Anda di halaman 1dari 4

Studi Kasus

• Salah satu contoh studi kasus penerapan Multi-


Sector Analysis (MSA) adalah analisis daya saing
Provinsi DKI Jakarta Menggunakan Multi-Sector
Analysis (MSA).
• Dalam hal ini daya saing wilayah Provinsi DKI
Jakarta dinilai dari Kompetensi Inti, Infrastruktur
Strategis, dan Manajemen Risiko. Berikut ini
identifikasi potensi dan masalah dari hasil analisis
yang ada ditinjau dari segi internal maupun
eksternal:
Klasifikasi Potensi dan Masalah Internal Eksternal
Provinsi DKI Jakarta
Internal Eksternal
Strenght (S) Weakness (W) Opportunity (0) Threat (T)
1. Kemampuan Kota 1. Belum tersedianya 1. DKI Jakarta berperan 1. Diperlukan sinergisasi
Jakarta memfasilitasi sistem pembuangan penting sebagai pusat antar stakeholder
pertumbuhan limbah memadai perekonomian Indonesia 2. Pemberantasan korupsi
perekonomiannya 2. Infrastruktur belum 2. Adanya minat pihak masih rendah
2. Terpenuhinya optimal asing untuk 3. Terjadi penurunan
kebutuhan listrik kota 3. Angkutan umum hanya menanamkan modal tingkat investasi
100% mampu melayani 19%
3. Tingginya kualitas permintaan
SDM di Kota Jakarta 4. Tingginya risiko dampat
4. Kontribusi sektor bencana ulah manusia
perdagangan, bisnis, 5. Tingkat korupsi tinggi
dan jasa tinggi pada
PDRB DKI Jakarta
5. Ketersediaan jaringan
telekomunikasi

Sumber: Analisis Daya Saing Provinsi DKI Jakarta, 2016


Matriks SWOT

Opportunity (O) Treath (T)


1. DKI Jakarta berperan penting sebagai pusat 1. Diperlukan sinergisasi antar stakeholder (T1)
perekonomian Indonesia (O1) 2. Pemberantasan korupsi masih rendah (T2)
2. Adanya minat pihak asing untuk 3. Terjadi penurunan tingkat investasi (T3)
menanamkan modal (O2)
Strenght (S) Strategi S-O Strategi S-T
1. Kemampuan Kota Jakarta memfasilitasi 1. Mengembangkan inovasi program 1. Memanfaatkan teknologi sebagai sarana
pertumbuhan perekonomiannya (S1) kewirausahaan, terutama di kalangan anak komunikasi antar sstakeholder ( S5, T1)
2. Terpenuhinya kebutuhan listrik kota 100% muda (S1, S4, O1) 2. Optimalisasi dan inovasi perekonomian
(S2) 2. Meningkatkan investasi pihak asing DKI Jakarta (S1, S4, T3)
3. Tingginya kualitas SDM di Kota Jakarta terutama dalam pengadaan infrastruktur
(S3)
DKI Jakarta (S1, T1)
4. Kontribusi sektor perdagangan, bisnis, dan
3. Meningkatkan daya saing DKI Jakarta
jasa tinggi pada PDRB DKI Jakarta (S4)
untuk mempercepat ekonomi (S4, T1)
5. Ketersediaan jaringan telekomunikasi (S5)
Weakness (W) Strategi W-O Strategi W-T
1. Belum tersedianya sistem pembuangan 1. Meningkatkan infrastruktur transportasi 1. Meningkatkan pengawasan antar instansi
limbah memadai (W1) publik melalui kerjasama antar swasta untuk mengurangi potensi terjadinya
2. Infrastruktur belum optimal (W2) (W3, O2) korupsi (W5, T1, T2)
3. Angkutan umum hanya mampu melayani 2. Meminimalisir potensi dan risiko bencana
19% permintaan (W3) dengan pembangunan berwawasan
4. Tingginya risiko dampat bencana ulah
lingkungan (W1, W4, O1)
manusia (W4)
5. Tingkat korupsi tinggi (W5)
Sumber: Analisis penulis, 2019
Strategi Peningkatan Daya Saing
Provinsi DKI Jakarta
1. Mengembangkan inovasi program kewirausahaan, terutama di
kalangan anak muda
2. Meningkatkan investasi pihak asing terutama dalam pengadaan
infrastruktur DKI Jakarta
3. Meningkatkan daya saing DKI Jakarta untuk mempercepat ekonomi
4. Meningkatkan infrastruktur transportasi publik melalui kerjasama
antar swasta
5. Meminimalisir potensi dan risiko bencana dengan pembangunan
berwawasan lingkungan
6. Memanfaatkan teknologi sebagai sarana komunikasi antar
sstakeholder
7. Optimalisasi dan inovasi perekonomian DKI Jakarta
8. Meningkatkan pengawasan antar instansi untuk mengurangi potensi
terjadinya korupsi

Anda mungkin juga menyukai