Anda di halaman 1dari 60

Ns. Siti Rochani M.

kep
 Kepribadian adalah cara penampilan dan bereaksi, bertindak
sistematis dalam setiap situasi setiap hari (tindak-tanduk
sehari-hari).
 Kepribadian adalah kemampuan seseorang membina
kebiasaan yang menarik dan berguna bagi orang lain.
 Kepribadian adalah bukan hanya sesuatu yang kita miliki
melainkan anggapan orang lain terhadap kita.
 Kepribadian memainkan peranan penting dalam besar
kecilnya sukses yang kita capai dalam berbagai lapangan
hidup.
 Menurut W.Allpont
◦ Perluasan diri (Extension of the self)
 Seseorang yang sudah matang kepribadiannya tidak
lagi berpusat pada dirinya sendiri, namun dapat
mengarahkan perhatian dan usahanya pada orang lain.
◦ Kemampuan melihat diri sendiri secara obyektif
(Self-Objektification)
 Seseorang yang sudah matang kepribadiannya akan
bisa mengenalinya dirinya sendiri baik kelebihan
maupun kelemahannya
◦ Memiliki filsafat hidup
 Mampu mengarahkan tujuan hidupnya
 Menurut A. Maslow
◦ Orentansi yang realistik (Realistic Orientation)
◦ Menerima diri, orang lain dan dunia ( Acceptance of
self, Other, and the World)
◦ Spontanitas (Spontaneity)
◦ Berorentasi pada masalah bukan pada diri sendiri
(Problem centernees, not sel –centerness )
◦ Pemencilan (Detachment). Dalam berhubungan
antar pribadi tidak berhubungan dengan orang lain
◦ Otonomy dan Mandiri (Outonomy and
Independence)
◦ Menghargai orang lain dan benda-benda lain
(Appreciation)
◦ Tebuka terhadap pengalaman-pengalaman baru
(Spontaneity of experience)
Faktor-faktor utama dalam pengembangan pribadi adalah:
1. Perwujudan fisik dan tata krama pergaulan serta tata busana.

2. Tingkah laku fisik/keluwesan fisik.

3. Kemampuan berkomunikasi
Pengembangan pribadi dapat ditempuh melalui:
1. Memiliki rasa percaya diri, memupuk kepercayaan pada diri
sendiri dengan cara:
a. Banyak membaca.
b. Mengikuti berita-berita aktual
c. Memperdalam pengetahuan dibidangnya.
d. Melatih diri dalam beberapa macam keterampilan.
e. banyak bergaul dengan berbagai lapangan masyarakat
2. Berpikir positif terhadap diri sendiri.
3. Mengembangkan inisiatif.
• Kepribadian adalah pribadi secara keseluruhan.
• Kepribadian terbagi 5 bagian dan tiap bagian saling
mempengaruhi pada kepribadian secara keseluruhan.
• Jadi bagian-bagian ini saling bergantian.
• Fisik/biologis
• Emosi
• Intelektual
• Karakter
• Sosial
 Faktor biologis merupakan faktor yang berhubungan dengan
keadaan jasmani, atau seringkali pula disebut faktor fisiologis
seperti keadaan genetik, pencernaan, pernafasaan, peredaran
darah, kelenjar-kelenjar, saraf, tinggi badan, berat badan,
dan sebagainya
 Faktor fisik mencakup:
◦ Cara anda berpenampilan, tinggi, berat badan dan bentuk badan anda
termasuk juga warna rambut anda dan seterusnya.
 Setiap atribut fisik ini berpengaruh pada cara anda
mengembangkan kepribadian. Jika anda bercermin diri,
perilaku positif dan negatif tertentu akan kelihatan. Itu
semua menunjukkan kepribadian anda.
 Intelegensi Anda memainkan peran besar dalam
pengembangan kepribadian. Kadang pengertian
intelengensi rancu dengan pendidikan.
 Pendidikan adalah sesuatu yang Anda ketahui, sebagai
pengetahuan yang Anda peroleh. Sedangkan intelegensi
adalah kemampuan untuk memperoleh pengetahuan yang
lebih banyak. Seseorang mungkin punya intelegensi tinggi
tapi pendidikannya minim.
 Kepribadian Anda akan semakin menarik seiring dengan
tingkat pendidikan yang Anda miliki. Banyak orang tanpa
memandang pendidikannya membuat kesalahan berpikir
karena lebih menggunakan emosi daripada otak.
 Faktor emosi ini adalah mempertahankan keseimbangan
emosional, waktu berguna untuk menghindarkan sikap histeris
dan apatis. Tidak ada alasan mengapa kita tidak harus
mengungkapkan emosi kita. Sesungguhnya orang yang tidak
mempunyai emosi dipandang sebagai orang sakit emosi.
 Contoh: Tertawa, menangis, sedih, bahagia, mengungkapkan
rasa cinta atau benci, marah.
 Faktor ini termasuk falsafah pribadi Anda tentang kehidupan
yang merupakan kode etik pribadi Anda. Ini termasuk konsep
Anda tentang nilai-nilai hidup yang paling mendasar. Ini perlu
dibedakan antara perilaku dan pendapat (opinion).
 Karena kedua hal ini tidak abadi, keduanya tidak berubah
dengan cepat. Nilai-nilai dan kepercayaan sering dibentuk
dengan pengalaman dan pelatihan/proses belajar awal.
 Faktor sosial yang dimaksud di sini adalah masyarakat ; yakni
manusia-manusia lain disekitar individu yang bersangkutan.
Termasuk juga kedalam faktor sosial adalah tradisi-tradisi, adat
istiadat, peraturan-peraturan, bahasa, dan sebagainya yang
berlaku dimasyarakat itu.
 Sejak dilahirkan, anak telah mulai bergaul dengan orang-orang
disekitarnya. Dengan lingkungan yang pertama adalah keluarga.
Dalam perkembangan anak, peranan keluarga sangat penting dan
menentukan bagi pembentukan kepribadian selanjutnya
 Inilah Diri Anda yang dilihat orang lain. Faktor ini harus
dipadukan dengan 4 faktor yang lain, tetapi untuk sebagian orang
ini bisa saja salah. Faktor ini ada digaris yang dapat dilihat orang
banyak.
 Kita semua memakai “topeng” untuk menyembunyikan
kepribadian kita yang “sejati” jika menghadapi orang lain dalam
lingkungan sosial. Ini sifat khas manusia umumnya, dan
tentunya perlu demi keselarasan.
 Materi Pengembangan Pribadi ini dirancang untuk membantu
Anda agar mencapai sasaran-sasaran yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan Anda,
 sasaran-sasaran tersebut antara lain:
◦ Upaya belajar untuk menerima diri sendiri, reaksi dan perasaan Anda: selalu
menunjukkan rasa itu melalui keterlibatan dalam interaksi kelompok.
◦ Upaya kerja kelompok, meningkatkan harga diri, percaya dengan kelompok
dengan titik perhatian pada tanggung jawab dan dukungan bersama.
 Meningkatkan pemahaman mengenai siapakah diri saya, nilai-
nilai pribadi,kebutuhan diri sendiri agar terkendali dan untuk
membantu orang melakukan hal yang sama.
 Mempelajari dan memahami secara lebih mendalam tentang
dimensi- dimensi kepribadian dan diri sendiri.
 Meninjau kembali perubahan-perubahan gaya hidup, tujuan dan
keputusan dengan dukungan kelompok dan menganalisa
perubahan-perubahan yang diinginkan dalam gaya hidup dan
keputusan dengan dukungan kelompok
 Mengetahui identitas diri
◦ Mengenal diri sendiri baik dari segi positif maupun negatif
 Adalah untuk mengembangkan diri kita sendiri secara total
baik faktor pribadi maupun fisik dan ditujukan untuk semua
orang.
 Cara-cara melakukan pengembangan pribadi adalah sbb:
◦ Pengenalan diri.
◦ Umpan balik
◦ Upaya pembentukan sikap
◦ Perilaku sikap
◦ Mengenal karakteristik perilaku yang baru.
 Maksudnya adalah seseorang yang memandang diri sendiri
dan situasi sekelilingnya dengan pandangan negatif.
 Ciri-ciri orang yang mempunyai konsep diri lemah adalah
sbb:
◦ Mengalami kesulitan berbicara dengan orang lain.
◦ Sulit mengakui bahwa dirinya melakukan kesalahan.
◦ Kurang mampu mengungkapkan perasaan-perasaannya dengan cara-cara
yang wajar.
◦ Sulit menerima kritik dari orang lain.
 Memperoleh pengetahuan tentang totalitas diri yang tepat
dengan hanya dari segi keunggulan yang dimiliki maupun
segi kekurangan yang ada pada diri.
 Dengan mengenal diri sendiri yang tepat kita bisa
memperoleh konsep diri yang tepat pula. Dengan demikian
kita bisa berupaya untuk mengembangkan segi positif dalam
mengatasi segi negatif yang kita miliki sehingga mampu
memupuk sikap-sikap positif sesuai dengan peran yang kita
jalankan.
 Konsep diri adalah bagaimana orang memandang diri sendiri
dan situasi sekelilingnya. Bila kita belum mampu mengenal
diri sendiri dengan tepat, maka terjadilah apa yang dimaksud
“ Konsep diri lemah”
 Merupakan proses dimana seseorang memberitahukan
berdasarkan pengalaman dan perasaannya tentang tingkah
laku orang lain.
 Namun perlu diingat bahwa proses tersebut bisa efektif bila:
◦ Mampu dibawakan dengan baik.
◦ Menunjukkan sikap penerimaan
◦ Adanya kepercayaan antara 2 pihak yang saling menilai.
◦ Memiliki perhatian terhadap kebutuhan orang lain.
 Apabila keempat langkah tadi telah kita lakukan dengan
baik, maka akan tercapai tujuan dari umpan balik itu sendiri,
yaitu:
 Membantu perkembangan pribadi seseorang demi
kebaikannya.
 Merupakan unsur terpenting dalam mendidik.
 Pada dasarnya sikap manusia mampu mengembangkan pribadinya
sebagai suatu kebiasaan baru yang baik. Ada beberapa hal yang
bisa dijadikan pegangan sebagai upaya pembentukan/kebiasaan
baru:
◦ Memiliki motif yang kuat.
◦ Sebelum bertindak pikirkan untung ruginya.
◦ Antusias Prositive Thinking.a
◦ Belajar meyakini diri sendiri.
◦ Kurang rasa khawatirm menyedali diri, meragukan diri, iri hati, tidak berdaya yang
berlebihan.
◦ Tingkatkan kemampuan untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan sendiri.
◦ Jangan biarkan pengecualian terjadi sebelum kebiasaan baru tersebut berakar pada
kehidupan.
◦ Berlatihlah pada tiap kesempatan.
 Setelah diperoleh beberapa sikap/kebiasaan baru y ang harus
dilakukan guna pengembangan diri.
 Langkah selanjutnya adalah bagaimana kita melakukan
sikap-sikap atau kebiasaan-kebiasaab baru tersebut
sehingga menyatu dengan diri sendiri menjadi suatu
penambahan sikap yang positif.
 Agar kebiasaan baru yang positif tersebut dapat menyatu
benar dengan diri, sebaiknya kita kenal dulu karakteristik dari
perilaku/kebiasaan yang baru tersebut dengan mengetahui
terlebih dahulu faktor penghambatnya.
 Faktor pengahambat itu terbagi 2:
◦ Faktor internal (dari diri sendiri) Nurture
◦ Faktor eksternal (dari lingkungan) Nature
 Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan
dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya
dan mempengaruhi individu dalam berhubungan
orang lain
 konsep diri adalah gambaran mengenai diri
seseorang, baik persepsi terhadap diri nyatanya
maupun penilaian berdasarkan harapannya yang
merupakan gabungan dari aspek-aspek fisik, psikis,
sosial, dan moral
 Konsep diri adalah suatu kesatuan psikologis yang
meliputi perasaan-perasaan, evaluasi evaluasi, dan
sikap-sikap kita yang dapat mendeskripsikan diri kita
 konsep diri adalah pandangan pribadi yang dimiliki
seseorang tentang dirinya
 sendiri
 Mead (dalam Calhoun & Acocella, 1995)
menjelaskan bahwa konsep diri berkembang
dalam dua tahap:
1. Melalui internalisasi sikap orang lain terhadap
kita
 Konsep diri merupakan hasil belajar melalui
hubungan individu dengan orang lain
 Individu memandang dirinya berdasarkan
interpretasi dari pandangan orang lain terhadap
dirinya
2. Melalui internalisasi norma masyarakat
 Pengetahuan terhadap diri sendiri yaitu seperti usia,
jenis kelamin, kebangsaan, suku pekerjaan dan lain-
lain
 Pengharapan mengenai diri sendiri yaitu pandangan
tentang kemungkinan yang diinginkan terjadi pada
diri seseorang di masa depan ( Ideal Diri )
 Penilaian tentang diri sendiri yaitu penilaian antara
pengharapan mengenai diri seseorang dengan
standar dirinya yang akan menghasilkan rasa harga
diri yang dapat berarti seberapa besar seseorang
menyukai dirinya sendiri
 Konsep diri positif
◦ Menunjukkan adanya penerimaan diri dimana
individu dengan konsep diri positif mengenal dirinya
dengan baik sekali
◦ Individu yang memiliki konsep diri positif dapat
memahami dan menerima sejumlah fakta yang sangat
bermacam-macam tentang dirinya sendiri sehingga
evaluasi terhadap dirinya sendiri menjadi positif dan
dapat menerima dirinya apa adanya.
◦ Individu yang memiliki konsep diri positif akan
merancang tujuan-tujuan yang sesuai dengan realitas,
yaitu tujuan yang memiliki kemungkinan besar untuk
dapat dicapai, mampu menghadapi kehidupan di
depannya serta menganggap bahwa hidup adalah
suatu proses penemuan.
 Konsep diri Negatif
◦ Pandangan individu tentang dirinya sendiri benar-
benar tidak teratur, tidak memiliki perasaan,
kestabilan dan keutuhan diri.
◦ Individu tersebut benar benar tidak tahu siapa
dirinya, kekuatan dan kelemahannya atau yang
dihargai dalam kehidupannya.
◦ Pandangan tentang dirinya sendiri terlalu stabil dan
teratur. Hal ini bisa terjadi karena individu dididik
dengan cara yang sangat keras, sehingga
menciptakan citra diri yang tidak mengizinkan
adanya penyimpangan dari seperangkat hukum
yang dalam pikirannya merupakan cara hidup yan
 Faktor internal
◦ Intelegensi
◦ Motivasi
◦ Emosi
◦ kompetensi personal
◦ Kegagalan dan keberhasilan
◦ Status kesehatan
◦ Usia
◦ Penampilan Fisik
◦ Jenis Kelamin
◦ Aktualitasi diri
◦ Tingkat adaptasi stress
◦ Religiusitas
 Faktor Eksternal
◦ Lingkungan keluarga
◦ Teman sebaya
◦ Peran pendidik
◦ Kebudayaan
◦ Status Sosial
◦ Pengalaman Interpersonal
 Citra diri (Self Image)
◦ Cara seseorang melihat dirinya sendiri, dan berpikir
mengenai dirinya sendiri ( saya kurus, saya cantik,
saya adalah seorang anak, saya adalah seorang
mahasiswa)
◦ cara individu dalam membayangkan dirinya sendiri,
dan menentukan cara individu bertingkah laku
dalam situasi tertentu
 Physical Description (keterangan fisik): saya tinggi, saya
mempunyai mata berwarna biru, dan lain-lain
 Social Roles (peran sosial): kita semua adalah makhluk
sosial yang perilakunya dibentuk sampai batas tertentu
oleh peran yang kita mainkan.
 Personal Traits (sifat pribadi): ini adalah dimensi ketiga dari
deskripsi tentang diri kita: “Saya impulsif.. Saya murah hati..
Saya cenderung khwatir dengan banyak hal, dan lain-lain
 Existential Statements (laporan eksistensial atau yang
abstrak): seperti “Saya anak alam semesta” untuk “Saya
sesorang manusia” untuk “Saya makhluk spiritual”, dan lain-
lain
 Harga diri (Self Esteem)
◦ Harga diri adalah seberapa besar seseorang
menyukai dirinya sendiri Semakin seseorang
menyukai dirinya, menerima dirinya, dan hormat
pada dirinya sendiri sebagai seseorang yang
berharga dan bermakna, maka semakin tinggi
harga diri seseorang
◦ Harga diri mengacu pada sejauh mana kita suka,
menerima, atau menyetujui diri kita sendiri atau
seberapa banyak kita menghargai diri kita sendiri
 Diri ideal
◦ Seseorang yang ingin kita tiru, dimana ini terdiri dari
tujuan dan ambisi dalam hidup, dan dinamis. Diri
ideal merupakan gabungan dari semua kualitas, serta
ciri kepribadian orang yang sangat dikagumi atau
gambaran dari sosok yang sangat diinginkan, dan
apabila dapat menjadi seperti apa yang diinginkan
◦ Diri ideal berisi semua atribut, biasanya positif
seperti setiap orang bercitacita untuk menjadi yang
diinginkan.
◦ Bentuk diri ideal akan menuntun individu dalam
membentuk perilaku
 Sehat : Sehat jasmani dan sehat rohani
◦ 3 hal yang membuat kita sehat lahiriah adalah
 Jadilah diri sendiri yang khas
 Manfaatkanlah waktu dalam kehidupan
 Biarkan diri kita berkembang
 Kita adalah bagian dari lingkungan, dimana kita
ditanam distu pula diri kita berkembang
 Tataplah diri kita, kenalilah keindahan diri kita,

apakah diri kita menarik.


 Carilah kesempatan untuk bertukar pikir, bicaralha,

berbagi rasa dengan orang lain dan jangan


memendam rasa
 Persahabatan perlu dibina berdasarkan 3 unsur

utama: iman, harapan dan cinta


 Kebaikan dan kasih membuat orang yang
tampaknya biasa-biasa saja menjadi sangat
memikat
 Kerjakan sesuatu yang baru setiap saat, cobalah
untuk selalu kreatif dan kerjakan setiap
pekerjaan dengan baik
 Istirahat dan tidur
 Carilah sesuatu yang “veri spesial”
 Ikuti ceramah, lokakarya, seminar dan
sebagainya, lakukan hal-hal yang bermanfaat,
sumbangkan kepandaian kepada orang lain
 Mandiri , please be independent
 Serius, santai, pintar
 Bila ingin sempurna ( mendekeati sempurna )
dalam hidup
◦ Jadilah pemaaf, atas dasar imam dan usaha serta
menghormati sang maha pencipta
◦ Mengakui kesalahan
◦ Mendengarkan dengan mata telinga, melihat masalah
secara menyeluruh
◦ Jaga kesetiaan, loyalitas
◦ Menghargai waktu
◦ Bersikap tehas namun tetap lembut
◦ Hargai prestasi orang lain
◦ Biarkan diri bahagia
 Kebanyakan konflik bersumber dari adanya
perbedaan mengenai satu hal. Anda
menginginkan A, sedangkan si Dia mau Z.
Untuk itu, Anda harus tahu betul akar
permasalahan, sebelum waktu Anda berdua
habis hanya untuk meributkan masalah
tersebut tanpa mampu menemukan solusi
yang jelas.
 Berkompromi dengan menurunkan ego
masing-masing, hingga akhirnya Anda
berdua akan bertemu di satu titik: Solusi.
 Waktu terbaik untuk saling bicara –dan
mencari solusi masalah– adalah ketika
Anda dan pasangan sudah siap secara
psikologis untuk bicara.
 Pastikan Anda berdua telah menyingkirkan

emosi jauh-jauh –dan mulai berpikir


rasional– sebelum mengajaknya berbicara,
atau Anda hanya akan semakin
memperburuk masalah.
 Awasi cara Anda berkomunikasi, terutama
bahasa tubuh, pemilihan kata, cara dan gaya
Anda dalam menyampaikan pendapat.
 Kalimat sederhana seperti “Jadi, kamu

maunya apa?” bisa terdengar sangat defensif


jika diucapkan dengan nada tinggi.
 Pikir kembali kata-kata yang digunakan ketika
memulai sebuah komunikasi.
 Sekalipun dia adalah orang yang paling dekat

dengan Anda, hati-hatilah saat memilih kata-


kata. Pemilihan kata yang salah selain bisa
menimbulkan arti yang berbeda juga bisa
menyakiti hatinya.
 Pilih kata-kata yang baik, namun tak bertele-

tele, agar maksud dan tujuan komunikasi


tersampaikan dengan tepat.
 Kenali waktu, situasi serta kondisi yang tepat
secara efektif sebelum memulai pembicaraan.
 Membahas permasalahan ketika pasangan

sedang lelah sepulang lembur bukanlah ide


yang baik.
 Pastikan Anda berdua sedang dalam keadaan

santai dan relaks –secara fisik dan mental.


 Ingatlah bahwa segala keputusan yang Anda
ambil –walaupun seringkali diwarnai konflik–
adalah  demi tujuan Anda berdua.
 Dengan mendahulukan kepentingan bersama

di atas kepentingan pribadi, hubungan Anda


berdua akan tumbuh semakin kuat.

Komunikasi hanya bisa berjalan lancar ketika
berjalan dua arah.
 Komunikasi dua arah membuat kita lebih mengerti
keinginan pasangan.
 Mendominasi pembicaraan akan membuat
perempuan terkesan intimidatif terhadap pasangan,
sehingga pria lebih memilih untuk mengalah untuk
menghindari konflik.
 Meski sifat ini biasanya dilakukan tanpa sadar,
cobalah untuk introspeksi dan mengenali sifat-sifat
negatif diri sendiri yang bisa mengganggu
kelancaran dalam berkomunikasi.
 Ketika berkomunikasi, hindari bersikap saklek
(sakelijk) pada pasangan.
 Saklek memiliki arti tidak bisa ditawar-tawar lagi
atau harus dilakukan.
 Pengertian dan kelapangan dada untuk mengerti
kondisi pasangan sangatlah dibutuhkan.
 "Sikap saklek seolah membuat pasangan selalu
dituntut untuk melakukan keinginan yang
memuaskan Anda,".
 Komunikasi yang baik seharusnya bisa
menempatkan kepentingan bersama di atas
kepentingan dan keinginan pribadi.
 Komunikasi yang saklek akan membuat pasangan
merasa dipaksa melakukan segala sesuatu yang
mungkin tidak disukainya, dan akhirnya
membuatnya tak nyaman saat berkomunikasi
dengan Anda.
 Komunikasi yang dilakukan dengan
impulsif atau tanpa dipikirkan terlebih dulu
pasti bisa membuat pasangan menjadi
salah paham atas pembicaraan Anda.
 Komunikasi yang baik seharusnya

terencana dengan baik, dan arah


pembicaraannya dipikirkan lebih dulu.
 Perencanaan akan membuat komunikasi

berjalan terarah, dan menghindari salah


paham dan konflik antarpasangan.
 Profesional berarti fokus kepada
permasalahan yang dihadapi, dan tidak
memandang masalah tersebut sebagai
personal.

 Tetaplah obyektif dan selalu positive thinking

 Tanamkan pada diri sendiri bahwa manusia


sebagai bagian dari kehidupan sosial adalah
pribadi yang unik dan dinamis
Empati adalah salah satu cara menghadapi
orang yang sulit
 Empati: kemampuan untuk dapat merasakan

perasaan orang lain tanpa terbawa emosi


 Mengenali temperamen orang sangat
membantu dalam berkomunikasi dengan
orang lain
 Beberapa tipe temperamen orang dan kiat

menghadapinya:
Bersikaplah
Dapat dipercaya, obyektif,
Hati – hati dalam Menuruti nalar,
bersikap Tepat sesuai
Menguasai diri fakta,
Malu-malu 1 Jangan
Menginginkan Konservatif terpengaruh
segalanya perasaan,
sempurna Bersikap lembut
Mudah saat
menyesuaikan diri menyampaikan
umpan balik
Beri tekanan akan
hasil finansial
yang tepat,
ambisius,
Tunjukkan
materialistik, 2
keuntungan
egois, spekulatif, Egosentrik
jangka panjang,
tidak setia, tidak
Tetapkan tolok
dapat dipercaya,
ukur prestasi
penjilat
Berikan pujian
atau umpan balik
langsung
agresif, suka
berdebat, tidak
minta gagasan
toleran,
3 dan pendapat
sombong, curiga,
Orang serba kepadanya,
berprasangkat,
tahu tunjukan
keras kepala,
penghargaan
pendendam,
yang dapat
mengada-ada,
diterimanya,
sulit mengakui
kesalahan
Berikan perincian
yang memadai,
Berorientasi pada
jangan cela
tugas, tulus, 4
pekerjaannya.
penuh ORANG
Berikan pujian
pertimbangan, LAmBAn
atas prestasinya.
lamban, gigih, TeTApi tEkUN
Berikan umpan
berdasarkan
balik dengan cara
fakta, monoton,
yang tidak
perencana
emosional tetapi
akrab.
Yakinkan akan
kemampuannya,
Perasa, Pujilah
Segan, pekerjaannya
5
malui-malu, bukan orangnya,
Orang yang
penuh daya Berikan umpan
Pemalu
khayal, tidak balik secara halus
praktis, dengan
sulit didekati, menekankan
penyendiri maksud baik dan
jalan keluar.
Besarkan hatinya
dan bangkitkan
kepercayaannya,
Imbangi
Pesimistik, pesimisme
Hati-hati, dengan
6
Teliti, optimisme,
Orang Yang
Ragu-ragu, Berikan pujian
Pesimis
Menunda-nunda, secara langsung,
Lamban, Bersikap lembut
Kurang tajam dalam memberi
perhatiannya umpan balik,
Libatkan dalam
pekerjaan dan
beri tugas
sederhana
 Berhubungan dengan orang yang sulit akan
menjadi mudah jika lawan bicara mau
mengenali serta mempelajari kesulitan orang
tersebut.

 Tetaplah berpikir positif dan senantiasa


bertindak profesional

 Empati adalah kunci agar seseorang tetap


dapat berpikir positif

Anda mungkin juga menyukai

  • CSSD
    CSSD
    Dokumen1 halaman
    CSSD
    muhamad komarudin komar
    Belum ada peringkat
  • KTI ISK 2019fix
    KTI ISK 2019fix
    Dokumen35 halaman
    KTI ISK 2019fix
    muhamad komarudin komar
    Belum ada peringkat
  • Pendelegasian Tugas
    Pendelegasian Tugas
    Dokumen49 halaman
    Pendelegasian Tugas
    muhamad komarudin komar
    Belum ada peringkat
  • Vertigo
    Vertigo
    Dokumen8 halaman
    Vertigo
    muhamad komarudin komar
    Belum ada peringkat
  • Antropologi Kesehatan
    Antropologi Kesehatan
    Dokumen24 halaman
    Antropologi Kesehatan
    muhamad komarudin komar
    Belum ada peringkat