parenteral Merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan menyuntikan obat kejaringan tubuh. Yang dilakukan secara : Intracutan Subcutan Intra muskular Intra vena Pemberian obat secara Intracutan pengertian
Injeksi Intradermal adalah pemberian
obat dengan cara memasukan obat ke dalam jaringan dermis dibawah epidermis kulit dengan menggunakan spuit. Tujuan
Memasukan sejumlah toksin atau obat yang
disimpan di bawah kulit untuk diabsorbsi Metodeuntuk tes diagnostik terhadap alergi atau adanya penyakit-penyakit tertentu Indikasi injeksi intracutan (IC) pasien yang membutuhkan tes alergi (mantoux) pasien yang akan melakukan imunisasi atau vaksinasi menegakkan diagnosa penyakit
Kontra indikasi injeksi intracutan (IC)
adanya infeksi kulit mengalami luka bakar telah mendapat skin test Tempat Injeksi
Lengan bawah bagian dalam
Dada bagian atas Punggung di bawah skapula Persiapan Alat Buku daftar pemberian obat pasien handscoon atau sarung tangan steril disposible spuit insulin 1ml dengan ukuran 2,5 - 2,7dengan panjang jarum 1/4 - 5/8 inci bak instrumen bengkok kom kecil kapas alkohol atau desinfektan yang bukan alergen obat dalam vial atau ampul (yang sesuai) pena atau alat tulis Prosedur pelaksanaan 1. Atur klien pada posisi nyaman 2. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan,atau rasa gatal 3. Pakai sarung tangan 4. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol dengan gerakan sirkular dari arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5cm. Tunggu sampai kering 5. Pegang kapas alkohol dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan 6. Buka tutup jarum 7. Tempatkan ibu jari tangan non dominan sekitar 2,5cm dibawah area penusukan, kemudian tarik kulit 1. Dengan ujung jarum menghadap keatas dan menggunakan tangan dominan, masukan jarum tepat dibawah kulit dengan sudut 15º 2. Masukkan obat perlahan-lahan, perhatikan adanya jendalan (jendalan harus terbentuk) 3. Cabut jarum dengan sudut yang sama ketika jarum dimasukkan 4. Usap pelan-pelan area penyuntikan dengan kapas alkohol (jangan melakukan masase pada area penusukan) 5. Buat lingkaran dengan diameter 2,5cm di sekitar jendalan dengan menggunakan pulpen. Intruksikan klien untuk tidak menggosok area tersebut 6. Observasi kulit untuk mengetahui adanya kemerahan atau bengkak. Untuk tes alergi, observasi adanya reaksi sistematik (misalnya, sulit bernafas, berkeringat dingin, pingsan, mual, dan muntah) 7. Kembalikan posisi klien Hasil test
Bila injeksi intrakutan dilakukan untuk tes antibiotik, lakukan
penandaan pada area penyuntikan dengan melingkari area penyuntikan dengan diameter kira-kira 1 inchi atau diameter 2,5cm Penilaian reaksi dilakukan 15 menit setelah penyutikan. Nilai positif jika terdapat tanda-tanda rubor, dolor, kalor melebihi daerah yang sudah ditandai artinya pasien alergi dengan antibiotik tersebut. pemberian obat secara Injeksi Intravena Pengertian IV
Injeksi Intravena adalah pemberian obat
dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit. Macam-macam IV
Pemberian obat secara langsung
Pemberian obat secara tidak langsung Tujuan
Memperoleh reaksi obat yang lebih cepat
dibandingkan dengan injeksi parenteral yang lain Menghindari kerusakan jaringan Memasukkan obat dalam volume yang lebih besar Kegunaan IV
pasien yang membutuhkan reaksi cepat
pasien yang muntah terus menerus pasienyang tidak dibolehkan memasukkan obat atau apapun lewat oral Tempat Injeksi
Pada lengan (vena basilika dan vena
sefalika) Pada tungkai (vena safena) Pada leher (vena jugularis) Pada kepala (vena frontalis atau vena temporalis) Hal yang harus diperhatikan
Jarum suntik harus dalam keadaan steril
Dilakukandengan hati-hati dan tidak tergesa-gesa Harus sesuai dengan prinsip 6T pemberian obat Kekurangan IV
Dapat terjadi emboli
Dapat terjadi infeksi karena jarum yang tidak steril Pembuluh darah dapat pecah Terjadi Hematoma Dapat terjadi alergi Obat tidak dapat di tarik kembali Membutuhkan keahlian khusus Kelebihan
Dapat digunakan pada pasien yang tidak sadar
Obat dapat terabsorbsi dengan sempurna Obat dapat bekerja cepat Tidak dapat mengiritasi lambung Persiapan Alat Buku catatan pemberian obat atau kartu obat Kapas alkohol Sarung tangan sekali pakai (bersih) Obat yang sesuai Squit 2-5 ml dengan ukuran 21-25, panjang jarum 1-2 inci Bak squit Baki obat Plester Perlak pengalas Pembendung vena (torniket) Kasa steril Betadin Bengkok Prosedur pelaksanaan Atur klien pada posisi yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan Pasang perlak pengalas Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja Letakkan pembendung 15cm diatas area penusukkan Pilih area penusukan yang bebas dari tanda lesi, kekakuan, peradangan, atau rasa gatal Pakai sarung tangan Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol, dengan gerakan sirkular dari arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5cm, tunggu sampai kering Pegang kapas alkohol dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan Buka tutup jarum Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5cm dibawah area penusukkan dengan tangan non dominan Pegang jarum pada posisi 30º sejajar vena yang akan ditusuk, lalu tusuk perlahan dan pasti Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum kedalam vena Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari spuit dan tangan dominan menarik plunger Observasi adanya darah pada spuit Jika ada darah, lepaskan torniket dan masukkan obat perlahan-lahan Keluarkan jarum dari pembuluh vena dengan sudut yang sama ketika jarum dimasukkan, sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukkan Tutup area penusukan dengan menggunakan kasa steril yang di beri betadin Kembalikan posisi klien