Anda di halaman 1dari 18

Diare Kronik

Oleh :
Maisaroh Sirait
NIM 183201044

Pembimbing : Dr. Edi Suwarso, SU., Apt. dan


Intan Farah Diba Angela, S.Farm., Apt.

PROGRAM STUDI APOTEKER


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
Diare adalah :
Diare adalah kumpulan gejala yang ditandai buang
air besar, biasanya terjadi peningkatan frekuensi
feses (tiga kali atau lebih) dalam satu hari, dengan
tinja berbentuk cair atau setengah cair (encer), , dan
feses dapat disertai darah dan/ atau lendir.

Diare Kronik adalah :


Diare yang timbul perlahan-lahan berlangsung 2
minggu atau lebih, baik menetap atau bertambah
hebat.
Identitas Pasien
Nama : SH
Nomor RM : 043421
Tanggal Lahir : 15 Desember 1995
Umur : 23 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Status : Belum Menikah
Alamat : Huta Pansuran
Ruangan : Kelas I/ Cendana 01
Pembayaran : BPJS
Tanggal Masuk : 19 Maret 2019

Riwayat Penyakit dan Pengobatan


Tidak ada
Ringkasan Pada Waktu Pasien Masuk RSUD Dr. Pirngadi
Kota Medan

• Pasien masuk RS USU Medan tanggal 19 Maret 2019 pukul 18.10


WIB melalui IGD.

•Pasien datang dengan keluhan diare, mual, muntah, dan lemas.


Diare dialami pasien sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit,
dialami 3 (tiga) sampai 4 (empat) kali dalam sehari. Konsitensi feses
lebih banyak air dibandingkan ampas, tidak berdarah, tidak berlendir,
serta mual dan muntah dialami sekali dalam sehari.
Pemeriksaan
Selama dirawat di RS USU pasien telah menjalani
beberapa pemeriksaan, seperti:

Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan


Fisik Patologi Klinik Radiologi Kolonoskopi
Hasil Pemeriksaan Fisik

Tanggal HR RR
Kesadaran TD (mmHg) T (oC)
Pemeriksaan (x/menit) (x/menit)

19/03/2019 CM 106/57 81 20 36,2


20/03/2019 CM 109/65 67 20 36,7
21/03/2019 CM 98/60 89 21 38
22/03/2019 CM 114/68 92 21 36.3
23/03/2019 CM 101/60 73 21 37
24/03/2019 CM 111/75 98 20 36.7
25/03/2019 CM 104/64 69 20 36.7
26/03/2019 CM 106/67 92 20 36.9
27/03/2019 CM 106/64 96 20 36.4

Ket: CM = compos mentis, TD = Tekanan Darah, HR = heart rate, RR = respiratory rate,


T = temperature
Pemeriksaan Patologi Klinik
Hasil Pemeriksaan Hematologi Hasil Pemeriksaan Kadar Gula Darah

Hasil Pemeriksaan Ginjal


Hasil Pemeriksaan Feses Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan Kolonoskopi
TERAPI PENGOBATAN PASIEN
(19 Maret – 27 Maret 2019)
PEMBAHASAN
RASIONALITAS
PENGGUNAAN OBAT
6T+1W

Tepat Pasien

Tepat Indikasi

Tepat Obat

Tepat Dosis

Tepat Cara Pemberian

Tepat Informasi

Waspada Efek Samping Obat


Tepat Pasien

Berdasarkan pengamatan, gelang yang dipakai pasien


telah sesuai dengan nama, tanggal lahir, dan nomor
RM pasien.
Nama : SH
Nomor RM : 043421
Tanggal lahir : 15 Desember 1995

Obat yang diberikan kepada pasien juga sesuai


dengan nama yang tertera pada etiket. Jadi hasil
pengamatan sudah menunjukkan tepat pasien.
Tepat Indikasi
TEPAT
OBAT KLINIS
INDIKASI
IVFD Ringer Laktat Pasien dalam keadaan lemas. 
Pasien dalam keadaan lemas dengan nafsu makan yang kurang sehingga
IVFD NaCl 0,9% kekurangan elektrolit. Pasien diberikan IVFD NaCl 0,9% untuk menjaga 
keseimbangan cairan elektrolit tubuh.

Pasien merasa mual, nafsu makan berkurang akibat adanya peningkatan


Inj. Ranitidin 
produksi asam lambung.
Pasien mengalami muntah. Pasien diberikan Inj. Ondansetron untuk
Inj. Ondansetron 
mengurangi rasa tidak nyaman akibat muntah.
KSR Pasien mengalami hipokalemia. 
Loperamid Pasien mengalami diare lebih dari 2 minggu. 
Pemberian antibiotik diberikan untuk mencegah terjadinya infeksi pada
Metronidazol 
pasien yang terdiagnosa diare karena penyakit IBD.
Pemberian Fleet phosposoda diberikan kepada pasien untuk 
Fleet Phosposoda
mengosongkan usus besar sebelum pemeriksaan kolonoskopi.

Pemberian Fleet enema diberikan kepada pasien untuk mengosongkan 


Fleet Enema
usus besar sebelum pemeriksaan kolonoskopi
Tepat Obat

OBAT INDIKASI TEPAT OBAT

IVFD Ringer Laktat Untuk memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit 


Untuk memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit dan
IVFD NaCl 0,9% 
terapi pemulihan untuk mengganti jumlah cairan yang hilang.
Inj. Ranitidin Untuk mengatasi rasa mual atau nyeri perut 
Inj. Ondansetron Untuk mencegah dan mengobati rasa mual dan muntah 
Untuk mengatasi kekurangan/ penurunan kadar kalium dalam
KSR 
darah
Loperamid Untuk mengobati diare 
Sebagai antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi pada
Metronidazol 
pasien yang terdiagnosa diare karena penyakit IBD.
Untuk mengosongkan usus besar sebelum pemeriksaan 
Fleet Phosposoda
kolonoskopi.

Untuk mengosongkan usus besar sebelum pemeriksaan 


Fleet Enema
kolonoskopi
Tepat Obat
Tepat Cara Pemberian Tepat Informasi Waspada Efek Samping

Pasien telah diberikan


Berdasarkan informasi edukasi dan informasi
yang diperoleh, diketahui tentang cara penggunaan
pemberian obat sudah obat yang baik seperti
tepat cara pemberian waktu pemberian, tujuan
IVFD Ringer Laktat, pemberian masing-masing
NaCl 0,9%, Ranitidin obat, efek
diberikan kepada pasien samping yang mungkin
secara Intravena, terjadi serta cara
Loperamid dan KSR penyimpanan untuk obat-
secara Oral dan Fleet obatan yang digunakan
Phosposoda dan Fleet untuk rawat jalan.
Enema secara Rektal.
Drug Related Problem (DRPs)

1. Pemberian obat dibawah terapi (dosisi terlalu kecil) yaitu injeksi


Ranitidin, tidak sesuai dengan dosis lazim yaitu 50 mg/6-8 jam
sedangkan dosis yang diberikan 50 mg/12 jam. Dosis ranitidin
sub terapi.

2. Adanya hasil pemeriksaan kolonoskopi pasien yang menyatakan


pasien menderita penyakit IBD. Namun pasien tidak diberikan
obat antiinflamasi untuk mengatasi penyakit radang pada usus
pasien. Indikasi yang tidak ditangani.
KESIMPULAN
• Pemantauan penggunaan rasionalitas obat pada pasien dengan inisial SH dengan
diagnosis Diare Kronik, meliputi tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis,
tepat cara pemberian, tepat informasi dan waspada efek samping obat pada pasien.
• Rekomendasi yang diberikan kepada dokter adalah meningkatkan pemberian terapi
yang rasional kepada pasien dan memeriksa hasil data laboratorium pasien secara
rutin.
• Rekomendasi yang diberikan kepada perawat adalah memberikan label pada obat
yang digunakan yang berisi jam dan tanggal pemakaian, dan melengkapi rekamanan
pemberian obat setiap pengobatan yang diterima pasien.

SARAN
• Diharapkan pemeriksaan rutin dan lengkap dilakukan untuk memantau
perkembangan terapi yang digunakan pasien sehingga tidak terjadi
ketidakrasionalan penggunaan obat.

• Sebaiknya Apoteker di RS Universitas Sumatera Utara secara rutin melakukan


visite bersama dokter kepada pasien, agar tercapainya pengobatan yang rasional.
Sebelum menetapkan terapi sebaiknya dokter memperhatikan indikasi dan dosis
obat sehingga tidak terjadi ketidak rasionalan obat dalam hal peresepan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai