Anda di halaman 1dari 39

BOK UNTUK MENDUKUNG SPM

TAHUN 2020
Dr. Ario Baskoro, MSc (IHM)

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT


Bandung, 17 JuLI 2019
Nilai IPKM dan Nilai 7 Sub Indeks IPKM
Provinsi JAWA BARAT Tahun 2013 dan 2018

2
NILAI IPKM 2013 DAN 2018 PROVINSI JAWA
BARAT

3
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
SEMUA ORANG KESEIMBANGAN
mendapatkan hak pelayanan PATIENT SAFETY dan
RPJMN kesehatan sesuai kebutuhan KESEJAHTERAAN
2020 -2024 AKSES NAKES
di tempat pelayanan
Meningkatkan akses dan mutu
pelayanan kesehatan menuju
kesehatan yang terstandart,
KESEIMBANGAN
cakupan kesehatan semesta dilayani oleh tenaga kesehatan
dengan penekanan pada YANKES SUPPLY and
penguatan pelayanan
BERMUTU yang kompeten, menggunakan DEMAND
kesehatan dasar (Primary
Health Care) dengan standart pelayanan, dengan
mendorong peningkatan upaya
promotif dan preventif biaya yang terjangkau serta
didukung oleh inovasi dan
pemanfaatan teknologi
informasi yang adekuat atas
INOVASI Pencapaian SPM
kebutuhan pelayanan
Bidang Kesehatan
kesehatannya
KONKUREN
KEWENANGAN
KURATIF REHABILITATIF PROMOTIF - PREVENTIF KAB/KOTA/PROV
DASAR HUKUM PELAKSANAAN SPM
DASAR HUKUM
UU 23/2014 Terdapat 6 urusan wajib pelayanan dasar yang
Pasal 12, Pasal 18 Dan dilaksanakan berdsarkan SPM dan menjadi prioritas
Pasal 298 dalam perencanaan maupun penganggaran

Pelaksanaan SPM yang mengatur tentang jenis


PP 2/2018 pelayanan, mutu pelayanan dan penerima pelayanan
Standar Pelayanan Minimal dasar dan strategi penerapannya

Secara teknis memuat tentang mekanisme dan


strategi penerapan SPM mulai dari pengumpulan
Permendagri 100/2018 data, perhitungan pemenuhan kebutuhan dasar,
Penerapan SPM
perencanaan, pelaksanaan, serta pelaporan dan
evaluasi

Permenkes 4/2019 Secara teknis memuat tentang mekanisme


Standar teknis pemenuhan pemenuhan mutu pelayanan dasar pada SPM bidang
mutu pelayanan dasar pada SPM Kesehatan
bidang kesehatan
APA ITU SPM ?
PENGERTIAN SPM ESENSI SPM TUJUAN SPM
SPM merupakan standar minimum Panduan dari pemerintah pusat
SPM adalah ketentuan pelayanan dasar yang wajib disediakan untuk daerah dalam memberikan
oleh Pemda kepada masyarakat. pelayanan esensial (UU 23/2014
tentang jenis dan mutu Adanya SPM akan menjamin minimum psl 18, ayat 2)
pelayanan dasar yang pelayanan dasar yang berhak diperoleh
merupakan urusan wajib masyarakat Indonesia dari Pemerintah. Alat pemerintah pusat dalam
memastikan bahwa setiap WNI
daerah yg berhak diperoleh Bagi Pemda: SPM dapat dijadikan tolok memperoleh pelayanan esensial
setiap warga secara minimal. ukur (benchmark) dalam penentuan
biaya yang diperlukan untuk membiayai
yang sama (UU 23/2014 psl 67
(pasal 1 diktum 17 UU No penyediaan pelayanan. f/68/70/73)
23 Tahun 2014 tentang Bagi masyarakat : SPM akan menjadi Alat kontrol masyarakat atas
Pemerintah Daerah) acuan mengenai kualitas dan kuantitas penyelenggaraan pemerintahan
suatu pelayanan dasar yang disediakan daerah (UU 23/2014 psl 72)
oleh Pemda.
Memperkuat Pelaksanaan
SPM diarahkan untuk SPM harus mampu menjamin PERFORMANCE BASED BUDGETING
terwujudnya hak-hak individu serta
pelayanan dasar yang terkait dapat menjamin akses masyarakat Penguatan PROMOTIF PREVENTIF
dengan kebutuhan pokok mendapat pelayanan dasar yang wajib
masyarakat disediakan Pemda sesuai ukuran yang 7
ditetapkan oleh Pemerintah.
PERUBAHAN PERMENKES
PERMENKES NO 43 TH 2016 PERMENKES NO 4 TH 2019

1. JENIS LAYANAN DAN MUTU 1. JENIS LAYANAN DAN MUTU :


SPM : 12 Jenis layanan • 2 Jenis Layanan dan Mutu Propinsi
mutu kab/Kota • 12 Jenis Layanan dan Mutu Kab/Kota

2. MUATAN MATERI: Berisi 2. MUATAN MATERI


petunjuk teknis • Standar Barang dan/atau Jasa
• Standar SDM
• Petunjuk Teknis
JENIS LAYANAN SPM BIDANG KESEHATAN
PROVINSI KABUPATEN / KOTA

Bersifat promotif danpreventif


1. Pelayanan kesehatan ibuhamil
1. Pelayanan kesehatan bagi 2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
penduduk terdampak krisis 3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
kesehatan akibat bencana dan/atau 4. Pelayanan kesehatan balita
berpotensi bencana provinsi. 5. Pelayanan kesehatan pada usia
pendidikan dasar
2. Pelayanan kesehatan bagi 6. Pelayanan kesehatan pada usia produktif
penduduk pada kondisi kejadian 7. Pelayanan kesehatan pada usia lanjut
luar biasa provinsi. 8. Pelayanan kesehatan penderita
hipertensi
9. Pelayanan kesehatan penderita diabetes
melitus
10. Pelayanan kesehatan orang dengan
gangguan jiwa berat
11. Pelayanan kesehatan orang terduga
tuberkulosis
12. Pelayanan kesehatan orang dengan
risiko terinfeksi virus yang melemahkan
daya tahan tubuh manusia (Human
Immunodeficiency Virus),
MUTU PELAYANAN DASAR SETIAP JENIS PELAYANAN DASAR
DITETAPKAN DALAM STANDAR TEKNIS, MEMUAT :

1 Standar jumlah dan kualitas


1 barang dan/atau jasa
Standar jumlah dan kualitas
2
personel/sumber daya
2 manusia kesehatan

3 Petunjuk teknis atau tata


3 cara pemenuhan standar

PP 2 TAHUN 2018 PERMENKES NO.4


TENTANG SPM TAHUN 2019
PENERAPAN SPM
01 02 03
Mengingat SPM adalah Dalam hal ketersediaan Dalam penganggaran
penyediaan kebutuhan dasar layanan tersebut belum pemenuhan SPM hendaknya
secara minimal bagi warga mencapai 100 %, maka tidak boleh dibatasi oleh
negara,maka seluruh warga dalam evalusi SPM anggaran (unconstrain
negara penerima harus dinyatakan daerah budget).
memperolehnya pelayanan tersebut “belum Dengan demikian
minimal bidang kesehatan memenuhi capaian penganggaran SPM harus
(100 %). SPM”. diprioritaskan terlebih dahulu
sebelum memenuhi anggaran
lainnya.
SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
Permenkes Nomor 4 Tahun 2019

1. PELAYANAN
8. PELAYANAN KESEHATAN 9. PELAYANAN KESEHATAN
KESEHATAN IBU
PENDERITA HIPERTENSI PENDERITA DM
HAMIL

2. PELAYANAN
KESEHATAN IBU 7. PELAYANAN KESEHATAN 10. UPAYA KESEHATAN JIWA
BERSALIN PADA USIA LANJUT PADA ODJ BERAT

3. PELAYANAN 6. PELAYANAN
KESEHATAN BAYI KESEHATAN PADA USIA 11. PELAYANAN KESEHATAN
BARU LAHIR PRODUKTIF ORANG DENGAN TB

4. PELAYANAN 5. PELAYANAN 12. PELAYANAN KESEHATAN


KESEHATAN BALITA KESEHATAN PADA USIA ORANG DENGAN RISIKO
PEND. DASAR TERINFEKSI HIV

ANUNG untuk KALBAR 2017 12


1. PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL

2. PELAYANAN KESEHATAN IBU BERSALIN


3
4 PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL : Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar. (ANC 4 KALI -- 10 T )
5 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil
kepada semua ibu hamil di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu
6 kehamilan.
7 PELAYANAN KESEHATAN IBU BERSALIN : Setiap ibu bersalin mendapatkan
pelayanan persalinan sesuai standar.
8 Standar persalinan normal adalah Acuan Persalinan Normal (APN) sesuai standar. a)
9 Dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. b) Tenaga penolong minimal 2 orang, terdiri
dari: (1) Dokter dan bidan, atau (2) 2 orang bidan, atau (3) Bidan dan perawat.
10 Standar persalinan komplikasi mengacu pada Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di
fasilitas pelayanan kesehatan Dasar dan Rujukan.
11
12 Standar Pelayanan Minimal Kesehatan
13
1.
PEL
2. Standar Pelayanan Minimal Kesehatan
AYA
PEL
3.NA
PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR
AYA
N
4.NA
PELAYANAN KESEHATAN BALITA
KES
N
5
EH PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR : Setiap bayi baru lahir mendapatkan
KES
ATA6 pelayanan kesehatan neonatal esensial sesuai standar. Pemerintah daerah tingkat
EH
N kabupaten/kota wajib memberikan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar
ATA7 kepada semua bayi usia 0-28 hari di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
IBU
N
HA8
IBU
MI PELAYANAN KESEHATAN BALITA : Pelayanan kesehatan balita sehat adalah
BE
9L pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan menggunakan buku KIA dan
RS
10 skrining tumbuh kembang
ALI Pelayanan kesehatan Balita usia 0 -11 bulan: (1) Penimbangan minimal 8 kali setahun.
N
11 (2) Pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali /tahun. (3) Pemantauan
perkembangan minimal 2 kali/tahun. (4) Pemberian kapsul vitamin A pada usia 6-11
12 bulan 1 kali setahun. (5) Pemberian imunisasi dasar lengkap 14
1
2. Standar Pelayanan Minimal Kesehatan
PEL
3. PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PENDIDIKAN DASAR :
AYA
Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining
4.NA kesehatan sesuai standar.
N
5. PELAYANAN KESEHATAN Meliputi :
KES a). Penilaian status gizi (tinggi badan, berat badan, tanda klinis
PADA USIA PEND. DASAR anemia); b) Penilaian tanda vital (tekanan darah, frekuensi nadi
dan napas); c) Penilaian kesehatan gigi dan mulut; d) Penilaian
7 6. PELAYANAN KESEHATAN
ketajaman indera penglihatan dengan poster snellen; e) Penilaian
PADA USIA PRODUKTIF ketajaman indera pendengaran dengan garpu tala
8
9
PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA PRODUKTIF : Setiap warga negara Indonesia
10 usia 15–59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. Pelayanan kesehatan
usia produktif sesuai standar meliputi : 1) Edukasi kesehatan termasuk keluarga
11 berencana. 2) Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak menular
12 15
1

2
Standar Pelayanan Minimal Kesehatan
3
4 PELAYANAN KESEHATAN PADA USIA LANJUT : Setiap warga negara Indonesia usia 60
tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar.
5 Pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai standar meliputi : 1) Edukasi Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat. 2) Skrining faktor risiko penyakit menular dan penyakit tidak menularu
6
7. PELAYANAN KESEHATAN PADA
USIA LANJUT
8. PELAYANAN KESEHATAN PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI :
9 PENDERITA HIPERTENSI Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar, Pelayanan kesehatan penderita
10 hipertensi sesuai standar meliputi: 1) Pengukuran tekanan
darah 2) Edukasi
11
12 16
1

2
Standar Pelayanan Minimal Kesehatan
3
4 PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIABETES MELITUS (DM) : Setiap penderita
diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
5 4 (empat) pilar penatalaksanaan , Yaitu:
a) Edukasi
6 b) Aktifitas fisik
c) Terapi nutrisi medis
7 d) Intervensi farmakologis
8 PELAYANAN KESEHATAN ORANG
DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ)
9. PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA
BERAT:
DIABETES MELITUS (DM) Setiap ODGJ berat mendapatkan
10. PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN pelayanan kesehatan sesuai standar.
11 GANGGUAN JIWA (ODGJ) BERAT
12 17
1
2
Standar Pelayanan Minimal Kesehatan
3
PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN TUBERKULOSIS (TB) : Setiap orang
4 dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar.
5 Pelayanan kesehatan diberikan kepada seluruh orang dengan TB yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan sesuai kewenangannya di FKTP (puskesmas dan jaringannya) dan di
6 FKTL baik pemerintah maupun swasta

7 PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN RISIKO TERINFEKSI HIV : Setiap orang


berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, waria/transgender, pengguna
8 napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV
sesuai standar.
9
10
11. PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN TUBERKULOSIS (TB).

12. PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN RISIKO TERINFEKSI HIV 18


TAHAPAN PENERAPAN SPM

1 2 3 4

PENGUMPULAN PENGHITUNGAN PENYUSUNAN PELAKSANAAN


DATA KEBUTUHAN RENCANA PEMENUHAN
PEMENUHAN PEMENUHAN PELAYANAN
PELAYANAN PELAYANAN DASAR
DASAR DASAR
1
2 Standar Pelayanan Minimal Kesehatan
3
4 PELAKSANAAN PENGAWASAN
PERENCANAAN
5 PENGGERAKAN PELAPORAN
6 IDENTIFIKASI
PENDEKATAN
• 5M BIMBINGAN
KELUARGA
7
8 MAPPING
PELAYANAN DALAM
•5 W 1 H EVALUASI
GEDUNG
9
10 SKORING
• SWOT KEMITRAAN PELAPORAN
11 • SMART

12
20
1
2 Standar Pelayanan Minimal Kesehatan
3
1. Sasaran : Ibu Hamil dan keluarganya
4 PELAKSANAAN 2. TenagaPENGAWASAN
Kesehatan : Dokter, Bidan, Perawat,
PERENCANAAN
5 PENGGERAKANSp.OG PELAPORAN
3. Pendanaan : JKN, Jampersal, BOK
6 IDENTIFIKASI 4.
1. Sarana
DimanaPrasarana : Akses, FKTP, FKTR, UTD, PMT,
LOKASI sasaran
PENDEKATAN 2. Kelambu
Dimana LOKASI Fasyankes Terdekat
• 5M BIMBINGAN
KELUARGA 5.
3. Program
Siapa sajakesehatan
yang akan: P4K, Kelas Ibu hamil, Fe
7 TERLIBAT
4. Bumil, Kespro,
Apa latar PMTCT
belakang sasaran, Bagaimana
8 MAPPING 6. Dukungan
PENDEKATAN Lintas Program,
harus Lintas Bidang, Lintas
dilakukan
PELAYANAN DALAM Sektor
•5 W 1 H 5. Apa saja INTERVENSI
EVALUASIyang akan dilakukan
GEDUNG
9 6.
1. Sasaran mana dan
Nilal Masalah yangIntervensi
belum ada JKN SWOT
dengan
7.
2. Bagaimana KAPASITAS
Termasuk analisa hasil nakes
cakupanyg tersedia
tahun sebelumya
10 SKORING
3. SKORING PRIORITAS masalah
• SWOT KEMITRAAN PELAPORAN
4. penilaian AVAILABILITAS INTERVENSI
11 • SMART
5. Penentuan INTERVENSI yang SMART
12
21
1.

2 Standar Pelayanan Minimal Kesehatan


3 REGULATOR
4 PELAKSANAAN KESEHATAN
PENGAWASAN Pelaksanaan Program Kesehatan melibatkan
NAAN seluruh KOMPONEN MASYARAKAT termasuk
5 PENGGERAKAN PELAPORAN LINTAS KEMENTERIAN/BIDANG dan sektor SWASTA

6 PENDEKATAN
BIMBINGAN
KELUARGA
7
DINAS KESEHATAN
8 PELAYANAN DALAM
EVALUASI
GEDUNG
9
10
KEMITRAAN PELAPORAN
11
INSTITUSIONAL
PELAKSANA TEKNIS
12 KESMAS 22
1
2 Standar Pelayanan Minimal Kesehatan
3
AAN4 PENGAWASAN BIMBINGAN DAN EVALUASI
KAN5 PELAPORAN

6 KEMENTERIAN
N KESEHATAN
BIMBINGAN
DINKES
7 PROVINSI
DINKES
LAM 8 KAB/KOTA
EVALUASI
PUSKESMAS
9
10
N PELAPORAN Alur PELAPORAN
11
12 23
DAK NON FISIK 2020

DRAFT 2020 26
A L U R P I K I R BOK DAN JAMPERSAL
KOMITMEN Peningkatan Pencapaian
Permasalahan
PEMDA Fungsi Pusk Output/outcome
Masih tingginya
kematian ibu, bayi,
balita stunting,
+ UKM tingkat Pertama
-UKM Esensial
Target SPM
penyakit menular, -UKM Pengembangan TERWUJUDNYA
penyakit tidak
DERAJAT KESEHATAN
menular BOK MASYARAKAT
Manajemen Prioritas Nas SETINGGI TINGGI NYA
Belum optimalnya & Puskesmas STUNTING- KIA UU 36 /2009
fungsi Puskesmas P1-P2-P3 -PIS PK GERMAS
JAMPERSAL P1-Perencanaan
Terbatasnya biaya P2-Penggerakan,
operasional Pelaksanaan
Puskesmas dari P3-Pengawasan,
APBD
Manajemen Pengendalian, SDGs
Kab/Kota/Provinsi Penilaian 27
PRINSIP DASAR
1. Untuk memberikan dukungan operasional 1. KETERPADUAN
kegiatan prioritas nasional yang menjadi Perencanaan & pelaksanaan
urusan daerah melalui kegiatan promotif program terpadu, untuk
dan preventif di tingkat provinsi, mencapai bbrp tuj prioritas
kabupaten Kota dan puskesmas 2. EFISIEN
2. Untuk meningkatkan akses dan kualitas Pemanfaatan sumber daya scr
yankes, fokus penurunan Kematian Ibu, tepat, cermat dan seminimal
Bayi, Balita; penanggulangan masalah gizi, mungkin untuk mencapai hasil
pencegahan penyakit menular dan tidak seoptimal mungkin
menular dan penyehatan lingkungan 3. EFEKTIF
3. Terutama untuk menjangkau penduduk Keg yg dilaksanakan berdaya
miskin di Daerah Terpencil Perbatasan ungkit tinggi
dan Kepulauan serta daerah bermasalah 4. AKUNTABEL
kesehatan dapat dipertanggungjawabkan
28
SKEMA PEMBAGIAN DAK NON FISIK TAHUN 2020

BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN

DAK DAK NON FISIK (BOK)

BOK PUSKESMAS

BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN BOK KABUPATEN/KOTA


(BOK)
NON (UKM-P2P-KALIBRASI)

FISIK JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL)


BOK KAB/KOTA STUNTING

BOK PROVINSI

BOK DISTRIBUSI OBAT DAN


FISIK AKREDITASI PUSKESMAS E-LOGISTK
DUKUNGAN MANAJEMEN BOK DAN
JAMPERSAL

RAKONTEK DAK KESMAS 29


SKEMA MENU JAMPERSAL TAHUN 2020
JAMPERSAL
DAK DAK NON FISIK
RUJUKAN PERSALINAN

BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN


(BOK)
NON OPERASIONAL RTK

FISIK JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL)


DUKUNGAN BIAYA PERSALINAN

FISIK AKREDITASI PUSKESMAS MANAJEMEN KHUSUS LOKUS AKI AKB

RAKONTEK DAK KESMAS 30


BOK PUSKEMAS
PENGGUNAAN BOK PUSKESMAS
1. Program Indonesia Sehat melalui PENDEKATAN KELUARGA
2. UKM esensial dan UKM pengembangan di wilayah kerjanya termasuk
pendukung kegiatan dalam dan luar gedung, pemberdayaan masyarakat,
dan kerjasama lintas sektor serta manajemen Puskesmas termasuk
administrasi;
3. UKM yang dilaksanakan oleh Tim NUSANTARA SEHAT  Pelayanan
kesehatan keluar gedung;
4. Kegiatan untuk mewujudkan desa STBM; dan
5. Pelaksanaan Fungsi MANAJEMEN PUSKESMAS (P1,P2 dan P3 )

No 1 – 4 bentuk kegiatanya adalah UKM Esensial dan Pengembangan

DRAFT 2020 32
PENGGUNAAN BOK PUSKESMAS
6. Kegiatan untuk Eliminasi Penyakit tertentu di wilayah Lokus (P2P)
7. Pengangkatan tenaga kontrak promosi kesehatan /Kesling /Gizi
/Kesmas /Pengelola keuangan maksimal 4 tenaga kontrak di
Puskesmas yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dengan ketentuan khusus
8. Pelatihan Kader dan Penggerakan Posyandu
9. Penyelenggaraan kegiatan penurunan stunting dan perubahan perilaku
( perbaikan status gizi masyarakat, pemantauan tumbuh kembang
balita, kelas ibu, orientasi SDIDTK, edukasi PMBA,dll)

DRAFT 2020 33
KEGIATAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
UKM ESENSIAL UKM PENGEMBANGAN
1. Upaya Kesehatan Ibu Anak (Ibu, 9. Kesehatan Kerja dan
Bayi, Anak Usia Sekolah dan
Remaja, Usia Produktif) 10. Kesehatan Olahraga
2. Upaya Perbaikan Gizi 11. Kesehatan Lanjut Usia
Masyarakat
3. Upaya Kesehatan Lingkungan 12. Kesehatan Tradisional
4. Upaya Promosi Kesehatan dan 13. Pencegahan dan Pengendalian
Pemberdayaan Masyarakat Masalah Keswa dan Napza
5. Upaya Pencegahan dan 14. Pelayanan kesehatan lainnya
Pengendalian Penyakit Menular
dan Penyakit Tidak Menular termasuk lokal spesifik
DRAFT 2020 34
KEGIATAN LAIN
1. Nusantara sehat
a. Akses daerah sulit terpencil
b. Pemberdayaan masyarakat
c. Inovasi pelayanan (UKM Esensial dan UKM Pengembangan)
d. Sewa/ kontrak rumah tim NS
2. Pemicuan desa STBM (Pemicuan, identifikasi dan analisis masalah,
monev, update peta, kampanye CTPS, survei kualitas air bersih dan
verifikasi SBS)
3. Kegiatan komunikasi perubahan perilaku PHBS yg mendukung
penurunan stunting.
4. Kegiatan pendidikan gizi dg menggunakan bahan pangan lokal utk
mendukung pemberian makanan bayi dan anak (PMBA)
DRAFT 2020 35
KEGIATAN FUNGSI MANAJEMEN PUSKESMAS (P1,P2,P3)
NO KEGIATAN JENIS KEGIATAN 2019
Manajemen 1 Penyusunan perencanaan Puskesmas/Penyusunan POA
1
Puskesmas 2 Lokakarya mini Puskesmas bulanan/tribulanan
3 Evaluasi/Penilaian kinerja
4 Rapat-rapat lintas program dan lintas sektoral
2 Penyediaan bahan 1 Pembelian ATK
habis pakai 2 Fotocopy/penggandaan
Konsultasi, 1 Konsultasi ke kabupaten/kota
3
pembinaan teknis
2 Pembinaan teknis ke jaringan, jejaring, UKBM, Institusi

1 Penggandaan formulir pencatatan dan pelaporan


4 Sistem informasi
2 Pengiriman laporan
3 Langganan Intenet/pembelian pulsa internet
DRAFT 2020 36
JENIS PEMBIAYAAN BOK PUSKESMAS
1. Belanja transport petugas, kader dan 6. Belanja makan dan minum rapat
lintas sektor 7. Belanja kegiatan pertemuan
8. Belanja honor tenaga kontrak
2. Belanja perjalanan dinas dalam dan luar 9. Belanja honor NS ahli/profesi,
daerah bagi ASN dan non ASN maksimal 15 jam per tahun
3. Belanja bahan pakai habis 10. Belanja pemeriksaan sampel
11. Belanja jasa pengiriman sampel
4. Belanja material pendukung kegiatan 12. Belanja jasa iuran JKN tenaga kontrak
5. Belanja pencetakan dan penggandaan di Puskesmas

Dana BOK Puskesmas tidak boleh dimanfaatkan untuk belanja modal, belanja
kuratif dan rehabilitatif, pengadaan obat, vaksin, alat kesehatan, retribusi,
pemeliharaan bangunan, kendaraan, sarana dan prasarana.

DRAFT 2020 37
38
Terima Kasih

39

Anda mungkin juga menyukai