Dasar - Dasar Anestesia
Dasar - Dasar Anestesia
ANESTESIA (II)
FARMAKOLOGY
ANESTESI INHALASI
ANESTESI UMUM INHALASI
O2 masuk paru
O2
Alveoli dalam alveoli
O2 dalam
darah
cukup
Pemb darah Kapiler
2a_Ventilation 5
UDARA 20% O2 + 80% N2
pO2 150
DARAH
paO2 100
Hypoxia = paO2 < 90 mmHg
Refleks Lakrimasi :
Terjadi lakrimasi lebih dari normal pada plane
1 dan plane 2 , stadium III
Refleks Menelan :
Terlihat sebelum plane 1, yaitu awal stadium
III
Refleks Muntah :
Terlihat pada akhir stadium II (pada waktu
recove-ry, refleks ini terlihat saat peralihan dari
stadium III ke stadium II)
Refleks Carina :
Rangsangan pada carina oleh endotracheal -
tube, bronchoscope, atau suction catheter,
akan menye-babkan batuk – batuk pada semua
stadium sebe-lum stadium IV
Refleks Sphincter Ani :
Bila sphincter ani diregang dengan cepat,
akan terjadi laringospasme atau hiperpnu pada
semua stadium sebelum stadium IV
Refleks Traksi :
Tarikan pada peritoneum, mesenterium, hepar,
dll akan mengakibatkan hiperpnu, kontraksi
otot – otot dinding anterior abdomen, dan
laringospasme Refleks ini hilang pada plane
4 stadium III
Refleks Kulit (Skin Reflex) :
Rangsangan pada kulit akan mengakibatkan
pende-rita bernapas dalam atau menggerakkan
kaki Refleks ini hilang pada plane 2
stadium III
Tracheal Tug :
Terjadi pergerakan yang tajam dari larings
dan trakea kearah bawah Refleks ini
terlihat pada stadium III plane 3 atau plane 4