Anda di halaman 1dari 12

Kerajaan Kediri

Disusun Oleh:
•Kristin Ida Ayu Oktavia
• Laela Nur Anisa
• Lailatul Fitriya
• Lindha Oktavia
• Maida Zulfa Nirmala
• Nur Alfiyyatul Laila
• Nur Azizah Lailatul Hasanah
Berdirinya Kerajaan Kediri
Pada tahun 1041 atau 963 M Raja Airlangga
memerintahkan membagi kerajaan menjadi dua
bagian. Pembagian kerajaan tersebut dilakukan
oleh seorang Brahmana yang terkenal akan
kesaktiannya yaitu Mpu Bharada. Kedua
kerajaan tersebut dikenal dengan Kahuripan
menjadi Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu
(Kediri) yang dibatasi oleh gunung Kawi dan
sungai Brantas. Tujuan pembagian kerajaan
menjadi dua agar tidak terjadi pertikaian.
Kerajaan Jenggala meliputi daerah Malang dan
delta sungai Brantas dengan pelabuhannya
Surabaya, Rembang, dan Pasuruhan, ibu kotanya
Kahuripan, sedangkan Panjalu kemudian dikenal
dengan nama Kediri meliputi Kediri, Madiun, dan
ibu kotanya Daha. Berdasarkan prasasti-prasasti
yang ditemukan masing-masing kerajaan saling
merasa berhak atas seluruh tahta Airlangga
sehingga terjadilah peperangan.
Pada akhir November 1042, Airlangga
terpaksa membelah wilayah kerajaannya karena
kedua putranya bersaing memperebutkan
takhta.Putra yang bernama Sri Samarawijaya
mendapatkan kerajaan barat bernama Panjalu
yang berpusat di kota baru, yaitu Daha. Sedangkan
putra yang bernama Mapanji Garasakan
mendapatkan kerajaan timur bernama Janggala
yang berpusat di kota lama, yaitu Kahuripan.
Panjalu dapat dikuasai Jenggala dan diabadikanlah
nama Raja Mapanji Garasakan (1042 – 1052 M)
dalam prasasti Malenga. Ia tetap memakai
lambang Kerajaan Airlangga, yaitu Garuda Mukha.
Pada awalnya perang saudara tersebut,
dimenangkan oleh Jenggala tetapi pada
perkembangan selanjutnya Panjalu/Kediri yang
memenangkan peperangan dan menguasai seluruh
tahta Airlangga. Dengan demikian di Jawa Timur
berdirilah kerajaan Kediri dimana bukti-bukti yang
menjelaskan kerajaan tersebut, selain ditemukannya
prasasti-prasasti juga melalui kitab-kitab sastra. Dan
yang banyak menjelaskan tentang kerajaan Kediri
adalah hasil karya berupa kitab sastra. Hasil karya
sastra tersebut adalah kitab Kakawin Bharatayudha
yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh yang
menceritakan tentang kemenangan Kediri/Panjalu
atas Jenggala.
Sumber-sumber Sejarah Kerajaan Kediri
1. Prasasti
 Prasasti Sirah Keting (1104 M), yang memuat tentang pemberian
hadiah tanah kepada rakyatdesa oleh Raja Jayawarsa.
 Prasasti yang ditemukan di Tulungagung dan Kertosono berisi
masalah keagamaan, diperkirakan berasal dari Raja Bameswara
(1117-1130 M).
 Prasasti Ngantang (1135 M), yang menyebutkan tentang Raja
Jayabaya yangmemberikan hadiah kepada rakyat Desa Ngantang
sebidang tanah yang bebas dari pajak.
 Prasasti Jaring (1181 M) dari Raja Gandrayang memuat tentang
sejumlah nama-nama hewanseperti Kebo Waruga dan Tikus finada.
 Prasasti Kamulan (1194 M), yangmenyatakan bahwa pada masa
pemerintahan Raja Kertajaya, Kerajaan Kediri telah berhasil
mengalahkan musuh yang telah memusuhi istanadi Katang-katang.
Golongan Masyarakat Kerajaan Kediri
 Golongan masyarakat pusat (kerajaan),
yaitu masyarakat yang terdapat dalam lingkungan raja
dan beberapa kaum kerabatnya serta kelompok pelayannya.
 Golongan masyarakat thani (daerah),
yaitu golongan masyarakat yang terdiri atas para pejabat
atau petugas pemerintahan di wilayah thani (daerah).
 Golongan masyarakat non pemerintah,
yaitu golongan masyarakat yang tidak mempunyai
kedudukan dan hubungan dengan pemerintah secara resmi
atau masyarakat wiraswasta. Kediri memiliki 300 lebih
pejabat yang bertugas mengurus dan mencatat semua
penghasilan kerajaan. Di samping itu, ada 1.000 pegawai
rendahan yang bertugas mengurusi benteng dan parit kota,
perbendaharaan kerajaan, dan gedung persediaan makanan.
Raja-raja yang Memerintah Di
Kerajaan Kediri
1. Jasawarsa (1104)
2. Bameswara (1117-1130)
3. Jayabhaya (1135-1157)
4. Sarweswara (1159-1161)
5. Aryeswara (1169-1181)
6. Gandra (1181)
7. Kameswara (1182-1185)
8. Kertajaya (1190-1222)
Kitab-kitab yang ada di Kerajaan
Kediri
a.Kitab Arjuna Wiwaha,ditulis olehMpu Kanwa.Berisi tentang sang Arjuna
ketika ia bertapa di gunung Mahameru.
b.Kitab Bharatayudha,ditulis oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.Berisi tentang
cerita perang saudara 18 hari antara keluarga Pandhawa dan Kurawa.
c.Kitab Simaradahana,ditulis oleh Mpu Darmaja.Berisi tentang cerita hilangnya
suami istri,Dewa Kama dan Dewi Ratih,karena api yang keluar dari ketiga
Dewa Syiwa.
d.Kitab Krisnaya,ditulis oleh Mpu Triguna.Berisi cerita Dewi Rukmini, putri
prabu Bismaka di negeri Kundina, sudah dijodohkan dengan Suniti, raja negerei
Cedi.
e.Kitab Hariwangsa,ditulis oleh Mpu Panuluh.Menceritakan asal-usul Kresna
(Krishna), sepupu Pandawa yang menjadi penasehat Pandawa dalam perang
Bharatayudha.
f.Kitab Gatutkacasraya,ditulis oleh Mpu Panuluh.Menceritakan perkawinan
Abimayu, putra Arjuna dengan Siti Sundari atas bantuan Gataotkaca, puta
Bima.
g.Kitab Mahabrata,ditulis oleh Resi Wiyasa.
Menceritakan pertikaian antara keturunan Raja Bharata
dari Hastinapura, yakni Pandawa sebagai pihak kebaikan
melawan pihak Kurawa sebagai pihak kebatilan.
h.Kitab Lubdaka dan Kitab Warasancaya,ditulis oleh
Mpu Tan Akung.Menceritakan seseorang yang bernama
Lubdaka yang dilukiskan sebagai pemburu yang tentu
saja gemar membunuh binatang-binatang buruan di
hutan.
i.Kitab Ling Way Taita,ditulis oleh Chou Ku Fei.Berisi
kehidupan tata pemerintahan dan keadaan di istanaatau
benteng pada masa kerajaan kediri.
j.Kitab Chu Fang Chi,ditulis oleh Chau Ju
Kua.Menceritakan bahwa Asia Tenggara tumbuh dua
kerajaan besar dan kaya yaitu Jawa dan Sriwijaya.
Runtuhnya Kerajaan Kediri

Raja terakhir kerajaan Kediri adalah Kertajaya.


Pada masa akhir pemerintahannya, Kediri dalam
keadaan lemah. Pada tahun 1222, Kediri diserang
oleh Ken Arok dari Tumapel. Terjadilah
pertempuran di Desa Ganter dekat Pujon,
Malang. Kertajaya kalah dalam pertempuran,
maka berakhirlah riwayat kerajaan Kediri.

Anda mungkin juga menyukai