Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN KASUS

STROKE NON HEMORAGIK

DISUSUN OLEH:
R A I S YA C I T R A N U G R A H A
17360357
PEMBIMBING:
D R . H A L O M O A N S A R A G I , S P. S
CASE
Nama Coass Pemeriksa: Raisya Citra Nugraha

IDENTITAS PASIEN
IDENTITAS PASIEN
• Nama Pasien : Marsaulina Br Haloho
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia :80 tahun
• Agama : Protestan
• Status Pernikahan : Menikah
• No Rekam Medik : 09-76-55
• Alamat : Kabanjahe
• Keluhan utama : Mulut mencong kekakan.
• Riwayat Penyakit Sekarang:
• Pasien datang ke IGD RSU Kabanjahe pada hari
minggu tanggal 19 november 2018 pada pukul
17:00 WIB diantar oleh keluarganya dengan
keluhan Mulut mencong kekanan. Keluhan ini
dialami secara mendadak ketika Os ketika
bangun tidur, keluarga os juga mengeluhkan
sesak nafas dan dada os terasa panas,
kemudian keluarga os segera mengantarkan Os ke
IGD Rumah Sakit Kabanjahe.
• Riwayat penyakit dahulu:
• Hipertensi (+)
• Stroke (+), 2 tahun yang lalu.
• DM (-)
• Penyakit ginjal (-)
• Riwayat Keluarga:
• Tidak ada keluarga yang menderita keluhan yang sama
PEMERIKSAAN FISIK
• Kesadaran : Apatis

• Tanda Vital
• TD : 175/124 MmHg
• HR : 93x/menit
• RR : 24x/menit
• T : 36,6°C
STATUS GENERALIS
• Kepala : Normochepal
• Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Edema palpebra (-/-)
• Hidung : Normonasi, Deviasi septum (-), Krepitasi (-), Jejas (-), Sekret (-)
• Mulut : Mukosa bibir kering (-), Sianosis (-), Lidah tremor (+), Faring
hiperemis (-), Tonsil T1-T1, Gigi dalam batas normal
• Telinga : Normotia, Jejas (-), Nyeri tekan tragus (-) Sekret (-)
• Leher : KGB tidak membesar, JVP tidak meningkat
• Thorax
 Jantung : Bunyi jantung I-II Murni reguler, Murmur (-), Gallop(-)
 Paru :Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)
• Abdomen
 Inspeksi : Bentuk datar
 Perkusi : Timpani
 Palpasi : Supel, Nyeri tekan (-), Organomegali (-), Nyeri epigastrium (-)
 Auskultasi : Bunyi usus (+) normal
• Ekstremitas
 Atas : Akral hangat, (+/+) RCT < 2 detik, Edema (-/-), Sianosis (-/+)
 Bawah : Akral hangat, (+/+) RCT < 2 detik, Edema (-/-), Sianosis (-/-)
STATUS NEUROLOGIK
• Rangsang Meningeal
 Kaku Kuduk : Negatif (-)
 Laseque/Kernig : Tidak terbatas
 Brudzinki I : Negatif (-)
 Brudzinki II : Negatif (-)
 Brudzinki III : Negatif (-)
Saraf Kranial :
• N.I (Olfaktorius)
 Daya Pembau : Normosmia (+/+)
• N.II (Optikus )
Kanan Kiri
 Visus : Tidak dilakukan
 Lapang Pandang : Hemianospia Binasal Negatif (-)
Hemianospia Bitemporal Negatif (-)
 Funduskopi : Tidak dilakukan
 Papil edema : Tidak dilakukan
 Arteri:vena : Tidak dilakukan
• N.III (Okulomotorius)
Kanan Kiri
 Ptosis : - -
 Gerakan Bola Mata :
 Atas : baik / baik
 Bawah : baik / baik
 Medial : baik / baik

 Pupil : Bulat, Isokor, ukuran 3 mm


 Refleks cahaya langsung : + / +
 Refleks cahaya tidak langsung: + / +
 Nistagmus : - / -
• N.IV (Trokhlearis)
Kanan Kiri
 Gerakan mata ke medial bawah: Baik / Baik
• N.V (Trigeminus)
Kanan Kiri
 Menggigit :normal
 Membuka Mulut : Deviasi ke kanan (+)
 Memajukan dan memundurkan rahang : Normal (atas dan bawah)
 Menggeretakan gigi : Kontraksi M. Masseter
dan M. Temporal (+/+)
 Sensibilitas :
 5.1.(oftalmikus) : + +
 5.2.(maksilaris) : + +
 5.3 (mandibularis) : + -
 Reflek kornea : + +
 Refleks bersin : tidak dilakukan
 Daya Kecap Lidah 2/3 depan : tidak dilakukan
• N.VI (ABDUSENS) Kanan Kiri
Gerakan mata ke lateral : baik / baik

• N.VII (FASIALIS) Kanan Kiri


 Kerutan kulit dahi : + -
 Menutup mata kuat : + -
 Mengangkat alis : normal -
 Menyeringai : normal -
 Menggembungkan Pipi : normal -
• N. VIII (Vestibulochoclearis)
 Tes Rinne : tidak dilakukan
 Tes Weber : tidak dilakukan
 Tes Schwabach : tidak dilakukan

• N. IX (Glosofaringeus) Dan N. X (Vagus)


 Arkus faring : gerakan simetris
 Daya kecap lidah 1/3 belakang : tidak dilakukan
 Uvula : letak di tengah, gerakan
simetris
 Menelan : Normal
 Refleks muntah : tidak dilakukan
• N. XI (Acsesorius) Kanan Kiri
Memalingkan Kepala(M. Sternocleidomastoidea) :
terlihat (+) / (-)
Mengangkat Bahu : kanan kiri tidak sama tinggi
(+) / (-)
Atropi M. trapezius : (-) / (+)
• N.XII (Hipoglosus)
 Sikap lidah : Normal, (lidah berada di tengah ketika di
julurkan)
 Atropi otot lidah : (-)
 Tremor lidah : (-)
 Fasikulasi lidah : (-)
• Motorik
1. inspeksi : atropi (-)
2. palpasi tonus otot : Normo tonus
3. perkusi fasikulasi : (-)

4. Kekuatan Otot : 3 1
3 1
Pemeriksaan Koordinasi gait
keseimbangan

▪Tandem gait test : Tidak dilakukan


▪ Romberg-Test : Tidak dilakukan
▪ Diasdookinesis : Tidak dilakukan
▪ Tes tunjuk hidung : Tidak dilakukan
▪ Uji Dix-Hallpike : Tidak dilakukan
• Sensorik Kanan Kiri
 Nyeri :
 Ektremitas Atas : normal normal
 Ekstremitas Bawah : normal normal
 Raba :
 Ektremitas Atas : normal normal
 Ekstremitas Bawah : normal normal
 Suhu : tidak dilakukan
• Fungsi Vegetatif
 Miksi : baik
 Defekasi : bisa
• Refleks Fisiologis : Tidak di lakukan
• Refleks Patologis : Babinski ( Dorso pleksi ibu jari +/+)
Algoritma Gadjah Mada

Pada kasus ini: pasien mengalami stroke iskemik akut


atau stroke infark
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(LABORATURIUM)

Tanggal 21 November 2018


Tanggal 19 November 2018 • Laboratorium
- Asam Urat : 11,4
• Laboratorium Darah
Rutin - Kolesterol total : 104
- Trigleserida : 80
- WBC : 14,31
- Kolesterol HDL : 48
- RBC : 4,49
- Kolesterol LDL : 72,80
- Hb :14,9 - Albumin : 2,92
- Hematokrit : 37,82
• Gula Darah Tanggal 26 November 2018

- Gula darah suaktu : 47 • Laboratorium


- Albumin : 3,45
Pemeriksaan EKG
30 November 2018

Didapatkan hasil : Atrial Fibrilasi


Diagnosis
• Diagnosis klinik : Stroke bulang kedua tahun
sama sisi et: Hipertensi
• Differensial : Stroke hemoragik
• Faktor Resiko : Riwayat stroke dan hipertensi
Penatalaksanaan
• Farmakologi:
• IVFD RL :
+Inj. Neurobat 1 ampul  14gtt
+KCL 25 mg  14gtt
• Inj. Pyracetam 2x3 gr  IV
• Inj. Kalmeco 2x1 gr  IV
• Ambroxol syr 3x1
• Nebulizer 2x1
• Clopidogrel 1x1
• Osteocal 1x1
• IVFD NaCl 0,9% 14 gtt
• Aminofluid 1 fls 14 gtt
• Cefotaxime 2x1g
LANJUTAN…
Non Farmakologi:
Bedrest semi fowler 30ᵒ
Saran/nasihat :
- Gerakan melatih tangan dan kaki rutin setiap
pagi dan sore agar mencegah terjadinya kekakuan otot
- Harus patuh minum obat
- Diusahakan jangan tidur terlalu larut malam
(< 10 malam)
Follow Up Pasien
Tanggal Follow Up Terapi
20/11/2018 S : Keluarga os mengatakan tiba-tiba mulut  IVFD RL
Hari ke 1 mencong kekanan dan tidak bisa bicara  Inj. Ranitidin 1 Amp
jelas lagi, tangan dan kaki kiri tidak bisa di  Asetilkolin 250 Mg
gerakkan.  Inj. Furosemide 1 Amp
 Amlodipin 10 Mg
O : os tampak lemas

Td : 150/90 mmhg RR : 30x/i

Hr : 85x/i Temp : 360C

A : Stroke Et Hipertensi
Tanggal Follow Up Terapi

21-11-2018 S : Keluarga os mengatakan sesak nafas,  IVFD RL:


Hari ke 2 mulut mencong dan tidak bisa bicara +Mercybion 5000
dengan jelas lagi, tangan dan kaki kiri +KCL 14 gtt
tidak bias digerakkan, dan tidak nafsu  Inj. Pyracetam 2x3g
makan.  Inj. Kalmeco 2x1g
 CPG 1x1
O : os tampak lemas
 Osteocal 1x1
Td : 150/90 mmhg RR : 30x/i
 Amlodipin 1x100
Hr : 85x/i Temp : 360C  Cefotaxim 2x1g

• Motorik  Diazepam 1x1/2

3 1

3 1

A : stroke ulang kedua tahun sama sisi et:


Hipertensi
Tanggal Follow Up Terapi
22-11-2018 S : keluarga os mengatakan sesak nafas,  IVFD RL:
Hari ke 3 mulut mencong dan tidak bias bicara +Mercybion 5000
dengan jelas lagi, tangan dan kaki kiri tidak +KCL 14 gtt
bias digerakkan, dan tidak nafsu makan  Inj. Pyracetam 2x3g
 Inj. Kalmeco 2x1g
O : os tampak lemas
 CPG 1x1
Td : 160/100 mmhg RR : 28x/i
 Osteocal 1x1
Hr : 90x/i Temp : 360 C  Amlodipin 1x100

• Motorik  Cefotaxim 2x1g

3 1

3 1

A : stroke ulang kedua tahun sama sisi et:


Hipertensi

P : Pantau vital sign dan keadaan umum


Tanggal Follow Up Terapi
23-11-2018 S : keluarga os mengatakan sesak nafas,  IVFD RL:
Hari ke 4 mulut mencong dan tidak bias bicara +Mercybion 5000
dengan jelas lagi, tangan dan kaki kiri tidak +KCL 14 gtt
bias digerakkan, lidah luka,tidak nafsu +inj.ketorolac 14 gtt
makan,  Inj. Pyracetam 2x3g
 Inj. Kalmeco 2x1g
O : os tampak lemas
 CPG 1x1
Td : 120/70 mmhg RR : 26x/i
 Osteocal 1x1
Hr : 80x/i Temp : 36,50 C  Amlodipin 1x100

• Motorik  Cefotaxim 2x1g

3 1

3 1

A : stroke ulang kedua tahun sama sisi et:


Hipertensi
Tanggal Follow Up Terapi
24-11-2018 S : keluarga os mengatakan sesak nafas,  IVFD RL:
Hari ke 5 mulut mencong dan tidak bias bicara +Mercybion 5000
dengan jelas lagi, tangan dan kaki kiri tidak +KCL 14 gtt
bias digerakkan, dan tidak nafsu makan +inj.ketorolac 14 gtt
 Inj. Pyracetam 2x3g
O : os tampak lemas
 Inj. Kalmeco 2x1g
Td : 160/100 mmhg RR : 28x/i
 CPG 1x1
Hr : 90x/i Temp : 360 C  Osteocal 1x1

• Motorik  Amlodipin 1x100


 Cefotaxim 2x1g
3 1

3 1

A : stroke ulang kedua tahun sama sisi et:


Hipertensi

P : Pantau vital sign dan keadaan umum


Tanggal Follow Up Terapi
25-11-2018 S : keluarga os mengatakan sesak nafas,  IVFD RL:
Hari ke 6 mulut mencong dan tidak bias bicara +Mercybion 5000
dengan jelas lagi, tangan dan kaki kiri tidak +KCL 14 gtt
bias digerakkan, dan tidak nafsu makan  Inj. Pyracetam 2x3g
 Inj. Kalmeco 2x1g
O : os tampak lemas
 CPG 1x1
Td : 160/100 mmhg RR : 28x/i
 Osteocal 1x1
Hr : 90x/i Temp : 360 C  Amlodipin 1x100

• Motorik  Cefotaxim 2x1g

3 1

3 1

A : stroke ulang kedua tahun sama sisi et:


Hipertensi

P : Pantau vital sign dan keadaan umum


Tanggal Follow Up Terapi
26-11-2018 S : keluarga os mengatakan sesak nafas,  IVFD RL:
Hari ke 7 mulut mencong dan tidak bisa bicara +Mercybion 5000
dengan jelas lagi, tangan dan kaki kiri tidak +KCL 14 gtt
bias digerakkan, lidah luka,tidak nafsu  Inj. Pyracetam 2x3g
makan dan Tangan Kiri Os bengkak  Inj. Kalmeco 2x1g
 CPG 1x1
O : os tampak lemas
 Osteocal 1x1
Td : 120/80 mmhg RR : 28x/i
 Amlodipin 1x100
Hr : 80 x/i temp : 360 C  Cefotaxim 2x1g

• Motorik

3 1

3 1

A : stroke ulang kedua tahun sama sisi et:


Hipertensi
Tanggal Follow Up Terapi
27-11-2018 S : keluarga os mengatakan sesak nafas,  IVFD RL:
Hari ke 8 mulut mencong dan tidak bisa bicara +Mercybion 5000
dengan jelas lagi, tangan dan kaki kiri tidak +KCL 14 gtt
bias digerakkan, lidah luka,tidak nafsu +inj.ketorolac 14 gtt

makan dan Tangan Kiri Os bengkak  Inj. Pyracetam 2x3g


 Inj. Kalmeco 2x1g
O : os tampak lemas
 CPG 1x1
Td : 120/80 mmhg RR : 28x/i
 Osteocal 1x1
Hr : 80 x/i temp : 360 C  Amlodipin 1x100

• Motorik  Cefotaxim 2x1g


 Diazepam 1x1/2
3 1

3 1

A : stroke ulang kedua tahun sama sisi et:


Hipertensi
Tanggal Follow Up Terapi
28-11-2018 S : keluarga os mengatakan sesak nafas,  IVFD RL:
Hari ke 9 mulut mencong dan tidak bisa bicara +Mercybion 5000
dengan jelas lagi, tangan dan kaki kiri tidak +KCL 14 gtt
bias digerakkan, lidah luka,tidak nafsu +inj.ketorolac 14 gtt

makan dan Tangan Kiri Os bengkak  Inj. Pyracetam 2x3g


 Inj. Kalmeco 2x1g
O : os tampak lemas
 CPG 1x1
Td : 120/80 mmhg RR : 28x/i
 Osteocal 1x1
Hr : 80 x/i temp : 360 C  Amlodipin 1x100

• Motorik  Cefotaxim 2x1g


 Diazepam 1x1/2
3 1

3 1

A : stroke ulang kedua tahun sama sisi et:


Hipertensi
Tanggal Follow Up Terapi
29-11-2018 S : keluarga os mengatakan sesak nafas,  IVFD RL:
Hari ke 10 mulut mencong dan tidak bisa bicara +Mercybion 5000
dengan jelas lagi, tangan dan kaki kiri tidak +KCL 14 gtt
bias digerakkan, dan tidak nafsu makan +Ketorolac 14 gtt

 Inj. Kalmeco 2x1g


O : os tampak lemas
 CPG 1x1
Td : 140/90 mmhg RR : 22x/i
 Osteocal 1x1
Hr : 90 x/i temp : 36, 70 C  Memorex 1x1

• Motorik

3 1

3 1

A : stroke ulang kedua tahun sama sisi et:


Hipertensi
Tanggal Follow Up Terapi
30-11-2018 S : keluarga os mengatakan sesak nafas,  IVFD RL:
Hari ke 11 mulut mencong dan tidak bisa bicara +Mercybion 5000
dengan jelas lagi, tangan dan kaki kiri tidak +KCL 14 gtt
bias digerakkan, dan tidak nafsu makan  Inj. Kalmeco 2x1g
 CPG 1x1
O : os tampak lemas
 Cefotaxim 2x1g
Td : 140/90 mmhg RR : 22x/i

Hr : 90 x/i temp : 36, 70 C

• Motorik

3 1

3 1

A : stroke ulang kedua tahun sama sisi et:


Hipertensi
Pembahasan Stroke
Stroke adalah suatu keadaan defisit neurologi (defisit artinya
penurunan berkurng dari normal) fokal=hanya sebagian
(hemiparese, Afasia, disartria,hemihipestesi) maupun global (keseluruhan)
(↓kesadaran) yang terjadi secara mendadak / tiba2 dalam waktu 24
jam atau berakhir dengan kematian yang semata mata adalah
karena gangguan vaskuler (vaskuler adalah pembuluh darah
baik arteri maupun vena) di otak serta mempunyai pola gejala yg
berhubungan dengan waktu (temporal profile) ==> (improving,
worsening,stable)
Pada pasien ini ditemukan defisit neurologi adanya kelemahan di
anggota gerak sebelah kanan dan kesulitan dalam bicara secara
tiba tiba pada saat bangun tidur.
• Pembuluh darah yang bocor. Lebih
Stroke
sering mengenai cabang dari arteri
Hemoragik
carotis interna
• Aterotrombotik : perubahan pada
pembuluh darah akibat tunika intima
menebal,akibat zat yang ditimbun
Stroke (kolestrol,lemak,kadar gula meningkat,
iskemik asam urat)
• Emboli : partikel-partikel yang lepas dari
jantung dan menempel di pembuluh
darah
Faktor yang Tidak Dapat Dimodifikasi

USIA JENIS KELAMIN


RAS HEREDITER
Faktor yang dapat di modifikasi :

DIABETES
HIPERTENSI
MELITUS
DISLIPIDEMIA MEROKOK

ALKOHOL
OBESITAS

PENYAKIT
JANTUNG
• Pada pasien ini, faktor resiko yang tidak dapat di modifikasi
adalah usia

• Sedangkan faktor resiko yang dapat dimodifikasi yaitu


hipertensi dan adanya riwayat stroke sebelumnya
Berdasarkan penyebabnya stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu:
Stroke hemoragic

Stroke hemoragik adalah


stroke karena pecahnya
pembuluh darah sehingga
menghambat aliran darah
yang normal dan darah
merembes ke dalam
suatu daerah otak dan
merusaknya
Stroke Iskemik

1. Stroke iskemik trombotik terjadi


karena adanya penggumpalan pada
pembuluh darah arteri yang langsung
mensuplai darah ke otak. Bekuan darah
tersebut semakin lama makin
membesar, sehingga menyumbat aliran
darah
2. Stroke iskemik emboli pada stroke tipe
ini embolik tidak terjadi pada
pembuluh darah otak, melainkan di
tempat lain seperti di jantung dan
sistem vaskular sistemik.
STROKE ISKEMIK
Trombosis serebri Emboli serebri
Gejala akut/subakut dan sering Gejala mendadak (paling cepat di
didahului gejala paradormal TIA antara semua jenis stroke)

Sering terjadi waktu istirahat dan Sering terjadi waktu aktivitas,


saat bangun pagi terkadang waktu istirahat

Biasanya tidak disertai dengan Umumnya kesadaran bagus, namun


gangguan kesadaran dapat juga menurun bila emboli
besar
Sering mengenai usia dekade 6-8 Sering mengenai usia dekade 2-3
dan 7
Harus ada sumber emboli
(umumnya dari jantung akibat
gangguan irama atau katup)
Pada pasien didapatkan stroke infark tipe atero thrombosis dikarenakan
terjadi pada saat bangun pagi dan tidak ditemukan penurunan kesadaran.
Pada pasien terdapat tanda stroke seperti tiba tiba lemah
anggota gerak kanan, kesulitan berbicara.
• Anamnesis dan Pemeriksaan fisik stroke
Anamnesis dan pemeriksaan fisik Stroke harus
dipertimbangkan pada setiap pasien yang mengalami defisit
neurologis akut (baik fokal maupun global) atau penurunan
tingkat kesadaran. Beberapa gejala umum yang terjadi pada stroke
non hemoragik meliputi hemiparese, monoparese atau
quadriparese, tidak ada penurunan kesadaran, tidak ada nyeri
kepala dan reflek babinski dapat positif maupun negatif. Meskipun
gejala-gejala tersebut dapat muncul sendiri namun umumnya
muncul secara bersamaan.

Pada pasien di temukan adanya hemiparase, tidak ada


penurunan kesadaran dan refleks babinski positif.
Algoritma Gadjah Mada

Pada kasus ini: pasien mengalami stroke iskemik akut


atau stroke infark
Dilakukan pemeriksaan neuro- radiologik, antaralain:
• CT-Scan: sangat membantu diagnosis dan
membedakannya dengan perdarahan terutama pada
fase akut.
• Anggiorafi Cerebral: untuk mendapatkan gambaran yang jelas
tentang pembuluh darah yang terganggu atau hasil CT-Scan
tidak jelas

• Pemeriksaan cerebrospinal: dapat membantu membedakan


infark, perdarahan otak, baik perdarahan intraserebral maupun
subarachnoid.
• Penanganan awal stroke iskemik akan berfokus untuk menjaga jalan napas,
mengontrol tekanan darah, dan mengembalikan aliran darah. Penanganan
tersebut dapat dilakukan dengan cara:
– Penyuntikkan rtPA. Penyuntikan rtPA (recombinant tissue plasminogen
activator)melalui infus dilakukan untuk mengembalikan aliran darah.
Namun, tidak semua pasien dapat menerima pengobatan ini. Dokter
akan menentukan apakah pasien merupakan kandidat yang tepat untuk
diberikan rtPA.
– Obat antiplatelet. Untuk mencegah pembekuan darah, digunakan
obat antiplatelet, seperti aspirin.
– Obat antikoagulan. Untuk mencegah pembekuan darah, pasien dapat
diberikan obat-obatan antikoagulan, seperti heparin, yang bekerja
dengan cara mengubah komposisi faktor pembekuan dalam darah. Obat
antikoagulan biasanya diberikan pada penderita stroke dengan gangguan
irama jantung.
– Obat antihipertensi. Pada penderita stroke baru, biasanya
tekanan darah tidak diturunkan terlalu rendah untuk menjaga
suplai darah ke otak. Namun, setelah keadaan stabil tekanan darah
akan diturunkan ke level optimal. Obat hipertensi juga digunakan
untuk mencegah stroke berulang, mengingat hipertensi
merupakan faktor risiko terbanyak penyebab stroke. Contoh obat
hipertensi adalah obat penghambat enzim pengubah angiotensin
(ACE inhibitor), obat penghambat alfa dan beta (alpha- dan beta-
blocker), diuretik thiazide, dan obat antagonis kalsium (calcium
channel blocker).
– Statin. Dokter akan memberikan obat kolesterol golongan statin,
seperti atorvastatin, untuk mengatasi kolesterol tinggi. Statin
berguna untuk menghambat enzim penghasil kolesterol di dalam
organ hati.
TATALAKSANA PADA PASIEN
• IVFD NaCl 0,9% 14 gtt : sebagai resusitasi cairan
• IVFD RL : sebagai resusitasi cairan
+Inj. Neurobat 1 ampul  14gtt : untuk pelindung sel-sel saraf
+KCL 25 mg  14gtt : sebagai suplemen mineral
• Inj. Pyracetam 2x3 gr  IV : untuk mengobati gangguan
kognitif
• Inj. Kalmeco 2x1 gr  IV : sebagai vitamin
• Ambroxol syr 3x1 : sebagai mukolitik
• Nebulizer 2x1 : mengeluarkan dahak
• Clopidogrel 1x1 : sebagai anti-platelet
• Osteocal 1x1 : untuk hipokalsemia
• Aminofluid 1 fls 14 gtt : sebagai nutrisi parenteral
• Cefotaxime 2x1g : antibiotik
PROGNOSIS

 Dubia ad sanam/bonam (tidak tentu/ragu-ragu, cenderung

sembuh/membaik)

 Dubia ad malam (tidak tentu/ragu-ragu, cenderung buruk/jelek)

Prognosis pada kasus ini adalah : Dubia ad Malam, karena keadaan pasien
cenderung buruk
TERIMA
KASIH 

Anda mungkin juga menyukai