Anda di halaman 1dari 12

Pernapasan (Respirasi) by Kelompok 2

Disusun oleh:
• Alvio Recha Desynita
•Anggi Tri Anggraeni
•Arfin Maulana Wijaya
•Aulia Setyowati Imami
•Lailatul Fitriya
•Nur Alfiyyatul Laila
Pernafasan adalah Proses menghirup oksigen dari
udara serta mengeluarkan karbon dioksida,uap air dan
sisa oksidasi dari paru - paru.

Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah


sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas.

Pernapasan dibagi menjadi 2, yaitu:


 Pernapasan dada
 Pernapasan perut
Pernapasan Dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang
melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut.

• Fase inspirasi. Fase ini diawali berkontraksinya otot


antartulang rusuk sehingga rongga dada terangkat atau
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada
menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga
udara luar yang kaya oksigen masuk.
• Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi
atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga
rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan
di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada
tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang
kaya karbon dioksida keluar.
Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalah pernapasan yang
melibatkan otot diafragma. Mekanismenya dapat
dibedakan sebagai berikut.

• Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot


diafragma sehingga rongga dada membesar, akibatnya
tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen
masuk.
• Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi
atau kembalinya otot diaframa ke posisi semula yang
dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam
rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon
dioksida keluar.
Proses yang terjadi selama pernafasan
1. Ventilasi
Pergerakan udara masuk dan keluar dari
paru. Udara masuk/keluar dari paru karena
selisih tekanan yang terdapat antara
atmosfer dan alveolus oleh kerja mekanik
otot pernafasan. Saat inspirasi tekanan udara
di atmosfer lebih besar dari tekanan udara di
alveolus sehingga udara bias masuk ke
alveolus. Saat ekspirasi tekanan udara di
alveolus melebihi tekanan atmosfer sehingga
udara bergerak keluar dari paru – paru.
2. Difusi
Pergerakan gas (O2 dan CO2) melintasi
membrane alveolar dan kapiler yang
disebabkan karena perbedaan konsentrasi.
Faktor lain yang mempengaruhi proses ini
adalah luas permukaan paru.

3. Transportasi gas
Proses distribusi O2 kapiler ke jaringan
tubuh ke kapiler. Pada proses tranportasi O2
akan berikatan dengan Hb membentuk
oksihemoglobin.
Frekuensi Pernafasan

Frekuensi Pernafasan Normal


• Bayi baru lahir 40 - 60 x/menit.
• 1 - 11 bulan 30x/menit
• 2 tahun 25x/menit
• 4 - 12 tahun 19 – 23x/menit
• 14 - 18 tahun 16 - 18x/menit
• Dewasa 12 - 20x/menit
• Lansia ( >65 tahun ) Jumlah respirasi
meningkat bertahap
Irama Pernafasan

Keteraturan inspirasi dan ekspirasi


pernafasan yang normal. Irama
pernafasan menggambarkan teratur atau
tidaknya pernafasan. Perbandingan antara
frekuensi nafas dengan nadi. 1 : 4
Gangguan Pernafasan
• Takhipnoe
Frekuensi pernafasan teratur namun
cepat secara tidak normal. Keadaan ini
fisiologis terjadi peningkatan pengeluaran
tenaga, ketegangan / emosi.
• Patologis
Gejala yang menyertai demam
penyakit paru dan jantung (>24x/mnt ).
• Bradipnoe
Frekuensi Pernafasan teratur namun
lambat secara tidak normal.
Tujuan Menghitung Pernapasan

• Mengetahui jumlah pernafasan/mnt


• Membantu menentukan diagnosa dan
prognosa.
• Mengetahui keadaan perkembangan
pasien.
Cara Kerja Menghitung Pernafasan
Persiapan alat:
Jam tangan dengan jarum penunjuk detik.
Pena dan buku catatan.
Jangan memberitahu klien bahwa perawat akan menghitung frekuensi pernafasan

Pastikan Klien dalam posisi nyaman duduk lebih baik.


Rasional : Ketidaknyamanan dapat menyebabkan klien bernafas cepat.
Menghitung pernafasan dengan menghitung turun naiknya dada sambil
memegang pergelangan tangan.
Rasional : Memegang tangan pasien bisa mencegah perubahan kecepatan
pernafasan, karena merasa diamati
Observasi siklus pernafasan lengkap (sekali inspirasi dan sekali ekspirasi)
Rasional : Menjamin hitungan mulai dengan siklus pernafasan normal.
Hitung frekuensi pernafasan selama 1 menit penuh
Rasional : Menjamin hasil perhitungan lebih akurat
Sambil menghitung, perhatikan apakah kedalaman pernafasan: dangkal, dalam
atau normal, apakah irama normal
Rasional : Karakter gerakan ventilasi dapat menunjukkan perubahan khusus /
status penyakit.
Catat hasil pada bagan. Laporkan adanya tanda perubahan pernafasan
Rasional : Memberikan data untuk pengamatan perubahan pada kondisi pasien.

Anda mungkin juga menyukai