Hematuria
Hematuria
Clerekship Kelompok A
• Hematuria adalah didapatkannya sel-sel darah
merah di dalam urine.
• Pemeriksaan urinalisis
• Pielografi Intra Vena (PIV)
• Pemeriksaan USG
• Sistoskopi atau sisto-uretero-renoskopi
DIAGNOSIS BANDING
• Yakinkan dulu apakah seorang pasien menderita hematuria,
pseudo hematuria, atau perdarahan per-uretra. Pseudo
atau false hematuria adalah urine yang berwarna merah
atau kecoklatan yang bukan disebabkan sel-sel darah
merah. Keadaan ini dapat disebabkan oleh karena
hemoglobinuria, mioglobinuria, konsentrasi asam urat yang
meningkat, sehabis makan/minum bahan yang
mengandung pigmen tumbuh-tumbuhan yang berwarna
merah, atau setelah mengkonsumsi beberapa obat-obatan
tertentu antara lain: fenotiazina, piridium, porfirin,
rifampisin, dan fenolftalein. Perdarahan per-uretra adalah
keluarnya darah dari meatus uretra eksterna tanpa melalui
proses miksi, hal ini sering terjadi pada trauma uretra atau
tumor uretra.
KOMPLIKASI
• Retensi urine karena bekuan darah
• Infeksi
• Anemia yang berat, bila hematuria profus atau
berlangsung lama
PENATALAKSANAAN
• Jika terdapat gumpalan darah pada buli-buli yang
menimbulkan retensi urine, dicoba dilakukan kateterisasi
dan pembilasan buli-buli dengan memakai cairan garam
fisiologis, tetapi jika tindakan ini tidak berhasil, pasien
secepatnya dirujuk untuk menjalani evakuasi bekuan darah
transuretra dan sekaligus menghentikan sumber
perdarahan.
• Jika terjadi eksanguinasi yang menyebabkan anemia, harus
difikirkan pemberian transfusi darah.
• Jika terjadi infeksi harus diberikan antibiotika.
• Setelah hematuria dapat ditanggulangi, tindakan
selanjutnya adalah mencari penyebabnya dan selanjutnya
menyelesaikan masalah primer penyebab hematuria
Daftar Pustaka
Purnomo BB, Dasar-dasar Urologi, Edisi Kedua.
CV Sagung Seto, Jakarta, 2007, hal 153-156.
TERIMA KASIH