Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Fisiologis Psikologis
Perilaku
Relasional Lingkungan
Jenis Diagnosa
Analisa
data
Identifikasi
masalah
Perumusan
diagnosa
Contoh kasus
Tn. M berusia 52 tahun, datang ke RS pada tanggal 5 Oktober
2017. Pasien datang dengan keluhan sesak dan batuk berdahak.
Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan mata cowong,
terdapat kantung mata, suara nafas ronchi dan wheezing,
keadaan umum cukup dan pasien mengatakan “kalo batuk
dahaknya tidak bisa keluar, kadang-kadang bisa keluar tapi
sedikit”, saat bernafas pasien tampak menggunakan otot bantu
pernafasan, pernapasan cuping hidung, irama nafas cepat
dengan RR 32 x/menit, N 86 x/menit, tampak batuk tidak efektif,
tampak kesulitan berbicara (saat berkomunikasi nampak megap-
megap). Sputum yang keluar sedikit (1-2 cc), fiskositas kental,
berwarna kuning keruh. Selain itu pasien mengeluh beberapa
hari terakhir kesulitan untuk tidur karena selalu batuk pada
malam hari. Selama di RS segala aktivitas pasien dibantu oleh
keluarga (seperti makan, minum, mandi, BAK dan BAB)
Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS: “saya kalau batuk tidak Bakteri tuberkulosis Ketidakefektifan bersihan
bisa mengeluarkan dahak, ↓ jalan nafas (NANDA)
kadang dahak keluar Masuk melalui jalan nafas
sedikit” ↓ ↓
DO: Bertahan di jalan bronkus
1. k/u cukup, klien ↓ Bersihan jalan napas tidak
tampak sesak Inflamasi pada bronkus efektif (SDKI)
2. Suara nafas ronchi ↓
3. Batuk tidak efektif Batuk tidak efektif
4. Sputum keluar sedikit ↓
1-2 cc, fiskositas kental, Secret tidak dapat keluar
warna kunik keruh ↓
5. RR 32 x/mnt
6. N 86 x/mnt Penumpukan secret di
saluran pernafasan
Data Etiologi Masalah
DS: - Bakteri tuberkulosis Ketidakefektifan pola nafas
DO: ↓ (NANDA)
1. k/u cukup Masuk melalui jalan nafas
2. Otot bantu pernafasan ↓
3. Irama nafas cepat, ada Bakteri masuk ke paru ↓
suara wheezing ↓
4. RR 32 x/menit Bakteri menempel pada Pola napas tidak efektif
5. N 86 x/menit paru (SDKI)
↓
Reaksi inflamasi
↓
Mengganggu pernafasan
↓
Peningkatan frekuensi
nafas
Data Etiologi Masalah
DS: “semua dibantu Mual, muntah Intoleransi aktivitas
keluarga, tidak bisa ↓
melakukan sendiri” Anoreksia
↓
DO: Kurangnya energi dalam
1. k/u cukup tubuh
2. Aktivitas dibantu ↓
keluarga Keletihan, lemas
3. RR 32 x/menit ↓
4. Saat komunikasi Aktivitas terganggu
megap-megap ↓
Aktivitas dibantu
Data Etiologi Masalah
DS: “kalau mau tidur saya Mycobacterium Gangguan pola tidur
susah, karena batuk ini jadi tuberkulosis
tidurnya terganggu” ↓
Masuk ke saluran
DO: pernafasan
1. k/u lemah ↓
2. Mata cowong Bakteri bertahan di
3. Kantung mata bronkus
↓
Batuk tidak produktif
↓
Sekret tidak keluar
↓
Tidur terganggu
Perumusan Diagnosa/Diagnosa Prioritas
Tgl Muncul Diagnosa Keperawatan Tgl Teratasi
5 Okt 2017 Bersihan jalan napas tidak efektif b.d penumpukan sekret di 15 Okt 2017
saluran napas dditandai dengan:
DS: “saya kalau batuk tidak bisa mengeluarkan dahak, kadang
dahak keluar sedikit”
DO:
1. k/u cukup, klien tampak sesak
2. Suara nafas ronchi
3. Batuk tidak efektif
4. Sputum keluar sedikit 1-2 cc, fiskositas kental, warna kunik
keruh
5. RR 32 x/mnt
6. N 86 x/mnt
5 Okt 2017 Pola napas tidak efektif b.d peningkatan frekuensi napas 12 Okt 2017
ditandai dengan:
DS: -
DO:
1. k/u cukup
2. Otot bantu pernafasan
3. Irama nafas cepat, ada suara wheezing
4. RR 32 x/menit
5. N 86 x/menit