Anda di halaman 1dari 15

PEDULI RESIKO JATUH DI

LABORATORIUM
Kelompok 1
1. Aisyah prasetyo
2. Alma apriliantana
3. Cecep imam hardiansyah
4. Dede widayanti
5. M. dandi pratama
6. Rhena fitriyani ramdhania
7. Siska putri nur faidah
8. Vini novianti
DESIGN PROTOTYPE
Prosedur pencegahan pada pasien berisiko jatuh

1. Morse Scale Fall/MFS


MFS merupakan salah satu instrumen yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi pasien
yang berisiko jatuh. Dengan menghitung skor MFS
pada pasien dapat ditentukan risiko jatuh dari
pasien tersebut, sehingga dengan demikian dapat
diupayakan pencegahan jatuh yang perlu
dilakukan. Pengkajian resiko jatuh dilakukan pada
saat pasien baru masuk ruangan,setiap shift,
pernah terjadi jatuh, dilakukan bila ada perubahan
status mental sesuai dengan prosedur yaitu SPO.
Penilaian resiko jatuh jatuh menggunakan MFS
untuk pasien dewasa.
Lanjutan
 Hasil penilaian MFS bila ≥45 resiko tinggi
dan ≤45 resiko rendah.
 Lihat instrumen pengkajian MFS .
Keterangan : bila total score < 45 resiko
rendah dan bila total score ≥ 45
resiko tinggi.
 Kesimpulan : RR ( Resiko Rendah ) < 45
RT
(Resiko Tinggi ) > 45 2.
Tabel skala jatuh dari morse dapat dilihat dibawah
ini :
no Pengkajian skala Nilai Ket
1. Riwayat jatuh : apakah Tidak 0
lansia pernah jatuh dalam
3 bulan terakhir. Ya
25
2. Diagnosa sekunder : Tidak 0
Apakah Lansia memiliki
ya 15
lebih dari satu penyakit.
3. Alat Bantu jalan :
· Bedrest / dibantu perawat 0

· Kruk / tongkat / walker. 15


• Berpegangan pada benda– 30
benda sekitar.
(Kursi, lemari, meja).

4. Teraphy intravena : Apakah Tidak 0


saat ini lansia terpasang
infus. Ya 20
Pengkajian Skala nilai ket
5. Gaya Berjalan / cara Berpindah: 0
· Normal / Besrest / immobile
(tidak dapat bergerak sendiri)
· Lemah tidak bertenaga. 10

· Gangguan atau tidak normal


20
(pincang atau diseret).
6. Status mental: 0
· Lansia menyadari kondisi
dirinya.
· Lansia mengalami keterbatasan 15
daya ingat.
2. Label segitiga kuning

Pemasangan label segitiga Kuning Label segitiga


kuning merupakan tanda untuk mengidenditifikasi pasien
beresiko jatuh. Dimana label segitiga kuning dipasang di
depan tempat tidur, supaya semua perawat dan keluarga
tahu pasien tersebut berisiko jatuh. Label dipasang setelah
mendapatkan nilai MFS ≥ 25
3. Gelang penanda pasien

Gelang pasien merupakan gelang yang biasanya


dipasangkan pada pergelangan tangan pasien.
Khususnya pasien yang menjalani rawat inap, baik
pasien dewasa, anak-anak, atau bayi. Pemasangan
gelang termasuk dalam prosedur penting. Jadi
bukan sekedar aksesoris biasa. Sebelumnya
diketahui ada risiko issue insident sebesar 0,04%
yang disebabkan kesalahan medis.
Jenis Gelang Pasien
1. Gelang Merah
Gelang warna merah dipasangkan pada pasien dengan risiko alergi tinggi.
Khususnya pasien dengan alergi jenis obat-obat tertentu.
2. Gelang Kuning
Gelang berwarna kuning dipasangkan pada pergelangan pasien dengan risiko
jatuh tinggi. Pasien yang menggunakan gelang warna ini membutuhkan
pengawasan ekstra ketat. Beberapa pasien yang diberikan gelang kuning
diantaranya pasien yang selesai menjalani operasi, pasien dengan kesadaran
menurun, dan lain-lain.
3. Gelang Ungu
Gelang berwarna ungu dipasangkan pada pergelangan pasien dengan harapan
hidup rendah. Dalam dunia medis pasien dengan kondisi ini dikenal sebagai
pasien DNR atau Do Not Resuscitation. Sehingga membutuhkan penanganan
khusus dari tenaga medis.
4. Gelang Hijau
Jenis gelang untuk pasien berikutnya berwarna hijau. Gelang hijau
dipasangkan di pergelangan pasien dengan alergi latek.
Lanjutan
5.Gelang Abu-Abu
Gelang warna abu-abu menandakan pasien harus
melakukan terapi khusus. Yakni terapi kemoterapi.
Pasien dengan gelang abu-abu membutuhkan
pemasangan bahan radioaktif.
6.Gelang Merah Muda
Gelang warna merah muda diberikan kepada pasien
wanita.
7.Gelang Biru
Gelang warna biru diberikan kepada pasien laki-laki.
8.Gelang Putih
Gelang warna putih diberikan kepada pasien dengan
kelamin ganda (ambigu).
:

Karpet Karet Anti Slip

Karpet karet anti slip dapat dipakai pada beberapa lokasi atau tempat berikut agar
masalah safety atau keamanan dapat terjamin:
Rumah sakit.
Dengan kondisi banyaknya pasien yang mengalami keadaan terluka, sakit dan
lelah, serta para petugas yang harus bekerja dengan cekatan, rumah
sakit dituntut untuk memberikan standar yang sangat tinggi untuk keselamatan.
Handrail

 Handrail adalah rangkaian peralatan yang berfungsi


sebagai alat bantu jalan atau pemegang agar
dinding bangunan tidak mudah kotor dan bahkan
rusak, dan berfungsi sebagai alat bantu untuk
pasien dalam melakukan terapi berjalan di sekitar
koridor rumah sakit, bahkan orang akan merasa
lebih nyaman ketika berjalan di dalam gedung.
Sehingga dapat membantu mengurangi resiko
pasien jatuh pada lantai licin maupun ketika lantai
basah.
Fungsi-Fungsi Handrail
1. Keamanan
Pemasangan handrail pada rumah sakit bukan hanya
ditujukan hanya untuk meningkatkan keindahan tampilan
rumah sakit. Namun Lebih pada kenyamanan dan keamanan
pasien setiap kali berjalan di setiap koridor rumah sakit.
2. Dinding
Ketika kita berada di rumah sakit, perawat atau dokter
sering memindahkan peralatan medis dengan sangat
tergesah-gesah dan mendadak , salah satu nya yaitu tabung
oksigen, tabung oksigen yang sudah kosong mereka akan
ganti dengan yang penuh.
3. Kemandirian pasien
Memasang handrail di dalam maupun di luar ruangan
mempunyai dampak yang besar bagi para lansia karena dapat
meningkatkan kemandirian bagi mereka ketika masuk dan
keluar ruangan tanpa bantuan orang lain.
4. Akreditasi rumah sakit
Untuk menunjang Akreditasi dan kelengkapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit
(K3RS) di dalam sebuah rumah sakit diwajibkan
memasang Handrail.
5. Spesifikasi Handrail
Handrail harus mengandung anti bakteri, anti
selip/permukaan kulit jeruk dan mudah untuk
dibersihkan. Kerangka standar menggunakan
alumunium dengan ketebalan min 1.4 mm dan
pada jarak pemasangan braket ke dinding 1.5
meter. Hal ini agar lebih kuat ketika ada benturan
– benturan yang ada di koridor tersebut.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai