Anda di halaman 1dari 23

Tahun Ajaran 2019 - 2020

ASKEP HARGA DIRI RENDAH (HDR)


PADA LANSIA
DEFINISI LANSIA . . .

Manusia usia lanjut, biasa


disingkat MANULA, atau disebut saja
kelompok lanjut usia (LANSIA)
(ageing/elderly) adalah kelompok
penduduk berumur tua. Golongan
penduduk yang mendapat perhatian
atau pengelompokan tersendiri ini
adalah populasi berumur 60 tahun atau
lebih (Bustan, 2015).
DEFINISI HDR ITU SENDIRI ADALAH ...

Penilaian tentang pencapaian diri dengan


menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan
ideal diri. Perasaan tidak berharga, tidak berarti dan
rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi
negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri
(Fajariyah, 2012).
Pengkajian

Diagnosa

Intervensi

Implementasi

Evaluasi
SKENARIO KASUS
Ny. R usia 66 tahun, baru saja dimasukkan ke panti wreda oleh keluarganya. Ketika
baru datang, perawat seringkali melihat Ny. R menangis. Bila ditanya oleh perawat, Ny. R
hanya diam, tidak mau bicara, dan selalu menjauh. Ny. R hanya berdiam diri di kamar dan
selalu tampak murung.
Tugas:
1. Bagaimana melakukan pengkajian pada Ny. R?
2. Data apa saja yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi masalah pada Ny. R (jelaskan dan
berikan alasannya) !
3. Buatlah pohon masalah yg sedang dialami oleh Ny. R !
4. Buatlah intervensi keperawatan sesuai dengan masalah yg dialami oleh Ny. R !
Bagaimana melakukan pengkajian pada Ny. R ?
Data apa saja yang dibutuhkan untuk
mengidentifikasi masalah pada Ny. R

Data yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi masalah


 Pandangan hidup yang pesimis
 Perasaan lemah dan takut
 Penolakan terhadap kemampuan diri sendiri
 Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
 Menunjukkan tanda depresi ( sukar tidur dan sukar makan )
Pohon masalah yg sedang dialami oleh Ny. R

ISOLASI DIRI : MENARIK DIRI

GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI


RENDAH

KOPING INDIVIDU TIDAK EFEKTIF


DIAGNOSA PRIORITAS

1. Harga diri rendah berhubungan dengan koping individu tidak


efektif ditandai dengan Ny. R hanya berdiam diri di kamar dan
selalu tampak murung

2. Isolasi sosial berhubungan dengan sumber personal yang tidak


adekuat ditandai dengan bila ditanya oleh perawat, Ny. R hanya
diam, tidak mau bicara, dan selalu menjauh. Ny. R hanya berdiam
diri di kamar dan selalu tampak murung
Dx-1

DO DS
 Usia 66 tahun

-
 Perawat sering kali melihat Ny.
R menangis
 Bila ditanya oleh perawat,
Ny.R hannya diam
 Ny. R tampak murung
Intervensi Keperawatan
SP 1P
1. Bina hubungan saling percaya SP 2P
2. Diskusikan kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki
pasien
3. Bantu pasien menilai
Dx-1 kemampuan yang masih
1. Latih pasien melakukan
dapat digunakan kegiatan lain yang
4. Bantu pasien memilih sesuai dengan
menetapkan kemampuan
yang akan dilatih
kemampuan pasien
5. Latih kemampuan yang sudah
dipilih dan susun jadwal
pelaksanaan kemampuan
yang telah dilatih dalam
rencana harian
Lanjutan
SP 1K
Lanjutan
1. Diskusikan masalah yang
dihadapi keluarga dalam 4. Demonstrasikan cara
merawat pasien di rumah
2. Jelaskan tentang pengertian, merawat pasien dengan
Dx-1 tanda dan gejala harga diri harga diri rendah
rendah 5. Beri kesempatan kepada
3. Jelaskan cara merawat keluarga untuk
pasien dengan harga diri mempraktekkan cara
rendah
merawat
Lanjutan
SP 2K
SP 3K
1. Latih keluarga
mempraktekkan cara
merawat pasien 1. Buat perencanaan
Dx-1
dengan masalah harga pulang bersama
diri rendah langsung keluarga
kepada pasien
Dx-2

DO DS
 Usia 66 tahun
 Klien terlihat hanya berdiam
diri di kamar
 Bila ditanya oleh perawat, Ny.
-
R tidak mau bicara dan selalu
menjauh
Lanjutan
SP 1P
SP 2P
1. Identifikasi penyebab
isolasi sosial (Bina 1. Evaluasi jadwal kegiatan
hubungan saling percaya) harian pasien
2. Diskusikan dengan pasien 2. Merikan kesempatan pada
Dx-2 tentang keuntungan dan pasien mempraktekan cara
kerugian berinteraksi berkenalan dengan satu
dengan orang lain orang
3. Ajarkan cara berkenalan 3. Bantu pasien memasukan
4. Bantu pasien memasukan kegiatan berbincang –
kegiatan harian dalam bincang dalam jadwal
jadwal
Lanjutan
SP 3P
SP 4P
1. Evaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
2. Berikan kesempatan pada 1. Evaluasi jadwal kegiatan
pasien mempraktekan harian pasien
Dx-2 cara berkenalan dengan 2. Jelaskan kegunaan obat
dua orang 3. Latih pasien minum obat
3. Anjurkan pasien dengan prinsip lima benar
memasukan dalam 4. Anjurkan memasukan dalam
jumlah harian kegiatan harian
Lanjutan
SP 1K SP 2K SP 2K

1. Diskusikan
masalah yang
dirasakan keluarga 1. Latih keluarga 1. Bantu keluarga
dalam merawat px mempraktekan cara membuat jadwal
Dx-2 isos merawat pasien aktivitas dirumah
2. Jelaskan tentang dengan isolasi sosial termasuk minum
pengertian, tanda 2. Latih keluarga cara obat
gejala dan merawat langsung 2. Jelaskan follow up
pencegahan isos pada pasien isos. pasien dan rujukan.
3. Jelaskan cara
merawat pasien
isos
IMPLEMENTASI

Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksana


rencana yang telah disusun secara cermat dan rinci
(matang).

(KKBI Kamus Besar Bahasa Indonesia)


EVALUASI

Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan


yang sistematis dan terencaan tentang kesehatan klien
dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan
dengan cara bersinambungan dengan melibatkan klien,
keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya.
Setiadi (2012)
Lanjutan
Evalusi :

1. Pasien mampu membina hubungan saling percaya.


2. Pasien mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
Dx-1 3. Pasien mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan.
3. Pasien mampu menetapkan / memilih kegiatan yang sesuai kemampuan.
4. Pasien mampu melakukan kegiatan yang telah dipilih sesuai kemampuan.
Lanjutan
Evalusi :
1. Pasien mampu membina hubungan saling percaya.
2. Pasien mampu menyebutkan penyebab tanda dan gejala isolasi social
3. Pasien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan
Dx-2 kerugian menarik diri
4. Pasien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
5. Pasien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial
6. Pasien mampu meminum obat dengan baik dan benar
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai