Anda di halaman 1dari 24

NAMA KELOMPOK:

1. MELANI YULIA SIANGGI


(081811333091)
2. IQRO RIZKI MILANO M
(081811333092)
3. BAGUS IRFAAN MADANI
(081811333099)
1
Praktikum Fisika Dasar

Tara Kalor Mekanik


Lanjut

(LM1)
T
U
J Menentukan Tara
U Kalor Mekanik
A
N
3
Alat
dan Kalori Meter Listrik Termometer

Bahan

Stopwatch Neraca Torsi 4


Alat
Ampermeter DC Voltmeter DC
dan
Bahan

Hambatan Geser Adaptor


5
Alat
Sumber Tegangan DC Air
dan
Bahan

6
Dasar Teori
7
Panas jenis sebuah benda dengan mudah dapat diukur dengan
memanaskan benda sampai suatu temperature tertentu yang
mudah diukur, dengan menempatkannya dalam bejana air yang
masa dan temperaturenya diketahui, dan dengan mengukur
temperature kesetimbangan akhir. Jika seluruh sistem terisolasi
dari sekitarnya, maka panas yang keluar dari benda sama
dengan panas yang masuk ke air dan wadahnya. Prosedur ini
dinamakan kalorimetri, dan wadah yang terisolasi dinamakan
kalorimater.

Q keluar =
Qkeluar =QQmasuk
masuk (1)
(1)

Menurut joule, jika kawat logam berhambatan R ohm dialiri


arus listrik i ampere selama t detik, kawat tersebut melepaskan
energi sebesar :

E = i2Rt (2) 8
Jika kawat tersebut berada dalam bejana kalorimeter
berpengaduk yang berisi air, maka energi tersebut akan
diterima oleh kalorimeter, pengaduk dan air, sehingga
manaikkan suhunya dari T1 menjadi T2. Energi yang diterima
tersebut adalah :

Q = W (T2-T1) kalori (3)

Dengan W harga air calorimeter beserta pengaduk dan air di


dalamnya. Jika massa calorimeter dan pengaduk (terbuat dari
bahan logam yang sama) = mk dan kalo jenisnya ck, sedangkan
massa air = ma dan kalor jenisnya ca maka :

W = (mkck+ maca) kalori/oC (4)

Dengan ck=0,215 kalori /goC, ca=1 kalori /oC.


Jika 1 joule = A kalori, dalam hal ini A dinamakan Tara Kalor
Mekanik, maka:
𝑾(𝑻𝟐−𝑻𝟏)
W (T2-T1) = Ai2Rt Atau A = (5)
𝒊𝟐𝑹𝒕

9
Prosedur
EKSPERIMEN

10
1. 2.

Timbang massa (m1) Timbang massa (m2) kalori meter


kalorimeter kosong berisi air seperempat bagian
volume beserta pengaduknya.
dengan pengaduknya.

3. 4.
Tempatkan bejana kalorimeter berisi Buat Rangkaian Listrik
air dan pengaduk dalam bejana
A
pelindung kalorimeter dan
menutupnya, kemudian memasang V

termometer. Setelah satu menit


membaca dan mencatat suhunya
(T1).
11
5. 6.
Atur Rg (R masih dalam
keadaan tidak tercelup Dalam keadaan R tercelup dalam
dengan air). Sehingga air dan kalorimeter dalam keadaan
pembasaan amperemeter A tertutup, hubungkan arus dalam
menunjukkan kuat arus 1 rangkaian dan mengaduk perlahan
ampere. agar kalor dari R diserap merata
oleh air dan kalorimeter, sambil
mengamati kenaikan suhunya pada
termometer.

7. 8.
Catat suhunya setelah Ulangi untuk kuat arus 1,5
naik ampere dan 2 ampere.
± 3°C, dan mencatat pula
waktu lamanya arus
mengalir dan tegangan
atau kuat arus pada 12
DATA PENGAMATAN

13
 m1 = (86,7 ± 0,000005) kg
 m2 = (222,4 ± 0,000005) kg

 T1 = (28,0 ± 0,5) ˚C

 I1 = (1,00 ± 0,05) A t1 = (1262,0 ± 0,5) s T1 = (31,0 ± 0,5)


˚C
 I2 = (1,50 ± 0,05) A t 2= (600,0 ± 0,5) s T2 = (34,0 ± 0,5)
˚C
 I3 = (2,00 ± 0,05) A t3 = (317,0 ± 0,5) s T3 = (37,0 ± 0,5)
˚C

 V1 = (1,6 ± 0,1) V
 V2 = (2,4 ± 0,1) V
 V3 = (3,4 ± 0,1) V

14
ANALISIS DATA

15
1. Menentukan Tara Kalor Mekanik
• Menghitung W

W̅ ̅ = (Mk.Ck + Ma.Ca)
W̅ = (86,7 x 0,215 + 136 x 1)
W̅ = 155 Kal/ ℃

𝜕𝑊 𝜕𝑊
∆W = 𝜕𝑀𝑘 ∆𝑀𝑘 + 𝜕𝑀𝑎 ∆𝑀𝑎

∆W = Ck. ∆Mk + Ca. ∆Ma


∆W = 0,215 x 0,005 + 1 x 0,005
∆W = 0,006 Kal/℃

W = (W̅ ± ∆W)
W = (155 ± 0,006) Kal/℃
16
𝑊 (𝑇2 −𝑇1 )
𝑨𝟏 =
𝑉𝑖𝑡
155(31−28)
𝑨𝟏 =
1,00 . 1,6 .1262
465
𝑨𝟏 =
2020
𝑨𝟏 = 0, 230 Kal/ Joule

𝜕𝐴 𝜕𝐴 𝜕𝐴 𝜕𝐴
𝜕𝐴1 = ∆𝑊 + ∆𝑇1 + ∆𝑇2 + ∆𝑉
𝜕𝑊 𝜕𝑇1 𝜕𝑇2 𝜕𝑉

Percobaan
𝜕𝐴 𝜕𝐴
+ ∆𝐼 + ∆𝑇
𝜕𝐼 𝜕𝑇
Pertama 𝜕𝐴1 =
𝑇2 −𝑇1
∆𝑊 +
−𝑊
∆𝑇1 +
𝑊
∆𝑇2 +
𝑉𝑖𝑡 𝑉𝑖𝑡 𝑉𝑖𝑡
−𝑊(𝑇2 −𝑇1 ) −𝑊(𝑇2 −𝑇1 ) −𝑊(𝑇2 −𝑇1 )
∆𝑉 + ∆𝐼 + ∆𝑇
𝑉 2 𝑖𝑡 𝑉𝑖 2 𝑡 𝑉𝑖𝑡 2

𝜕𝐴1 = 9 × 10−6 + 4 × 10−2 + 4 × 10−2 + 1 ×


10−2 + 0,14 + 1,82 × 10−4 + 0,5

𝜕𝐴1 = 0,01 kalori/joule

𝐴1 = ( 0,137 ±𝟎, 𝟎𝟕𝟐) 𝑲𝒂𝒍𝒐𝒓𝒊/𝒋𝒐𝒖𝒍𝒆 17


𝑊 (𝑇 −𝑇 )
2 1
𝑨𝟐 = 𝑉𝑖𝑡
155 (34,0−28)
𝑨𝟐 = 1,50×2,4 ×600,00
930
𝑨𝟐 = 2200
𝑨𝟐 = 0,42 Kal/ Joule

𝜕𝐴 𝜕𝐴 𝜕𝐴
𝜕𝐴2 = ∆𝑊 + ∆𝑇1 + ∆𝑇2 +
𝜕𝑊 𝜕𝑇1 𝜕𝑇2
𝜕𝐴 𝜕𝐴 𝜕𝐴
∆𝑉 + ∆𝐼 + ∆𝑇
𝜕𝑉 𝜕𝐼 𝜕𝑇
Percobaan 𝜕𝐴2 =
𝑇2 −𝑇1
∆𝑊 +
−𝑊
∆𝑇1 +
𝑊
∆𝑇2 +
𝑉𝑖𝑡 𝑉𝑖𝑡 𝑉𝑖𝑡
Kedua 𝑊(𝑇2 −𝑇1 )
∆𝑉 +
𝑊(𝑇2 −𝑇1 )
∆𝐼 +
𝑊(𝑇2 −𝑇1 )
∆𝑇
𝑉 2 𝑖𝑡 𝑉𝑖 2 𝑡 𝑉𝑖𝑡 2

𝜕𝐴2 =1,62 × 10−5 + 3,5 × 10−2 + 3,5 × 10−2 +


0,29x0,05 + 0,18x0,1+ 72 × 10−4 x 0,05
𝜕𝐴2 = 0,1 kalori/joule

𝐴2 = ( 0,42 ±𝟎, 𝟏) 𝑲𝒂𝒍𝒐𝒓𝒊/𝒋𝒐𝒖𝒍𝒆 18


𝑊 (𝑇 −𝑇 )
2 1
𝑨𝟑 = 𝑉𝑖𝑡
99,329 (37,0−29)
𝑨𝟑 = 7,2×2 ×205
1191,948
𝑨𝟑 = 2952
𝑨𝟑 = 0, 403 Kal/ Joule
𝜕𝐴 𝜕𝐴 𝜕𝐴
𝜕𝐴3 = ∆𝑊 + ∆𝑇1 + ∆𝑇2 +
𝜕𝑊 𝜕𝑇1 𝜕𝑇2
𝜕𝐴 𝜕𝐴 𝜕𝐴
∆𝑉 + ∆𝐼 + ∆𝑇
𝜕𝑉 𝜕𝐼 𝜕𝑇
Percobaan 𝑇 −𝑇
𝜕𝐴3 = 2 1 ∆𝑊 +
−𝑊
∆𝑇1 +
𝑊
∆𝑇2 +
𝑉𝑖𝑡 𝑉𝑖𝑡 𝑉𝑖𝑡
Ketiga −𝑊(𝑇2 −𝑇1 )
𝑉 2 𝑖𝑡
∆𝑉 +
−𝑊(𝑇2 −𝑇1 )
𝑉𝑖 2 𝑡
∆𝐼 +
−𝑊(𝑇2 −𝑇1 )
𝑉𝑖𝑡 2
∆𝑇
𝜕𝐴3 = 2,439 × 10−5 + 1682 × 10−5 + 1682 ×
10−5 + 559 × 10−5 + 5037 × 10−5 + 98 × 10−5
𝜕𝐴3 = 0,090 kalori/joule

𝐴3 = ( 0,403 ±𝟎, 𝟎𝟗𝟎) 𝑲𝒂𝒍𝒐𝒓𝒊/𝒋𝒐𝒖𝒍𝒆 19


PEMBAHASAN

20
 Praktikum kali ini tentang Tara Kalor Mekanik. Yang bertujuan
Menentukan tara kalor mekanik
 Tara kalor mekanik sendiri merupakan kesetaraan antara energi
mekanik dengan energi dalam bentuk panas (kalor)
 Hal tersebut dapat terjadi dalam beberapa peristiwa gesekan energi
mekanik menjadi energi panas. begitu pula energi listrik dapat
diubah menjadi energi panas dan sebaliknya.

21
KESIMPULAN

22
 Untuk 𝐼 = 1 A → 𝐴 = 0,244 ± 0,138 𝑘𝑎𝑙
 Untuk 𝐼 = 1,5 A → 𝐴 = 0,244 ± 0,138 𝑘𝑎𝑙
 Untuk 𝐼 = 2 A → 𝐴 = 0,2327 ± 0,113 𝑘𝑎𝑙

23
Terima
Kasih

24

Anda mungkin juga menyukai