AIR/LIMBAH
Kelompok 4
Fredrik Yudi S DBD 117 001 Aris Setiawan DBD 117 005
Melisa I Pakpahan DBD 117 010 Christina Homan K DBD 117 014
Hanif Risyad K DBD 117 019 Ezra A Silaen DBD 117 023
Rivandi Sihotang DBD 117 027 Dessi Wulandari DBD 117 037
Kristian Nofan DBD 117 042
LATAR BELAKANG
• Menurut Ehless dan Steel, Air limbah atau air buangan adalah sisa air
dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat
umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat
yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mangganggu
lingkungan hidup.
• Batasan lainnya mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan
dan sampah cair yang berasal dari daerah pemukiman, perdagangan,
perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air pemukiman
dan air hujan yang mungkin ada (Haryoto Kusnoputranto, 1985).
• Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air yang
tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun
kegiatan lain seperti industri, perhotelan, dan sebagainya.
SUMBER AIR LIMBAH
Air limbah ini dapat berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi sebagai berikut:
• Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water),
yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Air limbah rumah
tangga terdiri dari 3 fraksi penting, yaitu :
• Tinja (faeces)
• Air seni (urine)
• Grey Water (air bekas cucian)
• Air buangan industri (industrial wastes water), yang berasal dari berbagai
jenis industry akibat proses produksi.
• Air buangan kotapraja (municipal wastes water), yaitu air buangan yang
berasal dari daerah; perkantoran,perdagangan, hotel, restoran, tempat-
tempat umum, tempat-tempat ibadah, dan sebagainya.
Air limbah rumah tangga sebagian besar mengandung bahan-bahan organik
sehingga memudahkan di dalam pengelolaannya. Sebaliknya, limbah industri
lebih sulit pengelolaannya karena mengandung pelarut mineral, logam berat,
dan zat-zat organik lain yang bersifat toxic (racun).
Volume air limbah yang dihasilkan pada suatu masyarakat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain:
• Kebiasaan manusia
• Penggunaan sistem pembuangan kombinasi atau terpisah
• Waktu
KARAKTEERISTIK AIR LIMBAH
Karakteristik air limbah penting untuk diketahui, karena hal ini akan
menentukan pengolahan yang tepat, sehingga tidak mencemari lingkungan
hidup. Secara garis besar dapat digolongkan sebagai berikut:
• Karakteristik fisik
• Karakteristik kimiawi
• Karakteristik bakteriologis
PARAMETER AIR LIMBAH
Berikut adalah parameter yang dapat digunakan berkaitan dengan air limbah.
• Kandungan zat padat (total solid, suspending solid, dissolved solid)
• Kandungan zat organik
• Kandungan zat anorganik (mis; P, Pb, Cd, Mg)
• Kandungan gas (mis: O2, N, CO2)
• Kandungan bakteri (mis: E.coli)
• Kandungan pH
• Suhu
DAMPAK PEMBUANGAN AIR LIMBAH
Air limbah yang tidak menjalani proses pengolahan yang benar tentunya
dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Dampak tersebut antara
lain:
• Gangguan Kesehatan
• Penurunan Kualitas Lingkungan
• Gangguan Terhadap Keindahan
• Gangguan terhadap kerusakan benda
Untuk menghindarkan terjadinya gangguan-gangguan diatas, air limbah yang
dialirkan ke lingkungan harus memenuhi ketentuan seperti yang disebutkan
dalam Baku Mutu Air Limbah. Apabila air limbah tidak memenuhi ketentuan
tersebut, maka perlu dilakukan pengolahan air limbah sebelum
mengalirkannya ke lingkungan.
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
• Air buangan/ air limbah adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia, baik
kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan,
dan sebagainya.
• Karakteristik air limbah ada 3 yaitu: karakteristik fisik, karakteristik kimia,
karakteristik biologi. Dampak air limbah antara lain : gangguan kesehatan,
penurunan kualitas lingkungan, gangguan terhadap keindahan alam.
• Pengelolaan air limbah pun dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara
alamiah maupun dengan bantuan peralatan. Dengan cara alamiah yaitu
dengan kolam stabilisasi sedangkan dengan peralatan biasanya dilakukan
pada IPAL, yang prosesnya dapat dikelompokkan menjadi primary
treatment, secondary treatment,dan tertiary treatment.