Anda di halaman 1dari 58

HUKUM ANTI MONOPOLI &

PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

Oleh :
NUR HANDAYATI
Pengertian Hk Anti Monopoli
• Istilah ; hk persaingan usaha (competition
law), hk anti monopoli (antimonopoly law),
hk anti trust (antitrust law)
• Secara Umum ; hk yg mengatur sgl
sesuatu yg berkaitan dg persaingan usaha
• Arie Siswanto adl instrumen hk yg
menentukan ttg bgmn persaingan itu hrs
dilakukan
• Kamus lengkap ek (Christopher Pass dan Bryan Lowes :
Competition law adl bag dr peruu-an yg mengatur ttg
monopoli, penggabungan dan pengambilalihan,
perjanjian perdagangan yg membatasi dan praktik anti
persaingan.

• Kebijakan persaingnan (competition policy) adl kebijakan


yg berkaitan dg peningkatan efisiensi pemakaian sumber
daya dan perlindungan kepentingan konsumen.Tujuan
kebijakan persaingan adl unt menjamin terlaksananya
pasar yg optimal, khususnya biaya produksi terendah,
harga dan tingkat keuntungan yg wajar, kemajuan
teknologi, dan pengembangan produk.
PENDAHULUAN
Latar Belakang :
a. Pembangunan ekonomi diarahkan kpd terwujudnya
kesejahteraan rakyat;
b. Demokrasi ek. Dlm bid ek menghendaki adanya kesempatan yg
sama bg setiap WN unt berpartisipasi di dlm proses produksi &
pemasaran
c. Setiap org yg berusaha di Ind hrs dlm situasi pu yg sht & wajar,
shg tdk menimbulkan pemusatan kekuatan ek pd pelaku ush ttt.
ASAS
• Asas demokrasi ekonomi :
diwujudkan oleh semua anggota masy unt kepent
seluruh masy dan hrs mengabdi kpd kesejahteraan
seluruh rakyat.

• Pasal 2 : “Pelaku usaha di Indonesia dlm menjlkan


kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dg
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan
pelaku usaha dan kepentingan umum
TUJUAN
a. Menjaga kepent umum & meningkatkan efisiensi ek
nas sbg salah satu upaya unt meningkatkan
kesejahteraan rakyat;
b. Mewujudkan iklim usaha yg kondusif melalui
pengaturan persaingan ush yg sehat shg menjamin
adanya kesempatan berusaha yg sama bg pelaku ush
besar, menengah, kecil;
c. Mencegah praktek monopoli & atau persaingan ush
tdk sehat yg ditimbulkan oleh pelaku usaha; dan
d. Terciptanya efektifitas & efisiensi kegiatan usaha.
PENGERTIAN
a. Monopoli adalah penguasaan atas produksi dan atau
pemasaran barang dan atau jasa atas penggunaan
jasa ttt oleh satu pelaku usaha atau satu kel.pelaku
usaha.

b. Praktek monopoli adalah pemusatan ek oleh satu atau


lebih pelaku usaha yg mengakibatkan dikuasainya
produksi dan atau pemasaran atas brg dan atau js ttt
shg menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan
dapat merugikan kepentingan umum.
c. Pemusatan kekuatan ek adl penguasaan yg nyata atas
suatu pasar bersangkutan oleh satu atau lebih pelaku
usaha shg dpt menentukan harga brg dan atau js.

d. Possisi Dominan adl keadaan dimana pelaku usaha


tidak mempunyai pesaing yg bersrti di pasar
bersangkutan dlm kaitan dg pangsa pasar yg dikuasai,
atau pelaku usaha memp posisi tertinggi diantara
pesaingnya di pasar bersangkutan dlm kaitan dg
kemampuan keuangan, kemampuan akses pd
pasokan atau penjualan, serta kemampuan unt
menyesuaikan pasokan atau permintaan brg atau js ttt.
e. Pelaku usaha adl setiap org peroranagan atau bd
usaha, baik yg berbentuk bd hk atau bd hk yg didirikan
& berkedudukan atau melakukan kegiatan dlm wil hk
neg RI, baik sendiri maupun bersama-sama melalui
perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan
usaha dlm bid ek.

f. Persaingan usaha tidak sehat adl persaingan antar


pelaku usaha dlm menjlkan kegiatan produksi dan
atau pemasaran brg atau js yg dilakukan dg cara tdk
jujur atau melawan hk atau menghambat persaingan
usaha.
g. Persekongkolan atau konspirasi usaha adl bentuk
kerjasama yg dilakukan oleh pelaku usaha dg pelaku
usaha lain dg maksud unt menguasai pasar
bersangkutan bg kepent pelaku ush yg bersekongkol.

h. Struktur pasar adl keadaan pasar yg memberikan


petunjuk tentang aspek-aspek yg memiliki pengaruh
penting thd perilaku ush & kinerja pasar, antara lain
jumlah penjual & pembeli, hambatan masuk & keluar
pasar, keragaman produk, sistem distribusi dan
penguasaan pangsa pasar.

i. Pangsa pasar adl presentase nilai jual atau beli atau js


ttt yg dikuasai oleh pelaku ush pd pasar bersangkutan
dlm th kalender ttt.
j. Harga pasar adl harga yg dibayar dlm transaksi brg
dan atau js sesuai kesepakatan antara pp di pasa
bersangkutan.

k. Komisi Pengawas Persaingan Usaha adalah komisi yg


dibentuk unt mengawasi pelaku ush dlm penjlkan
kegiatan usahanya agar tdk melakukan monopoli dan
atau persaingan usaha tdk sehat.
Mengapa persaingan usaha dalam ekonomi
pasar membutuhkan peraturan
• Spy tercipta persaingan usaha yg sehat.
• Dlm sistem eko pasar terdpt persaingan bebas diantara
pelaku usaha, tanpa campur tangan pemr.mk diperlukan
peraturan.
• Indonesia, arti bebas bukan sebebas-bebasnya tp terikat
dg perat per-UU-an
• Tugas sistem hk adl mengontrol jlnya perekonomian,
yaitu dg mendayagunakan hk scr efektif agar dpt
mengoperasikan sistem pasar, persaingan bebas dsb.
SISTEMATIKA UU NO.5 TH 1999
• Bab I : Ketentuan Umum
• Bab II : Asas dan tujuan
• Bab III : Perjanjian yg dilarang
• Bab IV : Kegiatan yang dilarang
• Bab V : Posisi Dominan
• Bab VI : KKPU
• Bab VII : Tata Cara Penanganan Perkara
• Bab VIII : Sanksi
• Bab IX : Ketentuan Lain
• Bab X : Ketentuan Peralihan
• Bab XI : Ketentuan Penutup
SEJARAH HK PERSAINGAN
USAHA
• AMERIKA
• The Sherman Act 1890 : bentuk sederhana & bersifat perse illegal, monopoli dan
kartel dilarang.
• Tujuan :
• Melindungi konsumen dari tindakan sewenang-wenang dari produsen dan bersifat
universal.

• INGGRIS
• Restriction of Trade (restriksi thd perdagangan).
• Tiga aspek yang dilarang ,yakni :
• A.Kejahatan mengenai :
• 1. pengontrolan brg-brg di jl yg sedang menuju k pasar unt d jual dg harga mahal d
psr.
• 2.pembelian brg ttt dlm jumlah besar unt kemudian di jual kembali dg harga yg sangat
mahal
• Pembelian brg ttt d psr & dijual kembali dg harga yg tinggi
• B. Tindakan monopoli psr
• C.Kontrak yg menghalang-halangi perdagangan.
Belajar mandiri
• BUAT PAPER “SEJARAH HK ANTI
MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA
TIDAK SEHAT DI INDONESIA”

• KELAS A PAGI DIKUMPULKAN TGL 11


APRIL 2018
• Kelas K dikumpulkan 19 april 2018
• INDONESIA
• A.Psl 382 KUHP
• Barang siapa melakukan sesuatu perbuatan
menipu untuk mengelirukan orang banyak atau
seseorang, yang ttt dg maksud akan mendirikan
atau membesarkan hasil perdagangannya atau
perusahaannya sendiri atau kepunyaan orang
lain, dihukum karena bersaing curang, dg
hukuman penjara selama-lamanya 1 tahun 4
bulan atau denda sebanyak-banyaknya
Rp.13.500,- jika hal itu dpt menimbulkan
sesuatu kerugian bagi saingannya sendiri atau
saingan orang lain.
• Psl. 382 bis KUHP
• Perbuatan pidana persaingan curang, unsur-unsurnya :
• A. Adanya tindakan ttt yg dikategorikan sbg persaingan
curang;
• B. Perbuatan persaingan curang tsb dilakukan unt :
mendptkan hasil perdagangan, melangsungkan hasil
perdagangan, memperluas hasil perdagangan.
• C. Persh. Yg diuntungkan (krn persaingan curang)
• D. Perbuatan pidana persaingan curang dg
menyesatkan masy, org ttt
• E. Akibat perbuatan pidana persaingan curang dpt
menimbulkan kerugian bg konkuren2 pelaku ush.
Kerugian bg konkuren2 dr org lain yg diuntungkan dg
perbuatan si pelaku tsb.
• UU No.5 Th 1984 tentang Perindustrian
• Pasal 7 ayat (2) dan (3)
• Pasal 9 ayat (2)
• Kedua psl tsb berusaha mencegah perbuatan monopoli
dan persaingan yg tdk sehat yg dilakukan oleh
sekelompok org maupun seorang pelaku usaha agar tdk
menimbulkan kerugian bg masy, khususnya pelaku
usaha yg lain.
• Psl. 1365 BW
• “Tiap perbuatan melanggar hukum yg
membawa kerugian kpd seorang lain,
mewajibkan org yg krn salahnya
menerbitkan kerugian itu, mengganti
kerugian tersebut”
• Psl ini dpt digunakan unt menuntut suatu
kerugian akibat persaingan yg tdk jujur &
tdk sehat yg dilakukan pelaku usaha
sepanjang kerugian tsb bersifat
keperdataan.
• Undang-Undang No.40 Th 2007 ttg PT
Pasal 126

• Undang-Undang No.9 Th 1995 ttg Usaha


Kecil. Psl 6 dan 8
• Kriteria agar UU dpt diterapka dg baik
dan berhasil :
a. Secara filosofis, uu itu dpt menciptakan
keadilan bg masy.
b. Secara sosiologis, UU memberi manfaat
bg yg menundukkan diri scr sukarela
kpdnya
c. Secara yuridis, UU akan menciptakan
kepastian hukum
• UU No.5 Th 1999 :
a. Fungsi UU No.5 Th.1999 sbg alat kontrol
sosial, yaitu bahwa UU tsb akan berfungsi
menjaga kepent umum serta mencegah
adanya praktek monopoli dan persaingan
usaha tdk sehat di tanah air;
b. Fungsi UU No.5 Th 1999 sbg alat rekayasa
sosial, yauti bahwa UU tsb berusaha unt :
 Meningkatkan efektifitas dan efisiensi nas,
 Menumbuhkan iklim usaha kondusif melalui
pengaturan hk pers ush yg sht,
 Menumbuhkan budaya bersaing scr sehat,
 Menciptakan keadilan atas semua pelaku ush.
PERSAINGAN USAHA & EKONOMI
PASAR
• 1. Ekonomi Pasar & Kesejahteraan Masy.
ASPEK POSITIF MONOPOLI /
PUTS
1. Monopoli dpt memaksimalkan efisiensi pengelolaan sb
dy ek
2. Monopoli jadi sarana unt meningkatkan pelayanan thd
konsumen dlm industri ttt,
3. Monopoli dpt menghindarkan duplikasi fasilitas umum
4. Menghindarkan biaya pariwara dan biaya diferensiasi,
5. Biaya kontraktual bs dihindarkan.Persaingan membuat
kekuatan ek tersebar,
6. Monopoli digunakan sbg sarana unt melindungi sb dy
ttt
ASPEK NEGATIF MONOPOLI &
PUTS
1. Konsumen tdk memp. Kebebasan
memilih produk yg sesuai kehendak &
keinginannya,
2. Posisi konsumen menjadi rentan
dihadapan produsen,
3. Monopoli berpotensi menghambat
inovasi teknologi & proses produksi
JENIS-JENIS MONOPOLI
1. Berdasar subyeknya :
a. Private monopoly (monopoli swasta)
b. Publik monopoli (monopoli publik)
2. Berdasar keadaan :
a. Natural monopoli, disebabkan oleh alam
b. Sosial monopoli,diciptakan mns (HKI)
1. Berdasarkan hukum:
a. Legal
b. Ilegal
Perkecualian
( Baca Ps. 50 UU No.5 Th.1999)
1. Perbuatan dan atau perj yg bertujuan melaksanakan peraturan per UU-
an yg berlaku;
2. Perj yg berkaitan dg HKI (lisesi,paten,merek dagang,hak cipta,design
produk industri,rangkaian elektronik terpadu,dan rahasia dagang,perj. Yg
berkaitan dg waralaba);
3. Perj. Penetapan standar teknis produk brg dan atau js yg tdk mengekang
& atau menghalangi persaingan
4. Perj. Dlm rangka keagenan yg isinya tdk memuat ketentuan unt
memasok kembali brg & atau js dg harga lebih rendah dr pd harga yg
telah diperjanjikan
5. Perjanjian kerjasama penelitian unt peningkatan atau perbaikan standar
hidup masy luas
6. Perj internas yg telah diratifikasi oleh pemerintah RI
7. Perj. Dan atau perbuatan yg bertujuan unt ekspor yg tdk mengganggu
kebutuhan dan atau pasokan pasar dlm negeri
8. Pelaku usaha yg tergolong dlm ush kecil
9. Kegiatanush koperasi yg scr khusus bertujuan unt melayani anggotanya.
UNSUR-UNSUR MONOPOLI
a. ADANYA PENGUASAAN ATAS
PRODUKSI, DAN ATAU PEMASARAN
BRG DAN ATAU ATAS PENGGUNAAN
BRG/JS TTT
b. DILAKUKAN OLEH SATU PELAKU
USAHA ATAU SATU KEL PELAKU
USAHA.
PRAKTEK MONOPOLI (Ps.1
angka 2)
1. Adanya pemusatan ekonomi
2. Pemusatan kekuatan tsb berada pd satu
atau lebih pelaku usaha ekonomi
3. Pemusatan kekuatan ekonomi tsb
menimbulkan persaingan ush tdk sehat,
dan
4. Merugikan kepentingan umum
Persaingan Usaha (segi ekonomi)
a. Merup suatu bentuk struktur pasar, dimana jumlah
persh yg menyediakan brg di psr menjadi indikator dlm
menilai bentuk psr, spt persaingan sempurna (perfect
competition),oligopoli (adanya beberapa pesaing
besar)
b. Suatu proses dimn perush saling berlomba &
berusaha keras unt merebut konsumen atau
pelanggan unt bs menyerap produk brg & js yg mrk
hasilkan dg cara : menekan harga (price competition),
persaingan bukan thd harga (non price competition)
melalui deferensial produk, pengembangan
HKI,promosi,pelayanan purna jual, serta berusaha unt
lebih efisien (law cost production)
Unsur-unsur PUTS
a. Adanya cara yg tdk jujur / curang dlm
melakukan kegiatan ush,
b. Cara yg dilakukan itu merupakan
perbuatan melawan hukum, unsur2 ???
c. Perbuatan melawan hk dimaksudkan unt
meniadakan persaingan
d. Perbuatan tsb dilakukan antar sesama
pelaku ush.
Kriteria PUTS
a. Persaingan ush yg dilakukan scr tdk jujur
b. Persaingan ush yg dilakukan scr
melawan hk
c. Menghambat persaingan ush itu
PERJANJIAN YG DILARANG UU
NO.5 TH 1999
• Ps.1 angka 7 :
• Perjanjian merup. Suatu perbuatan dari satu
atau lebih pelaku usaha unt mengikatkan diri
thd satu atau lebih pelaku ush lain dg nama
apapun, baik tertulis ataupun tdk tertulis
• Unsur-unsurnya :
a. Perj.tsb tdk menyebutkan tujuannya;
b. Perj terjadi diawali dg suatu perbuatan;
c. Ada pr pihak di dlmnya,para pelaku ush,
d. Perj. Dpt berbentuk tertulis maupun lisan.
BENTUK-BENTUK PERJANJIAN
YG DILARANG
a. Oligopoli (Ps.4)
b. Penetapan harga/ price fixing (Ps.5)
c. Penetapan harga yg berbeda thd brg dan atau js yg sama atau
price discrimination (Ps.6)
d. Penetapan harga di bawah harga pasar dg pelaku ush lain atau
dumping (Ps.7)
e. Penetapan harga jual kembali (Ps.8)
f. Pembagian wilayah atau market allocation (Ps.9)
g. Pemboikotan atau boycott (Ps.10)
h. Kartel atau cartel (Ps.11)
i. Trust (Ps.12)
j. Oligopsoni (Ps.13)
k. Integrasi vertikal atau vertical integration (Ps.14)
l. Perj. Tertutup atau exclusive dealing (ps.15)
m. Perj. Dg pihak luar negeri (Ps.16).
Prinsip larangan dlm uu anti
monopoli
1. Larangan thd perilaku (restrictive business
practices)
2. Larangan thd struktur pasar yg bersifat negatif
(market structure restraint).
Apabila pelaku ush dlm menjlnkan kegiatan
usahanya, ternyata melakukan praktek
monopoli dan atau persaingan usaha tdk
sehat, maka KPPU berdasarkan Ps.4 huruf a
Keppres No.75 Th 1999 ttg KPPU akan
melakukan penilaian thd bentuk-bentuk perj yg
dilarang, sebagaimana yg diatur dalam ps.4-16
UU anti monopoli
PERJANJIAN OLIGOPOLI
• Pasal 4
• (1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dg
pelaku ush lain unt scr bersama-sama melakukan
penguasaan produksi dan atau pemasaran brg dan js
yg dpt mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan
atau persaingan ush tdk sehat. ( Rule of reason)
• (2) Pel ush patut diduga atau dianggap scr bersama-
sama melakukan penguasaan prod. Dan atau
pemasaran brg dan atau js, sbg mn dimaksud ayat (1),
apabila 2 atau 3 pel ush atau kel. pel ush menguasai
lebih dr 75% pangsa pasar satu jenis brg atau js ttt.
• Oligopoli adl:
• Salah satu struktur pasar, dimn sebagian besar komoditi (brg dan
js) dlm psr tsb dikuasai oleh beberapa perush. Apabila beberapa
perush. Tsb dpt menyatukan perilakunya,maka terjadilah struktur
psr yg bersifat oligopoli kolusif (adanya perilaku yg bersatu)
• Ciri khas oligopolistik : psr yg memperdagangkan brg-brg homogen
sifatnya. Satu pelaku ush menaikkan harga yg lain mengikuti dan
sebaliknya. Krn brg dagangan sama dan tdk adanya persaingan
kualitas.
• Mnr Murbyarto menyebutnya oligopoli sekongkol.
• Mnr Collins dr sudut pandang ekonomi, pengertian oligopoli adl
struktur psr (market structure) yg memp. Sifat-sifat sbb :
a. Hanya ada sedikit perush dg banyak pembeli,
b. Adanya produk brg atau js yg homogen sifatnya,
c. Pasar sulit dimasuki, krn banyak rintangan (barieers to entry)
Unsur-unsur oligopoli
1. Adanya suatu perj
2. Perj. Tsb dibuat antar pelk ush,
3. Tujuan dibuatnya perj tsb adl unt scr bersama-
sama melakukan penguasaan prod dan atau
pemasaran brg atau js,
4. Perj. Tsb dpt mengakibatkan terjadinya
praktek monopoli dan atau persaingan curang,
5. Praktek monopoli atau persaingan curang
diduga telah terjadi jika 2 atau 3 pelk ush atau
kel pelk ush menguasai lebih dr 75% pangsa
pasar dr satu jenis brg atau js.
Perjanjian Oligopoli dilarang
karena:
1. Merugika konsumen, krn pelk ush akan
mendpt keuntungan di atas normal,
konsumen membayar harga yg lebih
mahal krn menanggung semua biaya
tambahan produksi dan pelku ush
melakukan praktek inefisiensi dlm prod
brg atau js (high cost economy)
2. Meniadakan persaingan & menimbulkan
praktek ush tdk sehat.
Perjanjian Penetapan Harga
(Price Fixing)
Ps 5 UU No.5 Th 1999

(1)Pelaku ush dilarang membuat perjanjian dengan pelaku


usaha pesaingnya unt menetapkan harga atas suatu
barang dan atau jasa yg hrs dibyr oleh konsumen atau
pelanggan pd pasar bersangkutan yg sama. ( per se )

(2)Ketentuan sbgmn dimaksuddlm ayat (1) tdk berlaku bg


a. Suatuu perj yg dibuat dlm suatu ush patungan, atau
b. Suatu perj yg didasarkan UU yg berlaku
Harga tidak boleh diperjanjikan antar pelaku usaha, yaitu
harga yang tinggi dan bukan harga pasar (harga
keseimbangan /equilibrium).Hal ini menyebabkan tidak
ada persaingan.

Harga ditentukan oleh penawaran dan permintaan.

Penetapan harga yg dilakukan oleh pemerintah & untuk


kepentingan umum, dikecualikan oleh UU.
Contoh :dalam persaingan harga yg dilakukan oleh
maskapai penerbangan dengan harga murah, maka
pemerintah menetapkan tarif terendah dengan jarak /
penerbangan yg sama.
• Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh
pelaku usaha untuk menentukan/menetapkan
suatu harga :
• 1. Price signaling,pada pasar yg bersifat
oligopolis, penentuan harga dpt dilakukan dg yg
pd akhirnya diikuti oleh pelaku usaha lainnya.
• 2. Tacit collution,
• Pelaku usaha membuat suatu pengumuman
atau artikel di media masa atau bentuk lain yg
mengindikasikan bahwa perlu adanya kenaikkan
harga thd brg atau js ttt shg pelaku usaha dpt
mengetahui dan mereka berusaha menaikkan
harga .
Perjanjian penetapan harga :

a. Penetapan harga (Price fixing),(ps.5


(1)&(2)----konsumen =
b. Diskriminasi harga (price
discrimination),Ps.6
c. Penetapan harga di bawah harga pasar
(predatory pricing)---Ps.7
d. Perjanjian dg persyaratan tertentu
(resale price mainteneance)
Pasal 6
• Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian
yang mengakibatkan pembeli yang satu
harus membayar dengan harga yang
berbeda dari harga yang harus dibayar
oleh pembeli lain untuk barang dan atau
jasa yang sama.
Pasal 7
• Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian
dengan pelaku usaha pesaingnya untuk
menetapkan harga di bawah harga pasar,
yang dapat mengakibatkan terjadinya
persaingan usaha tidak sehat.
Pasal 8
• Pelaku usaha dilarng membuat perjanjian
dengan pelaku usaha lain yang memuat
persyaratan bahwa penerima barang dan
atau jasa akan menjual atau memasok
kembali barang atau jasa yang diterimanya,
dengan harga yang lebih rendah dari pada
harga yang telah diperjanjikan sehingga dapat
mengakibakan terjadinya persaingan usaha
tidak sehat.
Pembagian wilayah
• Ps.9
• Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dg
pelaku usaha pesaingnya yg bertujuan
unt.membagi wil pemasaran atau alokasi pasar
thd brg & js shg dpt mengakibatkan terjadinya
praktek monopoli dan atau puts.
• Tujuan:
• Memperoleh atau memasok brg & atau js
• Menetapkan dr siapa sj dpt memperoleh atau
memasok brg & atau js.
Pembagian pasar
1. Pasar teritorial
2. Pasar konsumen
3. Pasar fungsional
4. Pasar produksi
Pemboikotan
Ps.10
• Pemboikotan berasal dari kata dasar “boikot”
.Bhs Inggris “boycott”.
• Artinya penghentian pasokan barang oleh
produsen untuk memaksa distributor menjual
kembali barang tsb dg ketentuan khusus. Atau
• Pelarangan import atau eksport ttt, atau
pelarangan sama sekali melakukan
perdagangan internasional dg neg ttt oleh neg-
neg ttt.
Perjanjian pemboikotan
• Perj yg bertujuan menghalangi pelaku
usaha lain unt melakukan usaha yg sama,
baik tujuan pasar dlm negeri maupun luar
negeri, dan perj unt menolak menjual
setiap barang dan atau jasa dari pelaku
usaha lain sebagaimana dlm ps.10
• Kartel (Cartel) adalah : persetujuan
sekelompok perusahaan dg maksud
mengendalikan harga komoditas ttt.
• Kartel (Kamus ekonomi) adl. Suatu bentuk
kolusi atau persengkokolan antara suatu
kel pemasok yg bertujuan mencegah
persaingan sesama mereka scr
keseluruhan atau sebagian.
• Kartel (UU anti Monopoli) adl.perjanjian yg
mengandung maksud unt mempengaruhi
harga dg mengatur produksi dan atau
pemasaran suatu brg dan atau js. (Ps.11)
Trust
Psl.12
• Trust adl. Perjanjian untuk melakukan
kerja sama dga membentuk gabungan
perusahaan atau perseroan yg lebih besar
dg tetap menjaga dan mempertahankan
kelangsungan hidup masing-masing
perusahaan atau perseroan
anggotanya,yg bertujuan unt mengontrol
produksi dan atau pemasaran atas brg
dan atau jjs.
Oligopsoni
Psl.13
• Oligopsoni (kamus besar Bhs.Indonesia) adl. Situasi
pasar yg sebagian pembelinya dpt mempengaruhi pasar
scr tdk seimbang.
• Kamus lengkap ekonomi, oligopsoni adl. Suatu bentuk
dari pemusatan pembeli (buyer concentration) yaitu
suatu situasi pasar di mana beberapa pembeli besar
berhadapan dg banyak pembeli yg kecil.
• Oligopsoni adl. Perjanjian yang bertujuan unt scr
bersama-sama menguasai pembelian atau
penerimaan pasokan agar dpt mengendalikan harga brg
dan atau js dlm pasar ybs sbg mn ditentukan dalam ps
13
Monopoli
• Pelaku usaha dilarang melakukan
penguasaan atas produksi dan atau
pemasaran
• barang dan atau jasa yang dapat
mengakibatkan terjadinya praktek
monopoli dan atau
• persaingan usaha tidak sehat.
• Pelaku usaha patut diduga atau dianggap
melakukan penguasaan atas produksi dan
• atau pemasaran barang dan atau jasa a
• barang dan atau jasa yang bersangkutan
belum ada substitusinya; atau
• b. mengakibatkan pelaku usaha lain tidak
dapat masuk ke dalam persaingan usaha
barang
• dan atau jasa yang sama; atau
• A.barang dan atau jasa yang
bersangkutan belum ada substitusinya;
atau
• b. mengakibatkan pelaku usaha lain tidak
dapat masuk ke dalam persaingan usaha
barang dan atau jasa yang sama; atau
• c. satu pelaku usaha atau satu kelompok
pelaku usaha menguasai lebih dari 50%
(lima
• puluh persen) pangsa pasar satu jenis
barang atau jasa tertentu.pabila :
Monopsoni

Anda mungkin juga menyukai