Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DAN PRINSI

KEBUTUHAN
ELIMINASI

OLEH KELOMPOK 5:

PUTU INDAH JELITA LESTARI


NI WAYAN KENDRANITI
NI PUTU SUYATI NINGSIH
NI WAYAN SUTARNI
NI LUH WIDARSIH
NI MADE WIDYANTHI
Eliminasi adalah proses
pembuangan sisa metabolisme
tubuh baik berupa urin atau
bowel (feses).
Kebutuhan Eliminasi

Eliminasi Urine Eliminasi Fekal

• Fisiologi organ • Fisiologi organ


• Faktor yang • Faktor yang
mempengaruhi eliminasi mempengaruhi eliminasi
urine fekal
• Perubahan dalam • Perubahan dalam
eliminasi urine eliminasi fekal
• Diversi urine • Diversi fekal
• Pengkajian • Pengkajian
• Diagnosa • Diagnosa
• Rencana Keperawatan • Rencana Keperawatan
Eliminasi Urine
Fisiologi Organ 3. Kandung Kemih
Eliminasi Urine sebagai wadah urine dan
sebagai organ ekskresi.
Kandung kemih mampu
1. Ginjal
menampung kurang lebih
kapiler glomerulus,
600 ml urine
sebagai tempat awal
filtrasi darah serta
tempat pertama
4. Uretra
pembentukan urine
Uretra merupakan jalur
keluarnya urine dari
2. Ureter
kandung kemih,
Ureter bergabung dengan
pelvis renalis sebagai jalur
utama pembuangan urine.
Faktor yang mempengaruhi Urinarisasi:
 Pertumbuhan dan perkembangan
 Faktor sosiokultura
 Faktor psikologi
 Kebiasaan pribadi
 Tonus otot
 Status volume
 Kondisi penyakit
 Prosedur bedah
 Obat-obatan
 Pemeriksaan diagnostik
Perubahan dalam Eliminasi Urine
 Retensi Urine
akumulasi urine dalam kandung kemih akibat
ketidakmampuan melakukan pengosongan kandung
kemih
 Infeksi saluran kemih bagian bawah
infeksi yg disebabkan pemasukan alat ke
dalam saluran kemih
 Inkontinensia urine
hilangnya kontrol berkemih
Diversi Urine

Pengertian Etiologi
diversi urin merupakan suatu Prosedur ini terutama
prosedur untuk mengalihkan dikerjakan jika suatu tumor
alirain urin pada suatu lubang kandung kemih memerlukan
di abdomen dengan beberapa pengangkatan keseluruhan
metode kandung kemih (sistektomi).

Komplikasi
yang umum terjadi (mis, atelektasis,
Klasifikasi
ketidakseimbangan cairan dan
• diversi ureter
elektrolit), kerusakan anastomis,
oentero kutaneus
sepsis, pembentukan fistula,
• diversi kutaneus
kebocoran urine atau fekal, dan
iritasi kulit.
Pengkajian Fokus pengkajian

Pengkajian fisik difokuskan pada kulit,


ginjal, kandung kemih, dan meatus uretra

Pengkajian urine: dilakukan pengukuran asupan


cairan dan haluaran, serat karakteristik urine

Pemeriksaan diagnostik dapat dilakukan dengan


BNO, IVP, USG,sitoskopi, biopsi ginjal, angiografi/
arteriogram ginjal
Diagnosa Keperawatan
 Inkontinensia urine behubungan dengan :
spasme bladder, trauma pelvic, gangguan
sensori motorik, infeksi saluran kemih,
trauma medulla spinalis, kelemahan
struktur panggul
 Retensi urine berhubungan dengan :
obstruksi mekanik, pembesaran prostat,
trauma, pembedahan, kehamilan
Rencana Keperawatan
Inkontinensia Retensi urine
urinarius NOC
NOC • Urinary elimination
• Perawatan diri : • Urinary continence
Eliminasi (toileting) NIC
• Kontinensia Urin • Urinary Retention
• Eliminasi Urine Care
NIC
• Self care assistance:
toiletting Manajemen
Eliminasi Urin
• Perawatan
Inkontinensia Urin
Eliminasi Fekal
• Mulut
• Esophagus
• Lambung
• Usus Halus
• Usus Besar
Fisiologi Usus besar merupakan utama dalam
Organ eliminasi fekal.
Eliminasi • Sekum
Fekal mencegah regurgitasi dan kembalinya
isi kolon ke usus halus.
• Kolon
menampung dan mengeliminasi
produk buangan dalam jumlah besar.
• Rectum
Faktor yang mempengaruhi eliminasi
 Usia
 Diet
 Asupan Cairan
 Aktivitas Fisik
 Faktor Psikologis
 Kebiasaan pribadi
 Kebiasaan eliminasi
 Posisi Selama Defekasi
 Nyeri
 Kehamilan
 Pembedahan dan Anestesia
 Obat-obatan
Perubahan dalam Eliminasi Fekal
 Konstipasi => menurunnya frekuensi BAB

 Impaction => akibat dari konstipasi yg tdk teratur.


Tandanya : tidak BAB, anoreksia, kembung/kram dan nyeri
rektum.

 Diare => BAB sering dg feses yg cair dan tdk berbentuk

 Inkontinensia fecal => tdk mampu mengontrol BAB dan


udara dr anus

 Flatulens => penumpukan gas pd lumen intestinal

 Hemoroid=> pembengkakan vena pd dinding rectum


Diversi Fekal
Kebutuhan untuk membentuk suatu lubang
(stoma) buatan yang permanen atau
sementara. Lubang yang dibuat melalui
upaya bedah (ostomi) paling sering di
bentuk di Ileum (ileostomi) atau di kolom
(kolostomi).
Pengkajian
Pengkajian Fisik difokuskan pada pengkajian
mulut, abdomen, dan rectum

Karakter feses yang harus di perhatikan yaitu , warna, bau


, konsistensi, frekuensi, jumlah, bentuk, dan unsur-unsur

Pemeriksaan diagnostik seperti endoskopi,


Barium swallow / enema, USG,

Pemeriksaan laboratorium seperti spesimen feses, tes Guaiak,


Diagnosa Keperawatan
 Kontipasi (aktual / risiko) yang behubungan
dengan : imobilisasi, menurunnya aktivitas fisik,
ileus, stress, kurang privasi, menurunnya mobilitas
intestinal, perubahan atau pembatasan diet.
 Diare yang berhubungan dengan : imflamasi, iritasi,
malabsorpsi, pola makan yang salah, perubahan
proses pencernaan, efek samping pengobatan.
 Inkontinensia defekasi yang berhubungan dengan :
menurunnya tingkat kesadaran, gangguan spingter
anus, gangguan neuromuskuler, fekal inpaction,
hilangnya refleks anal
Rencana Keperawatan
Diare Inkontinensia
Konstipasi NOC defekasi
NOC • Bowel NOC
• Bowel elimination • Bowel
elimination • Fluid Balance Continence
• Hydration • Hydration • Bowel
NIC • Electrolyte and Elimination
• Constipation/ Acid base NIC
Impaction Balance • Bowel
Management NIC Inkontinence
• Diarhea Care
Management
SEKIAN….

Anda mungkin juga menyukai