Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL EVALUASI PROGRAM

EVALUASI PROGRAM
BALITA GIZI KURANG DAN BURUK YANG
MENDAPAT PERAWATAN SEBAGAI UPAYA
PENINGKATAN STATUS GIZI BALITA DI
KELURAHAN MENTENG DALAM

Disusun oleh:
Mohammad Fadli 03011195
Azmi Kamil 03012046
Clara Elitha 03012060

Pembimbing:
Dr. Gita Handayani Tarigan, M.PH
drg. Yunidar H. Harahap
dr. Wulan Nurdefalina
PENDAHULUAN

Status gizi berkaitan dengan pertumbuhan fisik


Perumusan Masalah
dan perkembangan psikomotorik, mental dan
sosial

• Salah satu komponen Gizi pada program Rumusan masalah yang


puskesmas adalah balita gizi buruk yang ingin digali dari penelitian ini
mendapatkan perawatan adalah alternatif masalah
seperti apa yang dapat
meningkatkan hasil dari
program gizi puskesmas
Keberhasilan perawatan balita gizi buruk berupa balita gizi buruk yang
pada Puskesmas Menteng Dalam: mendapat perawatan
dimana terdapat 36 pasien
Target : 100% balita yang didiagnosis Gizi
Pencapaian : 11% kurang/ gizi buruk di
Terdapat 36 balita yang masih mengalami gizi Puskesmas Kelurahan
kurang/buruk di kelurahan menteng dalam Menteng Dalam
TUJUAN EVALUASI PROGRAM

Mengetahui, mengidentifikasi, menganalisis serta


Tujuan mengevaluasi penyebab kejadian gizi kurang/ buruk
Umum pada kelurahan menteng dalam melalu program balita
gizi buruk yang mendapatkan perawatan.

1. Mengidentifikasi penyebab masalah dilihat dari input,


proses, maupun lingkungan yang menyebabkan belum
tercapainya indikator GIZI berupa balita gizi buruk.
2. Menentukan alternatif pemecahan masalah dan prioritas
Tujuan pelaksanaannya.
Khusus 3. Membuat dan mengaplikasikan plan of action dari
pemecahan masalah terpilih di kelurahan Menteng
Dalam.
.
Program Pembinaan Gizi Masyarakat

Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana disebutkan di


dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 bertujuan untuk
meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat,
antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan,
perbaikan perilaku sadar gizi, dan peningkatan akses dan
mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan
ilmu dan teknologi.
Data Umum dan Data Khusus
Puskesmas Menteng Dalam

Data Umum
• Terdiri dari 12 RW
• 8.029 KK
• Jumlah penduduk 43.310
• Laki-laki 21.843,
perempuan 21.437
• Jumlah anak usia 0-59
bulan 1944
Alur Pemecahan Masalah
N Urutan
Masalah A B C D NPD NPT
o Prioritas
Pembinaan
1 1 13 3 1 16 42
PHBS VIII
Balita gizi
buruk
2 5 16 2 1 82 42
mendapat
perawatan I
Bayi usia <6
bulan
3mendapat 2 12 2 1 26 28
PENENTUAN PRIORITAS ASI
eksklusif IX
MASALAH Balita 6-59 XXIV
HANLON KUANTITATIF bulan  
4mendapat 1 4 2 1 6 10
kapsul
vitamin A  
Ibu hamil
KEK
5mendapat 1 4 2 1 6 10
makanan
tambahan XXI
Ibu hamil
XIX
yang
mendapat  
6 3 4 2 1 14 14
tablet
tambah
darah  
Balita kurus
yang
GIZI
CAPAIAN
KEGIATA TARGET TARGET HASIL PENILAIAN
N TAHUNA JAN FEB MAR APR MEI JAN-
N MAR

Balita Gizi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 0% Belum
Buruk Tercapai
Mendapat
Perawatan
Bayi usia 50% 12,4% 10,31 11,71 14,51 7,4% 50% 11,26% Belum
<6 bulan % % % Tercapai
mendapat
Asi
Eksklusif

Balita 6-59 90% - 94,2% 99% 18,17 - 90% 96% Tercapai


bulan %
mendapat
kapsul
vitamin A
FISHBONE BERDASARKAN PENDEKATAN SISTEM
No. Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1. Minimnya SDM untuk melakukan evaluasi terhadap orang Dibentuk tim khusus yang berasal dari petugas, kader
tua yang memiliki balita untuk melakukan penimbangan berat Puskesmas serta melibatkan orang tua balita.
badan.
2. Beban kerja dan pemegang program pekerjaan yang  Beban kerja dibagi kepada masing-masing SDM
merangkap Dibentuk tim khusus yang berasal dari petugas, kader

Puskesmas serta melibatkanorang tua balita.
3. Kurang optimalnya penyuluhan serta konseling di dalam dan  Memperbanyak kegiatan penyuluhan di dalam dan luar
di luar gedung gedung

 Pelatihan dan pembekalan pengetahuan mengenai gizi


untuk kader posyandu sehingga dapat melakukan
penyuluhan dan konseling secara optimal
4. Tidak tersedia media promosi yang menarik bagi Ibu/variasi  Melakukan penyuluhan dengan membuat media informasi
acara dan promosi berupa leaflet yang menarik di lingkungan
masyarakat mengenai gizi dan tumbuh kembang anak
 Membuat video yang menarik mengenai gizi dan tumbuh
kembang anak
5. Penjadwalan pelayanan posyandu tidak mengikutsertakan Membuat grup chat WA atau BBM berisi pemegang program,
orang tua balita ibu kader, dan ibu balita.
6. Kurangnya keterlibatan orang tua balita dalam kegiatan yang  Pemantauan secara langsung ke rumah dan dilakukan
diadakan oleh posyandu dalam menilai status gizi wawancara mendalam dengan orang tua balita untuk
mengetahui alasan tidak datang ke posyandu dan tingkat
pengetahuan terhadap posyandu dan pentingnya gizi pada
balita.
7. Kurang penyuluhan dan konseling mengenai manfaat  Menyediakan layanan konseling individu bagi orang tua
penimbangan berat badan untuk menilai gizi balita di luar balita mengenai tumbuh kembang, pentingnya penilaian
gedung Puskesmas yang menarik perhatian masyarakat status gizi

 Pelatihan dan pembekalan pengetahuan mengenai gizi


untuk kader posyandu sehingga dapat melakukan
penyuluhan dan konseling secara optimal
8. Jadwal yang telah ditetapkan berubah tapi kader tidak  Membuat grup chat WA atau BBM berisi pemegang
program, ibu kader, dan ibu balita.

Anda mungkin juga menyukai