RAMBUT

 ANAGEN : tumbuh (80-90%)

 CATAGEN : degeneratif (5%)
 TELOGEN : istirahat (10-15%)

 Normal: 50-100 rambut rontok/hari

 KELAINAN RAMBUT
 ALOPECIA AREATA
 ALOPECIA ANDROGENIC
 TELOGEN EFFLUVIUM
 ANAGEN EFFLUVIUM
 ALOPECIA CICATRICAL
 HIRSUTISM
 HYPERTRICHOSIS
 ALOPECIA AREATA
 AUTOIMUN
 PENYEBAB TIDAK DIKETAHUI
 TERAPI : KORTIKOSTEROID
 ALOPECIA ANDROGENIC
 PRIA: AUTOSOMAL DOMINAN
 WANITA : AUTOSOMAL RESESIF
 T/ ORAL FINASTERIDE 1mg/hari (hanya
pria)
 ANTI ANDROGEN : spironolactone,
cyproterone acetate, flutamide,
cimetidine(hanya wanita)
 T/ TOPIKAL : MINOXIDIL 5%
 TRANSPLANTASI RAMBUT
 Telogen efluvium
 Sering pada wanita : post partum,
kontrasepesi hormonal, diet berlebih,
demam tinggi, trauma fisik
 6-16 mggu setelah causa
 TIDAK ADA TERAPI
 REVERSIBLE
 ANAGEN EFFLUVIUM
 Kelanjutan telogen effluvium
 Penyebab : obat, intoksikasi, kemoterapi
 Rontok lebih hebat dari telogen effl
 Tidak ada terapi
 Alopecia cicatrical
 Akibat radang ( infeksi maupun non
infeksi)
 Proses patologic lain
 Tidak ada terapi
 HIRSUTISM
 PERTUMBUHAN RAMBUT YG TIDAK
SEMESTINYA DI DAERAH ANDROGENIC
 ETIOLOGI
 ADRENAL
 OVARIAN
 OBAT
 KELAINAN GONAD
 IDIOPATIK
 HIPERTROCHOSIS
 PERTUMBUHAN RAMBUT BERLEBIHAN
 DRUG INDUCED
 PENYAKIT GENETIK
 MALIGNANCY