Anda di halaman 1dari 16

DIVISI PSIKOSOMATIK

Aspek Psikosomatik Pasien


Diabetes Melitus

Penyaji :
dr. Kurniawan Adi Prabowo
Pendahuluan
• Diabetes melitus adalah suatu kelompok
penyakit metabolik yang ditandai dengan
adanya hiperglikemia akibat adanya defek
pada sekresi insulin, kerja insulin atau
keduanya.
• Gangguan psikosomatik yang sering dijumpai
pada pasien diabetes melitus adalah depresi
dan ansietas.
Stres dan Regulasi Glukosa
• Stres adalah suatu keadaan yang disharmoni
atau yang mengancam homeostasis. Menurut
Selye :
• Distress  Keadaan yang mengganggu
homeostasis
• Eustress  sedangkan yang tidak
menimbulkan gangguan disebut
Stres dan Regulasi Glukosa
• Cannon  bahwa stres emosional dapat
meningkatkan gula darah dan glukosuria
melalui peningkatan stimulus simpatoadrenal.
• Stres juga meningkatkan produksi hormon
hipofisis, katekolamin, kortikosteroid dan
menekan pelepasan insulin  meningkatkan
glukosa darah
Stres dan Regulasi Glukosa
• Chrousos hipotesis  akibat stres kronik akan
mengaktifkan sistem stres sehingga terbentuk
glukokortikoid yang akan meningkatkan Iemak
viseral akibat efek antagonisnya menekan
hormon pertumbuhan dan gonad untuk lipolisis.
• Keadaan ini ditemukan pada pasien depresi,
ansietas kronik dan sindrom metabolik X
(obesitas viseral, resistensi insulin, hipertensi,
dan dislipidemia).
Hubungan Depresi dan Diabetes Melitus

• Terdapat dua hipotesis yang menerangkan


terjadinya dan berulangnya depresi pada
pasien diabetes, yaitu:
• Depresi terjadi sebagai hasil perubahan
biokimia akibat langsung dari diabetes atau
terapinya.
Hipotesis ini didasari beberapa penemuan
sebagai berikut:
Hubungan Depresi dan Diabetes Melitus
a) Pada DM type l depresi mengikuti terjadinya DM type l, sedangkan pada
DM type ll depresi mendahului diagnosis DM type ll (menjadi risiko
terjadinya DM type ll) walaupun pada perjalanan DM yang lanjut dapat
menimbulkan depresi;
b) Depresi terjadi lebih tinggi pada tahun pertama diketahuinya diabetes.
Rata-rata onset depresi pada DM type I terjadi pada umur 22-23 tahun,
sedangkan onset DM-nya terjadi pada usia lebih muda;
c) Pada sebagian besar pasien DM, ditemukan adanya gangguan perasaan
yang atipik (79% pasien diabetes mengalami gangguan perasaan);
d) Adanya bahan biologi yang samasama didapat pada pasien diabetes
maupun depresi yaitu peningkatan produksi kortisol, gangguan meta-
bolisme neurotransmiter norepinefrin dan serotonin, berkurangnya
pemakaian glukosa dan meningkatnya resistensi insulin;
e) Beberapa penelitian menunjukkan meningkatnya depresi pada pasien
diabetes dengan komplikasi.
Hubungan Depresi dan Diabetes Melitus
Hubungan ketidakmampuan adaptasi dengan gejala depresi ditentukan oleh
beberapa faktor yaitu:
a) Pandangan terhadap penyakit yang diderita. Sering ketidakmampuan
dan perasaan negatif terjadi akibat pandangan yang keliru mengenai
penyakit yang dideritanya;
b) Dukungan sosial. Dukungan sosial yang kurang baik memperberat
depresi, sementara kondisi penyakit yang buruk membatasi pasien untuk
berhubungan sosial secara baik;
c) Coping strategy. Dengan "coping strategy“ yang baik, pikiran untuk lari
dari kenyataan dapat dihindari dan adaptasi psikologis menjadi lebih
baik, sehingga mengurangi kemungkinan gejala depresi.
Penatalaksanaan
• Depresi pada pasien diabetes melitus 
holistik (fisik, psikis dan lingkungan sosial
pasien)
• Dilakukan psikofarmaka, psikoterapi dan
psikoedukasi dilakukan secar bersamaan
Penatalaksanaan
• Obat anti depresi golongan trisiklik lebih banyak
berefek pada norepinefrin dari pada serotonin
sehingga golongan ini akan meningkatkan resistensi
insulin akibatnya tentu meningkatkan kadar gula darah.
• Golongan MAOI(Monoamine Oxidas Inhibitor) selain
memiliki efek anti depresan juga dapat menurunkan
kadar gula darah melalui mekanisme penghambatan
oksidasi asam Iemak rantai panjang. Tetapi pemberian
obat ini kurang disukai pada diabetes karena harus
membatasi tiramin sehingga pengaturan diet menjadi
lebih sulit.
Penatalaksanaan
• Diketahui bahwa golongan MAOI yang klasik
(isokarbosazid, fenelzin) mempunyai efek
samping yang nyata yaitu hipotensi ortostastik
dan krisis hipertensi yang terjadi secara
sekunder melalui interaksi dengan tiramin
yang terdapat pada makanan seperti keju yang
dipadatkan serta daging yang disimpan lama.
Oleh karena diabetes sering disertai
hipertensi, pemakaian obat golongan ini tidak
dianjurkan.
Penatalaksanaan
• Ditinjau dari farmakokinetiknya pemberian
golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake
Inhibitor) lebih aman. Dapat mengurangi
resistensi insulin sehingga gula darah dapat lebih
terkontrol.
• Beberapa obat golongan SSRI seperti fluoksetin
memiliki efek menurunkan berat badan sehingga
baik diberikan pada diabetes yang gemuk.
• Efek samping yang perlu diperhatikan adalah
kemungkinana terjadinya hipoglikemia, disfungsi
seksual dan pasien yang disertai ganggun ginjal.
Kesimpulan
• Depresi banyak ditemukan pada pasien
diabetes melitus, tetapi sering tidak
terdiagnosis sehingga tidak diobati dengan
baik.
• Walaupun kadang-kadang sulit, diagnosis
depresi pada pasien diabetes melitus harus
segera dibuat dengan melakukan anamnesis
yang teliti dan memperhatikan kaidah kriteria
diagnosis.
Kesimpulan
• Depresi merupakan faktor risiko terjadinya
diabetes melitus. Depresi pada pasien diabetes
melitus dapat memperburuk gejala-gejala
diabetes, memperburuk kontrol gula darah,
meningkatkan terjadinya komplikasi, mengurangi
kepatuhan terhadap berobat, menurunkan
kualitas hidup, menambah biaya perawatan, dan
akhirnya meningkatkan angka kematian.
Sebaliknya komplikasi diabetes meningkatkan
kejadian depresi.
Kesimpulan
• Tata laksana depresi pada pasien diabetes
melitus dilakukan bersama-sama antara terapi
depresi dan diabetes melitusnya dengan
menggunakan farmako-terapi, psikofarmaka
dan psikoterapi secara serentak.
• Pemilihan obat antidepresan untuk terapi
depresi pada pasien diabetes melitus bersifat
individual dengan memperhatikan keadaan
klinis depresi dan diabetesnya.
Kesimpulan
• Pengobatan depresi yang adekuat pada pasien
diabetes melitus akan memperbaiki kontrol
gula darah dan mengurangi timbulnya
komplikasi diabetes.

Anda mungkin juga menyukai