Anda di halaman 1dari 23

PENDAHULUAN

 Pelayanan keperawatan merupakan salah


satu pelayanan yang dapat memberikan
kontribusi terhadap upaya
mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan masyarakat.
 Pelayanan keperawatan merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan
di rumah sakit, yang memberikan
pelayanan langsung pada masyarakat
pelanggan rumah sakit / customer secara
terus menerus dan berkesinambungan.
Oleh karena itu, Seksi pelayanan
keperawatan RSUD Lubuk
Basung sebagai pengelola
profesi keperawatan,
bertanggung jawab terhadap
terciptanya pelayanan yang
berkualitas dengan terus
menerus meningkatkan SDM
Keperawatan yang profesional.
STANDART KETENAGAAN
 Manager keperawatan
 Sarjana keperawatan / d4 kebidanan
 Pengalaman kerja 3 – 5 th
 Punya sertikat lainnya
 Mampu bekerja tim
 Sehat jasmani rohani
 Pelaksana pelayanan keperawatan
 Min D3 kep /keb
 Punya sertikat kompetensi
 STR/SIP
 Sehat jasmani rohani
Distribusi Ketenagaan
Pengaturan Jaga
 Pengelola Keperawatan
 Kasie
 Kepala Instalasi & IPCN
 Pengendali Mutu
 Kepala Ruangan
 Pelaksana Fungsional
 Shift Jaga
○ Pagi
○ Sore
○ Malam
STANDART FASILITAS
 Fasilitas yang ada di ruangan diupayakan
sesuai dengan standar kebutuhan yang
dapat menunjang pelaksanaan kegiatan
pelayanan, antara lain :
 Ruang kepala ruangan
 Ruang Nurse Station
 Ruang Tindakan
 Ruang Spoelhock
 Ruang alat tenun
 Sedangkan untuk peralatan yang
mendukung operasional pelayanan
keperawatan di ruangan harus tersedia
beberapa peralatan yang sesuai dengan
standar kebutuhan, diantaranya :
 Alat tenun
 Alat rumah tangga
 Alat Medis
 Alat perawatan
 Alat tulis kantor (ATK)
 Pengelolaan peralatan di ruangan diserahkan
kepada ruangan masing-masing, dimana kepala
ruangan menunjuk salah satu perawat sebagai
penanggung jawab alat yang diberi tugas dan
tanggung jawab untuk membantu kepala
ruangan dalam hal :
 Pengecekan alat
 Merekap frekuensi pemakaian alat
 Membuat laporan inventarisasi alat
 Membuat program pemeliharaan
 Seluruh perawat mempunyai tanggung jawab
terhadap keberadaan fasilitas dan peralatan di
ruangan sehingga salah satu mekanisme yang
dilaksanakan adalah serah terima alat setiap
pergantian shift.
Kebijakan Pengoperasian Fasilitas & Peralatan
 Penggunaan fasilitas dan peralatan yang ada di
lingkungan Bidang Keperawatan disesuaikan
dengan kebutuhan unit kerja masing-masing
dan sifat dari fasilitas dan perlatan tersebut.
 Untuk fasilitas dan peralatan yang mendukung
operasional pelayanan keperawatan berada di
ruangan masing-masing dibawah tanggung
jawab kepala perawat
 Untuk penggunaan fasilitas dan peralatan
khusus dan canggih dilakukan oleh perawat
dengan kualifikasi mempunyai sertifikat
pelatihan operasional alat tersebut.
TATA LAKSANA PELAYANAN KEPERAWATAN
 Ketenagaan
 Rekruitmen, dasar TT, BOR, Tkt ktergantungan pasien,
sfesifikasi tertentu, pengganti cuti, standar ketenagaan
kemenkes dll
 Orientasi ; Kegiatan orientasi dilakukan sebagai upaya
untuk membantu perawat dalam pengenalan terhadap
lingkungan dan pekerjaan, melalui tahapan orientasi
umum dan orientasi khusus dengan target pencapaian
kompetensi tertentu.
 Mutasi/rotasi ; Pelaksanaan rotasi / mutasi berlaku bagi
seluruh perawat, yg tdd sementara, tetap dan perbantuan
 Cuti
 Promosi ; Salah satu upaya untuk pengembangan perawat
di RS adalah melalui pengkaderan, seleksi dan
pendampingan untuk promosi baik melaui jenjang
fungsional maupun structural.
 Diklat ; secara formal dan informal
 STANDARTPROSEDUR
OPERASIONAL
 Standar Asuhan keperawatan dan
kebidanan
 Standar Prosedur Operasional
Keperawatan
 Standar Etika Profesi Keperawatan
 Standar Logistik Keperawatan
○ standar alat tenun
○ standar alat rumah tangga
○ standar alat habis pakai.
PENGEMBANGAN STAF DAN PROGRAM PENDIDIKAN
 Rencana Pengembangan Staf
Untuk menunjang pencapaian visi RS Sumber Daya
Manusia harus selalu ditingkatkan secara terus
menerus dan berkesinambungan melalui
pengembangan staf dan program pendidikan formal
maupun non formal.
 Program Pendidikan dan Pelatihan;S1 Kep
/Ners,Diklat2
 Kebijakan Pengelolaan Pendidikan & Pelatihan
Intern/Ekstern bekerjasama dengan promlitbang
 Kebijakan Orientasi Perawat dan Bidan
Pelaksanaan orientasi secara umum diberikan
kepada perawat dan bidan baru masuk, memasuki
kontrak dan menjadi karyawan tetap. Orientasi terdiri
dari orientasi kelas dan orientasi lapangan
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien (patient safety) merupakan
suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman.
Sistem tersebut meliputi :
assessmen risiko
identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien
pelaporan dan analisis insiden
kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya
implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko.
TATA LAKSANA KESELAMATAN PASIEN
 Keselamatan pasien merupakan hal yang
terutama dalam pelayanan keperawatan.
 Terdapat perawat yang memahami mengenai
keselamatan pasien.
 Terdapat sistem pelayanan yang komprehensif,
baik medis maupun keperawatan sehingga
meminimalkan terjadinya kasus yang tidak
diharapkan (KTD).
 Identifikasi pasien harus dilakukan secara
lengkap, baik berupa status maupun gelang
identitas.
 Sarana dan prasarana harus mengindahkan
keselamatan pasien : sterilitas alat, tabung
oksigen, tempat tidur dorong, privacy, dll.
 Terdapat evaluasi berkala kelengkapan sarana
dan prasarana.
 Terdapat pelaporan kasus yang tidak
diharapkan, yaitu :
 Insidens kesalahan identifikasi kedaruratan pasien.
 Insidens pasien jatuh.
 Insidens kejadian infus blong.
 Insidens kesalahan pemberian obat.
 Insidens kesalahan cara pemberian obat.
 Insidens kesalahan persiapan operasi.
 Insidens kesalahan persiapan pemeriksaan
penunjang
 Membangun kesadaran atau budaya akan nilai
keselamatan pasien
KESELAMATAN KERJA
 Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman,
sehat, bebas dari pencemaran lingkungan,
sehingga dapat mengurangi dan atau bebas
dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
yang pada akhirnya dapat meningkatkan
efisiensi dan produktivitas kerja.
 Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan
korban jiwa maupun kerugian materi bagi
pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat
mengganggu proses produksi secara
menyeluruh, merusak lingkungan yang pada
akhirnya akan berdampak pada masyarakat
luas.
TATA LAKSANA KESELAMATAN KARYAWAN DI UNIT PELAYANAN
 Setiap petugas medis maupun non medis
menjalankan prinsip pencegahan infeksi, yaitu :
 Menganggap bahwa pasien maupun dirinya sendiri
dapat menularkan infeksi.
 Menggunakan alat pelindung (sarung tangan,
kacamata, sepatu boot/alas kaki tertutup, celemek,
masker dll) terutama bila terdapat kontak dengan
spesimen pasien yaitu: urin, darah, muntah, sekret,
dll.
 Melakukan perasat yang aman bagi petugas maupun
pasien, sesuai prosedur yang ada, mis: memasang
kateter, menyuntik, menjahit luka, memasang infus,
dll.
 Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum
dan sesudah menangani pasien
 Terdapat tempat sampah infeksius dan non
infeksius.
 Mengelola alat di ruang perawatan
(dekontaminasi):
 Dekontaminasi alat kritis dikelola oleh CSSD
 Dekontaminasi alat semi kritical dengan
menggunakan DTT
 Dekontaminasi alat non kritical dengan
menggunakan sabun/detergen
 Menggunakan baju kerja yang bersih.
 Melakukan upaya-upaya medis yang tepat dalam
menangani kasus :
 HIV / AIDS (sesuai prinsip pencegahan infeksi)
 Flu burung. Kewaspadaan standar karyawan / petugas
IGD dalam menghadapi penderita dengan dugaan flu
burung adalah :
○ Cuci tangan
○ Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah memeriksa
penderita.
○ Memakai masker N95 atau minimal masker badan
○ Menggunakan pelindung wajah / kaca mata goggle (bila
diperlukan)
○ Menggunakan apron / gaun pelindung
○ Menggunakan sarung tangan
○ Menggunakan pelindung kaki (sepatu boot)
 Hepatitis B / C (sesuai prinsip pencegahan infeksi)
PENGENDALIAN MUTU
 Audit Keperawatan
Audit Keperawatan adalah upaya evaluasi secara
profesional terhadap mutu pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada klien. Hal ini cukup penting karena
kekurangan dalam pelayanan keperawatan dapat
mengancam jiwa dan kehilangan nyawa klien.
 Ronde Keperawatan
Merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan pasien yang dilakkan
oleh perawat dengan melibatkan pasien, perawat, kepala
perawat dan seluruh anggota tim.
 Survey Kepuasan Pasien.
Suatu kegiatan untuk mendapatkan masukan dari pasien
atau keluarga mengenai kepuasan pasien terhadap mutu
pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan melalui
pengisian angket oleh pasien atau keluarga pasien.
Monitoring dan Evaluasi Mutu Keperawatan

 Monitoring terhadap pelaksanaan asuhan


keperawatan dilakukan oleh seluruh
pengelola keperawatan termasuk kepala
perawat di unit pelayanan masing-masing.
 Upaya perbaikan yang berkaitan dengan
mutu keperawatan akan dilakukan secara
terus menerus di unit pelayanan.
 Sedangkan evaluasi akan dilakukan 2 x
setahun sekali oleh Manager Keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai