Perdarahan Akut
Konjungtivitis
Aswan Bagastoro 1102014045
Pembimbing:
dr. Mustafa K. Shahab, SpM dr. Hermansyah, SpM
dr. Henry A. W, SpM dr. Gartati Ismail, SpM
dr. Susan Sri A, SpM dr. Agah Gadjali. SpM
KASUS
Identitas & Anamnesis
Nama Nn. CN
Jenis Kelamin Perempuan
Umur 22 Tahun Riwayat Penyakit Dahulu:
Agama Islam -
Pekerjaan -
Alamat Jl. Bakti Mulya no. 12 Jakarta Tmur
Tanggal Pemeriksaan 11 April 2019
Visus OD 6/6
OS 6/6
Konjungtiva Tarsal Hiperemis (+)
Konjungtiva Bulbi Injeksi Konjungtiva ODS (+)
Pendarahan Subkonjungtiva ODS (+)
Sklera Merah ODS
Anamnesis
Diagnosis Kerja:
Konjungtivitis Hemoragik Akut
ODS Terapi
• Fluorometason 1mg/ml + Neomisin Sulfat 3,5 mg/ml
(C. Polynel) eye drops 4 dd gtt 1 ODS
• Levofloksasin (C. LFX) eye drops gtt 1 setiap 2 jam ODS
Diagnosis Banding: • HPMC Dextran (C. Eyefresh) eye drops 4 dd gtt 1 ODS
Pendarahan Subkonjungtiva ODS • Paracetamol 3 x 500 mg
Monitoring
• Evaluasi Klinis pasien setelah diberi tatalaksana awal
• Evaluasi jika ada perburukan kondisi pasien.
Diagnosis Kerja:
Konjungtivitis Hemoragik Akut
ODS
Anamnesis
Edukasi
• Usahakan tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani mata yang
sakit, tidak mengucek-ngucek mata
• Jangan menggunakan handuk atau lap bersama penghuni rumah yang lain
• Sebisa mungkin kurangi terlebih dahulu hal-hal yang dapat mengiritasi mata
seperti paparan debu saat naik motor atau berjalan kaki diluar rumah.
Follow Up & Prognosis
S Mata sudah tidak merah atau mata tenang. Pasien sudah tidak
mengeluhkan mata terasa panas, berair
O Tarsal superior OD : hiperemis (-)
Tarsal inferior OD : hiperemis (-)
Bulbi OD : hiperemis (-)
Tarsal superior OS : hiperemis (-)
Tarsal inferior OS : hiperemis (-)
Bulbi OS : hiperemis (-) , bercak perdarahan (+)
OD OS
Ad Vitam Bonam Bonam
Ad Fungsionam Bonam Bonam
Ad Sanationam Bonam Bonam
Tinjauan
Pustaka
Definisi & Anatomi
Konjungtivitis adalah inflamasi jaringan konjungtiva yang dapat disebabkan oleh invasi
mikroorganisme, reaksi hipersensitivitas atau perubahan degeneratif di konjungtiva
Konjungtivitis
Indonesia
peringkat 10
Tahun 2009, dari 135.749 pasien
ke poli mata, 73% adalah kasus
konjungtivitis (KEMENKES, 2010)
37.776 30.250
Manifestasi Klinis
Folikel Pembengkakan
Kemosis
Konjungtiva limfonodus
Sangat mengarah
pada konjungtivitis Hiperplasia limfoid Pada preaulikuler,
alergika tapi bias local dalam lapisan tanpa nyeri tekan
timbul pada gonokok limfoid konjungtiva pada AHC
dan adenoviral
Diagnosis & Diagnosis Banding
Pemeriksaan
Anamnesis Riwayat
Penunjang
Tidak
Demam Tidak ada Tidak ada Tidak ada
ada/minimal
Penatalaksanaan & Pencegahan
Cara pencegahan penularan yang paling efektif adalah meningkatkan daya tahan tubuh,
menghindari bersentuhan dengan sekret atau air mata pasien, mencuci tangan setelah menyentuh
mata pasien sebelum dan sesudah menggunakan obat tetes mata, penggunaan tetes mata dari
botol yang telah digunakan pasien konjungtivitis virus, hindari penggunaan alat mandi dan bantal
kepala yang sama.
Terima Kasih
Daftar Pustaka
1. Sitompul, Ratna. 2017. Tinjauan Pustaka, Konjungtivitis Viral: Diagnosis dan Terapi di Pelayanan Kesehatan Primer.
Departemen Ilmu Kesehatan Mata FK Universitas Indonesia- RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
2. Biswell R., Vaughan D.G., Asbury T., 2009, Ophtalmology Umum Ed. 14. Jakarta. EGC
3. Plechaty , George. Acute Conjunctivitis Hemorrhagic. Update Mar 20, 2015.
Available:http://emedicine.medscape.com/article/1203216 overview#showall
4. Kemenkes RI. 2010. 10 Besar Penyakit Rawat Jalan Tahun 2009. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009, diakses 06 Juni
2015, dari http://www.Depkes.go.id.
5. Ilyas S. 2015. Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta.