Anda di halaman 1dari 35

SEMINAR HASIL PENELITIAN

RISKARIANI AMIR
1412015014

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN


PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
JUDUL PENELITIAN

Hubungan Dukungan Sosial terhadap Self-efficacy


Ibu Menyusui dalam Memberikan Asi Eksklusif
di Wilayah Puskesmas Kanjilo
Kabupaten Gowa
Latar Belakang

World Health Organization (WHO) dan


United Nation Childrens Fund (UNICEF)
merekomendasikan sebaiknya anak
hanya diberi Air Susu Ibu (ASI) selama
paling sedikit enam bulan pertama dan
dilanjutkan dengan makanan pendamping
yang tepat sampai usia 2 tahun.

Angka Kematian Bayi di Indonesia menurut


Sustainable Development Goals tahun
2015 berjumlah 40 per 1000 kelahiran
hidup dan menempati peringkat ke-4
tertinggi kematian bayi se-ASEAN.
Penyebab terbesar adalah kematian
neonatal yang paling banyak terjadi pada
satu minggu pertama dimana daya imun
bayi masih sangat rendah (Kemenkes RI,
2015).
Kajian global “The Lancet Breastfeeding
Series”, 2016 telah membuktikan
Menyusui Eksklusif menurunkan
angka kematian karena infeksi
sebanyak 88% pada bayi berusia
kurang dari 3 bulan.

Cakupan ASI ekslusif tahun 2016 pada


bayi 0-6 bulan di Indonesia adalah
sebesar 29,5% (Kemenkes RI, 2017).
Sedangkan cakupan ASI eksklusif pada
tahun 2017 adalah sebesar 35,73%
Menurut World Health Organization (Kemenkes RI, 2018). Angka tersebut
(WHO, 2016), cakupan pemberian ASI belum mencapai standar nasional 80%.
eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan
diseluruh dunia adalah sebesar 40%
belum mencapai target untuk cakupan
pemberian ASI eksklusif didunia sebesar
50%
• Persentase bayi 0-6 bulan yang diberikan ASI
eksklusif di Provinsi Sulawesi Selatan tahun
2016 adalah sebesar 38,5% (Kemenkes RI,
2017). Sedangkan pada tahun 2017 adalah
sebesar 42,13% (Kemenkes RI, 2018)

• Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa menyatakan


cakupan ASI eksklusif pada tahun 2017 yaitu
44,9% (Dinkes Gowa, 2017), sedangkan pada
tahun 2018 cakupan ASI eksklusif meningkat
menjadi 71,4 % (Dinkes Gowa, 2018).

• Cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Kanjilo


pada tahun 2017 yaitu sebesar 57,8%.
Sedangkan pada tahun 2018 mengalami
penurunan menjadi 50%
Rumusan Masalah

Bagaimana hubungan dukungan sosial terhadap Self-Efficacy


ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Kanjilo Kabupaten Gowa tahun 2019?
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan
sosial terhadap Self-Efficacy ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif di
wilayah kerja Puskesmas Kanjilo Kabupaten Gowa Tahun 2019.

Tujuan Khusus

Untuk mengidentifikasi dukungan sosial terhadap pemberian ASI


eksklusif.

Untuk mengidentifikasi tingkat self-efficacy ibu menyusui dalam


pemberian ASI eksklusif.

Untuk mengetahui hubungan dukungan sosial terhadap self-


efficacy ibu menyusui.
Manfaat Penelitian

Manfaat Peneliti
Dapat memberikan informasi baru bagi peneliti dan dapat
dijadikan dasar bagi peneliti berikutnya yang lebih spesifik lagi
tentang hubungan dukungan sosial terhadap self-efficacy ibu
menyusui dalam memberikan ASI eksklusif.

Manfaat Teoritis
Manfaat penelitian ini secara teoritis diharapkan mampu
memperkaya literatur mengenai hubungan dukungan sosial
terhadap self-efficacy ibu menyusui dalam memberikan ASI
ekslusif.

Manfaat Praktis
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat
menjadi referensi kepada ibu menyusui untuk dapat meningkatkan
keyakinan diri dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
Kerangka Konsep

Dukungan Sosial:
Self-Efficacy
1. Dukungan Emosional Ibu Menyusui dalam
2. Dukungan Informasional memberikan ASI
3. Dukungan Instrumental eksklusif
4. Dukungan Penghargaan

Keterangan:

= Variabel Independen (bebas)

= Variabel Dependen (terikat)


Definisi Operasional

Dukungan sosial didefinisikan sebagai jumlah bantuan


yang diperoleh, kepuasan terhadap bantuan tersebut,
kepuasaan terhadap orang-orang yang memberikan
bantuan serta sumber daya yang tersedia. Dukungan
tersebut didasarkan pada empat kategori: emosional,
informasi, instrumental, dan penilaian/penghargaan

Breastfeeding Self-efficacy adalah keyakinan diri ibu


untuk menyusui bayi melalui respon yang diberikan
terhadap skala Breastfeeding Self Efficacy Scale Short
Form yang menggunakan model pengukuran
unidimensional dengan aspek pencapaian kinerja.
Kriteria Objektif

Dukungan Sosial

1. Dukungan sosial tinggi apabila skor 51-68


2. Dukungan sosial cukup apabila skor 32-50
3. Dukungan sosial rendah apabila skor 17-31

Breastfeeding
Self-Efficacy

1. Self-efficacy rendah apabila skor 14-32


2. Self-efficacy sedang apabila skor 33-51
3. Self-efficacy tinggi apabila skor 52-70
Penelitian ini dilakukan dengan
Jenis Penelitian pendekatan kuantitatif jenis
penelitian Cross Sectional

Penelitian ini akan dilaksanakan di


Lokasi Penelitian wilayah kerja Puskesmas Kanjilo
Kabupaten Gowa.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu
yang mempunyai bayi usia 6-11 bulan di wilayah
kerja Puskesmas Kanjilo yaitu sebanyak 192 orang.

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan


menggunakan purposive sampling dan didapatkan
jumlah sampel dengan menggunakan rumus slovin
yaitu sebanyak 129 ibu menyusui.

Kriteria Inklusi:
1. Ibu menyusui yang memiliki bayi berusia 6-11 bulan.
2. Ibu menyusui yang bersedia untuk mengisi kuesioner.
3. Ibu menyusui yang dapat membaca dan menulis.

Kriteria Eksklusi:
1. Ibu menyusui yang mempunyai bayi usia 6-11 bulan yang
sedang sakit.
2. Bayi yang berusia 6-11 bulan yang datang ke posyandu
bukan dengan ibu kandung.
Analisis
AnalisisData
Data

Analisis Univariat: Analisis


yang dilakukan tiap variabel dari
hasil penelitian.

Analisis Bivariat: Analisis data


yang dilakukan untuk mengetahui
pengaruh masing-masing variabel
independen dengan variabel
dependen dengan menggunakan uji
chi square
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Kanjilo tahun
2019 dengan jumlah sampel 129 ibu menyusui

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui


hubungan dukungan sosial terhadap self-efficacy
ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif.

Pengumpulan data terhadap ibu menyusui


dilakukan dengan membagikan kuesioner yang
bertempat di Puskesmas Kanjilo dan Posyandu

Data yang diperoleh kemudian diolah dengan


. menggunakan komputer program Excel dan SPSS
kemudian disajikan dalam bentuk tabel frekuensi
KARAKTERISTIK RESPONDEN

UMUR IBU
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Ibu Menyusui
di Wilayah Kerja Puskesmas Kanjilo
Tahun 2019
Umur n %

<20 1 1,4

20-35 55 78,6

>35 14 20

Total 70 100.0

Sumber: Data Primer 2019


Umur Bayi
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Bayi
di Wilayah Kerja Puskesmas Kanjilo
Tahun 2019
Umur Bayi n %
6 17 24.3
7 9 12.9
8 9 12.9
9 10 14.3
10 8 11.4
11 17 24.3
Total 70 100.0
Sumber: Data Primer 2019
PENDIDIKAN IBU
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu
di Wilayah Kerja Puskesmas Kanjilo
Tahun 2019
Pendidikan Ibu n %
Tidak Tamat SD 4 5,7
SD 33 47,1
SMP 8 11,4
SMA 20 28,6
Perguruan Tinggi 5 7,1
Total 70 100

Sumber: Data Primer 2019


PEKERJAAN IBU
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu
di Wilayah Kerja Puskesmas Kanjilo
Tahun 2019

Pekerjaan Ibu n %
Ibu Rumah Tangga 65 92,9
PNS 3 4,3
Wiraswasta 2 2,9
Total 70 100

Sumber: Data Primer 2019


PENDIDIKAN SUAMI
Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Suami
di Wilayah Kerja Puskesmas Kanjilo
Tahun 2019
Pendidikan Suami n %
Tidak Tamat SD 2 2,9
SD 24 34,3
SMP 7 10
SMA 30 42,9
Perguruan Tinggi 7 10
Total 70 100

Sumber: Data Primer 2019


PENDAPATAN KELUARGA

Tabel 5.8
Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Keluarga
di Wilayah Kerja Puskesmas Kanjilo
Tahun 2019

Pendapatan Keluarga n %

≤ Rp 1.500.000 38 54,3

> Rp 1.500.000 32 45,7

Total 70 100

Sumber: Data Primer 2019


DUKUNGAN
SOSIAL
Tabel 5.10
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Dukungan Sosial
Ibu Menyusui di Wilayah Puskesmas Kanjilo
Tahun 2019

Tingkat Dukungan
n %
Sosial
Kurang 1 1,4
Cukup 46 65,7
Tinggi 23 32,9
Total 70 100
Sumber: Data Primer 2019
SUMBER DUKUNGAN
SOSIAL
Tabel 5.11
Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Dukungan Sosial
Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Kanjilo
Tahun 2019

Dukungan Sosial
Sumber
Tidak Total
Dukungan Kadang Sering Selalu
Pernah
Sosial
n % n % n % n % n %
Suami 0 0 6 8,6 23 32,9 41 58,6 70 100
Keluarga 0 0 6 8,6 43 61,4 21 30,0 70 100
Petugas
0 0 16 22,9 44 62,9 10 14,3 70 100
Kesehatan
Teman atau
3 4,3 13 18,6 41 58,6 13 18,6 70 100
Tetangga
Kader
Posyandu 2 2,9 17 24,3 39 55,7 12 17,1 70 100
atau KP-ASI
Tokoh Agama
atau Tokoh 20 28,6 42 60.0 8 11.4 0 0 70 100
Masyarakat
TINGKAT SELF-
EFFICACY
Tabel 5.13
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Self-Efficacy
Ibu Menyusui dalam Memberikan ASI Eksklusif
di Wilayah Kerja Puskesmas Kanjilo
Tahun 2019
Tingkat Self-
n %
Efficacy
Rendah 4 5,7

Sedang 21 30,0

Tinggi 45 64,3

Total 70 100
PEMBERIAN ASI
EKSKLUSIF
Tabel 5.14
Distribusi Responden Berdasarkan Pemberian ASI Eksklusif
di Wilayah Kerja Puskesmas Kanjilo
Tahun 2019

Pemberian ASI Eksklusif n %

Ya 29 41,4

Tidak 41 58,6

Total 70 100
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP
SELF-EFFICACY IBU MENYUSUI

Tabel 5.15
Distribusi Hubungan Dukungan Sosial terhadap Self-Efficacy
Ibu Menyusui di Wilayah Puskesmas Kanjilo
Tahun 2019

Self-Efficacy
Dukungan Total
P value
Sosial Rendah Sedang Tinggi

n % n % n % n %

Kurang 1 1,4 0 0 0 0 1 1,4

Cukup 2 2,8 15 21,4 29 41,4 46 65,6


0,002
Tinggi 1 1,4 6 8,6 16 22,9 23 32,9

Total 4 5,6 21 30 45 64,3 70 100


Berdasarkan hasil uji pearson chi-square diperoleh nilai
p=0,002 yakni nilai p<0,05 maka H0 ditolak dan Ha
diterima yang berarti bahwa ada hubungan yang
bermakna antara dukungan sosial terhadap self-
efficacy ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif
di Wilayah Puskesmas Kanjilo Kabupaten Gowa.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL
TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Tabel 5.16
Distribusi Hubungan Dukungan Sosial terhadap Pemberian
ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Kanjilo
Tahun 2019
Pemberian ASI Eksklusif
Total
Dukungan Sosial Ya Tidak P value
n % n % n %

Cukup 21 30 25 35,7 46 65,7

Rendah 0 0 1 1,4 1 1,4

0,481
Tinggi 8 11,4 15 21,4 23 32,9

Total 29 41,4 41 58,6 70 100


Berdasarkan hasil uji pearson chi-square diperoleh nilai
p=0,481 yakni nilai p>0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang bermakna
antara dukungan sosial terhadap pemberian ASI eksklusif
di Wilayah Puskesmas Kanjilo Kabupaten Gowa.
HUBUNGAN SELF-EFFICACY TERHADAP
PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Tabel 5.17
Distribusi Hubungan Self-Efficacy Ibu Menyusui terhadap Pemberian
ASI Eksklusif di Wilayah Puskesmas Kanjilo
Tahun 2019

Pemberian ASI Eksklusif


Total P
Self-Efficacy Ya Tidak value
n % n % n %
Rendah
0 0 4 5,7 4 5,7
Sedang
2 2,8 19 27,1 21 30
0,000
Tinggi
27 38,6 18 25,7 45 64,3
Total 29 41,4 41 58,5 70 100
Berdasarkan hasil uji pearson chi-square diperoleh nilai
p=0,00 yakni nilai p<0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
yang berarti bahwa ada hubungan yang bermakna
antara self-efficacy ibu menyusui terhadap pemberian
ASI eksklusif di Wilayah Puskesmas Kanjilo Kabupaten
Gowa.
KESIMPULAN

 Tidak ada hubungan antara dukungan sosial terhadap pemberian


ASI eksklusif. Penelitian ini menunjukkan dukungan sosial yang
tinggi tidak menjamin bahwa seseorang pasti mampu
memberikan ASI secara eksklusif.

 Ada hubungan antara self-efficacy ibu menyusui terhadap


pemberian ASI eksklusif. Hal ini menunjukkan ibu yang memiliki
self-efficacy yang tinggi cenderung akan memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya.

 Ada hubungan antara dukungan sosial terhadap self-efficacy ibu


menyusui dalam memberikan ASI eksklusif. Hal ini menunjukkan
semakin tinggi dukungan sosial semakin tinggi pula self-efficacy
ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif.
SARAN
 Ibu menyusui perlu mendapatkan dukungan dari semua
pihak yaitu suami, keluarga, teman atau tetangga, petugas
kesehatan, kader posyandu, serta tokoh masyarakat dan
tokoh agama agar dapat meningkatkan cakupan pemberian
ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kanjilo.

 Ibu menyusui sebaiknya lebih meningkatkan self-efficacy


dalam memberikan ASI eksklusif sehingga masalah dalam
proses menyusui dapat ditangani dengan baik.

 Dukungan sosial seharusnya didapatkan ibu dari semua


pihak terutama dari tokoh masyarakat dan tokoh agama agar
dapat mendukung dan mengkampanyekan ASI eksklusif
kepada ibu menyusui di daerahnya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai