Anda di halaman 1dari 15

9 kalimat MOTIVASI untuk

Bangun dan Bangkit


Oleh Sri Utami
1. Aku dilahirkan untuk menjadi
PEMENANG.
Keyakinan pertama yang harus aku
miliki sebagai anak manusia adalah
keyakinan bahwa aku dilahirkan untuk
menjadi Pemenang. Aku percaya
bahwa tidak mungkin Tuhan
menciptakan aku ke dunia ini, tanpa
alasan apapun. Tidak mungkin! Pasti
ada alasannya, bukan? (tarik nafas
perlahan sebentar)
Nah, jika aku berani lahir, maka aku
juga haruslah berani mati (karena aku
pasti mati, bukan? He..he..) Lalu, sekarang
mati seperti apa yang aku inginkan? (tarik
dan tahan nafas yang lama…) Duh,
sereeem banget sih pertanyaannya. Iya
dong, sekali-sekali serius ah! Baiklah,
sekarang pilihan aku sebagai manusia yang
hidup, yang masih bernafas, yang masih
beredetak jantungnya, hanya tersisa satu
pilihan saja, bukan? Yakni aku ingin mati
sebagai apa? Ingin dikenang sebagai
siapa?
Karena aku yakin bahwa aku
dilahirkan untuk menjadi Pemenang,
sudah sebaiknya pula aku memilih mati
minimal sebagai pemenang. Pemenang
seperti apa, itu persoalan lain. Yang
penting pilihannya adalah kembali ke
Sang Khalik sebagai seorang pemenang.
Gak malu-maluin yang “nyiptain”, gitu
lho! Orang Sunda bilang: “Tong
Ngerakeun”.
Lalu, setelah sadar bahwa
aku dilahirkan untuk menjadi
Pemenang, berarti aku
sekarang harus bangun dari
biusnya si tidur. Oke,
setelah bangun bukankah
diperlukan kekuatan,
diperlukan keberanian,
diperlukan…? Ya,…
2. Memang diperlukan keberanian untuk
melangkah maju ke depan. Namun, bagaimana
berani (tahan nafas sebentar) kalau aku tetap
diam di tempat?
Betul juga ya. Baiklah aku segera berdiri
dan mulai melangkah. Langkah pertama,
langkah kedua dan langkah ketiga, tapi
oh..oh.. lihat apa yang ada di
depan jalan. Ah, kayaknya agak mendung,
agak redup, agak berkelok, agak licin. Ehm,
bisa-bisa terpeleset, tergelincir, bahkan
terpental saat di
perjalanan? Ya, bisa saja. Namun, aku yakin
akan pesan nenekku…
3. Daripada hanya berdiam diri… Melangkah
dan mungkin tergelincir (tahan nafas sebentar)
adalah pilihan yang jauh lebih baik! (tahan
nafas sebentar) Ada banyak pelajaran di
sana…
Masak sih? Apakah benar dengan tergelincir aku
malahan belajar? Betul, bila aku bisa merasakan
sakitnya tergelincir, maka pasti aku akan
menghindari
berbuat kesalahan yang sama. Akupun akan
mencari ide-ide lain yang lebih baik, lebih tepat
guna, lebih kreatif, lebih produktif dan
sebagainya.
Kesalahan yang terbesar adalah aku
tidak pernah melakukan sesuatu, bahkan
mencobanyapun “gak” pernah, malah
pikiran aku sering “merancang” imajinasi
rasa sakit yang belum tentu terjadi dari
sebuah kesalahan atau kekeliruan di masa
mendatang. Astaga, ngeri sekali bukan?
Karena aku merancang ketakutan, maka
seringkali aku hanya berdiam diri. Namun
aku sebenarnya percaya bahwa… (baca
kalimat berikut ini dengan sangat keras!!!)
4. Orang yang berani bangkit dan belajar
dari kegagalan adalah PEMENANG SEJATI!
Huh, lumayan kalimat motivasi ini ya. Cukup kuat
dampaknya untuk membangkitkan semangat paling
dalam dari diriku. Di dunia ini banyak sekali cerita
orang yang pernah mengalami kegagalan dan setelah
itu tidak ada lagi ceritanya. Apakah aku mau seperti
mereka? Habis terbit, kena awan gelap dan
menghilang tanpa bekas? Gone with the wind…
Ah, aku kan bisa punya pilihan lain. Aku ingin jadi
pemenang atas diriku sendiri. Cerita kehidupan yang
hanya bisa dibagikan adalah cerita
kebangkitan, bukan cerita kegagalan.
Wah, jika aku tidak pernah bangkit,
maka habislah pula cerita hidupku.
Percuma dong aku dilahirkan. Baik,
baiklah dan baiklah! (silahkan teriak
dalam hati he..he..) Sekarang aku
tanamkan dalam benak aku bahwa aku
HARUS bangkit, kapanpun saat aku
mengalami apa yang disebut orang lain
adalah kegagalan. Karena aku yakin dan
percaya bahwa…
5. Apa pun SAYA BISA jika saya mau!
Kuncinya adalah kemauan, bukan kemampuan.
Orang yang memiliki kemampuan, jika tidak ada
kemauan, bagaikan mayat hidup yang tidak tahu
mau kemana. Gak bedanya dengan hidup luntang
lantung, gak ada tenaga, gak ada semangat, gak
ada spirit, gak nafsu deh hidup kayak gitu.
Hidup ini adalah pilihan, kok. Aku bisa memilih
sedih (hening 3 detik) , aku bisa memilih
senang (hening 2 detik). Aku bisa memilih
marah (hening 1 detik) dan aku bisa memilih
tenaaang. Nah, jika…
6. Hidup ini adalah pilihan. Aku memilih menjadi
orang yang bahagia ….
Aku tahu memang sebuah pilihan yang tidaklah mudah,
namun aku harus mulai belajar berani memilih dan
memutuskan kemana arah hidupku. Apa pilihan
hidupku? Akulah yang harus menentukan arah jalan
hidupku. Akulah yang menentukan titiknya… Besar
titiknya… Warna titiknya… Bunyi titiknya… Rasa titiknya…
Sinar titiknya… Sinar biasa atau sinar sebuah BERLIAN?
Kecil bentuknya (tahan nafas sebentar, lalu katakan
dengan keyakinan kuat), namun silau sinarnya. Kekuatan
silau sinar berlianlah yang membuat aku tidak mungkin
kehilangan arah. Walau disekitarku kadang mendung,
kadang redup, kadang gelap.
7. Semakin aku fokus pada impianku. Semakin cepat
aku mencapai impianku.
Fokus menghasilkan energi yang besar, bahkan semakin
lama semakin dahsyat. Fokus membuatku bersemangat,
berenergi, berkeringat, tetap panas karena membantu aku
untuk selalu bergerak. Bergerak melangkah, bergerak lari,
bergerak ke arah silau sinar berlian yang memimpinku.
Karena fokus, maka apapun situasi disekitarku, tidak akan
membuatku terganggu. Jalan yang berkelokpun,
kujalani…. Jalan macetpun, kunikmati… Jalan berbatupun,
kelewati… Jalan terhalangpun, kulampaui… Karena arah
fokusku jelas, arah menuju sinar berlian, sinar tujuan
hidupku… Silau namun indah. Maka, aku tidak akan
pernah menunggu situasi. Dan sebaiknya…
8. Berhentilah menunggu kondisi membaik. LAKUKAN
SESUATU agar kondisi membaik.
Itulah motto hidupku. Banyak hal diluar jangkauan
kemampuanku, keadaan alam semesta, keadaan
negara, keadaan masyarakat dimana aku berada.
Buat apa aku fokus pada sesuatu diluar kendaliku.
Lebih baik aku fokus pada sesuatu yang bisa aku
kendalikan, bukan? Sesuatu yang bisa aku jangkau,
sesuatu yang bisa aku buat lebih baik. Jadi aku
pikir, sebaiknya aku fokus saja pada karya. Ya,
berkarya, berkarya dan berkarya…
Sekarang setelah aku sadar, aku bangun, aku
bangkit dan aku berkarya, aku fokus pada karyaku,
9. Aku bekerja dengan sungguh-sungguh.
Aku berdoa dengan sungguh-sungguh.
Selanjutnya, biarlah Tuhan yang menentukan.
(Florence Griffit Joyner)
(Sekarang katakan dalam hati dengan rasa keyakinan
yang kuat) BENDERA SUDAH DIKIBARKAN.
(lebih perkuat lagi rasa keyakinan Anda) MAKA
KIBARKANLAH SETINGGI MUNGKIN.
(tingkatkan rasa keyakinan Anda sekuat-kuatnya)
KIBARKANLAH BENDERA KEMENANGAN
KEPADA KEHIDUPAN.
KEHIDUPAN YANG BERHIKMAH.

Anda mungkin juga menyukai