081373969366 Hakikat Inovasi Pendidikan Inovasi ; suatu penemuan sesuatu yang benar- benar baru atau dari hasil kreasi yang sebelumnya belum ada.
Inovasi; suatu ide, gagasan, barang,
kejadian, praktik, model, metode, teknik yang diamati atau dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh seseorang atau kelompok orang yang diadakan untuk tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah tertentu Inovasi Pendidikan:
Inovasi yang dilakukan dalam bidang pendidikan
untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan
Inovasi pendidikan, inovasi dalam ide, gagasan,
barang, kejadian, praktik, model, metode, teknik yang diamati atau dirasakan sebagai sesuatu yang baru yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah-masalah dalam bidang pendidikan Objek Inovasi Pendidikan Tujuan pendidikan Kurikulum Pendekatan pembelajaran Metode, Media, Teknologi pendidikan Sumber pembelajaran Evaluasi pembelajaran Managemen pendidikan Tantangan Global Pendidikan Nasional Tantangan Era Global
Sumber daya manusia
Sumber daya alam (lingkungan) Sistem nilai dari dampak kehidupan global Perkembangan Ipteks Refleksi Kondisi Pendidikan Saat Ini Rendahnya mutu pendidikan secara umum Political will dari pemerintah kurang mendukung pendidikan Kesenjangan dalam prestasi belajar peserta didik Proses pendidikan yang lebih berat pada pengembangan kognitif Tidak adanya otonomi institusi pendidikan dalam mengelola institusinya, karena campur tangan birokrasi terutama di daerah (provinsi, kabupaten/kota) Rendahnya angka partisipasi murni (APM) untuk jenjang pendidikan SD, Rendahnya daya tampung pada jenjang SMP APM jenjang SMA, SMK dan MA masih dibawah 50% APM pada jenjang PT baru 11, 60% Masih terdapat ribuan penduduk yang buta aksara Pendidikan: Antara Nasionalisme Dan Globalisasi Masyarakat Era Global
1. Hampir sudah tidak ada lagi batas-batas wilayah
yang jelas (boardlleess) 2. Dominasinya budaya Barat (Eropa) 3. Munculnya disintegrasi bangsa 4. Pergeseran nilai-nilai budaya dan rasa nasionalisme 5. Kesenjangan di masyarakat (stratifikasi sosial) Kebijakan Pendidikan Pendidikan multikultural, Pendidikan yang membangun karakter sesuai dengan ideologi dan falsafa bangsa, Membangun Identitas bangsa Indonesia dari identitas etnis, Merapkan rasa keadilan pada semua lini komponen bangsa, Mengembangkan falsafah bangsa dalam kepribadian peserta didik, Demokratisasi dalam pengelolaan pendidikan, Sasaran Kebijakan Nasional Perluasan dan pemerataan kesepatan memperoleh pendidikan yang berkualitas Meningkatnya kemampuan akademik dan profesional dan jaminaan kesejahteraan tenaga kependidikan Pembaharuan dalam sistem pendidikan Memberdayakan lembaga pendidikan, baik formal, non-formal, dan informal Pemantapan sistem pendidikan berdasarkan desentralisasi, otonomi pendidikan Peningkatan mutu pendidikan Peningkatan dan pengembangan SDM Peningkatan penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni Pendidikan Multikultural Desentralisasi pendidikan Otonomi pendidikan seluas-luasnya Peran pemerintah dalam kebijakan pendidikan dari lingkup kabupaten/kota, provinsi, dan pusat Pengembangan kurikulum baik kurikuler maupun non-kurikuler dengan mempertimbangkan kepentingan nasional dan keutuhan NKRI Pembinaan watak kebihneka-tunggal ikaan pada peserta didik melalui proses pembelajaran di kelas Kebijakan Pendidikan Dalam Menghadapi Tantangan Global, Filosofi dan kebijakan Pendidikan Nasional, Pandangan filosofi dan teoritis menjadi dasar dan panduan penentu pelaksanaan kebijakan pendidikan nasional, dalam: 1. Tujuan pendidikan 2. Jenis dan ragam program/jalur pendidikan, 3. Pelaksanaan pendidikan, 4. Isi pendidikan/kurikulum, 5. sistem persekolahan (administrasi dan pembinaan), 6. sistem evaluasi Prioritas Kebijakan 1. Perbaikan kualitas SDM, 2. Dalam tujuan pembelajaran tidak hanya kemampuan kognitif, tetapi juga aspek keterampilan dalam bidang teknologi dan perilaku, 3. Pendekatan pembelajran yang terintegral, 4. Metodologi dan teknik pembelajaran disesuaikan dengan pendekatan yang teringratif 5. Sistem evaluasinya hendaknya menguji kemampuan peserta didik dalam keterampilannya, 6. Membina cara berpikir global dan bertindak lokal Pendidikan Dasar Yang Bermutu Struktur Sekolah Dasar, sekolah dasar dan menengah saat ini organisasinya masih dikelolah oleh tiga departemen (kementrian) a. Dalam negeri, b. Diknas, dan c. Agama, Kebijakan Dalam Pendidikan Dasar
Relevansi, efisiensi, dan mutu
Wajib belajar sembilan tahun, Menciptakan masyarakat pembelajar, Belajar seumur hidup, dan pendidikan untuk semua Manajemen Sekolah Organisasi sekolah yang efektif, Pengaturan peran dan kewajiban warga sekolah, Pengaturan aset sekolah, Peningkatan kinerja guru Peningkatan proses pembelajaran, dan Pelaksaaan penjaminan mutu, Pengembangan kurikulum yang berorientasi pasar dan kebutuhan masyarakat Sistem rekrutmen staf, dan peserta didik Transfaransi pengelolaan/managenem sekolah Demokrasi dan Desentarlisasi Pendidikan Manajemen berbasis sekolah, ditujukan agar supaya pengelolaan pendidikan lebih meningkatkan efektifitas, efisiensi dan mutu pendidikan, untuk itu sekolah diberi otoritas yang seluas-luasnya dalam mengelola kegiatan pendidikannya. Menurut Bank Dunia; 1. Kepala sekolah tidak memiliki kewenangan yang cukup dlm mengelola keuangan sekolah yang dipimpinnya, 2. Kemampuan managemen kepala sekolah pada umumnya rendah terutama di sekolah negeri, 3. Pola anggaran tidak memungkinkan bagi guru yang berprestasi baik bisa memperoleh intensif, dan 4. Peranserta masyarakat sangat kecil dalam pengelolaan sekolah. Pendidikan Berbasis Masyarakat Pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat seperti; 1. pendidikan pesanteren, 2. Pendidikan ketrampilan dan pengembangan diri 3. Sekolah-sekolah Islam terpadu, 4. Sekolah-sekolah Alam 5. Dan sekolah-sekolah swasta lainnya Otonomi Perguruan Tinggi
PT memiliki kewenangan yang luas dalam mengelolah
sumber dayanya PT memiliki kewenagan yang luas dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang berorientasi memajukan; 1. Ilmu pengetahuan, 2. Lembaga, 3. Masyarakat lingkungannya, dan 4. Kesiapan merespons tantangan global Otonomi PT harus didukung oleh kebijakan- kebijakan yang kondusif Pendidikan Dan Pembentukan Karakter Bangsa Diarahkan pada; 1. Terwujudnya keimanan dan ketaqwaan yang kukuh, 2. Terbentuknya budi pekerti luhur dan akhlak muliah, 3. Tumbuhnya budaya tertib dan disiplin, 4. Tumbuhnya sikap hidup hemat, cermat, dan telitih, 5. Terciptanya PBM yang demokratis shg mampu membangkitkan dan menumbuh-kembangkan kreativitas dan inovasi serta minat dan semangat belajar, 6. Tumbuhnya kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, 7. tumbuh-kembanganya profesionalisme dan wawasan keunggulan, 8. Tumbuhnya daya juang dan etos kerja yang tinggi, 9. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas pendidikan, 10. Terciptanya sistem pendidikan yang proaktif dan fleksibel yang mampu membekali siswa dengan keterampilan untuk menjalani kehidupan, 11. Tumbuhnya kecintaan terhadap bangsa, negara, dan budayanya, 12. Terwujudnya peran serta masyarakata sebagai mitra dalam menyelenggarakan pendidikan. Pendidikan Berwawasan Keadilan Gender, Ketimpangan gender dalam pendidikan; a. Ketimpangan memperoleh kesepatan yang konsisten pada setiap jenis dan jenjang pendidikan b. Dari segi isi buku pelajaran, khususnya Bahasa dan Sastra, IPS, PKN dll c. Minat, di SMK laki-laki lebih dominan memilih program keterampilan atau keahlian dlm bidang- bidang teknologi dan idustri, perempuan lebih dominan pada ilmu pendidikan, psikologi, perawat kesehatan, d. Sikap sebagian masyarakat yang dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial budaya, juga kondisi ekonomi keluarga,
e. Dominannya laki-laki dalam posisi penentu kebijakan
hkusus pada lembaga birokrasi khusus bidang pendidikan juga pada jabatan-jabatan akademis pendidikan. Persfektif gender dalam pendidikan a. Membuka kesempatan pendidikan yang lebih merata pada semua jurusan, jenis, dan jenjang pendidikan, b. Mengeliminasi semua bentuk ketimpangan gender pada jurusan, bidang kejuruan, prodi pada tingkat pendidikan meningah dan tinggi c. Memberikan peluang dan kesempatan pada perempuan berpartisipasi secara optimal pada semua unit dan dlm seluruh tahapan pembengunan pendidikan, mulai dari perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, pelaksanaan program sampai tahap evaluasi. Agar tujuan di atas dapat terjuwud, maka perlu ditingkatkan keseimbangan;
a. Jumlah guru dan tenaga kependidikan atas dasar
gender pada semua bidang dan tingkatan pendidikan, b. Mengembangkan proses pembelajaran yang sensitif gender melalui pembinaan dan pelatihan guru-guru, kepala sekolah, dan pengawas pendidikan. c. Perlu ditingkatakan partisipasi perempuan pada tingkat pengambilan keputusan disemua unit pengelola pendidikan nasional d. Memberi peluang yang seluas-luasnya kepada perempuan untuk memasuki semua jenis dan jenjang pendidikan melalui pemberian bea siswa atau subsidi terutama bagi mereka dari keluarga yang kurang mampu
e. Pada seluruh penulis bahan bacaan dan para
pengembang kurikulum diberikan orientasi kebijakan pendidikan yang berperspektif kesetaraan gender. Status dan Peran Tenaga Pendidik Dan Dampaknya Pada Mutu pendidikan, Status sebagai profesional mengharuskan ia menampilkan seperangkat kompetensi (profesional, pedagogis, kepribadian, sosial) Status sebagai abdi Negara (PNS) mengharuskan tampilnya perilaku terhormat karena ia merupakan realisasi nilai-nilai bagi peserta didiknya Status guru yang tinggi mengharuskan ia memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas Peran guru yang diharapkan masyarakat sebagai; a. Pendidik b. Pengajar, c. Motivator, d. fasilitator, e. Mempersiapkan generasi baru yang berkualitas Agar mutu pendidikan tetap terjaga, maka dalam melaksanakan perannya harus dilakukan pembinaan secara komperehensif pada guru yang meliputi; a. Rekrutmen (sejak awal penerimaan mahasiswa calon guru di LPTK, sampai pada seleksi penerimaan guru) b. Pendidikan Profesi awal, termasuk pembinaan semangat profesi c. Pengangkatan, penempatan, dan penempatan ulang, d. Pendidikan dan pelatihan dalam jabatan secara berkesinambungan, e. Tugas belajar f. Penilaian ujuk kerja yang komprehensif, termasuk sikap pribadi dan kualitas kepemimpinan g. Kompensasi, termasuk penghargaan dan hukuman h. Perencanaan Karier. Tenaga Kependidikan Di Tengah Perubahan Masyarakat, Guru tertinggal dalam perubahan Banyak guru yang mengalami krisis identitas Dalam perubahan masyarakat, guru malah menjadi bagian dalam persoalan dalam masyarakat yang berubah Beberapa hal yang dapat dilakukan guru
Percaya pada pertumbuhan diri
Pelaku perubahan yang terampil Berfungsi sebagai Transformatif Pendidikan Pelaku rekonstruksi Masyarakat Baru Menumbuhkan integritas Mengembangkan kreativitas Manajemen Pendidikan Nasional Dalam Meningkatkan Ketahanan Nasional Dalam Era Global Kondisi management pendidikan nasional saat ini; a. Dalam management pendidikan nasional sekurang- kurangnya ada tiga kementrian yang terlibat; Diknas, Agama, Dalam Negeri b. Tidak kalah pentingnya, Kementrian Keuangan dan Menpan, c. Kurang adanya efisiensi dalam pemanfaatan sumber- sumber yang terbatas, d. Adanya kesenjangan antara Suplly dan demand e. Sistem managemen pendidikan kita masih kental dengan sistem managemen yang bersifat sentralistik dan birokratik baik pada tingkat makro maupun mikro Pembangunan Nasional, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional
Ada tiga kepentingan Nasional yang mendasar;
a. Persatuan dan kesatuan nasional b. Identitas (jati diri) bangsa c. Kelangsungan hidup bangsa dan negara Managemen Pennas sebagai Sub-sistem Managemen Pembangunan Nasional
Perumusan kebijakan yang terpadu
Pelaksanaan yang terkoordinasi Pengendalian pelaksanaan Dilaksanakan mulai dari tingkat grassroot (daerah) Pendidikan Nasional Memerlukan Reformasi Menyeluruh Dan Terpadu • Penyempurnaan seluruh satuan, jalur, jenis, dan jenjang pendidikan nasional • Penyempurnaan kurikulum sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan, siswa, dan tuntutan masyarakat • Peningkatan kemampuan tenaga kependidikan • Penyempurnaan metode belajar-mengajar, sarana prasarana, sistem penilaian (evaluasi) pendidikan anggaran pendidikan, waktu dan lamanya pendidikan. • Perlu adanya; data dan informasi yang lengkap (data base) Paradigma Pendidikan Nasional Dalam Mewujudkan Peradaban Bangsa • Dari Paradigma Mekanik ke Organik 1. Paradigma Mekanik a) mereduksi makna pendidikan menjadi sekolah, b) sekolah pun disederhanakan menjadi input, proses, dan output c) Guru, kurikulum, manajemen, dan fasilitas fisik disebut sebagai the instrument input d) Output berupa lulusan dengan kemampuan yang telah dicapai direduksi dalam wujud skor nilai e) Learning direduksi menjadi teaching Paradigma Organik a) Memandang sekolah sebagai bagian dari pendidikan sekolah lebih menitik beratkan pada learning b) Organisasi kurikulum tidak kaku berdasarkan pokok bahasan, melainkan bersifat relatif dg menyandarkan pd perkembangan apa yg ingin dipelajari siswa dan berusaha untuk memuaskan keinginan ini c) Tujuan penyelenggaraan sekolah adalah; (1) memfasilitasi peserta didik agar dpt mempelajari apa yang ingin dipelajari, (2) memungkinkan peseta didik belajar lebih efisien, (3) memotivasi peserta didik untuk selalu ingin belajar, d) Memiliki orientasi learning dengan prinsip; (1) learning to know, (2) learning to do, (3) learning to be, dan (4) learning to life together, e) Memberikan tekanan yang amat besar pada pengembangan nilai-nilai moral di kalangan warga sekolah dan warga masyarakat. Paradigma Organik Ditopang, oleh; • Mengembangkan masyarakat pembelajaran • Mengembangkan Broad Base Education • Menimbulkan nafas kekeluargaan di sekolah • Mengembangkan kurikulum yang fleksibel • Meredefinisi mutu hasil belajar Permasalahan-permasalahan UU otonomi PT (BHP) Pendidikan Kampus yang komersil Timbul kesenjangan dalam bidang PT yang jadi Dependen Pemerintah melepaskan diri dari tanggung jawabnya Pasar bebas pendidikan Tri dharma PT terlupakan TUGAS INOVASI DAN PARADIGMA BARU PENDIDIKAN
Demokrasi dan desentarlisasi
pendidikan, Paradigm baru pendidikan nasional Pendidikan berwawasan multi kultural Status dan peran pendidik, dampaknya pada mutu pendidikan, Tenaga kependidikan di tengah perubahan masyarakat, Manajemen Pennasional dalam meningkatkan ketahanan nasional dalam era globa Pendidikan dasar dan mengah yang bermutu Paradigma pembangunan Pendidikan nasional dalam mewujudkan peradaban bangsa TUGAS FILSAFAT ILMU
Pengetahuan dan Keyakinan
Kebenaran ilmiah Metode ilmu pengetahuan Hukum dan teori ilmiah Ilmu pengetahuan dan life-world Keterbatasan Ilmu Pengetahuan Masalah bebas nilai dalam ilmu pengetahuan