Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KASUS

TUBERCULOSIS PARU
FOTO THORAX
Elisabeth Sri Intan Ikun, S.Ked
1308012057
Pembimbing :
dr. Martina Widayanti, M.Sc, Sp.Rad
dr. Muhammad Syafril, Sp.Rad

SMF/BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS NUSA CENDANA
RSUD T.C. HILLERS
MAUMERE
Page 1
Bab 1
Pendahuluan
 Tuberkulosis ( TB )  penyakit infeksi menular yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (MTB)
 Penularan organisme MTB  saluran pernafasan,
saluran pencernaan, dan luka terbuka pada kulit.
 Diagnosis TB  anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan radiologis
dan pemeriksaan bakteriologis.

Page 2
Di Indonesia (kemenkes 2017)
Jumlah kasus tuberculosis semua tipe
• jenis kelamin
– L: 58,11% dari 360.770 kasus
– P: 41,89% dari 360.770 kasus.
• Provinsi
– jawa barat : 78.698 kasus
– Gorontalo : 754 kasus
– Nusa tenggara timur : 5.350 kasus
Jumlah kasus baru tuberculosis paru BTA positif
• jenis kelamin
– L: 60,45% dari 168,412 kasus
– P: 39,55% dari 168,412 kasus.
• Provinsi
– Jawa barat : 31.598 kasus
– Papua barat : 528 kasus
– Nusa tenggara timur : 2.842 kasus.
Page 3
Bab 2
Tinjauan Pustaka
2.1Definisi Tb Paru
 Tuberkulosis adalah penyakit akibat infeksi kuman
Mycobacterium tuberculosis sistemis sehingga dapat
mengenai hampir semua organ tubuh, dengan lokasi
terbanyak di paru yang biasanya merupakan lokasi
infeksi primer.

2.2 Etiologi
 Penyebab TB adalah Mycobacterium tuberculosis,
sejenis kuman berbentuk batang dengan ukuran
panjang 1 – 4/um dan tebal 0,3 - 0,6/um. Basil tahan
asam dengan sifat kuman aerob.
Page 4
PATOGENESIS

Page 5
Page 6
Diagnosis
• Gejala klinis  Respiratorik dan sistemik
• Pemeriksaan fisik
• Tes tuberculin
• Pemeriksaan radiologis
• Bakteriologis.
Diagnosis pasti TB paru ditegakkan berdasarkan
ditemukannya kuman Mycobacterium tuberkulosis.

Page 7
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI

Page 8
Proyeksi Pemotretan pada
Foto Toraks Pasien yang dicurigai TB
1. Proyeksi Postero-Anterior (PA)
2. Proyeksi Lateral
3. Proyeksi Top Lordotik

Page 9
Gambaran Radiologi TB Paru
1. Kelainan terutama pada lapang atas paru
2. Bayangan bercak-bercak atau noduler
3. Adanya kavitas
4. Adanya kalsifikasi
5. Kelainan bilateral dilapangan atas
6. Kelainan menetap setelah beberapa minggu
7. Bayangan milier
8. Bayangan fibrosis

Page 10
Pembagian Tuberkulosis
secara umum
• Tuberkulosis anak (infeksi primer)
• Tuberkulosis dewasa (re-infeksi)
– Awal
– Lanjut sedang
– Sangat lanjut

Page 11
Gambaran Radiologis
Tuberkulosis primer

Kompleks primer

Page 12
Gambaran radiologis
Tb sekunder tahap awal

Page 13
Gambaran radiologis

Tuberkulosis Lanjut Sedang

Page 14
Gambaran radiologis

Tuberkulosis Sangat Lanjut

Page 15
Gambaran radiologis
Tb sangat lanjut

Page 16
Klasifikasi TB berdasarkan
gambaran radiologis
• TB paru aktif
• TB paru lama aktif
• TB paru inaktif
• TB Miliar

Page 17
Gambaran TB Paru Aktif

Awan-awan & kavitas besar Kavitas sisa (residual cavity)


(ukuran total 4 cm)

Page 18
Gambaran TB Paru Aktif

Kavitas:
Pada foto thorak disamping
tampak infiltrate dengan
kavitas pada lobus superior
paru bilateral, menunjukkan
adanya tuberculosis
pulmonal aktif.

Page 19
Gambaran TB Miliar
(Bayangan Bercak Miliar)

Gambaran “Badai Salju” (Snow Storm


Appearance)
Page 20
Gambaran TB Paru Inaktif
• Tuberkulosis
Post Primer.
• Temuan pada
foto thorak ini
adalah fibrosis
lobus superior
bilateral.

Page 21
Gambaran TB Paru Inaktif
Sarang-sarang seperti
garis (fibrotik) atau bintik -
bintik kapur (kalsifikasi),
yang biasanya
menunjukkan proses telah
tenang.

Garis-garis Fibrotik
(proses lama dan tenang)
Page 22
Tuberkuloma

Page 23
Perburukan (perluasan) penyakit
1. Pleuritis
2. Penyebaran miliar
3. Stenosis bronkus

Page 24
Perburukan (perluasan) penyakit
1. Pleuritis
 Pleuritis terjadi karena meluasnya infiltrat primer
langsung ke pleura atau melalui penyebaran
hematogen.

Page 25
2. Penyebaran milier
 Akibat penyebaran hematogen tampak sarang-sarang
sekecil 1 – 2 mm / sebesar kepala jarum (milium),
tersebar secara merata di kedua belah paru.

Page 26
3. Stenosis bronkus
 Stenosis bronkus dengan akibat atelektasis lobus atau
segmen paru yang bersangkutan, sering menduduki
lobus kanan (sindroma lobus medius).

Page 27
Alur diagnostic TB

Page 28
Pengobatan Tb Paru
1. Kategori-1 (2HRZE/ 4H3R3)
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien baru:
- Pasien baru TB paru BTA positif.
- Pasien TB paru BTA negatif foto toraks positif
ƒ
- Pasien TB ekstra paru
ƒ

2. Kategori -2 (2HRZES/ HRZE/ 5H3R3E3)


Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang telah
diobati sebelumnya:
- Pasien kambuh
ƒ
- Pasien gagal
ƒ
- Pasien dengan pengobatan setelah default (terputus)
ƒ

Page 29
BAB 3
LAPORAN KASUS
• Nama : Tn. AI
Identitas
• Umur : 50 tahun

• Sesak napas ± 2 minggu SMRS. Keluhan disertai batuk dan panas badan yang naik
turun ± 1 minggu. keringat pada malam hari (+) dan penurunan berat badan (+).
Anamnesis • Riwayat B20 teratur minum obat

• Tampak sakit sedang


• TV: RR: 30x/menit, S: 38,5C
Pemfis • Rh +/+

• Lab : SGOT dan SGPT meningkat


Penunjang • Radiologi : Thoraks

Page 30
Hasil foto Thorax PA erect

Page 31
Bab 4
Pembahasan
• Gejala respiratorik (sesak + batuk) sistemik
(Demam, keringat malam hari, penurunan BB)
• Riwayat B20  mudah terkena infeksi
• TV : Takipneu, febris
• Lab: SGOT dan SGPT meningkat 
Gangguan fungsi hati

Page 32
Bab 4
Pembahasan
• Ro Thorax : Konsolidasi di apex sinistra
mengarah TB pulmo sinistra aktif, Tak tampak
limfadenopati hilus, Besar cor normal, Tulang
yang tervisualisasi intak

Page 33
Bab 5
Kesimpulan
• Tuberkulosis ( TB / Tubercle Bacillus )  Mycobacterium tuberculosis 
umumnya menyerang paru ( TB paru )  sistemik
• Penegakan diagnosis TB paru  gambaran klinis, pemeriksaan
mikrobiologi dan hasil radiologi.
• Gambaran Radiologi  penunjang + dokumentasi perjalanan penyakit TB
paru.
• Prognosis TB  kepatuhan pengobatan, resistensi, serta daya tahan tubuh
pasien.

Page 34
Page 35

Anda mungkin juga menyukai