“PNEUMONIA”
Others
(Fungi, Virus)
30%
S.Pneumonia
(Pneumococcus)
50%
Severe Pneumonia cases
H.Influenza tipe
B 20%
ATAS BAWAH
Common
Bronchitis
cold
Rhino-
Bronchiolitis
sinusitis
Tonsilo-
Pneumonia
pharyngitis
Croup = laryngo-tracheo-bronchitis
Pneumonia
• Penyebab 15% kematian balita di dunia
• Diperkirakan sekitar 922.000 balita meninggal
pada tahun 2015 di seluruh dunia
• Populasi yang rentan terserang pneumonia
adalah anak usia <2 tahun dan usia lanjut >65
tahun
• PENCEGAHAN (HINDARI/ATASI
FAKTOR RISIKO)
PNEUMONIA
Bayi, balita Cuaca dingin
Prevalens karier
‘Kumis pa joko’ patogen tinggi
Pajanan polusi
dalam & luar ruang
ETS, biomass fuel, vehicle &
industry pollution
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO
• Malnutrisi
• Defisiensi vitamin A, Zink
• Paparan Asap Rokok, polusi udara, polusi biomass
• Imunisasi tidak lengkap
• Tidak diberikan ASI eksklusif
• Prematuritas, Berat Lahir Rendah
• Lingkungan rumah yang padat dan kotor
• Komorbid yang menurunkan pertahanan sistem pernapasan
( Penyakit Jantung Bawaan, Kelainan neuromuskular, Penyakit
Defisiensi Imun)
Pneumonia
Keradangan parenkim paru
Chest Indrawing
(subcostal retraction)
(tarikan dinding dada ke dalam)
26
Klasifikasi Umur 2-59 bulan
• Beri pelega tenggorokan
dan pereda batuk yang
aman
• Tidak ada tarikan • Apabila batuk > 14 hari
dinding dada ke Hijau : rujuk
dalam BATUK • Apabila wheezing
BUKAN berulang rujuk
• Tidak ada napas PNEUMONIA • Nasihati kapan kembali
cepat segera
• Kunjungan ulang dalam
5 hari bila tidak ada
perbaikan
• Obati wheezing bila ada
• Berikan Amoksisilin oral
dosis tinggi 2 kali per hari
untuk 3 hari*
• Beri pelega tenggorokan dan
Kuning: pereda batuk yang aman
PNEUMONIA • Apabila batuk > 14 hari rujuk
• Napas cepat • Apabila wheezing berulang
rujuk
• Nasihati kapan kembali
segera
• Kunjungan ulang dalam 3
hari
• Obati wheezing bila ada
- Sazawal S., Black R.E. Meta analysis of Intervention Trials on Case Management of Pneumonia in
community settings; Lancet, 1992
Haruskah melakukan
pemeriksaan chest X ray untuk
mendiagnosis pneumonia ?
82% pasien pneumonia yang masuk kategori tidak berat
menunjukkan hasil yang normal pada chest X-Ray
12 bulan – 5 2 x 2 tablet/hr 2 x 20 ml 3 x 10 ml
tahun (10–19 kg)
Antibiotik intravena
• Anak-anak berumur 2 - 59 bulan dengan pneumonia berat
harus ditangani antibiotik parenteral lini pertama:
– Ampisilin/penisilin: 50 mg/kg BB diberikan 1 kali suntikan DAN
•Tabung silinder
•Oksigen konsentrator
•Oksigen sentral
Pemberian Oksigen
Indikasi pemberian Oksigen
• Sianosis sentral
• Penurunan kesadaran, tidak responsif, atau responsif hanya pada
rangsang nyeri
• Kepala terangguk-angguk atau mengerang
• Konjungtiva sangat pucat (anemia berat) dengan tarikan dinding
dada bawah kedalam atau frekuensi napas cepat
• Koma akut atau kejang lebih dari15 menit
• Tidak bisa makan atau minum
• Tarikan dinding dada ke dalam
• Jika tersedia pulse oksimetri, saturasi oksigen <90%
Pemberian Oksigen
• Oksigen diberikan bila terdapat hipoksemia (saturasi oksigen <
90%)
• Gunakan nasal prong bayi muda; jika tidak tersedia dapat
menggunakan kateter nasal atau nasofaringeal
• Gunakan pulse oximetry sebagai panduan untuk terapi oksigen
(untuk menjaga saturasi oksigen >90%)
– Jika pulse oximetry tidak tersedia, lanjutkan pemberian oksigen sampai
tanda hipoksia (seperti tidak dapat menyusu atau napas ≥70 kali/menit)
tidak ditemukan lagi.
• Hentikan oksigen jika saturasi tetap stabil >90% (minimal dalam
15 menit pada udara ruangan)
Pemberian Oksigen
DPT- HIB
Pneumokok (PCV)
Campak
MR
Influenza
P
E
N
C
E
G
A
H
A
N WHO GAPP 2009