Anda di halaman 1dari 12

BEAM BRIDGE

 Secara umum Jembatan adalah suatu


infrastruktur yang menghubungkan dua atau
lebih daerah yang dipisahkan oleh sungai,
jurang, jalan raya, rel kereta api atau bahkan
selat yang memisahkan antar pulau.
 Jembatan Balok (Beam Bridge) adalah jembatan
yang secara keseluruhan bahan strukturnya
khususnya struktur utama (bangunan atas)
tersusun atas balok balok atau beam)
 Jembatan Balok dapat terbuat dari balok kayu
atau balok beton bertulang
Suatu perencanaan jembatan yang baik harus
memenuhi beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:
 Memiliki nilai fungsional
a) Sebagai penghubung dari dua lokasi atau lebih, yang
terhalang oleh keadaan tertentu.
b) Cukup kuat menahan berat sendiri konstruksi
jembatan serta beban hidup/kendaraan, beban
angin, beban gempa, tekanan air pada pilar serta
abutment jembatan dan lain-lain.
c) Perubahan bentuk atau lendutan masih
dalamtoleransi yang diizinkan.
 Mempunyai nilai estetika Aspek estetika ini merupakan
keindahan konstruksi bangunan jembatan itu sendiri
serta keserasian konstruksi jembatan yang dibangun
dengan bangunan bangunan disekitarnya.
 Bernilai ekonomis. Dalam membangun suatu jembatan
aspek ekonomi harus ditinjau dan diperhitungkan
dengan cermat.
 Jembatanbalok atau beam bridge adalah
jembatan dengan struktur utamanya dalam
bentuk konstruksi beam atau balok.

 Konstruksinyadapat berupa:
1. Balok balok Kayu
2. Beton bertulang
3. Beton pratekan (freecast)
CIRI – CIRINYA:
 Pemikul utama berupa balok (beton bertulang)

 Pemikul utama bisa dicor di tempat ( Cast In Situ) dengan


menggunakan bekisting dan perancah atau dengan sistem
pracetak.
 Pelat lantai kendaraan komposit dengan balok memanjang
yang dicor setelah baloknya selesai dibuat atau setelah
diangkat bila baloknya pracetak.
 Pelat lantai bisa dibuat dengan sistem Cast In Situ atau
sistem Pracetak Sebagian.
 Balok melintang sebagai pembagi beban.

 Tidak memerlukan ikatan angin dan ikatan rem.

 Bangunan bawah terdiri dari kepala jembatan dan pilar.


CIRI – CIRINYA:
 Bisa sampai bentang 40m.
 Pemikul utamanya berupa balok beton pratekan yang dipasang
dengan jarak antara 100cm – 200cm.
 Pemikul utamanya dibuat secara pracetak segmental atau utuh
sepanjang bentang.
 Pelat lantai kendaraan komposit dengan balok memanjang yang
dicor setelah baloknya selesai diangkat.
 Pelat lantai bisa dibuat dengan sistem Cast In Situ atau sistem
pracetak sebagian.
 Balok melintang sebagai pembagi beban , yang dibuat secara
pracetak dan biasa disebut diafragma.
 Tidak memerlukan ikatan angin dan ikatan rem.
 Bangunan bawah terdiri dari kepala jembatan dan pilar.
Keuntungan mebuat jembatan dengan bahan material beton:
a. Proses pembuatan dapat dilakukan di pabrik atau lokasi
pekerjaan.
b. Menggunakan beton ready mix, sehingga dapat terjamin
mutunya (seragam)
c. Untuk bentang > 30 m dapat dibuat secara segmental,
sehingga mudah dibawa dari pabrik ke lokasi proyek
d. Beton hampir tidak memerlukan perawatan khusus
e. Baik untuk daerah pantai, karena beton tidak korosif
f. Mempunyai nilai estetika
 Diperlukanalat berat (crane) untuk
menempatkan gelagar serta
penegangan
 Diperlukan keahlian khusus dalam
pelaksanaannya

Anda mungkin juga menyukai