Anda di halaman 1dari 38

EPIDEMIOLOGI

Sejarah

 Dikenal sejak jaman Mesir kuno


 Dulunya bernama Compsumption atau Pthisis
 Kuman Penyebab tuberkulosis ditemukan oleh Robert Koch
(1882)
 Ditemukan pengobatan dengan sterptomisin pada 1944,
menyusul obat-obat anti TB pada tahun-tahun berikutnya
 Menurut WHO setiap tahun meninggal 2 juta orang akibat
TBC
 Diperkirakan hingga th 2020 kasus baru sebanyak 100 juta
orang, setiap detik 1 orang terinfeksi
WHO Global Report 2014
 Angka Insidens TB saat ini adalah 183/100.000
penduduk, menurun sekitar 10% dari 206/100.000
penduduk (1990), sedangkan
 Angka prevalensi TB adalah 272/100.000 penduduk
turun sebesar 33% dari baseline sebesar
442/100.000
 Angka mortalitas TB adalah 25/100.000 penduduk
atau turun sebesar 49% dari 53/100.000.
 Pada tahun 2014, angka penemuan kasus TB paru
(CDR) tercatat sebesar 69,7 %, sedangkan angka
keberhasilan pengobatan (success rate - SR) sebesar
90%.
 Sumber : Stranas TB 2010-2014
Bahan bacaan lengkap
KONSEP DASAR
TUBERKULOSIS PARU
PENGERTIAN
1. Tuberkulosis adalah : penyakit menular
yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium tuberculosis)
2. Sebagian besar menyerang paru,tetapi
dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
BENTUK KUMAN

1. Kuman berbentuk batang,mempunyai sifat


khusus yaitu tahan terhadap asam pada
pewarnaan(BTA)
2. Cepat mati bila kena sinar matahari,tetap
dapat hidup beberapa jam pada tempat yang
lembab.
3. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat
dormant, tertidur dalam beberapa tahun
Identifikasi M. tuberculosis

M. Tuberculosis Basil Tahan Asam (BTA)


hasil biakan hapusan sputum
CARA PENULARAN
1. Sumber penularan penderita TB BTA Positip.

2. Melalui droplet ( percikan dahak), saat


penderita BTA positip batuk atau bersin. Sekali
batuk sekitr 3000 percikan, mata hari dpt lsg
membunuh kuman.
3. Umumnya penularan tjd dalam ruangan dimana
dahak berada dalam waktu yang beberapa jam
dgn keadaan yang gelap dan lembab.Ventilasi
dpt mengurangi jml percikan
4. Daya penularan bergantung pada banyaknya
kuman yg dikeluarkan.
CARA PENULARAN

6. Faktor yg memungkinkan seseorang terpajan


kuman ditentukan konsentrasi percikan dalam
udara dan lamanya orang menghirup udara
tersebut.

7. Setelah kuman masuk ke tubuh manusia melalui


pernapasan, menyebar melalui sistem
peredaran darah,sistem saluran limfe, saluran
nafas, atau menyebar langsung ke bagian-bagian
tubuh lainnya.
RISIKO PENULARAN
1. Di Indonesia masih cukup tinggi rata-rata
1-2 %

2. Daya tahan tubuh yang rendah ; gizi


buruk atau penyakit HIV/AIDS menjadi
faktor pencetus tinggi angka kesakitan
TB paru.
PATOFISIOLOGI
Faktor Risiko Kejadian TB
Jml kasus TB BTA + Risiko menjadi TB bila
Faktor Lingk. dgn HIV
-Ventilasi - 5 -10 % setiap thn.
- Kepadatan - > 30 % lifetime
- Dalam ruangan

Faktor perilaku HIV (+) Sembuh

terpajan Infeksi TB Meninggal

-Malnutrisi
Konsentrasi -Peny. DM, -Keterlambatan diagnosis
kuman imunosupres -Tata laksana tdk memadai
an - Kondisi kesh
RIWAYAT TERJADINYA TUBERKULOSIS

1. Infeksi Primer
a. Infeksi terjadi saat sseorg terpapar pertama kali
dengan TB.
b. Kuman menetap di alveolus dan kuman
membelah diri untuk berkembang pada paru-
paru  radang paru.
c. Waktu terjadi infeksi 4-6 minggu.
d. Masa inkubasi; mulai terinfeksi sampai terjadi
sakit sekitar 6 bulan.
RIWAYAT TERJADINYA TUBERKULOSIS

2. Tuberkulosis pasca Primer


a. Terjadi bbrpa bulan/ tahun sesudah infeksi
primer==> daya tahan tubuh menurun akibat
HIV atau gizi buruk.

b. Ciri khas adalah kerusakan paru yang luas dgn


terjadi kavitas atau efusi pluera
KOMPLIKASI PD PENDERITA TUBERKULOSIS

1. Hemoptasis ( perdarahan pd saluran nafas bawah ) 


kematian karena syok hipovolemik/ tersumbatnya jalan
nafas.
2. Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkial.
3. Bronkiectasis dan fibrosis pada paru.
4. Penyebaran infeksi ke organ lain; otak,tulang,
persendian,ginjal.
5. Insufisiensi kardio pulmoner ( cardio pulmonary
insufficiency)
PERJALANAN ALAMIAH TB YANG
TIDAK DIOBATI
Tanpa pengobatan setelah 5 tahun
a. 50 % penderita akan meninggal
b. 25 % akan sembuh sendiri dengan daya
tahan tubuh yang adekuat.
c. 25 % sebagai kasus kronik yang tetap
menular
( WHO 1996)
PENGARUH INFEKSI HIV
 Infeksi HIV --> kerusakan luas sistem daya
tahan tubuh seluler sehingga jika terjadi
infeksi oportunistik seperti TB maka akan
menjadi sakit parah yg dapat
mengakobatkan kematian
 Bila jml terinfeksi HIV meningkat maka jml
penderita TB akan meningkat pula
Diagnosis & pengobatan TB
gampang-gampang susah …
Tanda / Gejala TB Paru
Gejala / Tanda Umum
1. Suhu tubuh meningkat (demam) timbul
hilang 40-410 C
2. Berkeringat pada malam hari
3. Badan terasa lelah
4. Nafsu makan berkurang
5. BB menurun
Gejala / tanda khusus
1. Batuk terus-menerus > 3 minggu
2. Batau lama berdahak + darah (iritasi
bronkus)
3. Nyeri dada (infiltrasi radang sampai ke
pleura)
4. Pembesaran kelenjar getah bening di leher yg
sakit bila diraba
5. Nyeri tulang
6. Gangguan pencernaan kronis disertai
penurunan BB
7. Panas tinggi, kejang pada anak
GEJALA UMUM TB ANAK
1. BB turun dalam 3 bln tanpa sebab yang jelas.
2. Nafsu makan tdk ada (anorexia) dg ggl tum-bang
dan BB tdk naik dg adekuat.
3. Demam lama, berulang tanpa sebab yang jelas( bkn
tifus,malaria atau Ispa), dapat disertai keringat
malam.
4. Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak
sakit, biasanya multipel sering didaerah leher, ketiak
dan lipatan paha.
5. Batuk lebih dari 30 hari , nyeri dada.
6. Gejala-gejala saluran cerna; diare berulang yg tidak
sembuh dg terapi diare, benjolan di abdomen dan
tanda-tanda cairan dalam abdomen.
Capek Zus !!!
Periksa dahak
saja kok harus
3 kali …. !!!
Kerentanan dan Kekebalan

1.Risiko terinfeksi basil TB berhubungan langsung dengan


tingkat pajanan
2.Periode paling kritis timbulnya gejala klinis 6–12 bulan
setelah infeksi
3.Reaktivasi infeksi laten berlangsung lama sebagian besar
penderita TB usia lebih tua
4.Untuk yang terinfeksi basil TB berkembang menjadi TB klinis
meningkat pada penderita HIV/AIDS, kelainan sistem
imunitas, dengan gizi kurang, gagal ginjal kronis, penderita
kanker, silikosis, diabetes, postgastrektomi, pemakai NAPZA
Upaya pencegahan

1.Berikan pengobatan tepat bagi penderita TB


2.penyuluhan ke masyarakat tentang cara penularan dan cara
pemberantasan TB
3.Mengurangi kondisi sosial yang mempertinggi risiko infeksi
4.Program pemberantasan TB difasilitas kesehatan
5.Pemberian INH untuk pengobatan preventif
6.dilakukan tes Mantoux menggunakan PPD
7.imunisasi BCG
8.eliminasi terhadap ternak sapi yang menderita TB bovinum
Pengawasan penderita, kontak dan lingkungan
sekitarnya
1. Laporkan ke instansi kesehatan setempat jika ditemukan penderita TB
atau yang diduga menderita TB.

2. Untuk penderita TB paru mencegah penularan dilakukan dengan


pemberian pengobatan spesifik sesegera mungkin.

3. Cuci tangan dan praktek menjaga kebersihan rumah harus


dipertahankan sebagai kegiatan rutin

4. imunisasi BCG bila kontak dengan penderita

5. Tes PPD direkomendasikan untuk anggota keluarga bila ada kontak.

6. Pengawasan Minum obat efektif dalam pengobatan TBC


Penanggulangan Wabah

1.Tingkatkan kewasapadaan dini menemukan dan


mengobati penderita TBC baru tertular oleh
penderita yang tidak jelas.

2.Lakukan penyelidikan intensif untuk menemukan dan


mengobatai sumber penularan.
STRATEGI DOTS

DOTS ( DIRECTLY OBSERVED SHORTCOURSES)

Pengawasan langsung minum obat oleh


Pengawas Minum Obat (PMO)
Tujuan :
1.kesembuhan tinggi.
2.Mencegah resistensi obat.
3.Melihat side effek obat,
4.Mencegah putus obat.

PMO : bukan tenaga kesehatan


diberi pengertian cara memberi obat selama
6 bulan. sebaiknya keluarga sendiri
PENCEGAHAN TBC SAMPAI SAAT INI

1. BCG vaksinasi 0-14 th tanpa tes


Mantoux
2. Penemuan kasus pasif dan aktif.
3. Pengobatan ter hadap penderita
dan pengobatan ulang penderita
tbc
4. Penyuluhan kesehatan.
5. Evaluasi program
Bac
k
Reaksi Mantoux

nex
t

Anda mungkin juga menyukai