Anda di halaman 1dari 32

Laporan kasus

MAKROSOMIA DENGAN HIPOGLIKEMIA

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Bab 1 Pendahuluan

Makrosomia digambarkan sebagai bayi RISKESDAS


yang baru lahir dengan berat lahir Faktor-faktor yang terkait dengan
lebih. Janin makrosomia didefinisikan da persentase bayi makrosomia (berat lahir > makrosomia janin meliputi genetika,
lam beberapa cara berbeda, termasuk 4000 gram) berkisar 4,8% dari
durasi kehamilan, adanya diabetes
berat lahir 4000 sampai 4500 gram atau jumlah kelahiran bayi nasional dengan per-
sentase pada laki-laki (5,6%) lebih
gestasional, indeks massa tubuh (BMI)
lebih besar dari 90% usia kehamilan pra-kehamilan yang tinggi, pertambahan
(persentil 90). tinggi dibandingkan perempuan (3,9%).
Dalam 2-3 dekade terahir, di banyak berat badan yang berlebihan saat
populasi berbeda di seluruh dunia terjadi Kehamilan.
peningkatan 15-25% proporsi wanita Makrosomia berkaitan erat dengan
melahirkan bayi makrosomia kejadian hipoglikemia pada neonatus
Bab 2 Tinjauan pustaka
Definisi
Makrosomia merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan
bayi baru lahir dengan berat lahir berlebihan.Termasuk berat lahir lebih
besar dari 4000-4500 gr tanpa memandang usia kehamilan atau lebih
besar dari 90% sesuai usia kehamilan
01 Indonesia (2013), Persentase bayi makrosomia (berat lahir >
4000 gram) berkisar 4,8% dari jumlah kelahiran bayi nasional
Introduction
dengan persentase pada laki-laki (5,6%) lebih tinggi dibanding
kan perempuan (3,9%).
Morbiditas dan mortalitas yang terkait dengan makrosomia
02 dapat dibagi menjadi kategori ibu, janin, dan neonatal.

Studi meneliti akibat dari berat lahir pada kematian janin

03 menunjukkan bahwa tingkat kematian janin yang lebih tinggi


dikaitkan dengan berat lahir lebih besar dari 4250 gr pada ibu

Epidemiologi nondiabetes dan berat lahir 4000 gr pada ibu diabetes

04 WHO pada 23 negara berkembang di Afrika, Asia, dan


Amerika latin, persentase berat lahir > 4000 gram bervariasi
yang rendah 0,5 % di India sampai yang tertinggi 14,9 % di
Aljazair.
Perdarahan postpartum terjadi pada 3,1% ibu dengan bayi baru
05 lahir dengan berat 4500 gr atau lebih dibandingkan dengan
1,5% pada ibu dengan bayi baru lahir dengan berat kurang dari
4000 gr.
Get in touch with us
Etiologi dan Faktor Risiko

1. Maternal Diabetes
2. Berat Badan Ibu
3. Genetik
4. Usia Kehamilan
5. Multiparitas dan Grandmultipara
6. Riwayat Melahirkan Bayi Makrosomia
7. Jenis Kelamin Janin
Patofisiologi
Diagnosis

“Eu tale illud quodsi vis. Pignissim a. Mempunyai wajah berubi


Tes toleransi glukosa pada (menggembung), pletoris (wajah tomat)
Mengukur berat badan saat lahir
usia kehamilan 24-28 minggu
b. Badan montok dan bengkak
BBL >4000 gram dapat dilakukan sebagai
c. Kulit kemerahan
skrinning kehamilan untuk
diabetes gestasional d. Lemak tubuh banyak

e. Plasenta dan tali pusat lebih besar


dari rata-rata
Komplikasi
• 3 Points with Icon and Description

1) Ibu mengalami robekan perineum


2) Persalinan dengan operasi caesar
3) Kehilangan darah dalam jumlah
banyak saat persalinan
4) Ruptur uteri dan serviks
Maternal

1) Bayi akan lahir dgn gangguan


•nafasSit
dansumo everti vidisse
kadangkala cu.
bayi lahir dgDic Mundi utamur impedit ut vel, nullam
n trauma tulang leher dan bahu.
o rationibus mel cu. Mel ea m accusam nec ex. Lobortis vulp
2) Distosia
agnaatau macet
iusto pada bahu
rationibus, eu duo utate te vim, pro ad homero iu
3) Hipoglikemia eros consul placerat. Neonatal Fetal dicabit.
Hipoglikemia

•Dikatakan hipoglikemia apabila kadar glukosa darah kurang dari 45 mg/dl pada semua
neonatus tanpa menilai masa gestasi atau ada tidaknya gejala hipoglikemia. Umumnya
hipoglikemia terjadi pada neonatus usia 1-2 jam
Manifestasi Klinis Hipoglikemia
•Gemetar atau tremor
•Sianosis (muka dan ektremitas)
•Apatis
•Kejang
•Apnea intermiten
•Tangisan melemah atau melengking
•Kelumpuhan atau letargi
•Kesulitan minum
•Terdapat gerakan putar mata
•Keringat dingin
•Hipotermia
•Gagal jantung dan henti jantung (sering berbagai gejala muncul bersama-sama)
• Hitung Glucose Index Rate (GIR) : 6-8 mg/kgbb/menit untuk mencapai gula darah maksimal, dan dapat dina
ikkan 2 mg/kgBB/menit sampai 10-12 mg/kgBB/menit. Bila dibutuhkan >12 mg/kgBB/menit, berikan obat-obat
an glukagon, kortikosteroid, diazoxide
** Bila ditemukan hasil GD 36-< 47 mg/dl 2 kali berturut-turut, berikan IVFD dextrosa 10%, sebagai tambahan
asupan peroral
Bab 3 Laporan Kasus

Identitas pasien
Nama Pasien : By. Neneg Susianti
Jenis Kelamin : Perempuan
Tgl Lahir/ Umur : 25-04-2019/ 0 th 0 bl 1 hr
Nama Keluarga : Amrizal
Agama : Islam
Alamat : Kuta Alam. Banda Aceh
Tanggal Masuk RS : 25-04-2019
No. Rekam Medis : 1-20-74-46
Keluhan Utama :
• Bayi lemah

Keluhan Tambahan :

• Menangis lemah

Riwayat Penyakit Sekarang:

• Bayi perempuan,lahir melalui persalinan perabdominal di RSUDZA


atas indikasi ibu dengan diabetes mellitus tipe 2 dan BSC 1x. Ibu
dengan status obstetri G2P1 hamil 39-40 minggu, Janin presentasi
kepala tunggal hidup. Saat bayi lahir, bayi menangis lemah, kulit
berwarna kemerahan. Berat badan lahir 4500 gram dengan skor
APGAR 8/9. Kemudian dilakukan pemeriksaan GDS 18 gr/dL
Riwayat prenatal

• Ibu pasien ANC teratur selama trimester 1,2 dan 3 ke bidan Puskesmas sebanyak 1 kali dalam
sebulan, dan kontrol ke spesialis kandungan sebanyak 2 kali. Selama hamil ibu mengaku tidak
ada mengeluhkan demam dan flu maupun sakit lainnya. Riwayat mengkonsumsi obat selama
hamil yaitu insulin basal dan post prandial, dan vitamin yang diberikan oleh dokter. ibu pasien
mengaku menderita penyakit diabetes melitus tipe 2 sejak 4 tahun yang lalu, dan pernah
mengalami peningkatan KGDS hingga 400 mg/dL.. Selain itu, saat hamil ibu pasien mengalami
kenaikan berat badan sebanyak 20-25 kg.

Riwayat Persalinan

• Pasien merupakan anak kedua, lahir secara sectio caesarea atas indikasi BSC 1x. Dan DM tipe
2 Ibu pasien mengaku belum pernah mengalami keguguran
• Anak sebelumnya laki-laki, BBL 4000 gram, SC
Riwayat Imunisasi dan makanan

• Riwayat Imunisasi
• Imunisasi Hep B-0

• Riwayat Makanan
• 0 hari - sekarang: ASI
Riwayat Penyakit Dahulu
• Tidak ada.

Riwayat Penyakit Keluarga

• Ibu bayi mengalami diabetes mellitus tipe 2

Riwayat Pemakaian Obat

• Injeksi Neo K 1 mg IM
Vital Sign

Keadaan Umum
Nadi Pernapasan Temperatur
dan kesadaran

Sedang 142 kali/menit 40 kali/menit 34,5 oC


Kompos Mentis
Data Antropometri
Usia gestasi Berat : 38-39 minggu
Berat badan lahir : 4500 gram
Panjang badan : 50 cm
Lingkar kepala : 37 cm
Lingkar Perut : 38 cm
Lingkar Dada : 35 cm
Lingkar Lengan Atas : 13 cm.
Status gizi
BB/U : >+3 SD
TB/U : +2 SD s/d -2 SD
BB/TB : > +3 SD
Kesan : Obesitas
BBI : 3,5 kg
Pemeriksaan Fisik
Kepala
• Lingkar Kepala 37 cm (Normocephali, ) rambut berwarna hitam , sukar dicabut, distribusi
merata
Wajah
• Simetris, pletoris (wajah tomat)
Mata
• Konj. palp. inf. tidak pucat
• pupil bulat isokor 2mm/2mm, RCL (+/+), RCTL (+/+)
Telinga
• Normotia, sekret tidak ada
Hidung
• Napas cuping hidung tidak ada, sekret tidak ada
Mulut
• Mukosa basah, sianosis tidak ada.
Leher
• Pembesaran KGB tidak ada
Pemeriksaan Fisik

Thorax
• Inspeksi : Simetris, tidak ada retraksi
• Auskultasi : Suara napas vesikuler, wheezing tidak ada, rhonki tidak ada

Cor
• BJ I > BJ II, reguler, bising jantung (-)

Abdomen
• Inspeksi : Simetris, distensi (-)
• Auskultasi : peristaltik (+) normal
• Palpasi : soepel, tidak terdapatnya adanya pembesaran hepar dan lien
• Perkusi : timpani
Pemeriksaan Fisik

Ekstremitas Superior Inferior

• Edema tidak ada


• Sianosis tidak dijumpai
• Akral hangat

Genetalia

• Perempuan , labia mayora menutupi labia minora

Anus dan perineum

• ada
Pemeriksaan Darah Rutin
18 -02-2019

Hematologi Nilai Rujukan Satuan Hasil Hematologi Nilai Rujukan Satuan Hasil

Hb 15,0-24,6 g/dL 12,1 Basofil 0-2 % 1

Ht 53-63 % Netrofil batang 2-6 %


42 0

Eritrosit 4,4-5,8 106/mm3 Netrofil segmen 50-70 %


4,7 65

Leukosit 5,0-21,0 103/mm3 Limfosit 20-40 %


26,2 16

Trombosit 150-450 103/mm3 Monosit 2-8 %


315.000 15

MCV 80-100 Fl Natrium 132-147 mmol/L


91 141

MCH 27-31 Pg Kalium 3,6-6,1 mmol/L


26 5,8

MCHC 32-36 % Klorida 95-116 mmol/L


29 110

RDW 11,5-14,5 % GDS < 200 mg/dl 18


22,5

Eosinofil 0-6 % 1
Diagnosis
• Neonatus cukup bulan Besar Masa Kehamilan post SC
• Makrosomia
• Susp. Infection of newborn
• Hipoglikemia.
Terapi

• Rawat NICU • IVFD Dextrose 10% 12 cc/ jam


• Monitoring gula darah • Ampisilin 250mg/12 jam (iv)
• Diet ASI ad libitum 5-10 cc/3 • Gentamisin 25 mg/24 jam (iv)
jam (Bila BAK)

Non Medikamentosa Medikamentosa


Foto Klinis Pasien
BAB IV PEMBAHASAN

Kasus
Makrosomia

Teori

• Faktor risiko bayi makrosomia yaitu, ibu dengan diabetes, ibu


obesitas pra kehamilan, ibu dengan kenaikkan berat badan
berlebih selama hamil, genetik, dan riwayat melahirkan
makrosomia sebelumnya
Kasus
Teori

• Pada pasien ini, ibu pasien mengaku memiliki riwayat


diabetes mellitus, dengan KGDS tertinggi 400 mg/dL
sejak 4 tahun yll
• Ibu pasien memiliki riwayat melahirkan bayi
• Makrosomia makrosomia sebelumnya, dgn BBL 4100 gr
• Berdasarkan hal tersebut ibu pasien memiliki dua
faktor risiko besar untuk melahirkan bayi makrosomia.
Kasus Teori
• Janin presentasi kepala tunggal • Bayi dengan makrosomia cenderung
hidup. Saat bayi lahir, bayi
menangis lemah, kulit mengalami keadaan hipoglikemi karena
berwarna kemerahan. Berat hiperinsulinemia yang dialami bayi
badan lahir 4500 gram dengan • hiperinsulinemia pada bayi dikarenakan ibu
skor APGAR 8/9. Kemudian hamil dengan diabetes terjadi reistensi insulin
dilakukan pemeriksaan GDS 18
gr/dL.
sehingga kadar gula darah meningkat yang
mana menimbulkan respon hiperinsulinemia
pada ibu dan janin
• Ibu hamil non diabetes juga dapat terjadi
hiperinsulinemia terutama pada ibu dengan
obesitas sebelum dan saat masa kehamilan
Patofisiologi

Transpor glukosa Janin hiperglikemi

Ibu dengan DM
Bayi lahir
Janin menghasilkan
Tanpa transpor
insulin sendiri (hiper-
insulin insulinemia)
Transpor glukosa
melewati plasenta
terputus

Kadar glukosa me-


nurun, sedangkan
insulin tetap tinggi

Hipoglikemia
neonatus
Glukosa darah neonatus < 45 mg/Dl dalam 24 jam pertama
1 merupakaan keadaan yang abnormal dan membutuhkan
intervensi
Bayi yang menunjukkan tanda-tanda hipoglikemi seperti
bradikardi, apneu, sianosis, hipotermi dan iritabel, segera terapi
1
2 dengan dextrose 200 mg/kg

Dekstrose 10% terdapat 100 mg dextrose dalam setiap mL.


3 Sehingga dapat diberikan 2 mL/kg dextrose 10% intravena

Kadar gula darah terus dipantau mengikuti algoritma


hipoglikemia pada neonatus untuk menghindari rebound
4 4hipoglikemi.
KESIMPULAN

Berat lahir adalah berat yang


ditimbang dalam waktu 1 jam pertama Komplikasi yang dapat ditimbulkan
setelah lahir. Bayi berat lahir lebih atau makrosomia pada neonatus adalah
makrosomia adalah bayi yang hipoglikemia, hal ini terjadi karena
dilahirkan dengan berat lahir > 4000 hiperinsulinemia pada neonatus tidak
gram. Salah satu penyebab diimbangi dengan kadar glukosa
makrosomia adalah ibu dengan neonatus yang menjadi rendah
diabetes melitus, yang menyebabkan setelah persalinan. Prognosis
terjadinya transpor glukosa tanpa tergantung dari berat ringannya
disertai transpor insulin, sehingga masalah perinatal.
menyebabkan keadaan
hiperinsulinemia pada neonatus.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai