahun 2013 (TFR:2.12, CPR:65,0%)
12 13 Kab/Kota 6 9 Kab/Kota
6 6 Kab/Kota III 14 10 Kab/Kota
I
II IV
TFR tinggi >2.12 TFR rendah <= 2.12
CPR tinggi > 65,0 TFR tinggi > 2,12 CPR rendah < 65,0
TFR rendah <= 2.12
CPR rendah < 65,0 CPR tinggi > 65,0
PRIORITAS KEGIATAN
Kuadran II Kuadran II
TFR > 2.12 CPR < 65,0% TFR > 2.12 CPR < 65,0%
1. Intensifikasi KIE dan penggerakan dgn 2 1. Pemantapan KIE & penggerakan dengan
anak cukup KB 2 anak cukup
2. Advokasi kepada stakeholder termasuk 2. Pemantapan Segmentasi sasaran KB
Toga/Toma (Cost Benefit) PUSMUPAR,
3. Peningkatan akses dan kualitas yan KB 3. Peningkatan KB Pasca salin
4. Pemantapan Supply chain (Cafetaria) 4. Pembinaan PA non MKJP/konversi ke
MKJP
5. Pendewasaan Usia Perkawinan
(Sekolah, Pondok Pesantren, PT)
Kuadran III Kuadran IV
TFR <= 2.12 CPR < 65,0% TFR <= 2.12 CPR < 65,0%
3 Meningkatkan Genre untuk PUP Kab Jember, Kab Pasuruan, Kab Situbondo
4 Pemantapan Supply Chain (Cafetaria) Semua Kab/Kota
Sumber : SUSENAS 2013
Sumber : SUSENAS 2013
1. Menguatkan advokasi dan KIE tentang program
kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan
keluarga (KKBPK)
2. Menguatkan akses pelayanan KB (MKJP) dan kesehatan
reproduksi yang merata dan berkualitas
3. Meningkatkan peran dan fungsi keluarga dalam pembangunan
keluarga
4. Meningkatkan pembinaan kesehatan reproduksi remaja dalam
rangka penyiapan kehidupan berkeluarga
5. Menguatkan kelembagaan kependudukan dan keluarga
berencana yang efektif, dan menyusun landasan hukum
melalui penyerasian kebijakan pembangunan bidang
kependudukan dan KB, serta menguatkan data dan informasi
kependudukan dan keluarga berencana
KEGIATAN PRIORITAS BKKBN TA
2016
(Fokus pada penguatan)
1. Penggerakan dan pemantapan penggerakan
pelayanan KB MKJP serta penyesuaian Pemenuhan
kebutuhan Alokon
2. Pembinaan/Pelestarian kesertaan ber-KB (PA)
3. Sosialisasi dan penerapan Standarisasi Pelayanan KB
4. Peningkatan informasi dan konseling Kesehatan dan
hal-hak Reproduksi
5. Penggerakan Mekanisme Operasional Lini Lapangan
(Provinsi)
Lanjutan
6. Penyiapan Balai Penyuluhan KB sebagai pusat
pengendali program KKBPK di lini lapangan
7. Pembentukan “Kampung KB” percontohan (pilot
project) – 1 Kampung KB per Kab/Kota
8. Pemahaman peran dan fungsi keluarga serta
pelestarian peserta KB Aktif melalui Poktan
9. Sosialisasi dan Advokasi KIE Program KKBPK
(termasuk KIE Kespro dan KB MKJP) diseluruh
tingkatan wilayah
Lanjutan
10. Peningkatan dukungan Kemitraan dalam
penggerakan Program KKBPK di Lini Lapangan
serta dalam penggerakan yan KB MKJP
11. Pengelolaan PKB/PLKB (penyelesaian P2D
PKB/PLKB)
12. Pemetaan urusan Bidang Pengendalian Penduduk
dan KB
13. Penyediaan data dan informasi KKBPK
OLEH : TIM KAPER SAYAP KANAN
Satu kesatuan
wilayah setingkat Lintas
Sektor
Desa/ Kelurahan/
dusun/RW dengan KB KR
kriteria tertentu
dimana terdapat
program KKBPK
yang terintegrasi Advokasi,
dengan program Kependuduk
Informasi
dan
lintas sektor lainnya an Kampung Penggerak
KB an
KSPK
TUJUAN PEMBENTUKAN KAMPUNG KB
TUJUAN UMUM :
Meningkatkan partisipasi masyarakat, peran pemerintah, lembaga
non pemerintah serta swasta dalam melaksanakan program KKBPK
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah
TUJUAN KHUSUS :
1. Meningkatkan komitmen mitra dan stakeholder
2. Meningkatkan peran serta masyarakat
3. Meningkatkan KIE program KKBPK kepada sasaran dan masyarakat
4. Meningkatkan mekop di tingkat lini lapangan
5. Meningkatkan koordinasi, kerjasama dan terintegrasinya program
6. Meningkatkan kualitas data dan informasi keluarga
7. Meningkatkan cakupan program KKBPK
SASARAN KAMPUNG KB
A. SASARAN LANGSUNG:
1. Keluarga
2. Remaja
3. PUS
4. Keluarga dengan balita
5. Keluarga dengan remaja
6. Keluarga dengan lansia
C. Sasaran Wilayah:
1) Desa/Kelurahan
2) RW
3) RT
1. Kampung KB meliputi Desa/Kelurahan/RW
Kumuh
KRITERIA KRITERIA KRITERIA
Wilayah Pesisir/Nelayan PROGRAM KB PROGRAM PK
KEPENDUDUKAN
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Angka CPR Modern < Kehamilan
Bantaran Kereta Api remaja tinggi
partisipasi 50%
Kawasan Miskin perkotaan sekolah rendah
MKJP Rendah UKP < 21 Tahun
Wilayah terpencil/
Perbatasan/ Industri/ kawasan Angka
Wisata pengangguran Unmet Need Jumlah Balita :
Partisipasi Masyarakat rendah tinggi Tinggi Minimal 20 Balita
INDIKATOR UTAMA :
• Meningkatnya peserta KB aktif (PA) 65% dalam 3 tahun s.d
1 tahun 2019
• Unmetneed < 10 %
3
• KDRT nihil
15
• Pengangguran turun
16
TAHAPAN PEMBENTUKAN KAMPUNG KB
BENTUK INTERVENSI
.
BENTUK INTERVENSI
KRITERIA PROGRAM INTERVENSI LANGKAH-LANGKAH
Angka 1. Pendidikan 1. Sebaran modul 1. Koordinasi dengan kelompok
partisipasi Kependudukan kependudukan; kegiatan BKB ( bahan bacaan
sekolah 2. Sekolah Siaga 2. Diskusi materi kependudukan utk anak PAUD)
rendah Kependudukan kependudukan dan BKR,PIK RR (lembar balik
(SSK ) kepada komunitas materi kependudukan);
anak putus sekolah; 2. Koordinasi dengan Dinas
Pendidikan untuk materi
3. Mengintegrasikan kependudukan jalur formal SD,
materi SMP dan SMA.
kependudukan
kedalam materi
pelajaran tertentu.
CPR modern 1. Peningkatan 1. KIE; 1. Koordinasi dengan tenaga
method kesertaan ber 2. KIP Konseling; provider (Bidan);
<50% KB 3. Penggerakan 2. Koordinasi dengan koselor;
sasaran; 3. Peta PUS sasaran .
4. Pelayanan KB
(statis dan
mobile).
BENTUK INTERVENSI
KRITERIA PROGRAM INTERVENSI LANGKAH-LANGKAH
ASFR 15-19 Penurunan angka ASFR 15- 1. KIE tentang KRR 1. Pelatihan Pendidik
tahun tinggi 19 tahun 2. PIK RR Sebaya dan Konselor
3. Konseling Sebaya;
2. Program Genre;
UKP < 21 Peningkatan UKP 1. KIE tentang KRR 1. Koordinasi dgn aparat
tahun 2. PIK RR desa;
3. Konseling 2. Koordinasi dgn petugas
KUA.
Jumlah Peningkatan kualitas anak 1. Pembentukkan BKB 1. Koordinasi dgn aparat
Balita (tumbuh kembang anak) Holistic Integratif (HI) Desa;
2. Pelatihan bagi kader
BKB;
3. Penyediaan sarana &
prasarana BKB;
4. Penyediaan Media dan
materi KIE BKB.
BENTUK INTERVENSI
KRITERIA PROGRAM INTERVENSI LANGKAH-LANGKAH
Jumlah Peningkatan pengetahuan 1. Pembentukan BKR 1. Koordinasi dgn aparat
Remaja remaja tentang Kesehatan Desa;
Reproduksi Remaja (KRR) 2. Koordinasi dgn Kader;
3. Pelatihan bagi kader
BKR;
4. Penyediaan sarana &
prasarana BKR;
5. Penyediaan Media dan
materi KIE BKR.
PENGUATAN MENYONSONG
PENCANANGAN KAMPUNG KB
.
LANGKAH-LANGKAH MENYONGSONG
PENCANANGAN KAMPUNG KB
NO RENCANA KEGIATAN JADWAL