Anda di halaman 1dari 13

BUDIDAYA IKAN LELE

Oleh:
1. M. Sabrun
2. M. Fathul Yakin
3. M. Ansarullah
4. Lalu. Muh. Mi’rojusshibyan
Budidaya adalah upaya yang terencana untuk
memelihara dan mengembangbiakan tanaman
atau hewan supaya tetap lestari sehingga
dapat memperoleh hasil yang
bermanfaat. Misalnya yang sering
dibudidayakan yaitu ikan, banyak sekali jenis
ikan yang dapat dibudidayakan salah satunya
B.yaitu
Manfaatikan lele,
budidaya sehingga dengan
membudidayakannya
1. bisa
Dapat memperoleh keuntungan mendapatkan
baik dari
keuntungan. 
segi ekonomis maupun dari segi konsumsi
sebagai makanan.
2. Dapat memperoleh hasil yang maksimal dari
kualitas hasil produksi.
3. Dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, karena terbukanya lapangan
pekerjaan.
4. Budidaya dapat di jadikan sebagai sarana
C. Pemilihan Induk lele
a)    Induk jantan mempunyai tanda :
1. Tulang kepala berbentuk pipih
2. Warna lebih gelap
3. Gerakannya lebih lincah
4. Perut ramping tidak terlihat lebih besar
daripada punggung
5. Alat kelaminnya berbentuk runcing.
b)   ·Induk betina bertanda :
6. Tulang kepala berbentuk cembung
7.. Warna badan lebih cerah
8.. Gerakan lamban
9.. Perut mengembang lebih besar dari
pada punggung
10.. Alat kelamin berbentuk
bulat             
1. BB (berat badan) ikan lele berkisar
antar 700 – 1.000 gram
2. Warna indukan ikan lele cerah serta
mengkilap
3. Gerakannya lincah
4. Untuk umurnya berkisar 7 bulan
sampai 1 tahunan
5. Ciri-ciri fisiknya gemuk, badan tidak
bengkok, dan yang pasti tidak ada
cacat
6. Sudah siap untuk di kawinkan
(matang kelamin)
7. Khusus untuk indukan cewek atau
betina, perutnya jika disentuh terasa
halus dan lembut.
Buatan dengan Metode in vitro
Pemijahan ikan lele secara in vitro
merupakan proses pemijahan yang dimana
pembuahan dilakukan oleh manusia dalam
sebuah tabung atau wadah. Cara ini
menuntut tingkat keterampilan dan
ketelitian yang tinggi. Dalam pemijahan
ikan lele secara in vitro induk ikan jantan
dibunuh dan diambil spermanya.
Sementara induk ikan betina disuntik
terlebih dahulu, kemudian bagian perutnya
diurut agar sel telurnya keluar. Penyuntikan
bisa dengan menggunakan kelenjar
hipofisa ataupun hormon perangsang.
a. Pertama bedah dahulu perut ikan lele
jantan secara membujur untuk diambil
spermanya, kantong sperma ikan lele
memiliki bentuk pipih memanjang
berwarna putih. Setelah sperma di ambil
selanjutnya keluarkan sperma dari
kantong sperma dengan cara memotong
kantong dengan gunting lalu letakkan
dalam mangkuk.
b. Siapkan induk betina yang telah disuntik
Baik itu dengan hormon perangsang atau
kelenjar hipofisa 8 hingga 10 jam
sebelumnya. Lalu urut perut induk lele ke
arah kelaminnya agar sel telur keluar. Sel
telur yang keluar lalu tampung dalam
mangkuk.
c. Campurkan sel telur dengan sperma
tersebut sedikit demi sedikit dan aduk
secara perlahan dengan menggunakan
bulu ayam. Lalu encerkan dengan air
bersih lalu aduk kembali hingga merata.
d. Masukkan campuran sel telur dan sperma
ke dalam kolam penetasan. Tebarkan
menggunakan bulu ayam.
e. Lakukan pengayaan oksigen pada kolam
penetasan dengan aerotor. Atur aerotor
jangan terlalu kencang juga jangan telalu
kecil agar telur tidak tergoncang, jaga
kondisi kolam penetasan hingga larva
menetas
Benih yang ditebar harus benih yang
benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang sehat
gerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau
luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit
penyakit dan gerakan renangnya normal.
Untuk menguji gerakannya, tempatkan ikan
pada arus air. Jika ikan tersebut menantang
arah arus air dan bisa bertahan berarti
gerakan renangnya baik.
Ukuran benih untuk budidaya ikan lele
biasanya memiliki panjang sekitar 5-7 cm.
Usahakan ukurannya rata agar ikan bisa
tumbuh dan berkembang serempak. Dari
benih sebesar itu, dalam jangka waktu
pemeliharaan 2,5-3,5 bulan akan didapatkan
lele ukuran konsumsi sebesar 9-12 ekor per
kilogram.
iklim terlebih dahulu. Caranya, masukan benih
dengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam
kolam. Biarkan selama 15 menit agar terjadi
penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu
kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkan
wadah dan biarkan benih keluar dengan
sendirinya. Metode ini bermanfaat mencegah
stres pada benih.
Tebarkan benih ikan lele ke dalam kolam
dengan kepadatan 200-400 ekor per meter
persegi. Semakin baik kualitas air kolam,
semakin tinggi jumlah benih yang bisa
ditampung. Hendaknya tinggi air tidak lebih
dari 40 cm saat benih ditebar. Hal ini menjaga
agar benih ikan bisa menjangkau permukaan air
untuk mengambil pakan atau bernapas.
Pengisian kolam berikutnya disesuaikan dengan
jentik, kutu air dan cacing kecil (paling
baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 –
4 hari.
2. Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4
hari. Kandungan nutrisi harus tinggi,
terutama kadar proteinnya.
3. Untuk menambah nutrisi pakan, setiap
pemberian pakan buatan dicampur
dengan POC NASA dengan dosis 1 – 2
cc/kg pakan (dicampur air secukupnya),
untuk meningkatkan pertumbuhan dan
ketahanan tubuh karena mengandung
berbagai unsur mineral penting, protein
dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
4. Pelet, dan pakan tambahan seperti
keong dan belatung dapat diberikan
jentik, kutu air dan cacing kecil (paling
baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 –
4 hari.
2. Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4
hari. Kandungan nutrisi harus tinggi,
terutama kadar proteinnya.
3. Untuk menambah nutrisi pakan, setiap
pemberian pakan buatan dicampur
dengan POC NASA dengan dosis 1 – 2
cc/kg pakan (dicampur air secukupnya),
untuk meningkatkan pertumbuhan dan
ketahanan tubuh karena mengandung
berbagai unsur mineral penting, protein
dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
4. Pelet, dan pakan tambahan seperti
keong dan belatung dapat diberikan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemanenan:
1. Lele dipanen pada umur 6-8 bulan, kecuali
bila dikehendaki, sewaktuwaktu  dapat
dipanen.
2. Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi
hari supaya lele tidak terlalu  kepanasan.
3.  Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan
ditangkap dengan menggunakan seser
halus, tangan, lambit, tangguh atau jaring.
4. Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut
di dalam tong/bak/hapa selama 1-2 hari
tanpa diberi makan agar bau tanah dan bau
amisnya hilang.
5. Lakukanlah penimbangan secepat mungkin
dan cukup satu kali
 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai