Anda di halaman 1dari 14

Kegawatdaruratan

Pernapasan
ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)
Definisi

ARDS adalah suatu penyakit yang


ditandai oleh kerusakan luas alveolus atau
membran kapiler paru. ARDS selalu terjadi
setelah suatu gangguan besar pada sistem
paru, kardiovaskuler, atau tubuh secara
luas.
Etiologi
 Penyebab spesifik ARDS belum diketahui pasti

Faktor risiko klinik ARDS


Akibat paru Akibat sistemik
Tuberculosis Sepsis
Inhalasi asap Pankreatitis
Aspirasi asam lambung Trauma
Tenggelam Overdosis
Trauma paru Transfusi
Infeksi paru-paru Uremia
Emboli paru Syok
Patofisiologi
Terlepas dari awal mula prosesnya, ARDS
selalu berhubungan dengan penambahan
cairan dalam paru-paru sehingga
membentuk edema paru-paru. Namun hal
ini berbeda dengan edema paru-paru
kardiogenik karena tekanan hidrostatik
kapiler paru-paru tidak meningkat.
Awalnya terdapat cidera pada membrane
alveola kapiler yang menyebabkan
kebocoran cairan, makro molekul, dan
komponen-komponen sel darah kedalam
ruang interstisial. Seiring dengan
bertambah parahnya penyakit, kebocoran
tersebut masuk ke dalam alveoli.
Peningkatn permeabilitas vascular
terhadap protein membuat perbedaan
hidrostatik yang besar sehingga
peningkatan tekanan kapiler yang
ringanpun dapat meningkatkan edema
interstisial dan alveolar.
Manifestasi klinis

1. Sindroma gawat pernafasan akut


terjadi dalam 24-48 jam
2. Hipoksemia
3. Dispnea
4. Pernapasan yang cepat dan
dangkal
5. Takipneu
6. Ronchi basah
7. Kulit terlihat pucat atau biru
8. Cemas
Pemeriksaan dignostik

1. Analisa gas darah


2. Radiografi
3. CT-scan
4. Tes fungsi paru
5. EKG
Penatalaksanaan
Tujuan terapi :
 Tidak ada terapi yang dapat menyembuhkan, umumnya bersifat
suportif .
 Terapi berfokus untuk memelihara oksigenasi dan perfusi jaringan yang
adekuat.
 Mencegah komplikasi.

1. Terapi oksigen
2. Ventilasi mekanik
3. Pemantauan oksigen arteri adekuat
4. Terapi farmakologi
5. Pemeliharaan jalan napas
6. Dukungan nutrisi
“ Asuhan kegawatdaruratan
Pengkajian


1. Primary Survey
Airway ( Jalan Napas)
 Bersihan Jalan nafas
Ada / tidaknya sumbatan jalan napas
Distress pernapasan
Tanda-tanda perdarahan dijalan nafas, muntahan
“ Asuhan kegawatdaruratan
Pengkajian


1. Primary Survey
 Breathing
 frekuensi nafas
 Pergerakan dinding dada
 Nafas dangkal dan cepat
 Menggunakan otot pernafasan
 Irama nafas
 Bunyi nafas
“ Asuhan kegawatdaruratan
Pengkajian


1. Primary Survey
Circulation
 Denyut nadi
 Tekanan darah
 Warna kulit dan kelembaban kulit
“ Asuhan kegawatdaruratan
Pengkajian


1. Primary Survey
Disability
 Kesadaran
 GCS
 Gerakan ekstremitas
 respon pupil terhadap cahaya
“ Asuhan kegawatdaruratan
Pengkajian


2. Secondary Survey
Pengelompokan data
Pemeriksaan fisik
Diagnosis keperawatan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d


hipersekresi jalan napas
2. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan
membran alveolus-kapiler
3. Pola nafas tidak efektif b.d Hambatan upaya
napas
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai