Anda di halaman 1dari 11

KEMENTERIAN

PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PERAN INSPEKTORAT JENDERAL


DALAM PENGADAAN BARANG/JASA
DAN PENYERAPAN ANGGARAN

BAHAN PAPARAN INSPEKTUR JENDERAL


KEMENTERIAN PUPR
PADA ACARA RAKOR REVIU PENGADAAN BARANG JASA DAN
PENYERAPAN ANGGARAN OLEH APIP

Jakarta, 19 Januari 2016


INSTRUKSI PELELANGAN DINI
INSTRUKSI MENTERI PUPR NOMOR 3/IN/M/2015

Menyiapkan Usulan Paket-paket tahun


jamak/Multi Years Contract (MYC) untuk
segera diusulkan kepada Menteri
Keuangan untuk Tahun 2016

Melakukan evaluasi perbedaan sasaran


output antara Rencana Kerja Pemerintah
(RKP) dan RKA-K/L TA 2016

Melakukan pelelangan dini paket-paket


strategis nasional sesuai dengan pagu
anggaran (RKA-K/L) TA 2016 pada bulan
Agustus 2015
2
DASAR HUKUM PROSES PENGADAAN BARANG/JASA SEBELUM TAHUN
ANGGARAN DIMULAI (T-1)

PASAL 59 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA


PELAKSANAAN APBN

1. Proses pengadaan sebelum adanya penandatanganan perjanjian dapat dilakukan sebelum


tahun anggaran dimulai, setelah Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-KL) disetujui oleh DPR
2. Penandatanganan perjanjian dilakukan setelah DIPA disahkan dan berlaku efektif
3. Pendanaan untuk proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibebankan pada
tahun anggaran berjalan sepanjang dananya dialokasikan dalam DIPA

PASAL 73 PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN


KEEMPAT PERPRES NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA

Dalam hal pemilihan penyedia Barang/Jasa dilakukan mendahului penetapan Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran / Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DIPA/DPA), isi pengumuman
pemilihan penyedia Barang/Jasa harus memuat kondisi bahwa :
a. DIPA/DPA belum ditetapkan
b. Apabila proses pemilihan penyedia Barang/Jasa dibatalkan karena DIPA/DPA tidak
ditetapkan atau alokasi anggaran dalam DIPA/DPA yang ditetapkan kurang dari nilai
pengadaan yang diadakan, kepada penyedia Barang/Jasa tidak diberikan ganti rugi
1
PERSIAPAN PROSES PENGADAAN BARANG/JASA

PENAJAMAN PENYUSUNAN PENYIAPAN EVALUASI KESIAPAN


PAKET PROGRAM DAFTAR PAKET DOKUMEN LELANG LELANG DINI

• RPJMN • Alokasi Anggaran • Feasibility Study • Pagu Anggaran


• Desain/DED • Pemaketan
• RENSTRA • RKA K/L • Dokumen Lelang
• RKP • RAB
• Jadwal Lelang
• RENJA • HPS • SK ULP
• Pagu Anggaran • Dokumen • SK POKJA
Pendukung • SPSE/E-Procurement

3
PERAN INSPEKTORAT JENDERAL DALAM PROSES PENGADAAN
BARANG/JASA KEMENTERIAN PUPR
PELAKSANAAN
PERENCANAAN
PROSES PELELANGAN PENGADAAN
PENGADAAN
BARANG/JASA
• Reviu RKA/KL • Probity Audit • Program Kerja Audit
• Penanganan Tahunan (PKAT)
pengaduan • Rekomendasi black-
(pengganti sanggah list penyedia jasa
banding) • Monitoring melalui
• Monitoring melalui e-Monitoring
e-Proc / SPSE

1. PERENCANAAN PENGADAAN BARANG/JASA

REVIU RKA-K/L

• Penyusunan SE Menteri PUPR No.65 Tahun 2015 tentang Penyusunan, Penelitian dan Reviu Rencana Kerja
dan Anggaran (RKA-K/L) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2016
• Dalam pelaksanaan reviu, beberapa hal yang menjadi fokus reviu antara lain:
 Evaluasi terhadap pemenuhan readiness criteria pada rencana kerja hingga tingkat satuan kerja (Amdal,
Lahan, Desain, dll.)
 Pengalokasian anggaran untuk kegiatan yang didanai dari PHLN
 Kontrak Tahun Jamak
 Kelengkapan dokumen pendukung (TOR, RAB, dll.) 4
2. PROSES PENGADAAN BARANG/JASA

A. PROBITY AUDIT
• Pendampingan dengan tujuan memastikan proses pengadaan barang/jasa dilakukan secara adil, dapat
dipertanggungjawabkan, transparan dan sesuai ketentuan yang berlaku
• Probity Audit dilakukan untuk paket – paket dengan nilai lebih dari Rp. 100 Miliar
• Penentuan paket yang akan dilakukan Probity Audit dimulai dari penentuan long list (seluruh paket dengan
nilai lebih dari 100 Milyar), kemudian dilakukan penilaian resiko sehingga menjadi short list paket – paket
yang menjadi prioritas untuk dilakukan Probity Audit
• Agar pelaksanaan Probity Audit dapat berjalan lancar dan berkualitas, Inspektur Jenderal Kementerian PUPR
membentuk Tim Probity Audit terhadap Pengadan Barang/Jasa untuk nilai paket lebih dari 100 Milyar di
lingkungan Kementerian PUPR melalui SK No.13/KPTS/IJ/2015 tanggal 13 Februari 2015

B. PENANGANAN PENGADUAN
• Mempercepat jawaban pengaduan peserta Pengadaan Barang/Jasa (sebagai pengganti sanggah banding di
dalam Perpres 4 Tahun 2015)

C. MONITORING PELAKSANAAN PBJ MELALUI E-PROC/SPSE


• Untuk pengadaan Tahun Anggaran 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menerapkan
implementasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) sesuai Surat Edaran Menteri PUPR Nomor
57/SE/M/2015 tanggal 15 Juli 2015
• Sesuai Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 57/SE/M/2015 tanggal 15 Juli 2015 tersebut, pengawasan
terhadap pelaksanaan Surat Edaran dilakukan oleh Inspektorat Jenderal
• Sesuai Instruksi Menteri PUPR Nomor 05/IN/M/2015 tentang proses dan penetapan pemenang Pengadaan
Barang dan Jasa di Lingkungan Kementerian PUPR. Untuk penetapan pemenang pekerjaan lebih dari Rp. 100
Miliar, Konsep rekomendasi penetapan pemenang harus diparaf bersama oleh Direktur Jenderal Bina
Konstruksi, Inspektur Jenderal, dan Eselon I terkait yang mengajukan penetapan pemenang.

5
3. PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA
• PROGRAM KERJA AUDIT TAHUNAN (PKAT)
Pelaksanaan PKAT melalui Risk Based Internal Audit untuk prioritas pemilihan auditi

• REKOMENDASI BLACK-LIST PENYEDIA JASA


Pemeriksaan dan klarifikasi atas usulan dari PA/KPA -> Hasil rekomendasi Black-list tepat waktu sesuai
Peraturan Kepala LKPP No.18 Tahun 2014 (paling lambat 10 hari sejak surat diterima APIP).

• MONITORING MELALUI e-MONITORING


1. Pemantauan pelaksanaan pengadaan barang/jasa dan penyerapan anggaran melalui
www.emonitoring.pu.go.id dan aplikasi e-Monitoring
2. Data e-Monitoring sebagai salah satu dasar prioritas pemilihan auditi untuk PKAT, dan pemilihan paket
sampling pada pelaksanaan Audit
http://www.emonitoring.pu.go.id STATUS tgl 14 Jan 2016

6
MANFAAT SISTEM/APLIKASI ELEKTRONIK

SISTEM PENGADAAN SECARA


E-MONITORING
ELEKTRONIK (SPSE) UNTUK PENYERAPAN ANGGARAN
UNTUK PENGADAAN BARANG DAN JASA

• CEPAT • CEPAT
• TRANSPARAN • AKURAT
• EFEKTIF • EFEKTIF
• EFISIEN • SEBAGAI PERINGATAN DINI
• AKURAT • TRANSPARAN
• BEBAS TATAP MUKA • DAPAT DIMONITOR SETIAP SAAT
• PENYAJIAN DATA MEMPERCEPAT
• DAPAT DIMONITOR SETIAP SAAT
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

7
KONTRAK PADA AWAL TAHUN
ANGGARAN 2016 DISAKSIKAN
PRESIDEN RI
Pada tanggal 6 Januari 2016 telah dilaksanakan Penandatanganan Kontrak Kegiatan TA
2016 secara serentak yang dihadiri oleh Presiden, sebanyak 644 paket dengan nilai
total kontrak senilai Rp. 8,81 Triliun

KEGIATAN NILAI
• 436 Paket pembangunan dan preservasi jalan nasional antara lain di
7.93.000.000.000,-
kawasan perbatasan dan jalan trans Papua
• 191 Paket guna mendukung ketahanan pangan antara lain Pembangunan
Jaringan Daerah Irigasi Kelarik Kab. Natuna, Lanjutan Pembangunan Sistem
811.410.000.000,-
Air Baku (SPAM Regional) Kota dan Kab. Sorong, dan Rehabilitasi Jaringan
Irigasi DI Batang Anai I (6.764 Ha) Kab. Padang Pariaman (Lanjutan)
• 11 Paket pembangunan infrastruktur permukimanantara lain Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum Ibukota Kecamatan (SPAM IKK) Jatinangor
(ITB) Tahap 2, SPAM Kawasan Perkotaan Terfasilitasi Gunung Seriang di 68.870.000.000,-
Kab. Bulungan, dan SPAM Kawasan Perkotaan Terfasilitasi Mentarang Kab.
Malinau.
• 6 Paket bidang penyediaan perumahan antara lain Penyusunan Manajemen
Mutu SDM Ditjen Penyediaan Perumahan, Penyusunan Evaluasi Pelaksanaan
4.800.000.000,-
SOP di Lingkungan Ditjen Penyediaan Perumahan, Pengembangan SIMKA
Ditjen Penyediaan Perumahan 8
PERAN INSPEKTORAT JENDERAL DALAM MONITORING
PENYERAPAN ANGGARAN
1. Evaluasi dan Monitoring penyerapan Anggaran pada masing-masing
Satminkal Eselon I bersama Biro Perencanaan dan KLN setiap 3 bulan sekali
berdasarkan data dari e-Monitoring.
2. Melaksanakan konsinyasi bersama Biro Perencanaan dan KLN untuk
membahas permasalahan yang menghambat penyerapan anggaran dan
memberikan solusi percepatannya

9
TERIMA KASIH

10

Anda mungkin juga menyukai