Anda di halaman 1dari 52

INOVASI DAN PARADIGMA BARU

PENDIDIKAN

Oleh :

Puspa Djuwita

16/07/2019 Puspa Djuwita


Hakikat dan Karakteristik Inovasi
Paradigma Baru Pendidikan
• Perubahan atau pembaharuan baik dalam bentuk
gagasan, ide atau pemikiran, kegiatan praktek
kerja atau produk barang yang dianggap baru dan
berbeda dari sebelumnya.
• Suatu perubahan baru dan kualitatif berbeda dari
hal yang ada sebelumnya dan sengaja diusahakan
untuk meningkatkan kemujuan guna mencapai
tujuan tertentu dalam bidang pendidikan.
(Hamijoyo: 1974: 4)

16/07/2019 Puspa Djuwita


Karaktersistik Inovasi Pendidikan
• Baru; suatu perubahan tergolong pada inovasi
apabila berbeda dari hal atau keadaan
sebelumnya.
• Kualitatif; perubahan yang terjadi tidak hanya
dalam jumlah dari unsur atau komponen-
komponen yang ada sebelumnya, melainkan
secara kualitatif tertuju pada peningkatan mutu.
• Berupa ide/gagasan, praktek kerja dapat pula
berbentuk barang material (hard ware)

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan

• Unsur kesengajaan; dilaksanakan secara


terrencana
• Meningkatkan kemampuan; bertujuan
meningkatkan kemampuan berbagai sumber
masukan yang ada dalam pendidikan
• Tujuan; mempunyai kejelasan sasaran dan
hasilnya.

16/07/2019 Puspa Djuwita


Misi Dan Tujuan Inovasi Pendidikan
• Meninggalkan konsepsi pendidikan yang terbatas
kepada konsepsi pendidikan yang lebih
demokratis
• Bergerak dari konsepsi pendidikan yang berat
sebelah dalam peningkatan kemampuan pribadi
di antara pengetahuan, sikap dan keterampilan,
menuju pada pendidikan yang mengembangkan
pola dan isi yang lebih komprehensip dalam
mengembangkan seluruh potensi secara holistik

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan

• Bergerak dari konsepsi pendidikan yang


bersifat individual, menuju pada konsepsi
pendidikan yang menggunakan pendekatan
yang lebih kooperatip.
• Dari pendidikan yang boros menuju pada
konsepsi pendidikan yang lebih efektif, efisien
dan relevan dengan kebutuhan masayarakat

16/07/2019 Puspa Djuwita


Proses Inovasi Dan Penyebarannya

• Proses inovasi di tinjau dari sudut pencipta:


1. Tahap pengenalan masalah, penelitian,
perumusan masalah yang lebih tajam
2. Tahap pengembangan yang meliputi saran
alternatif pemecahan masalah, percobaan
kembali, penilaian
3. Tahap penyebaran; penerangan, percobaan
kembali, pengendalian dan pengawasan
4. Tahap pencatatan (monitoring) dan penilaian

16/07/2019 Puspa Djuwita


Proses inovasi di tinjau dari sudut
penerima

• Tahap kesadaran (awareness)


• Tahap perhatian (interest)
• Tahap penilaian (evaluation)
• Tahap percobaan (trial)
• Tahap penerimaan (adoption)

16/07/2019 Puspa Djuwita


5 Faktor Mudah dan Cepat Diseminasi Suatu
Inovasi (Rogers, 1962)

• Keuntungan relatif (relative advantage)


• Kesepadanan atau kecocokan (compatibility)
• Tingkat kerumitan dan kompleksitas (complexity)
• Dapat diuji coba (triability)
• Dapat diamati hasilnya (observability)

16/07/2019 Puspa Djuwita


Strategi Pelaksanaan Inovasi Pendidikan

• 3 tipe keputusan inovasi

Keputusan otoritas

Keputusan opsional, dan

Keputusan kolektif.

16/07/2019 Puspa Djuwita


Keputusan Inovasi Otoritas
• Fase pembuatan keputusan
1. Pengenalan kebutuhan untuk berubah
2. Persuasi dan penilaian perubahan oleh
pengambil keputusan
3. Keputusan menerima atau menolak oleh
pengambil keputusan
 Fase implementasi keputusan
1. Komunikasi inovasi yang dipilih dan diputuskan
kepada unit/anggota organisasi
2. Tindakan penerimaan atau penolakan oleh
unsur unit organisasi

16/07/2019 Puspa Djuwita


Tipe Keputusan Opsional

• Pengenalan, seseorang mulai mengetahui


gagasan pembaharuan
• Persuasi, seseorang mulai menaruh minat
terhadap ide baru
• Keputusan, seseorang mulai terlibat dalam
penerimaan atau penolakan
• Kompirmasi, seseorang mulai berusah mencari
penguat untuk memantapkan penerimaan atau
penolakan terhadap inovasi

16/07/2019 Puspa Djuwita


Tipe Keputusan Kolektif
• Stimulasi minat akan inovasi

• Inisiasi gagasan baru oleh pemegang keputusan

• Keputusan untuk melaksanakan gagasan baru

• Tindakan atau pelaksanaan gagasan baru

16/07/2019 Puspa Djuwita


Pembaharuan Pendidikan Indonesia
Reformasi Atau Transformasi

• Revolusi
• Reformasi
• Paradigma Baru
• inovasi
• Transformasi

16/07/2019 Puspa Djuwita


Reformasi Dalam Pandangan Masyarakat

• Biaya Pendidikan

• Kurikulum Nasional

• EBTANAS/Ujian Nasional

16/07/2019 Puspa Djuwita


Tinjauan Sistem Pendidikan Secara Internal

• Reformasi yang mampu mengembalikan otonomi


pedagogis kepada sekolah dan guru.
• Peninjauan ulang seluruh ketentuan hubungan
birokrasi pendidikan dan guru
• Pembagian tugas guru dan birokrasi.
• Birokrasi harus memberi kepercayaan yang penuh
terhadap sekolah dan guru.

16/07/2019 Puspa Djuwita


Tinjauan Sistem Pendidikan Secara Eksternal

• Reformasi Politik, upaya untuk memulihkan dan


mengembangkan demokrasi dalam masyarakat.
• Sekolah harus mampu mengajarkan demokrasi
kepada para siswa. Sekolah harus mengadakan
perombakan, mulai dari:
1. Mengembangkan kurikulum,
2. Cara mengajar
3. Suasana sekolah

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan
• Reformasi Ekonomi, mengembangkan kehidupan
ekonomi yang bersifat terbuka dan adil, mencegah
penyalagunaan koneksi, dan KKN.

Sekolah dapat melakukan:


• Mendidik para siswa untuk menjauhi segenap praktek
yang bersifat curang
• Mengajarkan kemampuan untuk mengetahui nilai
ekonomi dari segenap pengetahuan dan keterampilan
yang mereka kuasai, dan
• Membiasakan para siswa untuk bersikap terbuka –
bersedia dikontrol dalam melaksanakan tugas-tugas

16/07/2019 Puspa Djuwita


Reformasi Hukum
• Sekolah dapat membuat para siswa menghormati
dan mentaati segenap hukum yang berlaku,
dengan cara;
• Mengajarkan ketaatan terhadap norma, “taat
kepada hukum”, bukan berarti taat kepada
perorangan atau lembaga yang mewakilinya.
 Reformasi yang harus dilakukan dalam
pendidikan adalah reformasi yang mengubah
orientasi dasar sekolah dari orientasi yang
menekankan intektualitas semata ke orientasi
yang menekankan intelektualitas dan kepekaan
normatif sekaligus

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan

• Pemerintah hendaknya memberi perhatian


khusus dalam segala bidang pendidikan;
1. Pengelolaan
2. Tenaga kependidikan
3. Pembiayaan
4. Pemberdayaan

16/07/2019 Puspa Djuwita


Reformasi Pendidikan Nasional

• Reformasi pendidikan perlu, karena berbagai


bentuk reformasi politik, ekonomi, hukum,
budaya, akan langgeng bila nilai-nilai luhur yang
mendasari gerakan reformasi tersebut menjadi
miliki para pelaku politik, ekonomi, hukum, dan
budaya.
• Pendidikan perlu direformasi dalam rangka
menciptakan suatu masyarakat Indonesia yang
bersatu dan demokratis atau masyarakat yang
berdaya (masyarakat madani)

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan

• Masyarakat madani atau civil society adalah;


 masyarakat yang terbuka, di mana anggota-
anggotanya sadar akan hakikat kemanusiaannya,
 masyarakat yang bertanggung jawab terhadap
kehidupannya, dan
 bukan masyarakat yang berdasarkan paksaan dari
sekelompok penguasa

16/07/2019 Puspa Djuwita


Kondisi Sistem Pendidikan Nasional Dewasa Ini

• Sistem yang kaku dan sentralistik


• Praktek Korupsi, kolusi, dan nepotisme serta
koncoisme.
• Sistem pendidikan yang tidak berorientasi pada
pemberdayaan rakyat.

16/07/2019 Puspa Djuwita


Sebelas Agenda Prioritas Reformasi Pendidikan

• Pengikisan korupsi, kolusi, nepotisme, dan


koncoisme
• Melaksanakan asas profesionalisme
• Desentaralisasi pengelolaan pendidikan dan isi
kurikulum
• Peningkatan mutu pendidikan dasar dan
penuntasan wajib belajar 9 tahun
• Peningkatan mutu sekolah umum dan kejuruan

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan

• Peningkatan mutu dan otonomi pendidikan tinggi


• Pengembangan pendidikan alternatif
• Peningkatan mutu profesi guru
• Pembiayaan pendidikan yang demokratis
• Peraturan dan perundang-undangan
• Pemberdayaan mahasiswa

16/07/2019 Puspa Djuwita


Agenda Reformasi Sistem Pendidikan Nasional

Program Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang


Pengikisan korupsi, Membersihkan oknom- Menyususn organisasi Menyiapkan tenaga-
kolusi, nepotisme dalam oknum KKN dari seluruh dan personalia yang tenaga pengawas
penyelengga-raan organisasi departemen terbuka, lepas dari unsur (inspektur) yang
pendidikan dari pusat sampai unit KKN. Memfungsikan menguasai masalah
pelaksanan terkecil lembaga inspektorat pendidikan dan
(sekolah) jenderal sbg lembaga keuangan.
pengontrol kualitas Reformasi fungsi
pendidikan. inspektorat jenderal
Memberdayakan masykt dalam rangka reformasi
dalam menyelenggarakan lembaga-lembaga
pendidikan baik pengawasan (BPK, BPPK,
pemerintah maupun Inspektorat wilayah)
masykt itu sendiri

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan
Program Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Menegakkan asas Membentuk komisi untuk Menyusun rencana Merumuskan kembali
profesionalisme dalam menilai pos-pos penting pengembangan karier fungsi pusdiklat dan
penyelenggaraan (eselon I, II) dalam jajaran disertai dengan program berbagai lembaga
sistempendidikan departemen agar dijabat pelatihan berjenjang pelatihan yang ada di
nasional oleh tenaga-tenaga yang objektif departemen.
profesional berdasarkan Keikutsertaan organisasi-
kreteria objektif serta organisasi profesi dalam
penjenjangan peningkatan profesi.
perkembangan karier Sekjen sebagai jabatan
yang bebas KKN profesional mendampingi
menteri yang dapat
bersifat sebagai jabatan
politis.

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan
Program Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Desentralisasi Mengatasi ekses-ekses Merevisi PP 28/1990 dan Pengelolaan diklat
pengelolaan pendidikan dualisme PP 29/1990 dan diserahkan sepenuhnya
dan kurikulum penyelenggaraan SD menempatkan pada pemda tingkat II.
seperti gaji guru, pengelolaan pendidikan Memberdayakan Pemda
penempatan guru SD. dasar di bawah satu dalam melaksanakan
Mecabut peraturan- atap. KURTI dan KURLOK
peraturan yang Merevisi kurikulum 1994 dengan peran serta
bertentangan dengan dengan merapingkannya masyrkt sekitar
gerakan reformasi serta menentukan Pengintegrasian Kanwil
kurikulum inti (KURTI) dan Dinas dan diserahkan
dengan beban maksimal kepada Pemda.
30%. Tugas pemerintah pusat
Mempersiapkan dan dibatasi pada tugas-tugas
melaksanakan kurikulum yang berlingkup nasional.
muatan lokal (KURLOK)

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan
Program Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Peningkatan mutu Mengintegrasikan Mendesentarlisasikan Meletakkan dasar kuat
Pendidikan Dasar dan berbagai rencana , recn, prog, dan dana mutu pendidikan dasar
penuntasan wajib belajar program, dan dana peningkatan mutu yang kompetitif dlm
9 tahun peningkatan mutu Penddk Dasar kepd kehidupan global
pendidikan dasar dari Pemda.
Pemerintah Pusat , Menggalakkan kembali
Pemda dan masyarakat partisipasi masy dlm
penyele-nggaraan
penddk (seklah swasta)

Mengtransparansikan Pelaksanaan Wajar 9 thn Menyiapkan rencana


dan menkoordinasikan sepenuhnya diberikan Wajar 12 tahun secara
progrm dan dana GN-OTA kepada Pemda TK II selektif.
yang ada sampai dewasa Wajar hrs bebas dari
ini berbagai biaya
Menuntaskan Wajar 9 th
dlm wkt dua Repelita
(2000-2010)

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan

Program Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang


Peningkatan mutu SMU yang bermutu, oleh Menggairahkan
Sekolah Mengah Umum sebab itu harus selektif. berkembangnya SMU
dan Kejuruan Ekspansi SMU harus bermutu oleh
disertai dengan masyarakat.
peningkatan mutu
Melanjutkan program Tersusunnya sistem
sistem ganda pd SMK dg pelatihan nasional yg
partisipasi aktif dunia mengintegrasi sistem
indstr yg diatur dlm pendidikan formal dg
sistem keringan pajak. pendidikan non-formal.
Program pelatihan
diserahkan sepenuh-nya Merumuskan rencana
penyelenggaran-nya pd penggabungan SMU dan
Pemda Tk II kerjasama SMK dalam satu sekolah
dengan Kadinda, dunia Menengah dg program
industr dan masyarakat studi akademik dan
program keterampilan

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan
Program Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Peningkatan mutu dan Melepaskan campur Peningkatan mutu Membina pendidikan
otonomi Pendidikan tangan birokrasi digandengkan dg tinggi yang bermutu
Tinggi pemerintah Pusat yg pemberian otonomi yg secara selektif (PTN dan
sangat sentarlisasi dlm luas kepada PT. PTS) dalam persaingan
pengelolaan sumber- Pengelolaan PT bukan regional dan global.
sumber daya dan dana, kepanjangan tangan Pembenahan sistem,
kurikulum dan bidang Pemerintah. prosedur dan program
studi. Dualisme pembinaan PTN akreditasi yang sifatnya
Penghapusan lembaga dan PTS dihilangkan membina dan tidak
konsorsium dan dengan adanya kemitraan diskriminatif.
fungsinya digantikan yg positif dan sejajar dan
dengan Ikatan Profesi saling membantu PTS sbg
aset nasional.
Kehadiran PTA diterima
positif dan terprogram
dalam rangka mendorong
mutu PT nasional dan
membatasi keluarnya
devisa ke luar negeri

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan
Program Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Pengembangan Menginventarisasi Meningkatkan program Pendidikan alternatif
pendidikan alternatif program dan kegiatan dan mutu pendidikan sebagai bagian integratif
pendidikan alternatif alternatif seperti dari sistem pendidikan
yang diselenggarakan pendidik jarak jauh, nasional.
oleh pemerintah dan paket-paket belajar dan
masyarakat. ‘cyberlearning’ yg sesuai
dengan kondisi negara
kepulauan.
Meningkatkan program
khusus dg meningkatkan
mutunya, pembinaannya,
menyelenggarakan
prosedur pengelolaannya
oleh masyarakat

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan
Program Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Peningkatan profesi guru Mengintegrasikan Adanya program yang Keikut sertaan organisasi-
berbagai program terintegrasi dalam organisasi profesi guru
peningkatan mutu guru pembinaan program dalam program
yang terpencar-pencar guru. pembinaan guru.
dan boros Mempercepat
transformasi IKIP menjadi
universitas.
Meningkatkan
penghargaan terhadap
profesi guru yang
bermutu dan selektif.

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan

Program Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang


Pembiayaan pendidikan Meninjau kembali Mobilisasi dana Mewujudkan
yang demokratis. rencana pembiayaan pemerintah (APBN dan peningkatan dana
berasal dari pemerintah APBD) dan masyrkt untuk pendidikan dan pelatihan
agar diberi prioritas diklat sekurang- 5% dari GDP.
kepada gaji guru SD, dan kurangnya 25% dr APBN
membebaskan orang tua Penggunaan dana yg Membebaskan dana
dari semua biaya transparan dengan pendidikan dan pelatihan
pendidikan dasar. mengikut sertakan dari berbagai jenis pajak.
masyarakat industri. Mengurangi
Penggunaan dana ketergantungan dana dari
pinjaman luarnegeri lebih pinjaman luar negeri
selektif dan secara bertahap.
diperioritaskan kepada
peningkatan mutu
sekolah dasar

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan
Program Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Peraturan dan perunang- Menginventarisasi Meninjau kembali/
undangan. berbagai peraturan dan merivisi UU No 2 th 1989
perundangan yg tidak serta PP yg berkaitan dg
sesuai dengan gerakan UU itu.
reformasi seperti tinjak Menyusun peraturan
lanjut pencabutan yang mendorong
peraturan mengenai partisipasi masyrkt yang
NKK/BKK. semakin meningkat
dalam penylenggaraan
diklat dlm berbagai jenis
dan tingkatan

Pengakuan dari bangsa Menyusun peraturan dan


Memberdayakan Indonesia terhadap program yang lebih Menghidupkan budaya
mahasiswa dalam mahasiswa yang gugur meningkatkan peranan kampus sebagai penjaga
mewujudkan cita-cita sebagai pahlawan mahasiswa dalam hati nurani rakyat.
reformasi reformasi kehidupan bermasyarakat
dan berbangsa

16/07/2019 Puspa Djuwita


Pendidikan Menuju Masyarakat Indonesia
Baru
A. Peranan Pendidikan Dalam Transisi Masyarakat.
• Pendidikan diarahkan untuk membantu
perubahan orientasi kultural individu dan
masyarakatnya.
• Pendidikan juga harus mampu mewujudkan
masyarakat yang cerdas, inovatif, kreatif dan
kompetitif.

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan

• Perubahan dari masyarakat dualistis menuju


masyarakat dengan kesadaran tunggal dapat
diusahakan melalui “strategi struktural,
kultural, atau mobilitas sosial”. (Kuntowijoyo,
1997).
• Strategi struktural, menekankan perubahan
perilaku kolektif dan struktur politik.
• Strategi kultural, menekankan perubahan
perilaku individual dan cara berpikir.

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan

• Strategi mobilitas sosial, bersifat lebih alami,


sesuai dengan perkembangan intelektualitas dan
hati nurani manusia dan masyarakatnya

B. Visi Pendidikan Nasional


Pendidikan yang mengutamakan kemandirian
menuju keunggulan untuk meraih kemajuan
dan kemakmuran berdasarkan nilai-nilai
Pancasila (Jalal, Supriadi: 201:63)
16/07/2019 Puspa Djuwita
C. Misi Pendidikan Nasional

• Misi pendidikan menyiapkan manusia dan


masyarakat yang demokratis, relegius,
memiliki kemampuan memahami dan
mengembangkan nilai-nilai budaya yang
mengutamakan keunggulan serta menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kehidupan bermasyarakat.

16/07/2019 Puspa Djuwita


Misi Pendidikan Nasional
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
• Melakukan penuntasan program Menciptakan sistem, iklim, dan Melakukan pembudayaan sistem,
wajib belajar pendidikan dasar proses pendidikan yang iklim, dan proses pendidikan
yang bermutu demokratis dan mengutamakan nasional yang demokratis dan
mutu, mengembangkan dan mengutamakan mutu dalam
•Mengembangkan kapasitas dan kehidupan masyarakat Indonesia persfektif nasional dan global.
kabilitas kelembagaan pendidikan yang cerdas, berakhlak mulia,
sesuai dg asas desentralisasi berwawasan kebangsaan, kreatif,
pendidikan dan otonomi daerah inovatif, sehat, berdisiplin,
bertanggung jawab, terampil, dan
•Melakukan perintisan program- menguasai ilmu pengetahuan dan
program pengayaan dan teknologi.
pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi

16/07/2019 Puspa Djuwita


D. Tujuan Pendidikan Nasional

• Pendidikan Dasar; menekankan pada penguasaan


kemampuan umum yang diperlukan untuk hidup
bermasyarakat dan bernegara.
• Materi pendidikan mengutamakan pembekalan
kemampuan yang fungsional untuk kehidupan
dalam berbagai bidang; sosial, budaya, ekonomi,
dengan berbasis nilai-nilai moral.

16/07/2019 Puspa Djuwita


Pendidikan Menengah

• Umum; mempersiapkan siswa untuk


melanjutkan ke perguruan tinggi (PT).
• Kejuruan; mempersiapkan siswa untuk
memasuki dunia kerja.

• Pendidikan Tinggi; meningkatkan mutu dan


relevansi baik untuk program-program yang
bersifat akademik maupun keahlian
(profesional).
16/07/2019 Puspa Djuwita
E. Ukuran Keberhasilan Kinerja
• Pertama, tejadinya peningkatan kesadaran,
kemampuan, dan kepedulian masyarakat akan
pendidikan, dg indikator-indikator sbb:
1. Mayoritas penduduk telah mencapai perolehan
pendidikan minimum,
2. Terjadinya pergeseran orientasi kultural shg ada
keterpaduan antara kepentingan masyarakat dg
apa yang diperjuangkan oleh negara.
3. Tumbuhnya budaya belajar yang mengakar pd
masyarakat secara berkelanjutan.

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan

4. Meningkatnya kesadaran, kapabilitas, dan


peran nyata lembaga-lembaga kemasyara-katan
dalam penyelenggaraan pendidikan,
5. Terjaminnya hak warga masyarakat untuk
memperoleh pendidikan yang lebih baik, dan
dipihak lain masyarakat mampu menyediakan
kesempatan pendidikan, memfasilitasi dan ikut
menyelenggarakan serta melakukan
pengawasan terhadap pendidikan.

16/07/2019 Puspa Djuwita


Kedua, tercapainya peningkatan kapabilitas
pendidikan secara sistemik, mandiri, dan sinergik
dengan idikator;
1. Terjadinya pergeseran struktur angaran
pendapatan dan belanja pendidikan yg
dialokasikan dalam APBN, untuk operasional
dan peningkatan mutu,
2. Meningkatnya peran serta keluarga, masyarakat
dan dunia usaha dlm membiayai dan ikut
memantau proses pendidikan,
3. Terjadinya pergeseran struktur kurikulum yang
menekankan pada standar kualifikasi minimum.

16/07/2019 Puspa Djuwita


4. Semakin besarnya kesempatan mengembangkan
kurikulum secara kreatif pada tingkat daerah dan satuan
pendidikan,
5. Terbentuknya kemampuan mandiri pd satuan
pendidikan untuk melakukan evaluasi dan
pengendalian mutu seutuhnya,
6. Terciptanya jaringan kerja sama dan hubungan
kemitraan yg luas dan efektif antara pemerintah
dan unsur-unsur nonpemerintah dlm
penyelenggaraan pendidikan di tingkat nasional
dan daerah,
7. Dihasilkannya keluaran pendidikan yang
bermutu tinggi.
16/07/2019 Puspa Djuwita
Ketiga, terlaksananya otonomi pengelolaan pendidik-an secara
efektif , bermutu, efisien, dan akuntabel dlm kerangka satu
sistem pendidikan nasional

1. Diakuinya dan terjaminnya hak-hak masyarakat


dalam pendidikan
2. Berfungsinya manajemen sistem pendidikan
nasional yang desentralistik, yg ditandai (a)
terbentuknya manajemen profesional yang
fungsional di tingkat sekolah, daerah dan pusat,
(b) tersedianya dukungan SDM yg kapabel, (c)
tersedianya dukungan sistem pendanaan yg
memadai dan mencukupi

16/07/2019 Puspa Djuwita


(d) Terjaminnya pelaksanaan dan keberlanjutan otonomi daerah
dlm pengelolaan pendidikan dengan dukungan peraturan
perundang-undang yg kuat untu melindungi kepentingan peserta
didik, masyarakat, sekolah dan lembaga pendidikan lainnya, serta
pemerintah ditingkat pusat dan daerah

Keempat, terselenggaranya program-program pendidikan


strategis, dg indikator;
1. Terbentuknya keterampilan dasar untuk bekal hidup melalui
pendidikan dasar,
2. Penekanan kompetensi generik untuk mengantisipasi
globalisasi pasar kerja,
3. Meningkatnya produktivitas keluaran pendidikan

16/07/2019 Puspa Djuwita


4) Dihasilkannya sejumlah produk pendidikan unggulan untuk
mendukung perkembangan Iptek

5) Tegak dan dilaksanakannya nilai-nilai moral


dalam kehidupan individu, masyarakat, satuan-
satuan sosial kemasyarakatan, dan dunia usaha.
Kelima, terjaminnya akuntabilitas pendidikan
dengan indikator;
1. Berlakukan sistem manajemen jaminaan mutu
yang efektif dalam pendidikan untuk
melindungi masyarakat dari penyalagunaan
pendidikan.
16/07/2019 Puspa Djuwita
Kebijakan Dasar
A. Pemberdayaan Masyarakat
1. Pengembangan kesadaran tunggal dalam kemajemukan.
Reformasi dewasa ini mestinya mampu memfasilitasi
tumbuhnya kesadaran tungggal dalam kemajemukan sesuai
dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika untuk itu perlu
dikembangkan; (a) evaluasi atas kesadaran etnis, (b)
kesadaran pada moral human dan moral religious. Sehingga
akan menampilkan kesadaran masyarakat berbasis
komunitas, yaitu kesadaran yang orientasi dasarnya adalah
penciptaan kebaikan mulai dari akar rumput.

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan

2. Tertatanya secara efektif sistem akreditasi lembaga


pendidikan dan terjaminnya akuntabilitas lembaga
pendidikan ditijau dari aspek ekonomi,sosial-budaya,
politik, dan hukum, dan menerapkan audit internal dan
eksternal terhadap aspek administratif maupun substantib
pendidikan,

16/07/2019 Puspa Djuwita


lanjutan

3. Tertatanya secara efektif sistem sertifikasi


profesi dan praktik profesi kependidikan sejalan
dg pelaksanan akreditasi dan satuan organisasi
kelembagaan, yg berlaku bagi tenaga guru dan
tenaga kependidikan lainnya.
4. Diterapkannya manejemen profesional dalam
pendidikan,

16/07/2019 Puspa Djuwita

Anda mungkin juga menyukai