Anda di halaman 1dari 47

JARINGAN

PEMBULUH LIMFE

Dr. Dian Aviyanti, M. Kes


FK UNIMUS
UMUM
 Limfe adalah : filtrat ultra dan plasma darah
yang terbentuk melalui rembesan unsur cairan
darah melalui dinding kapiler dan masuk
kedalam ruangan interstitial.
 Komposisi : air, elektrolit, protein
 Ditemukan diseluruh jaringan tubuh kecuali
tulang rawan, SSP, tulang dan sumsum tulang,
gigi, plasenta.
 Pembuluh limfe berkelompok membentuk
limfonodus  limfe aferen  limfe eferen
Sistem Peredaran Pada Manusia
 Sistem peredaran manusia : yaitu sistem
peredaran terbuka : Jantung  aorta / arteri
besar  arteri sedang  arteri kecil 
kapiler  Organ. Lalu kembali melalui vena
kecil  vena sedang  vena besar 
Jantung.
 Sistem vascular limfe (hanya mengarah ke
Jantung) : ruang ekstra selular kapiler
limfe  menyatu  duktus torasikus kiri
dan duktus limfatikus kanan  bermuara ke
vena jugularis dasn vena subclavia.
MEKANISME SIRKULASI LIMFE

Aliran limfe dipengaruhi oleh :


 Permeabilitas kapiler ( perm , aliran )
 Tekanan hidrostatik ( tek hidrostatik, aliran )
 Tekanan osmotik ( tek osmotik , aliran )
 Sirkulasi limfe dibantu oleh kontraksi otot

diluar pembuluh darah


Fungsi :
 Untuk mengembalikan cairan dan protein

plasma yang keluar dari sirkulasi ke darah


 Mengembalikan limfosit

 Antibodi
STRUKTUR
1. Kapiler limfe
 Endotel tipis

 Celah intrasel jelas

 Lamina basal tidak utuh

 Filamen mengandung kolagen

 Otot polos

 Katup : terdapat pada pembuluh limfe sedang dan kecil

2. Duktus limfatikus
 Struktur hampir sama dengan vena tetapi batas antar
lapisan tidak jelas.
 Tunika intima : endotel sel gepeng, serat elastin,
kolagen
 Tunika media : otot polos

 Tunika adventitia : fibroblast, jaringan kolagen


LIMFONODUS
 Limfonodus adalah organ – organ kecil

yang terdiri dari jar limfoid yang berderet


sepanjang pembuluh limfe

Sifat :
 Terorganisir

 Dapat mengenali antigen  reaksi imun

 Mengandung banyak makrofag


Lokasi :
 Prevertebra

 Sepanjang pembuluh darah besar rongga

toraks – abdomen
 Diantara mesenterium

 Jaringan ikat ketiak, leher, leher, lipat paha

Bentuk :
 Lonjong oval

 Diamater 3 -25 mm

 Hillus
Struktur Histologik :
1. Sinus Limfe
Ciri :
 Berbentuk terowongan
 Memiliki lumen yang dijembatani sel
retikuler stelata
 Kerangka penunjang selapis serat retikuler
 Tidak ada lamina basal
 Dinding terdiri dari makrofag dan sel stelata
(sel gepeng mirip endotel)
2. Korteks
Ciri :
 Masa padat
 Trabekula berkolagen
 Terdiri dari :
a ). Limfonodus primer
 Bentuk bulat / oval
 Dipenuhi limfosit kecil padat
 Banyak limfosit B
b) Limfonodus sekunder
 Lebih pucat karena inti pusat germinal
eukromatik.
 Mantel / kresen : limfosit kecil yang
mengelilingi pusat germinal.
 Dipenuhi limfosit besar, makrofag, sitoplasma.
 Letak di tepi nodus
 Tempat perkembangan limfosit B
 Antibodi
 Bersama dengan limfonodus primer
membentuk korteks luar
c) Jaringan limfoid difus ( korteks dalam)
 Sel – sel nya lebih longgar
 Lebih banyak limfosit kecil
 Banyak limfosit T
 Memiliki sel khas dengan molekul MHC kelas
II, yaitu :
 Sel interdigitasi : inti eukromatik, sitoplasma
pucat, sedikit organel, banyak trabekula.
 Sel Langerhans  Granula = granul Birbeck
pada sel Langerhans epidermis.
 Sel kerudung (banyak juluran).
3. Medula
 Korda medularis bercabang dan
beranastomosis secara bebas di hillus.
 Mengandung limfosit kecil, sel plasma,
makrofag.
 Sedikit granulosit.
4. Pembuluh darah & Saraf
 Hampir seluruh pembuluh darah untuk
limfonodus masuk melalui hillus.
 Arteri  trabekel  korda medularis 
memperdarahi pleksus kapiler dan jaringan
limfoid difus.
 Venul pasca kapiler : epitel berendotel
tinggi = di plak Peyeri
 Saraf dan pembuluh darah memebentuk
pleksus perivaskular.
HISTOFISIOLOGI
Fungsi Limfonodus :
1. Membatasi penyebaran bakteri dan sel
sel ganas
2. Membentuk antibodi

 Respon imun humoral : reaksi antigen –

antibodi setempat.
 Respon imun selular : reaksi antigen –

antibodi menyebar secara sistemik


Respon Imun Humoral
Hari 1
 Masuknya antigen  meningkatakan

produksi antibodi  peningkatan


granulosit di sinus parenkhim
 Sel basofilik besar di korteks dalam

 Antigen masuk dalam vakuol


Hari ke 2 - 3
 Granulosit hilang
 Sel basofilik besar bertambah banyak

 Limfonodus membesar dan meluas, inti pucat,

sitoplasma banyak, poliribososm, mitokondria,


Golgi
 Pusat germinal menghilang, korda medularis

menciut
Hari > 3
 Sel plasma imatur, inti eksentris, kromatin padat,

retikulum endoplasma kasar dan banyak


Respon Imun Selular
Contoh : transplantasi kulit
Respon I
 Allograft (strain beda)  penolakan oleh limfosit T

 limfonodus regional membesar, korteks dalam


menjadi tebal  proloferasi  limfoblas bertambah
banyak.
 Minggu ke 2 , limfoblas berkurang
Respon II
 Pusat germinal muncul di korteks
medularis
 Terdapat sel matur dan imatur di korda
medularis
 Limfoblas di korteks dalam limfosit,
makrofag mulai meyerbuki transpalant
kulit
 Transplant ditolak
Nodus Hemal
 Adalah limfonodus yang memiliki
banayk eritrosit
 Terdapat pada ruminantia (pemamah biak
- domba)
 Tersebar di sepanjang pembuluh darah
besar leher sampai pelvis, dan di dekat
ginjal dan limpa
• Ciri :
 Nodul berwarna merah
 Tidak memiliki pembuluh aferen dan
eferen
 Arteri dan vena sedang masuk dan keluar
hillus
 Memiliki venul pasca kapiler dengan
endotel tinggi
 Sering disebut hemolimfonodus
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai