Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 5

Nurul Qomariah
Nur Hazmi Nasution
Nova Rafika
Nanda
Nadia Hidayat
Sinar Perawati
Syarifah
Julita Silitonga
Pengembangan diarahkan pada subsistem yang
mempunyai dampak yang kuat terhadap
pengembangan SIRS. Atas dasar dari penetapan
kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS
tersebut di atas, selanjutnya ditetapkan sasaran
pengembangan sebagai penjabaran dari Sasaran
Jangka Pendek Pengembangan SIRS, sebagai
berikut:
1. Memiliki aspek pengawasan terpadu, baik
yang bersifat pemeriksaan tau pengawasan
(auditable) maupun dalam hal
pertanggungjawaban penggunaan dana
(accountable) oleh unit-unit yang ada di
lingkungan rumah sakit.
2. Terbentuknya sistem pelaporan yang sederhana dan
mudah dilaksanakan, akan tetapi cukup lengkap dan
terpadu.
3. Terbentuknya suatu sistem informasi yang dapat
memberikan dukungan akan informasi yang relevan,
akurat dan tepat waktu melalui dukungan data yang
bersifat dinamis.
4. Meningkatkan daya-guna dan hasil-guna seluruh
unit organisasi dengan menekan pemborosan.
5. Terjaminnya konsistensi data.
6. Orientasi ke masa depan.
7. Pendayagunaan terhadap usaha-usaha
pengembangan sistem informasi yang telah ada maupun
sedang dikembangkan, agar dapat terus dikembangkan
dengan mempertimbangkan integrasinya sesuai
Rancangan Global SIRS.
Konsep dasar SIRS berawal dari banyaknya hambatan
yang ditemukan dalam pengelolaan data rumah sakit
yang umumnya bersifat sangat kompleks. Hambatan-
hambatan itu diantaranya adalah:
1. Redudansi data: Pencatatan data yang umumnya
masih dilakukan secara manual dan berulang-ulang
ini mengakibatkan adanya duplikasi data yang pada
akhirnya nanti akan bermasalah pada penumpukkan
file-file yang disimpan.
2. Unintegrated data: diakibatkan dari penyimpanan
data yang tidak terpusat sehingga dapat
mengakibatkan ketidaksinkronan informasi yang
diperoleh dari masing-masing pihak.
3. Human error: Pencatatan data yang dilakukan
secara manual mempunyai risiko yang besar
terjadinya kesalahan ketika proses pencatatan
dilakukan, misalnya data terhapus, redudansi
data, data tertukar dan sebagainya. Kesalahan
yang dinilai manusiawi ini jika dibiarkan akan
menimbulkan masalah besar bagi proses
penyajian informasi.
4. Informasi telat: Karena proses yang dilakukan
secara manual butuh waktu relatif lebih panjang
untuk penyajian informasi.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan di atas,
maka berkembanglah sebuah sistem yaitu Sistem
Informasi rumah Sakit/ SIRS.
Atas dasar dari penetapan kriteria dan
kebijakan pengembangan SIRS tersebut di atas,
selanjutnya ditetapkan sasaran pengembangan
sebagai penjabaran Pengembangan SIRS, sebagai
berikut :
1.Memiliki aspek pengawasan terpadu, baik yang
bersifat pemeriksaan tau pengawasan (auditable)
maupun dalam hal pertanggungjawaban
penggunaan dana (accountable) oleh unit-unit
yang ada di lingkungan Rumah sakit.
2.Terbentuknya sistem pelaporan yang sederhana
dan mudah dilaksanakan, akan tetapi cukup
lengkap dan terpadu.
3.Terbentuknya suatu sistem informasi yang dapat
memberikan dukungan akan informasi yang
relevan, akurat dan tepat waktu melalui
dukungan data yang bersifat dinamis.
4.Meningkatkan daya-guna dan hasil-guna seluruh
unit organisasi dengan menekan pemborosan.
5.Terjaminnya konsistensi data.
6.Orientasi ke masa depan.
7.Pendayagunaan terhadap usaha-usaha
pengembangan sistem informasi yang telah ada
maupun sedang dikembangkan, agar dapat terus
dikembangkan dengan mempertimbangkan
integrasinya sesuai rancangan global SIRS.

Anda mungkin juga menyukai