Pembimbing :
drg. Moh. Gazali, Sp. BM
RADIOGRAFI
3
ANATOMI MAKSILOFASIAL
4
5
The Power of PowerPoint | thepopp.com 6
The Power of PowerPoint | thepopp.com 7
The Power of PowerPoint | thepopp.com 8
PENCITRAAN
Perkembangan teknologi terbaru telah
menghasilkan berbagai teknik dan prosedur
pencitraan yang kompleks dan membingungkan.
Namun demikian, prinsip dasar pencitraan
adalah tetap, yaitu memberikan gambaran
anatomi bagian tubuh tertetu dan kelainan-
kelainan yang berhubungan, dengan modalitas
utama pencitraan sebagai berikut :
Sinar - X polos
memanfaatkan pancaran sinar-X untuk menggambarkan struktur
tulang, dada, abdomen dan sebagainya
Ultrasonografi
menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk
memperlihatkan sebagai struktur seperti abdomen, pelivis, leher dan
jaringan lunak perifer.
Computed tomography (CT)
mendapatkan potongan melintang densitas dan citra
terkomputerisasi dari pancaran sinar-X / sistem detektor.
10
Magnetic resonance imaging (MRI)
memanfaatkan sifat-sifat magnetik atom hidrogen
dalam tubuh untuk mendapatkan citra.
Fluroskopi
menggunakan pancaran sinar-X yang berkesinambungan untuk
menghasilkan gambar bergerak untuk memonitor berbagai
pemeriksaan seperti barium meal, barium enema, dan sebagainya
11
MEDIA KONTRAS
Agen kontras merupakan zat yang membantu visualisasi
beberapa struktur selama melakukan teknik-teknik diatas,
bekerja berdasarkan prinsip dasar penyerapan sinar-X,
sehingga mencegah pengiriman sinar tersebut pada pasien.
Zat kontras yang paling banyak digunakan adalah barium
sulfat yang dapat memperlihatkan bentuk saluran
pencernaan, dan sediaan iodin organik, yang banyak
digunakan secara intravena pada CT untuk memperjelas
gambaran vaskular dan berbagai organ
Reaksi terhadap media kontras :
Reaksi minor
mual, muntah, bercak urtikaria, sakit kepala
Reaksi intermediate
hipotensi, bronkospasme
Rekasi mayor
konvulsi, edema paru, aritmia jantung, henti jantung
13
PROTEKSI
RADIASI
16
1 • Pencitraan intra-oral 4
(radiografi periapikal, • Computed Tomography (CT)
bite-wing, oklusal)
2 • Pencitraan ekstra-oral 5
(radiografi panoramik, • Ultrasonografi (USG)
cephalometri),
3 6
• Cone Beam Computed • Pencitraan Resonansi
Tomography (CBCT) Magnetik (MRI).
17
1. Pencitraan
Intra-Oral
• Teknik ini digunakan untuk melihat
Radiografi keseluruhan mahkota serta akar gigi
Periapikal (crown and root) dan tulang pendukungnya.
Menunjukkan radiolusens
berbatas jelas pada apeks gigi
4.1 (granuloma)
Menunjukkan area kerusakan tulang yang
luas, difus pada gigi 2.2 dan area kecil
pada gigi 2.1 (Abses periapikal)
Terlihat gigi 48 impaksi,
sedangkan gigi 45,46,47
normal
• Untuk melihat mahkota gigi rahang atas dan
rahang bawah daerah anterior dan posterior
sehingga dapat digunakan untuk melihat
permukan gigi yang berdekatan dan puncak
4 STEPS
Membantu menegakkan diagnosa
Manfaat sefalometri menurut 4 dan merencakan perawatan
ortodonsia.
Salzmann 1966, yaitu :
Teknik pengambilan foto sefalogram :
limfonodi cervikal
5. Ultrasonografi
(USG)
Ultrasonografi merupakan prosedur pemeriksaan dengan
menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi (ultrasonik) yang
dirambatkan masuk ke dalam tubuh sehingga gelombang ultrasonik
tersebut memantul dan menghasilkan echo setelah menumbuk
organ internal tubuh. Pola echo sinyal ultrasonik tersebut ditangkap
oleh transducer dan dipergunakan untuk membentuk citra jaringan
tubuh yang tampak pada monitor dan dikenal dengan istilah
sonogram
USG).
USG merupakan pemeriksaan radiografi non pengion yang aman dan tidak
menghasilkan radiasi, sehingga pemeriksaan USG dapat dilakukan secara berulang
sesuai kebutuhan diagnostik, tanpa memberikan efek samping bagi pasien.
Pencitran rongga mulut merupakan area yang ‘penuh tantangan’ untuk diinterpretasikan.
Interpretasi radiografi kondisi patologi dalam rongga mulut memerlukan pengetahuan
mengenai jaringan keras dan jaringan lunak oral, struktur kelenjar, relasi tulang,
radioanatomi, patologi, serta pengetahuan mengenai alur penyebaran penyakit di area oral
dan maksilofasial..
TERIMAKASIH