Anda di halaman 1dari 23

REFERAT

TINEA KAPITIS
ZEGOVINE EL ZUNUSIYAH 1102014292
DR YANTO WIDIANTORO, SP.KK
CONCEPT
PATOFISI
OLOGI
DEFIN
TIN
DIAG
ISI NOSIS
ETIOLO MANIFES
KAPITIS

EA
GI TASI
KLINIS
EPIDEMI
OLOGI TATALAK
SANA
DEFINISI

TINEA KAPITIS
Adalah suatu lesi dermatofitosis pada kulit kepala dan rambut,
Jamur menyerang stratum korneum dan masuk ke folikel rambut yang
selanjutnya akan menyerang bagian luar atau sampai ke bagian dalam
rambut
(Daili-Menaldi dkk, 2005)
EPIDEMIOLOGI

AFRIKA
Insiden tinea kapitis masih belum diketahui, tetapi biasanya
ditemukan pada anak berusia 3 tahun sampai 14 tahun.
Penyakit ini jarang terjadi pada orang dewasa. Tinea kapitis
banyak ditemukan pada anak-anak keturunan Afrika. Transmisi
meningkat dengan berkurangnya higienitas
personal,
daerah tempat tinggal yang padat, dan status
sosial ekonomi rendah

(Fitzpatrick, 2008; Hryncewicz-Gwozdz dkk, 2011).


ETIOLOGI
Anak kucing ke
anak manusia

Pembentukan pitak dengan


TRICHOPHYTON radang purulen, berkrusta,
berpustula, menimbulkan
TONSURANS alopesia permanen.

Pembentukan pitak
berbentuk oval, rambut MICROSPORUM
patah dengan panjang
berbeda, kulit kepala CANIS
bersisik, berkrusta dan
berpapula.

Anak ke anak
Tabel 1. Organisme yang berhubungan dengan tinea kapitis (Fitzpatrick, 2008).

INFLAM NON BLACK FAVUS


INFLAMMA
MATORY DOT
TORY
M.audouinii
M.canis
M.gypseum M.audouinii T.tonsurans M.gypseum
M.nanum M.canis T.violaceum T.schonleinii
T.mentagrophy M.ferrugineum T.violaceum
tes T.tonsurans
T.scholeinii
T.tonsurans
T.verrucosum
PATOFISOLOGI

Hari ke 12 Periode involusi


4 hari-4 bulan
Di dalam rambut, hifa turun ke Pembentukan spora
Hifa tumbuh kearah bawah menuju mulai berkurang
bagian atas zona keratogenus
folikel, pada permukaan rambut,
dan pada zona inilah Adamson
dan hifa intrafolikular dipecah
“fringe”
menjadi rantai spora
6
4
2

3 5
1 4 bulan-beberapa
2-4 hari 3 mgg tahun
Periode inkubasi dari Rambut mulai lepas sekitar Tidak terdapat lesi baru
tinea kapitis beberapa millimeter diatas muncul selama periode
antropofilik permukaan kulit refraktori
Infeksi yang menyerang Artrokonidia masih terdapat dalam
perifolikular stratum korneum, batang rambut, menggantikan keratin
meluas ke daerah sekitarnya 01 intrapilari, dan mengurangi adanya
dan menuju mid-to-late- EKTORIK intak dengan kortek.
anagen

Rambut mudah rusak dan lepas


pada permukaan kepala dimana
Artrokonidia kemudian
dinding folikular tidak mendukung
mencapai kortek dari rambut
lagi, meninggalkan titik hitam kecil
dan ditransportasikan ke atas
permukaan rambut. 02
ENDOTRIK

(Fitzpatrick, 2008).
(Andrews, 2006; Fitzpatrick 2008).
MANIFESTASI KLINIS

01 02 03 04

GREY PATCH KERION CELCII BLACK DOT TINEA FAVUS


RINGWORM Microsporum canis RINGWORM T.scholeinii
Microsporum gypseum T.violaceum
M.audounii Tricophyton tonsurans M.gypseum
M.canis Tricophyton violaceum

Papula-papula miliar sekitar Pembengkakan yang


Bintik merah kuning ditutupi oleh
muara rambut, rambut menyerupai sarang lebah, kulit Infeksi jamur dalam rambut dan luar
krusta yang berbentuk cawan
mudah putus, meninggalkan tampak bisul kecil dengan rambut, rambut putus pada permukaan
(skutula). Bau busuk (mousy odor),
alopesia berwarna coklat skuamasi akibat radang lokal, kulit, meninggalkan makula cokelat
rambut diatasnya putus dan
rambut putus dan mudah berbinitk hitam, warna sekitarnya
mudah dicabut
dicabut menjadi suram
DIAGNOSIS

01

LAMPU WOOD
Pemeriksaan lesi yang melibatkan
kulit kepala atau jenggot,
Ketombe umumnya cerah putih
kebiruan. Rambut yang terinfeksi
berflouresensi hijau terang atau
kuning kehijauan

(Andrews, 2006; Fitzpatrick 2008).


(Fitzpatrick, 2008).

02
RAMBUT
KOH SKUAMA
Visualisasi di mikroskop dengan
pemeriksaan KOH 10 – 20%

Ditetesi

Ditutup dengan gelas penutup

Dipanaskan dengan api Bunsen

Ektotrik: (+) Dilihat dibawah mikroskop


Endotrik: (+)
dengan pembesaran rendah
Hifa bersepta dan
Artrokonidia Artrokonidia di dalam bercabang
mengelilingi bagian batang rambut.
luar batang rambut.
02

KULTUR
Sabouraud Dextrose Agar
(SDA) adalah media
isolasi yang paling umum
digunakan
Andrews, 2006
DIAGNOSIS BANDING

01 02 03

DERMATITIS FOLIKULITIS DERMATITIS


SEBOROIK ATOPIK

Kelainan kulit berupa papul


Kelainan kulit terdiri dari Kelainan berupa papul dan
gatal, yang kemudian mengalami
eritema dan skuama yang pustul yang eritematosa dan
ekskoriasi dan likenifikasi,
berminyak dan agak ditengahnya terdapat rambut,
distribusinya di daerah lipatan
kekuningan biasanya multipel
TATALAKSANA

01
TOPIKAL 02
SISTEMIK
• Selenium sulfida (1% dan 2,5%) • Griseofulvin 20-25mg/kg/hr/6-8minggu
Seng pyrithione (1% dan 2%) • Flukonazol 6 mg/kg/hr/20hr
• Povidone iodine (2,5%) • Itrakonazol 3-5mg/kg/hr/2-4minggu
• Ketoconazole (2%) • Terbinafin 3-6mg/kg/hr/2-8minggu

2-4 kali seminggu selama 2-4


minggu

(Fitzpatrick, 2008).
(Fitzpatrick, 2008).
(Fitzpatrick, 2008).
(Fitzpatrick, 2008).
(Fitzpatrick, 2008).
(Fitzpatrick, 2008).
DAFTAR PUSTAKA

1. Daili-Menaldi dkk, (2005). Penyakit Kulit yang Umum di Indonesia. Jakarta: PT Medical Multimedia Indonesia

2. Djuanda A, d. (2018). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Ketujuh. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia James.WD, Berger TG, Elston DM,
2006. Disease resulting from fungi and yeasts. Andrew’s Diseases of The Skin : Clinical Dermatology. 10th Ed. Canada . Hal. 297-299
3. Goldsmith LA, Katz SI. (2012). Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine 8th Ed. New York: McGraw-Hill Companies Higgins EM, Fuller LC, Smith CH,
2000. Guidelines for the management of tinea capitis. BJD Vol. 143, Hal 53-58
4. Hryncewicz-Gwozdz A, Beck-Jendroscheck V, Brasch J, Kalinowska K, Jagielski T, 2011. Tinea capitis and tinea corporis with a severe inflammatory
response due to trichophyton tonsurans. Acta Derm Venerol Vol. 91, Hal 708-710
5. Siregar, R. (2004). Atlas Saripati Kulit Ed.3. Jakarta: EGC.

6. Verma. S, Heffernan. MP. (2008) Fungal Disease. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine 8th Ed. Vol. 1 & 2. New York, USA. Hal. 1807-1818
7. Welsh O, Welsh E, Ocampo-Candiani J, Gomez M, Vera Cabrera L, 2006. Dermatophytoses in Monterrey, Mexico. Mycoses. Vol. 49, Hal. 119-123.
8. Wolff K, Johnson R A, Suurmond D (2007). Fitzpatrick's Color Atlas and Synopsis of Clinical Dermatology 4th Ed. New York: McGraw-Hill Companies.
ALHAMDULILLAH

Anda mungkin juga menyukai