Anda di halaman 1dari 21

Laporan Kasus

CHF ec PJK
Identifikasi Pasien
• Nama : Ny.M
• Umur : 70 th
• Jenis Kelamin : Wanita
• Agama : Islam
Anamnesis
• KU : Sesak Nafas
• AT : Sesak nafas di alami sejak 1 bulan yang lalu dan
dirasakan memberat sejak 5 hari sebelum masuk Rumah
Sakit.Sesak dipengaruhi aktifitas, sesak timbul bila berjalan
± 50 m, sesak berkurang bila istirahat,sesak tidak
dipengaruhi cuaca dan debu,tidur dengan 3
bantal,terbangun di malam hari karena sesak (+),nyeri
dada (-),berdebar-debar(+), demam (+),batuk (+),dahak
(-),nafsu makan menurun (+),BB turun (+),keringat malam
(-),sakit kepala (-), mual (+), muntah (-), nyeri ulu hati
(-),BAB dan BAK lancar.
Riwayat Penyakit Terdahulu
- Riwayat darah tinggi disangkal
- Riwayat sakit jantung disangkal
- Riwayat kencing manis tidak diketahui
- Riwayat sakit asma disangkal
Pemeriksaan Fisis
• KU : Sakit sedang
• Kesadaran : Composmentis
• TD : 110/70 mmHg
• Nadi : 109x/m
• Pernafasan: 32x/m
• Suhu : 37,8 C
• KEPALA
Mata : Anemis (-), ikterus (-), pupil isokor.
Hidung : DBN, tidak ada pendarahan.
Bibir : Sianosis (-)
Wajah : Bengkak (-)
• LEHER
Inspeksi : DBN
Palpasi : Pembesaran KGB (-)
DVS : R+3 cmH2O
THORAKS
- Inspeksi : Normochest, simetris ki-ka
- Palpasi : MT (-), Krepitasi (-)
- Perkusi: Sonor, batas paru hepar : DBN
- Auskultasi : Vesikuler (+) Ronkhi basah halus di basal, Wheezing -/-
JANTUNG
- Inspeksi : Iktus kordis terlihat di ICS VI linea aksillaris anterior
sinistra
- Palpasi : Iktus kordis teraba pada linea aksillaris anterior sinistra ICS VI
- Perkusi: Batas jantung ICS IV
Batas kanan jantung linea parasternalis dextra ICS V
Batas kiri jantung linea aksillaris anterior sinistra ICS V
- Auskultasi : Bunyi jantung I/II irreguler, bising (-)
ABDOMEN
- Inspeksi : Cembung
- Palpasi : Nyeri tekan (-),hepar dan lien tidak
teraba
- Perkusi : Timpani, batas paru hepar : DBN
- Auskultasi : Peristaltik (+) Normal
EKSTREMITAS BAWAH
- Inpeksi : Edem pretibial (+)
- Palpasi : Pitting udem (-)
LABORATORIUM
Hematologi
Hematokrit : 38 vol%
Leukosit : 5.600/mm³
Hb: 11,9 g/dl
Trombosit : 115.000/mm³
Kimia Darah
Trigliserida : 129 mg/dL
Kolesterol total : 195 mg/dL
HDL : 36 mg/dL
LDL : 133 mg/dL
Bilirubin total : 0,8 mg/dL
Direct: 0,3 mg/dL
Indirect : 0,5 mg/dL
SGOT : 2,7 U/I
SGPT : 147U/I
Protein total : 6,5 g/dL
Albumin : 3,5 g/dL
Globulin : 3,0 g/dL
Ureum : 75 mg/dL
Kreatinin: 1,5 mg/dL
Na : 142 mmol/dL
K : 4,79 mmol/dL
Cl : 109 mmol/dL
EKG
FOTO THORAKS
DIAGNOSIS

CHF NYHA III ec PJK


PENATALAKSANAAN
• O2 3-5 liter
• IVFD RL 28 tpm
• Spironolakton 1x12,5 mg
• Aspilet 1x80 mg
• Amiodarone 2x1/2 tab
• Nitrokaf 2x1
• Lansoprazole 1x1
PEMBAHASAN
Gagal jantung adalah sindroma klinis yang ditandai oleh sesak nafas dan
lemas (saat istirahat ataupun saat aktifitas) yang disebabkan oleh kelainan
struktur atau fungsi jantung. Pada gagal jantung kiri terjadi dyspneu
d’effort,ortopneu,dispneu nocturnal paroksismal,batuk,pembesaran
jantung,irama derap, takikardi,ronkhi. Sedang pada gagal jantung kanan
terjadi edema, anoreksia dan kembung. Pada pemfis didapatkan hipertrofi
jantung kanan,tekanan vena jugularis meningkat. Pada gagal jantung
kongestif terjadi manifestasi gabungan gagal jantung kanan dan kiri.
Diagnosis gagal jantung dapat menggunakan kriteria Framingham, yaitu :
Kriteria Mayor :
- Paroksimal nocturnal dispneu
- Ronkhi basah tidak nyaring
- Kardiomegal
- peningkatan tekanan vena jugularis
- edema paru akut
Kriteria Minor
- Edema ekstremitas
- Batuk malam hari
- Dispneu d’effort
- Efusi pleura
- Takikardi
- Hepatomegali
Diagnosis gagal jantung ditegakkan dari 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor
dan 2 kriteria minor harus pada saat yang bersamaan.
Pada pasien ini didapatkan 2 kriteria mayor dan 2 kriteria minor. Pertama
terdapatnya paroksimal nocturna dispneu dari anamnesis.Kemudian pada
foto thoraks didapatkan kardiomegali.Sedangkan untuk kriteria minor
didapatkan batuk pada malam hari pada anamnesis dan dispneu
d’effort.Oleh karena itu pasien ini didiagnosis CHF.
Etiologi utama pada CHF pada usia lanjut 60-70% adalah penyakit jantung
koroner. Pada pasien ini keluhan utama yang didapatkan dari anamnesis
adalah sesak nafas bukan nyeri dada. Pada lansia, karena sudah menurunnya
aktifitas fisik,keluhan sakit dada yang biasanya terpicu oleh aktifitas fisik,tidak
akan terasa.Karena itu keluhan sesak nafas akan lebih banyak terasa daripada
nyeri dada sebagai keluhan utama, baik pada kasus angina pektoris ataupun
pada infark miokard.
Berdasarkan gejala sesak nafas yang terjadi, New York
Heart Association (NYHA) membagi gagal jantung
kongestif menjadi 4 kelas yaitu :
Kelas 1 : Aktifitas sehari-hari tidak terganggu. Sesak
timbul jika melakukan aktifitas fisik yang berat.
Kelas 2 : Aktifitas sehari-hari terganggu sedikit.
Kelas 3 : Aktifitas sehari-hari sangat
terganggu.Merasa nyaman pada waktu istirahat.
Kelas 4 : Walaupun istirahat terasa sesak.
Penyakit jantung koroner--> penyumbatan
sebagian atau seluruh dari satu atau lebih
pembuluh darah koroner yang menyebabkan
energi kimiawi ke otot jantung (miokard)
berkurang,terjadilah gangguan keseimbangan
antara suplai dan kebutuhan yang bisa
mengakibatkan terjadinya iskemia miokard
sampai infark miokard.
Etiologi
Aterosklerosis
Kelainan jaringan ikat
Emboli koroner
Arteritis
Faktor Resiko (utama)
Hipertensi
Hiperkolesterolemia
Merokok
Faktor Resiko Lainnya
Umur
Obesitas
Kurang olah raga
Keturunan
Diabetes
Gejala Klinis
Nyeri dada retrosternal
Mual muntah
Sesak nafas
Berdebar-debar
Hipotensi
Ronkhi basal paru
Diagnosis
Anamnesis
Pemfis
Pemeriksaan penunjang
Pengobatan
Diuretik
Antiplatelet
Beta-bloker
Vasodilator
Nitrogliserin
ACE inhibitor
Pencegahan
Pola hidup sehat
Perbaiki pola makan
Berhenti merokok
Olah raga
Komplikasi
Gagal jantung kongestif
Syok kardiogenik
Defek septum ventrikel
Rupture jantung
Pericarditis
Disritmia
Aneurisma Ventrikel

Anda mungkin juga menyukai