Anda di halaman 1dari 41

MATERI

ASUHAN KEPERAWATAN
GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN

OLEH
ATIH SURYATI, DRA, MKES
MASALAH PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN

• Kelainan Congenital pd Bayi dan Neonatus


– Renal agenesis - Renal polycistic
– Bladder extrophy - Ureter Bifida
• Masalah kesehatan pada anak
– Infeksi streptococus - Nephrosis/ Nephrotic Syndroom
– Glomerulonephritis
• Maslah kesehatan pd usia dewasa
– Strictura
– Renal calculi
• Masalah kesehatan pd usia dewasa tua
– Stress Incontinensia
• Masalah kesehatan pd usila
– Masalah berkaitan dg proses degeneratif
– Pertumbuhan jaringan (Tumor dan Kanker)
• Masalah yang terjadi pd semua tingkat usia
– ISK
– Renal Failure
– Neurogenic Disorder
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN

• Sistem perkemihan tdd :


– Ginjal 2 buah
– Ureter 2 buah
– Kandung kemih,Vesica Urinaria, Buli-buli/ Bladder
– Uretra
• Fungsi sistem perkemihan :
– Fungsi ekskresi, mengeluarkan sisa metebolisme tubuh
– Fungsi regulasi, mengatur keseimbangan cairan, elektrolit, asam-basa dan
osmotik tubuh
Ginjal
• Sistem peredaran darah :
– Darah berasal dari Aorta abdominalis  a renalis  a arcuata  a inter
lobularis ascendens  arteiola afferent  glomerulus  arteriolaefferent 
venolus  v renalis  v Cava inferior
• Fungsi ginjal
– Regulasi cairan, elektrolit, dan asam-basa tubuh
– Mempertahankan zat esential bagi tubuh
– Mensekresi hormon ERF (Renal Erithropoetin Factor), Renin dan Vit D3 aktif
– Mengekrsi sisa metabolisme dalam bentuk urine
GAMBAR SISTEM PERKEMIHAN
GAMBAR GINJAL
GAMBAR NEPHRON
GAMBAR GLOMERULUS
GAMBAR TUBULUS
LOKASI BATU SALURAN PERKEMIHAN
PROSES PEMBENTUKAN URINE

• Filtrasi :
– Glomerulus
– 1200 ml darah (540 ml erithrosit + 660 ml plasma) masuk kapiler glomerulus 
125 ml/ menit melewati membran glomerulus terjadi proses filtrasi  1 ml filtrat
(urine primitif) yg tdd air, elektrolit dan molekul2 kecil sedangkan molekul besar
(protein, erithrosit,leukosit dan thrombosit) tetap berada dlm darah.
– Tekanan filtrasi :
• Tek hidrostatik kapiler glomerulus : 50 mm Hg
• Tek osmotik koloid plasma protein 30 mm Hg + tek hidrostatik cairan Capsul
Bowmen : 5 mm Hg yang bersifat melawan
• Tek filtrasi efektif : 15 mm Hg [50 mm Hg – (30 + 5) mm Hg]
• Reabsorbsi :
– Tubulus
– Direabsorbsi NaCl, Bikarbonat, K, glukose,ureum,creatinin dan asam urat masuk
kembali ke dalam darah
– Darah mensekresi substansi lain sepanjang tubulus
– Filtrat dipelatkan dalam tubulus distal dan duktus kolegentus  urine aktual 
pelvik ginjal
– Reabsorbsi air : 70 – 80 % Obligatory diserap kembali
20 – 30 % Facultatif dg bantuan ADH
Sekresi Hormon Renal
– Renin untuk menjaga stabilitas tekanan darah
– REF (Renal Erythropoetin Factor) berfungsi menjaga stabilitas produksi erythrocyt
– 1,25 Dehydroxycholecalciperol (1,25 Dihydroxy Vit D3 aktif) untuk membantu penyerapan
Calcium dari usus halus

• Komposisi urine :
– 95 % air dan 50 gr zat terlarut dalam bentuk zat organik dan an organik spt : urea, kreatinin,
asam urat, Clorid, potasium, Kalium, Calcium Magnesium dan Amonium, garam fosfat,
garam sulfat
– Komposisi tergantung diet, intake cairan dan produk sisa metabolisme

• Ureter :
– Tiap ureter panjang 25 – 30 cm
– Terletal antar ginjal dan kandung kemih
– Tdd jaringan fibrosa, jaringan otot dan membrane mukosa yang licin

• Kandung kemih :
– Terletak pd rongga abdomen di blk sympisis fubis, Volume 600 ml
– Rongga kandung kemih diantara 3 lubang disebut Trigonum vesicaurinaria

• Uretra :
– Panjang uretra pria 7 – 9 inch dan wanita 3 – 4 inch
– Berfungsi mengalirkan urine ke luar tubuh
MANIFESTASI GANGGUAN FUNGSI SISTEM PERKEMIHAN
Manifestasi gangguan funsi ginjal :
• Abnormal volume cairan : anuria, oligouria, poliuria
• Abnormal kandungan dlam urine : proteinuria, erythrocit (+), Leukosit (+),
perubahan endapan (Cylindrical, epithel, hyalin, pus, bakteri mati, MO)
• Abnormal warna urine : akibat kelainan instrinksik ginjal dan saluran kemih
Myoglobinuria, Haemoglobinuria, Porphyria dan Melanoma serta akibat
makanan sperti buah bit.
• Inbalance cairan, elektrolit dan pH : odem, dehidrasi, gangguan
keseimbangan elektrolit
• Uremia dan Azotemia (peningkatan BUN)
• Perubahan vital sign
• Gangguan tractus gastro intestinal (GIT)
• Headeache atau nyeri kepala
• Colic
• Gangguan visual akibat pupil odem atau perdarahan retina
• Gangguan fungsi nerologik
• Perubahan hematologi
• Perubahan kulit
MANIFESTASI GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN (Lanjutan1)

Manifestasi post renal


• Abnormal kandungan urine spt manifestasi gangguan fungsi ginjal
• Perubahan pola miksi :
– Freqency, urgency dan dysuria akibat ISK atau iritasi bladder
– Stranguria yaitu ras terbakar pada kandung kemih disertai Frequency
– Residual urine
– Perubahan pancaran urine
– Retensio urine
– Incontinensia urine :
• Refleks incontinensia
• Stress incontinensia
• Urge incontinensia
• Overflow incontinensia
• Nochturial incontinensia atau Enuresis
• Dribbling continuous incontinensia
• Post micturition dribbling
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN
• PENGKAJIAN :
I. Identitas : Data demografi

II. Riwayat Keperawatan :


Riwayat kesehatan masa lalu :
• Masalah yang pernah dialami sebelumnya baik langsung dg gangguan sistem perkemihan spt
ISK, Batu, BPH, taruma dan penyakit kronis lain spt DM, HT, PJK, Lupus, ISPA, riwayat
penggunaan obat dll
Riwayat kesehatan keluarga :
• Penyakit heriditer : Anomali sistem kemih, HT, DM, Artritis, Gout
Riwayat kesehatan sekarang :
• Perubahan pola BAK,, Tanda dan gejala perubahan pola, Gejala umum manifestasi gangguan
fungsi ginjal dan post renal, Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem perkemihan (pengalaman,
intake cairan, gaya hidup, fasilitas, privacy stress dll).

III. Pemeriksaan Fisik :


– Performance : K/U, TB/BB, TTV, Tanda dan gejala gangguan fungsi ginjal
– Kulit, kuku dan rambut : Kulit pucat, kering bersisik, odem wajah, tungkai atau
Anasarca
– Sistem perkemihan :
• Palpasi : Abd kwd I & II : adakah masa,, nyeri saat palpasi  Rectal toucher pd pria
• Auskultasi : Abd buits akibat stenosais arteri renal
• Perkusi : Costoveertebra, Vesica urinaria
• Inspeksi : kesimetrisan kwadran I dan II, Orivicium Uretra  adanya cairan bau, warna dll
ASKEP GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN (Lanjutan)

• IV. Data Penunjang :


– Pemeriksaan laboratorium :
• Urine : Urinalisa : Karakteristik urine, Urine kultur, Urine Esbach, TKK/ CCT :
Creatinine Clearence Test  Utk mengetahui haluaran krestinine
• Darah : Renal Profile : Ureum, Creatinine, BUN (Blood Ureum Nitrogen), dan
Elektrolit (Na, K, Ca, Cl, P), Asam Urat,

– Test Diganostik :
• Visualisasi langsung :
– Cystoscopy, utk melihat bladder dan uretra s/d ureter dengan alat
Cystoscope dilakukan diruang disgnostik.
– Nephroscopy : Untuk melihat struktur ginjal
• Visualisasi tidak langsung :
– KUB, MRI, USG, Sistogram, BNO/IVP
• Biopsi ginjal :
– Dengan melakukan incisi ginjal  Perawatan khusus post biopsi utk
monitoring adanya perdarahan dan infeksi.
Diagnosa perawatan

• Risiko/perubahan volume cairan berlebih/kurang


• Perubahan pola eliminasi urine :
– Retensio urine - Dysuria- Diversi Urinaria
– Incontinensia - Nochturia
• Risiko/gangguan perfusi jaringan renal
• Gangguan rasa nyaman :
– Nyeri kepala - Kolik
– Pruritus - Mual dan muntah
• Perubahan suhu tubuh hipertermia
• Risiko tinggi gangguan integritas kulit
• Risiko tinggi penurunan curah jantung
• Risiko perubahan body image : self consept
• Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang
• Selfcare deficit
PERENCANAAN

• Tujuan :
– Perubahan volume berlebih/ kurang tidak terjadi/ teratasi
– Perubahan pola eliminasi tidak terjadi/ teratasi
– Gangguan perfusi renal teratasi
– Nyeri teratasi
– Suhu tubuh kembali normal
– Gangguan integritas kulit tidak terjadi/ teratasi
– Penurunan curah jantung tidak terjadi/ teratasi
– Klien mampu melakukan selfcare secara mandiri/ dengan bantuan minimal.

• Rencana Tindakan :
1. Health promotion :
1. ↑ kebiasaan eliminasi secara teratur
2. Mencegah infeksi
3. Manajemen risiko
2. Health maintenance & restorasi
1. Perawatan kateter
2. Perawatan diversi urinaria
3. Perawatan pre operative
4. Perawatan post operative
IMPLEMENTASI

• Sesuai dengan masalah yang ada tindakan keperawatan yang


dilakukan meliputi :
– Memelihara intake cairan sesuai kebutuhan

– Mengatasi perubahan pola eliminasi yang terjadi

– Mengatasi gangguan perfusi jaringan renal yang terjadi

– Mengurangi/ menghilangkan nyeri

– Menurunkan suhu tubuh

– Mencegah/ mengatasi gangguan integritas kulit

– Mengatasi/mencegah penurunan curah jantung

– Membantu memenuhi kebutuhan perawatan diri secara minimal.


EVALUASI
• Meliputi :
– Meningkatkan status kesehatan
– Memelihara status kesehatan
– Pemulihan kesehatan

• Hasil yang diharapkan :


– Klien menyatakan adanya peningkatan eliminasi urine dengan intake yang
adekuat serta terbebas dari menahan BAK
– Mampu mendiskusikan pencegahan infeksi
– Menyatakan akan mengikuti program pengobatan seperti tindakan operasi,
Dialisa, Diet dan terapi pengobatan
– Mampu mengidentifikasi masalah kesehatan berkaitan dengan gangguan
eliminasi seperti retensio urine, oligouria, dysuria, hematuria, urgency dan
frequency
– Menyatakan akan melakukan follow up perawatan
– Menyatakan nyeri berkurang/ hilang
– Menyatakan suhu tubuh menurun dan tidak terasa demam lagi
– Menyatakan tidak terjadi gangguan pada kulit akibat rembesan urine maupun
kebocoran kateter atau ostomi
– Menyatakan mampu melakukan perawatan diri secara mandiri atau dengan
bantuan minimal
JUDUL SEMINAR KASUS

• Askep Klien dengan Glomerulo Nephritis Akut (GNA)


• Askep Klien dengan Glomerulo Nephritis Kronis (GNC)
• Askep Klien dengan GagalGinjal Akut (GGA)
• Askep Klien dengan Gagal Ginjal Kronis (GGK)
• Askep Klien dengan Urolythiasis (Batu saluran kemih)
• Askep Klien dengan Hipertropi Prostat
• Askep Klien dengan Kanker Ginjal
• Askep Klien dengan Kanker Bulu-buli
• Askep Klien dengan Neurogenic Bladder
• Askep Klien dengan Haemodialisa
ORGAN DALAM RONGGA ABDOMEN
GAMBAR SISTEM PERKEMIHAN
LOKASI BATU SALURAN PERKEMIHAN
GAMBAR NEPHRON
GAMBAR GLOMERULUS
GAMBAR TUBULUS
GAMBAR NEPHRON

Anda mungkin juga menyukai