Anda di halaman 1dari 10

Pengendalian Daya Rusak Air

 Daya rusak air adalah daya air yang menimbulkan kerusakan


dan/atau bencana,yang antara lain berupa : banjir, erosi dan
sedimentasi, tanah longsor, banjir lahar dingin, tanah ambles,
perubahan sifat dan kandungan kimiawi, biologi, dan fisika air,
terancam punahnya jenis tumbuhan dan/atau satwa, wabah
penyakit, intrusi; dan/atau perembesan, Tidak ada atau
kekurangan air Menimbulkan bencana kekeringan. Pengendalian
daya rusak air diutamakan pada upaya pencegahan melalui
perencanaan pengendalian daya rusak air yang disusun secara
terpadu dan menyeluruh dalam pola pengelolaan sumber daya
air.
 Pengendalian daya rusak air diselenggarakan dengan melibatkan
masyarakat. Pengendalian daya rusak air menjadi tanggung jawab
Pemerintah, Pemerintah Daerah, serta pengelola sumber daya air
dan masyarakat.
MAKSUD DAN TUJUAN PENGENDALIAN DAYA
RUSAK AIR
MAKSUD
Untuk mencegah, menanggulangi, dan memulihkan
kerusakan kualitas lingkungan yang disebabkan
oleh daya rusak air.

TUJUAN
Untuk mendapatkan kualitas lingkungan yang baik,
terpelihara dan berkelanjutan sebagai tempat
berlangsungnya kehidupan ekosistem yang harmonis
dan seimbang.
KEGIATAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR

1. Upaya Pencegahan

Pencegahan dilakukan baik melalui kegiatan fisik dan/atau non


fisik maupun melalui penyeimbangan hulu dan hilir wilayah
sungai.
Pencegahan sebagaimana dimaksud adalah dengan lebih
mengutamakan kegiatan non fisik.
a. Kegiatan Fisik b. Kegiatan Non Fisik
Yang dimaksud dengan kegiatan Kegiatan non fisik adalah
fisik adalah pembangunan sarana kegiatan penyusunan dan/atau
dan prasarana serta upaya lainnya penerapan piranti lunak yang
dalam rangka pencegahan meliputi antara lain pengaturan,
kerusakan/bencana yang pembinaan, pengawasan, dan
diakibatkan oleh daya rusak air. pengendalian.
Daya rusak air adalah daya air yang
dapat merugikan kehidupan.
Contoh dari daya rusak air seperti
banjir, erosi, kekeringan, kepunahan
satwa dan tumbuhan, wabah
penyakit, longsor, tsunami,
terjadinya amblesan tanah.
2. Upaya penanggulangan

 Penanggulangan daya rusak air dapat dilakukan dengan


mitigasi bencana.
 Mitigasi bencana adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat
meringankan penderitaan akibat bencana, misalnya
penyediaan fasilitas pengungsian penambalan darurat
tanggul yang jebol.
 Penanggulangan dilakukan secara terpadu oleh instansi
terkait dan masyarakat melalui suatu badan koordinasi
penanggulangan bencana tingkat nasional (BNPB), provinsi
dan kabupaten/kota (BPBD). Ketentuan mengenai
penanggulangan kerusakan dan bencana akibat daya rusak
air diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
3. Upaya Pemulihan

Pemulihan akibat daya rusak air dilakukan


dengan memulihkan kembali fungsi lingkungan
hidup dan sistem sarana dan prasarana sumber
daya air. Pemulihan menjadi tanggung jawab
Pemerintah, Pemerintah Daerah, Pengelola
Sumber Daya Air, dan masyarakat.
PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR TANAH

Tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan airtanah adalah terbatasnya ketersediaan


airtanah di alam, meningkatnya pengambilan airtanah karena tuntutan kebutuhan air
dan pencemaran terhadap sumber airtanah. Seperti diketahui keberadaan air di bumi,
khususnya airtanah sangat peka terhadap perubahan tata guna lahan. Dengan
berubahnya hutan di daerah imbuhan akan mempengaruhi potensi resapan air, yang
pada gilirannya akan berdampak pada ketersediaan airtanah. Demikian juga
pemompaan airtanah yang melampaui kemampuan alam menyediakan airtanah akan
menimbulkan berbagai dampak negatif walaupun airtanah itu merupakan sumber air
yang dapat diperbaharui. Dampak negatif tersebut antara lain muka airtanahnya
turun, mutu airtanahnya cenderung semakin buruk dan terjadinya amblesan tanah. Di
dataran pantai, pemompaan yang berlebihan menyebabkan terjadinya intrusi air laut
ke daratan, sehingga airtanah yang semula tawar menjadi payau atau bahkan asin.
Airtanah tawar dapat juga rusak karena adanya pencemaran. Sebagai sumber
pencemar dapat berupa limbah pabrik, pupuk di daerah pertanian, dan septictank di
daerah pemukiman.
Kegiatan pengendalian daya rusak air tanah

Pengendalian kerusakan kuantitas airtanah akibat pengambilan dan atau


pemanfaatan airtanah dilakukan untuk menjaga mencegah, rnenanggulangi,
dan memulihkan kerusakan kuantitas airtanah. Berdasarkan prioritas
kepentingan atau kriteria kerusakan airtanah, pengendalian kerusakan
kuantitas airtanah sangat penting dilakukan terhadap akuifer yang mengalami
pengurasan, daerah imbuhan yang mengalami perubahan fisik, dan lingkungan
airtanah yang rusak akibat pengambilan airtanah yang intensif.
Untuk menjaga, mencegah, menanggulangi dan memulihkan kerusakan
airtanah, dalam kerangka pengendalian airtanah terdapat tiga kegiatan utama,
yaitu:

1. Pengendalian Pengambilan/Pemanfaatan Airtanah;


2. Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Airtanah
3. Pemulihan Kerusakan Airtanah
TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai