ANESTESI UMUM PADA

LAPARATOMY

Oleh:
Aisyah Aftita Kamrasyid

KEPANITERAAN KLINIK STASE ANESTESI

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA 2017
 Identitas Pasien

• Nama : Ny.M
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 40 tahun
• Agama : Islam
• Alamat : Kerja bakti Jakarta
Timur
• Tanggal MRS : 14 Agustus 2017
• No. RM : 0077xxxx
 Anamnesis
KELUHAN UTAMA

Nyeri pada perut bagian bawah sejak 6 bulan SMRS

RIWAYAT ALERGI
Pasien mengaku gatal-gatal dan timbul bentol-bentol setelah disuntik
hormon 2 minggu SMRS.

RIWAYAT OPERASI

• Operasi Apendektomi tahun 2014 karena apendisitis dengan general

anestesi. Tidak ada penyulit pasca anestesi.
 Anamnesis
RIWAYAT PENYAKIT PASIEN

•Pasien tidak memiliki riwayat penyakit penyerta seperti hipertensi, asma,

diabetes melitus, penyakit jantung, penyakit hati, penyakit ginjal, penyakit
paru.
•Pasien tidak pernah mengeluh nyeri dada dan sesak napas.
•Pasien tidak batuk, pilek dan demam.

RIWAYAT KELUARGA

Kelainan perdarahan, hipertensi, diabetes melitus, serangan jantung, dan

penyakit berat lainnya disangkal. Riwayat keluarga yang pernah
mengalami komplikasi selama operasi disangkal.
 kAnamnesis
RIWAYAT KEBIASAAN
Tidak terdapat kebiasaan merokok, minum alkohol, minum kopi ataupun
teh.

RIWAYAT OBAT-OBATAN

Riwayat konsumsi obat antihipertensi, obat pengencer darah, dan yang

dikonsumsi secara rutin disangkal

RIWAYAT LAINNYA

Adanya gigi palsu atau gigi goyang disangkal.

 Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum

Tampak sakit sedang

Kesadaran Compos Mentis

Tanda Tanda Vital

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 88 x/menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 36 C

ANTROPOMETRI
Berat Badan : 64 kg
Tinggi Badan :158 cm
IMT : 25 (Obes I)
 Pemeriksaan Fisik
Status Generalis

• Mata : Mata cekung (-/-), konjungtiva anemis (+/+),

sklera ikterik (-/-)
• Mulut : Buka mulut 3 jari, mallampati 1
• Leher : Trakea terletak di tengah leher, massa(-)

• L : LOOK
• E : EVALUATED 3:3:2
• M : MALAPATI :
• O : OBSTRUCTION
• N : NECK
 Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
• Thorax
Inspeksi : Dinding dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Palpasi : Vocal fremitus kanan = kiri, tidak ada dinding dada yang
tertinggal, ictus cordis tidak teraba
Perkusi : Sonor dikedua lapang paru
Aiskultasi : Cor : BJ I/II reguler, murni, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : VBS kanan = kiri, wheezing (-/-), ronkhi (-)
• Abdomen
Inspeksi : Tampak datar, tidak ada bekas operasi
Palpasi : Supel, nyeri tekan epigastrium (+)
Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
Aiskultasi : Bising usus (+) 5 kali/menit  normal
 Pemeriksaan Fisik
Status Generalis

Tulang Belakang : Luka (-), infeksi (-)

Ekstremitas
Superior : Akral hangat (+/+), CRT < 2 detik, edema (-/-)
Inferior : Akral hangat (+/+), CRT < 2 detik, edema (-/-)
 Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi Rutin (14 Agustus 2017

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hemoglobin 12 g/dL 11,7 - 15,5

Jumlah Leukosit 9,47 103/µL 3,60 – 11,00

Hematokrit 36 % 35 – 47

Jumlah Trombosit 389 103/µL 150 – 440

Eritrosit 4,20 106/µL 3,80 – 5,80

 Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Kimia Klinik
Faal Hati
SGOT 16 U/L 10—31
Faal
SGPT Hepar dan Ginjal
22 U/L 9—36
Faal Ginjal
Ureum Darah 20 mg/dL 10—50
Kreatinin Darah 1,0 mg/dL < 1.4
Elektrolit
Natrium (Na) Darah 147 mEq/L 135—147
Kalium (K) Darah 4.3 mEq/L 3.5—5.0
Klorida (Cl) Darah 109 mEq/L 94—111
Faal Hemostasis
Masa Protombin (PT) 10,1 detik 9,3 -11,4

APTT 1,4 detik 31 -47

APTT 190.9 mmHg 71—104
Glukosa Darah Sewaktu 90 Mg/dL 70 - 200
Immunoserology
 Pemeriksaan Radiologi
Roentgen Thorax

• Cor dan Aorta baik

• Sinus / diafragma baik
• Vaskularisasi paru-paru baik
• Tidak tampak spesifik aktif atau pneumonia
• Kesan : Cor dan Pulmo baik
 Asesmen Pra Induksi
Diagnosa Pra Bedah

Mioma uteri + Kista ovarium

Jenis Pembedahan

Laparotomi

Status Fisik

ASA 1

Cara Anestesi

Anestesi umum dengan LMA No. 5

 Tatalaksana Anestesi
Persiapan Anestesi

• Dilakukan asesmen pre anestesi kepada pasien

• Dilakukan pemeriksaan kembali identitas pasien, persetujuan operasi,
lembaran konsultasi anestesi, obat-obatan dan alat-alat yang
diperlukan
• Jalur intravena sudah terpasang dari ruangan
• Mengganti pakaian pasien dengan pakaian operasi
• Pasien dibaringkan di meja operasi dengan posisi telentang
• Manset tekanan darah terpasang di tangan kiri, pulse oxymeter
terpasang di digiti IV manus sinistra, elektroda EKG terpasang.
 Tatalaksana Anestesi
Induksi

• Induksi dilakukan dengan pemberian Propofol 150 mg dengan

menggunakan analgetik narkotik jenis Fentanyl 1 mg IV

PERHITUNGAN DOSIS
Propofol
Dosis Induksi 2—2.5 mg/kg
2—2.5 mg x 64 kg = 128 - 60 mg

Fentanyl
Dosis sebagai Analgetik Intraoperatif 2—50 mcg/kg
2—50 mcg x 64 kg = 128 – 3200 mcg
 Tatalaksana Anestesi
• Muscle relaxan Atracurium diberikan secara IV 20 mg + 10 mg

PERHITUNGAN DOSIS
Atracurium
Dosis untuk intubasi 0.5 mg/kg
0.5 mg x 64 kg = 32 mg
Dosis maintenance per bolus 0.1 mg/kg
0.1 mg x 64 kg = 6,4 mg
 Tatalaksana Anestesi
• Diberikan O2 sebanyak 2 L melalui sungkup selama 3 menit
• Dilakukan pemasangan pipa orotrakeal dengan LMA No. 5, mulut
dibuka dengan cross finger dan laringoskop, LMA dimasukkan ke
dalam trakea, dinilai apakah posisi LMA sudah benar dengan
mendengarkan suara napas menggunakan stetoskop. Cuff
dikembangkan agar LMA terfiksasi. Intubasi berhasil dilakukan.
Dipasang OPA. LMA dan pipa difiksasi dan dihubungkan dengan mesin
anestesi.
 Tatalaksana Anestesi
Maintenance

• Untuk mempertahankan anestesi digunakan gas N2O 1 L/menit : O2 0.5

L/menit, Sevofluran 3 vol %
• Diberikan antiemetika Ondansetron 4 mg
• Operasi berlangsung selama 2 jam 5 menit

PERHITUNGAN DOSIS
Sevofluran
MAC 2.0 vol %
 Tatalaksana Anestesi
Monitoring

• Tanda-tanda vital
• SpO2 setiap 5 menit, kedalaman anestesi, dan perdarahan

Post Operatif

• Pasien dapat bernapas spontan, dilakukan penyedotan sekret jalan

napas melalui sisi mulut dan ETT
• Ekstubasi dilakukan
• Pasien dipindahkan ke ruang pemulihan
• Observasi aktivitas motorik, pernapasan, dan kesadaran
 Tatalaksana Anestesi
Terapi Cairan Perioperatif

Pengganti Puasa
2 cc/kgBB/jam  2 cc x 64 kg = 128 cc/jam
128 cc x 6 jam = 768 cc
Jam pertama 50% dari 768 cc = 384 cc
Jam kedua 25% dari 768 cc = 192 cc
Jam ketiga 25% dari 768 cc = 192 cc

Maintenance
Estimasi lama operasi 2 jam
2 cc/kgBB/jam x 64 = 128 cc/jam
Dikalikan 2 jam 256 cc
 Tatalaksana Anestesi
Terapi Cairan Perioperatif

Allowable Blood Loss

20% dari EBV
EBV perempuan dewasa 65 cc/kg
70 cc x 64 = 4480 cc perdarahan
Perdarahan selama operasi 100 cc
Kesan : Tidak memerlukan transfusi darah (< 20% EBV)

Kehilangan Cairan ke Kompartemen Ketiga

6 cc/kg untuk operasi sedang
6 cc x 64 kg = 384 cc/jam
 Tatalaksana Anestesi
Terapi Cairan Perioperatif

Perhitungan Terapi Cairan Intraoperatif

Jam I : 256 cc + 384 cc + 384 cc = 1052 cc
Jam II : 256 cc + 192 cc + 384 = 832 cc
Jam III : 256 cc + 192 cc + 384 = 832 cc
Total : 2176 cc cairan Ringer Laktat

Pengganti Perdarahan

Perdarahan 100 cc