Anda di halaman 1dari 24

PERKENALAN:

 Nama : Wahyu Widiyatmanto (Wiwid)


 TTL : Kulon Progo, 30 Juni 1981
 Status : Menikah, 1 istri, 2 anak

 Pendidikan : S1 – Biologi UGM

S2 – PWK ITB
S2 – EIP RUG Netherlands
 Alamat : Wahana Pondok Gede Blok B2/18, Jati
Ranggon, Jati Sampurna, Kota Bekasi 17432
• No. HP : 0813 1767 6929
 Email : widiyes@yahoo.com

w.widiyatmanto@gmail.com
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Ilmu pengetahuan secara


sistematik, teknik manajerial,
Keilmuan untuk mengidentifikasi potensi
bahaya, mengevaluasi dan
mengendalikan risiko akibat
kecelakaan dan atau kejadian
berbahaya dalam siklus
pekerjaan atau proyek sampai
pada tingkat yang dapat
diterima
DASAR HUKUM
Pasal 86
(1) Setiap pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja
b. Moral dan kesusilaan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja / buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya K3.
(3) Perlindungan sebagaimana pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Pasal 87

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan


SMK3 yang terintegrasi dengan sistem
manajemen perusahaan
(2) Ketentuan mengenai penerapan SMK3
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur dengan Peraturan Pemerintah

6
UNDANG-UNDANG
KESELAMATAN KERJA
Undang-Undang No.1 Tahun 1970
(Tambahan Lembaran Negara No.1918)
TUJUAN
Tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas
keselamatan dalam pekerjaannya
Orang lain yang berada di tempat kerja perlu
menjamin keselamatannya
Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara aman
dan efisien

Untuk melaksanakan tujuan dengan melalui :

1. Kampanye
2. Pemasyarakatan
3. Pembudayaan
4. Kesadaran dan kedisiplinan
8
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 1 (1) Tenaga
kerja

-Tetap
-Temporary

usaha
Sumber bahaya
Barang/jasa
BAB I
TENTANG ISTILAH-ISTILAH
Pasal 1.

Dalam undang-undang ini yang dimaksudkan dengan :

1. …tempat kerja” ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau

terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja,

atau sering dimasuki kerja untuk keperluan suatu usaha dan

dimana terdapat sumber-sumber bahaya sebagaimana


diperinci dalam pasal 2; termasuk tempat kerja ialah semua
ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan
bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja
tersebut ;

10
RUANG LINGKUP
Pasal 2
(1) Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah keselamatan
kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, di dalam
tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara,
yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik
Indonesia;

Kritria Tempat kerja terdapat 3 unsur pokok


1. Adanya kegiatan usaha
2. Adanya orang yang bekerja
3. Terdapat sumber bahaya

7/12/2019 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Kegiatan Usaha
 Motif

– Ekonomi maupun
– Sosial
 Status

– BUMN, BUMD
– Perusahaan Swasta Nasional maupun
– Asing.
 Di semua sektor
7/12/2019 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
RUANG LINGKUP
Psl. 2
Jenis-jenis usaha (tempat kerja) yang diwajibkan
melaksanakan syarat K3 adalah yang mempunyai sumber
bahaya, yg berkaitan dengan :
- Keadaan mesin,pesawat,alat kerja, peralatan dan bahan
- Sifat pekerjaan
- Cara bekerja
- lingkungan
- Proses produksi

18 jenis
lapangan
kerja
BAB III
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA
Pasal 3
(1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat
keselamatan kerja untuk;

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan;

b. Mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran;

c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;

d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada


waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang
berbahaya.

e. Memberi pertolongan pada kecelakaan.

f. Memberi alat-alat perlindungan dari pada pekerja;


14
g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar

luasnya suhu, kelembaban, debu kotoran, asap, uap,

gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara


dan getaran;

h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya PAK baik physik

maupun psikis, peracunan, infeksi, dan penularan;

i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;

j. Menyelenggarakan suhu dan lembah udara yang baik;

k. Menyelanggarakan penyegaran udara yang cukup;

l. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;

m.Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja,


lingkungan cara dan proses kerjanya.
15
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan
orang, binatang, tanaman atau barang;

o. Mengamankan dan memelihara segala jenis


bengunan.

p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan


bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang;

q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;

r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengaman


pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya
menjadi bertambah tinggi;

16
BAB IV
PENGAWASAN
Undang undang No 1 tahun 1970

Pasal 5
(1) Direktur melakukan pelaksanaan umum
Keselamatan Kerja

terhadap Undang-undang ini, sedangkan


para pegawai pengawas dan ahli
keselamatan kerja ditugaskan
menjalankan pengawasan langsung
terhadap ditaatinya Undang-undang ini
dan membantu pelaksanaannya.
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
KEWAJIBAN PENGURUS

Pasal 8
Pemeriksaan kesehatan badan, kondisi
mental dan kemampuan tenaga kerja :
• Baru
• Yang hendak dipindah ke tugas lain (yang
berpotensi bahaya)
• Berkala minimal satu tahun sekali
Oleh Dokter perusahaan (yang dibenarkan
oleh Direktur)
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
KEWAJIBAN PENGURUS Pasal 9 Pembinaan
 Menjelaskan dan menunjukkan pada tenaga kerja baru:
Kondisi dan bahaya di tempat kerja
Semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan
Menyediakan APD
Menjelaskan cara dan sikap bekerja aman
 Mempekerjakan setelah yakin memahami K3
 Melakukan pembinaan
pencegahan kecelakaan
pemberantasan kebakaran
peningkatan K3
pemberian P3K
 Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3
Pasal 10
(1) Menteri Tenaga Kerja berwenang membentuk Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
guna mengembangkan kerja sama, saling pengertian
dan partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus
dan tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk
melaksanakan tugas dan kewajiban bersama di bidang
K3, dalam rangka melancarkan usaha berproduksi.
(2) Susunan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, tugas dan lain-lainnya ditetapkan oleh Menteri
Tenaga Kerja : Permenaker No.04 tahun 1987

7/12/2019 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal 11
Kewajiban melaporkan kecelakaan kerja

• Pengurus wajib melaporkan kecelakaan


yang terjadi di tempat kerja
• Tata cara Pelaporan diatur dalam
Permenaker No. 03/Men/1998
KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA
Pasal 12
 Kewajiban pekerja  Hak pekerja
a. Memberikan keterangan yang d. Meminta pada Pengurus agar
benar bila diminta oleh dilaksanakan semua syarat-
pegawai pengawas dan atau syarat K3yang diwajibkan;
ahli keselamatan kerja; e. Menyatakan keberatan kerja
b. Memakai alat perlindungan diri pada pekerjaan dimana syarat
yang diwajibkan; K3 serta alat-alat perlindungan
c. Memenuhi dan mentaati diri yang diwajibkan diragukan
semua syarat-syarat K3 yang olehnya kecuali dalam hal-hal
diwajibkan; khusus ditentukan lain oleh
pegawai pengawas dalam
batas-batas yang masih dapat
dipertanggung jawabkan.
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal 13
Perlindungan terhadap orang lain

Kewajiban menggunakan APD yang


ditetapkan
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 14
Kewajiban Pengurus

 Menempelkan UU No. 1 Tahun 1970


 Memasang gambar dan bahan pembinaan K3
 Menyediakan secara cuma-cuma APD dan
petunujuk K3 untuk tenaga kerja dan orang lain
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal 15
SANKSI

1. Denda Rp. 100.000

2. Kurungan 3 bulan

Anda mungkin juga menyukai