Anda di halaman 1dari 48

PSIKOSIS

Dr. I Gusti Ayu Indah Ardani, SpKJ


Staf Bag/SMF Psikiatri FK Unud RSUP Sanglah
Denpasar
• Istilah pengelompokan ini kurang tepat
menyebabkan salah tafsir seolah –olah
penyebab tidak ada faktor organik istilah
yang tidak disepakati dalam DSM - IV
(Diagnostic and Statistical Manual of Mental
Disorders,4 th ed)
• Praktis:
pengelompokan sesuai PPDGJ III/ICD X
PENGELOMPOKAN SESUAI
ICD X
• ICD X -( PP 26-27), PPDGJ III-(HLMN 103-104)
• SCHIZOPHRENIA,SCHIZOTYPAL & DELUSIONAL
DISORDERS
• F20 SCHIZOPHRENIA
• F20.0 Paranoid schizophrenia
• F20.1 Hebephrenic schizophrenia
• F20.2 Catatonic schizophrenia
• F20.3 Undifferentiated schizophrenia
• F20.4 Post –schizophrenic depression
• F20.5 Residual schizophrenia
• F20.6 Simple schizophrenia
• F20.8 Other schizophrenia
• F20.9 Schizophrenia,unspecified
SCHIZOPHRENIA
 MENURUT PPDGJ III/ICD X: SEKELOMPOK
GANGGUAN PSIKOSIS FUNGSIONAL YANG
DITANDAI OLEH
 DISTORSI PIKIRAN,
 PERSEPSI YG MENDASAR & KHAS
 AFEK TIDAK WAJAR ATAU TUMPUL,
 KESADARAN YG JERNIH & KEMAMPUAN INTELEKTUAL
BIASANYA TETAP TERPELIHARA,WALAUPUN KEMUNDURAN
KOGNITIF TERTENTU DAPAT BERKEMBANG KEMUDIAN.
PENDAHULUAN

 Diperkirakan 1 % populasi
 Mulai sebelum usia 25 tahun
 Pasien dan keluarga sering mengalami diskriminasi
sosial .
 Etiologi,gambaran klinis,respon pengobatan
&perjalanan penyakit: luas
 Diagnosis berdasarkan:
 Riwayat psikiatri sebelumnya
 Pemeriksaan status mental
 Tidak ada tes laboratorium yang menunjang.
SEJARAH

 TOKOH UTAMA:
1.Karl Ludwig Kahlbaum(1828-1899):perilaku katatonia
2.Ewold Hacker (1843-1909) :perilaku bizar
3.Benedict Morell(1809-1873):istilah “Demence precoce”
4.Emil Kraepelin (1856-1926):istilah”Dementia precox”

5.Eugen Bleuler (1857-1939):istilah”Skizofrenia”


 Perpecahan pikiran,emosi,dan perilaku
 Gejala primer: 4 A(asosiatif,afektif,autisme,ambivalensi)
 Gejala sekunder:waham,halusinasi,psikomotor

6.Adolf Meyer :Teori psikobiologi


7.Harry Stack Sullivan :Teori isolasi sosial
SEJARAH (LANJUTAN 1)

8.Ernst Kretshmer : teori Tipe Tubuh


 Skizofrenia : - Asthenik (kurus, tinggi)
- Athletik (dysplastic)
 PMD - Piknik (pendek, gemuk)

9.Gabriel Langfeldt : tipe Skizofrenia


-True Skizofrenia
-skizofrenia like
10.Karl Jasper : penyumbang psikoanalisis

11.Kurt Schneider :
- first rank symptom
- second rank symptom
EPIDEMIOLOGI

1.INSIDEN: 0,5-5/10.000 penduduk. Di perkotaan


2.POPULASI <25 thn : 1 %
3.JENIS KELAMIN: L=P,
- ONSET L LB MUDA DARIPADA P (L=10-25,P=25-
35TH)
- >45 TH ONSET LAMBAT
- HENDAYA GEJALA NEGATIF : L > P
- PROGNOSIS Perempuan > BAIK DARIPADA Laki-laki
4.MUSIM KELAHIRAN:
MUSIM DINGIN/AWAL MUSIM SEMI PERUBAHAN
DIET INFEKSI VIRUS
EPIDEMIOLOGI (LANJUTAN 1)

5.DISTRIBUSI GEOGRAFI: > ATAU < DI SUATU TEMPAT


6.REPRODUKTIF:KEBIJAKAN PINTU TERBUKA
PERKAWINAN ↑FERTILITAS↑
7.PENYEBAB PE ↑AN :
 ANGKA PENYAKIT MEDIS,KECELAKAAN
 15 % BUNUH DIRI
 ANGKA PENGGUNAAN ZAT:
 75 % -PEROKOK,
 30-50 %-ALKOHOL
 15-25 %- KANABIS
 5-10 %- KOKAIN
EPIDEMIOLOGI(LANJUTAN 2)
• 7.KEPADATAN PENDUDUK DAN URBAN:
 <10.000 PENDUDUK--- > 1 JUTA PENDUDUK

PROGNOSIS BURUK 
 URBAN:PREVALENSI 

8.SOSIAL-EKONOMI:
 SOS-EKFOLLOW UP TIDAK ADEKUAT
 TERDAPAT PADA 1/3—2/3 GELANDANGAN
 75 % PASIEN SKIZOFRENIA BERAT DARI SOS-EK
ETIOLOGI

1. MODEL STRES-DIATHESIS (KEPEKAAN


TERHADAP STRES BIO-PSIKO-SOSIAL)
2. NEUROBIOLOGI:ABNORMALITAS
PERKEMBANGAN / DEGENERASI NEURON
3. NEUROTRANSMITTER: AKTIVITAS
DOPAMIN/LAIN
4. ELEKTROFISIOLOGI: EEG ABNORMAL
5. NEUROENDOKRINOLOGI:DST,LH/FSH,PROLAK
TIN,GH ABNORMAL
6. GENETIK
7. PSIKOSOSIAL : TEORI INDIVIDU, DINAMIKA
KELUARGA, SOSIAL
GEJALA KLINIK

 TIDAK ADA GEJALA PATOGNOMONIS


 DAPAT DIDAHULUI DENGAN ADANYA:
 KEPRIBADIAN SKIZOID,SKIZOTYPAL,
 PERILAKU OBSESIF-KOMPULSIF,
 KELUHAN SOMATIK,
 GANGGUAN FUNGSI KEGIATAN OKUPASI,SOSIAL,PERSONAL
 TERTARIK IDE ABSTRAK,FILOSOFI,KEAGAMAAN
 GANGGUAN:
 BERBAHASA DAN KOMUNIKASI
 ISI PIKIR
 PERSEPSI
 AFEK
 IDENTITAS DIRI
 KEMAUAN
 HUBUNGAN LUAR
 PERILAKU MOTORIK
GEJALA KLINIK(LANJUTAN)

TJ CROW 1980: SIMTOM


POSITIF(PRODUKTIF) &
NEGATIF(DEFICIT)

KLASIFIKASI SKIZOFRENIA:TIPE
I,II,DISORGANISASI
PEMERIKSAAN
• 1.ANAMNESIS: AUTO & HETEROANAMNESIS

• 2.PEMERIKSAAN:
 SOMATIK
(INTERNISTIK,NEUROLOGIK,LABORATORIUM
,PEMERIKSAAN PENUNJANG)
 PSIKIATRIK (TERMASUK EVALUASI PSIKOLOGIK)

3.KUNJUNGAN RUMAH,TEMPAT
BEKERJA,SEKOLAH
DIAGNOSIS

• SESUAI:
• A.KLINISPPDGJ III/ICDX (F20.0-F20.9 +KARAKTER
KE-5)
• B.KRITERIA BLEULER:
 GEJALA PRIMER :

4 A (ASOSIASI,AFEKTIF,AUTISM,AMBIVALENSI)
 GEJALA SEKUNDER:

WAHAM,HALUSINASI,GANGGUAN PSIKOMOTOR
C.KRITERIA KURT SCHNEIDER:
FIRST RANK SYMPTOM (HALUSINASI PENDENGARAN)
SECOND RANK SYMPTOM(GANGGUAN BATAS EGO)
DIAGNOSIS BANDING

GANGGUAN MENTAL ORGANIK


GANGGUAN MENTAL PERILAKU AKIBAT
PENGGUNAAN ZAT PSIKOAKTIF
GANGGUAN SUASANA PERASAAN
GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF
GANGGUAN
SOMATOFORM:HIPOKONDRIK,ANXIETA
S FOBIK
RETARDASI MENTAL
PENYULIT
PERCOBAAN BUNUH DIRI
SINDROMA GADUH GELISAH
PENELANTARAN DIRI
PENATALAKSANAAN

• 1.RAWAT INAP/RAWAT JALAN


• 2.SOMATOTERAPI
 A.PERBAIKI KONDISI UMUM
 B.PEMBERIAN ANTIPSIKOTIK (LIHAT TENTANG TERAPI)
Dengan pilihan:
 Atipikal(contoh:risperidon,dll) /tipikal(contoh:haloperidol,dll
 Tipikal:dosis efektif tinggi /rendah (contohDET:chlorpromazin,dll
DER:haloperidol,dll)
 Depo /long-acting)(contoh:haloperidol/flufenazin decanoas)
 C.TEK
3.PSIKOTERAPI
4.MANIPULASI LINGKUNGAN
PROGNOSIS

• FAKTOR YG MEMPENGARUHI:(BAIKBURUK)
1. USIA TIMBUL: DEWASAANAK
2.PERJALANAN PENYAKIT AKUTKHRONIS
3.TIPE SKIZOFRENIA: KATATONIA, PARANOID,
HEBEFRENIK, SIMPLEKS
4.PENGOBATAN: CEPAT, TEPAT, TERATUR
LAMBAT, TIDAK PATUH
5.KETURUNAN: TIDAK ADAADA
6.KEPRIBADIAN PRE PSIKOTIK:
SKIZOID/SKIZOTIPAL ADATIDAK ADA
7.JENIS KELAMIN:PEREMPUAN > baik
8.SOS-EKONOMI:TINGGIRENDAH
9.ORGANIK
10.PENDIDIKAN
GANGGUAN PSIKOTIK AKUT &
SEMENTARA
 Perubahan normal-abnormal (gejala Psikotik)
dalam waktu ≤ 2 minggu tanpa diketahui berapa
lama berlangsung (1-3 bulan remisi/ menjadi
gangguan lain)

 Gejala klinik
 gejala polimorfik +/-
 gejala Skizofrenia +/-
ETIOLOGI

 stres akut, peristiwa kehidupan berat


 tanpa stres
 organik ( - )
DIAGNOSIS & DIAGNOSIS BANDING

 Diagnosis
Sesuai PPDGJ III/ICD X
 DD/ Diagnosis Banding
 Gangguan afektif episode mania
 Gangguan afektif episode depresi
 Skizofenia
 Gangguan waham
PERJALANAN PENYAKIT

• A.Hendaya ( + ) pada sebagian pasien

• B.Gangguan Psikotik Polimorfik Akut tanpa


• Gangguan Skizofrenia ,bila menetap 3 bulan
• 

 GANGGUAN WAHAM MENETAP


 GANGGUAN PSIKOTIK NON ORGANIK LAINNYA
• PERJALANAN PENYAKIT (lanjutan 1)

• C.Gangguan psikotik polimorfik akut dengan gx


skizofrenia &
• Gangguan psikotik lir skizofrenia akut
• bl. gx menetap >1 bulan  menjadi:

• 
• -SKIZOFRENIA
• PERJALANAN PENYAKIT (lanjutan 2)

• D.Gangguan psikotik lainnya dg. predominan


• waham
a.Bila waham menetap >3 bln  ,menjadi

• 
• GANGGUAN WAHAM MENETAP

• b.Bila halusinasi menetap>3 bln ,menjadi

• 
• GANGGUAN PSIKOSIS NON ORGANIK
• LAINNYA.
PENATALAKSANAAN

 MRS

 Farmakoterapi
 Anti psikosis
 Tambahan golongan benzodiazepin

 Psikoterapi : membantu pasien mengatasi krisis


GANGGUAN WAHAM MENETAP
 Gangguan psikotik fungsional
 Gejala utama yg menonjol adalah waham
 Gejala klinik:
 waham tidak bizar, logis, sistematis
 emosi dan perilaku serasi waham
 halusinasi tidak menonjol
 jenis waham
 tipe erotomanic : dicintai
 tipe grandios : kebesaran
 tipe jelous : cemburu → Othello syndrome ketidaksetiaan-conjugal paranoid
 tipe persekutori : dianiaya, disiksa
 tipe somatic : monosymptomatik hypochondriacal psychosis
 tipe campuran
• PENYEBAB DAN PSIKODINAMIKA
• Penyebab belum diketahui dengan pasti.
• Berbagai teori yang berusaha menjelaskan
terjadinya gangguan waham, antara lain:

• Teori psikogenik Sigmund Freud: Gangguan waham timbul karena


digunakannya mekanisme pembelaan ego jenis proyeksi, denial dan
reaction formation.

• Teori sosiologik Cammeron: akibat tujuh situasi lingkungan yang


mendorong timbulnya gangguan waham, yaitu iri hati, cemburu,
curiga, terisolasi, kurang dihargai, situasi sadis dan situasi baru.
DIAGNOSIS &DIAGNOSIS BANDING
Kriteria diagnosis menurut:
 PPDGJ III (F 22.-)
 ICD X
 DSM IV

 DIAGNOSIS BANDING
• Gangguan Kepribadian Paranoid (F60.0)
• Gangguan Skizofrenia Paranoid (F20.0)
• Gangguan Psikotik Akut lainnya dengan
predominan waham (F23.3)
• Gangguan Mental Organik (F00-F09)
• Gangguan Waham Induksi (F24)
KRITERIA DIAGNOSIS PPDGJ
III
Waham:
-Merupakan satu-satunya ciri khas klinis atau gejala yang
paling mencolok,
-Lamanya minimal 3 bulan, dan
-Harus bersifat khas pribadi (personal) dan bukan budaya
setempat.
Gejala-gejala depresif atau bahkan suatu episode
Depresif yang lengkap (F32) :
mungkin terjadi secara intermitten dengan syarat bahwa
waham-waham tersebut menetap pada saat-saat tidak
terdapat
KRITERIA DIAGNOSIS PPDGJ III
(lanjutan 1)
-Tidak ada penyakit organik/otak.
-Tidak ada halusinasi auditorik atau hanya
kadang-kadang saja ada dan bersifat
sementara.
-Tidak ada riwayat gejala-gejala skizofrenia.
-Termasuk di sini paranoia, psikosis
• PENATALAKSANAAN

• Perawatan holistik:

• -somatoterapi,
• -psikoterapi dan
• -manipulasi lingkungan.

• Hospitalisasi diperlukan bila potensial berbahaya


atau agresif, ada ide atau rencana bunuh diri.
GANGGUAN SUASANA PERASAAN
MOOD(AFEKTIF)
• BATASAN:
• Psikosa bukan kelainan organik dg gambaran klinik :
 gangguan afek (mood) menonjol + sindroma afektif.
• EPIDEMIOLOGI
-PREVALENSI GANGGUAN INI ANTARA 2-25 %
-TOTAL PREVALENSI SPEKTRUM BIPOLAR, SELAMA
KEHIDUPANNYA 2,6-7,8 %
ETIOLOGI
1.Biologik:neurotransmitter dengan
predisposisi genetik
2.Psikologik
3.Sosial:peristiwa kehidupan yang berat
GEJALA
D(depresi) ± A (ansietas)  Elasi (suasana perasaan ↑)
A.GANGGUAN KENDALI PERASAAN
MOOD MENINGKAT: minimal 1minggu(bila tanpa
terapi)
-elasi,expansif,iritabel
-perhatian teralih,pembicaraan cepat dan
banyak,peningkatan energi ,hiperaktivitas psikomotor,
tindakan tanpa perhitungan (ngebut,boros,dll)
-flight of ideas(lompat gagasan,pikiran berlomba)
-penurunan kebutuhan tidur
-peningkatan self esteem(percaya diri)
-ide kebesaran(grandiositas)
MOOD DEPRESI:minimal 2 minggu

GEJALA UTAMA:
-afek depresif
-kehilangan minat dan kegembiraan
-kehilangan energi (mudah lelah dan aktivitas berkurang)

GEJALA LAIN:
-sulit berkonsentrasi,perhatian berkurang
-harga diri dan percaya diri berkurang
-perasaan bersalah dan tidak berguna
-ide membahayakan diri & bunuh diri
-pesimistis
-tidur terganggu
-kehilangan nafsu makan
B.GEJALA LAIN:
-perubahan dalam tingkat aktivitas &yg
berhubungan dengan perubahan itu

PERUBAHAN TSB.HAMPIR SELALU


MENIMBULKAN GANGGUAN DALAM
HUBUNGAN
INTERPERSONAL,SOSIAL,& FUNGSI
OKUPASI
• PERJALANAN PENYAKIT

- EPISODE TUNGGAL
- EPISODE MULTIPEL
- siklus cepat  4 episodeD,M,HipoM/th
- siklus ultra cepat  episode D,M,Hipo M/beberapa hari

- TINGKAT KEPARAHAN GEJALA:


- Ringan,Sedang,Berat (tanpa gejala psikotik)
- Berat (dengan gejala psikotik)
- Ringan,Sedang,Berat (tanpa gejala somatik)
- Ringan,Sedang (dengan gejala somatik)
DIAGNOSIS
 DIAGNOSIS sesuai PPDGJ III, termasuk Gangguan Mental Psikotik
 (F 30- 39)
 Walaupun tidak semuanya psikotik (Distimia,Siklotimia,dll)

 Jenisnya:

A. Episode manik(hipomanik,manik ±gejala psikotik)


B. Gangguan Afektif Bipolar
(DSM IV:Tipe I:M±D, Tipe II: hypo M+ D)

C. Episode Depresi
Ringan(R) ±gejala somatik,
Sedang (S) ±gejala somatik,
Berat (B) ± gejala psikotik
D. Gangguan depresif berulang
E. Gangguan suasana perasaan menetap (siklotimia,distimia)
F. Gangguan suasana perasaan lainnya
(episode afektif campuran,gangguan depresif singkat berulang)
DIAGNOSIS BANDING
1.Hipomania /Episode manik tanpa gejala psikotik,dibedakan dg:
-hipertyroid
-anoreksia nervosa
-depresi agitatif
-obsesif berat
2. Episode manik dengan gejala psikotik, dibedakan dengan:
-skizofrenia
-skizoafektif
3.Siklotimia ,dibedakan dengan:
-gangguan afektif bipolar
-gangguan depresif berulang
4.Distimia,dibedakan dengan:
-gangguan campuran anxietas-depresi
-reaksi depresi berkepanjangan
-skizofrenia residual
PENATALAKSANAAN
1.Somatoterapi :
a.Terapi farmakologi:
-Antipsikotika tipikal:misalnya Haloperidol
-Antipsikotik atipik:misalnya
Olanzapin,Risperidon,Quetiapin,Aripiprazol
Dapat digunakan bersama Benzodiazepin (misalnya
Lorazepam)
-stabilisator mood (misalnya Litium,Valproat,Lamotrigin)
-Antidepresan(misalnya SSRI)dikombinasikan dg
stabilisator mood
atau antipsikotik Atipik supaya tidak terjadi M /hipo M
b.Terapi Kejang Listrik
2.INTERVENSI PSIKOSOSIAL:
penting untuk mempertahankan
remisi,misalnya:

-CBT (cognitive behavioral therapy)


-TERAPI KELUARGA
-TERAPI INTERPERSONAL
-TERAPI KELOMPOK
-PSIKOEDUKASI
PROGNOSIS
• Episode manik tunggal  prognosis buruk karena 90%
 recurrent dengan episode M/D ( +4 episode/ 10 tahun
• GAB tipe 1
• 4-5 episode pertama: keparahan dan frekuensi ↑,
 selanjutnya stabil
• Prognosis fungsi sosial buruk (= skizofrenia)
• Sebagian kecil jadi siklus cepat, > 4 episode/ thn
• Prognosis buruk bila kurang beresponse pada Litium
 meningkatkan mortalitas (10% akibat bunuh diri)
• Prognosis baik bila respon thdp litium berhasil
 mengurangi keparahan, lama episode, mortalitas
dan bunuh diri.
DEPRESI POST PARTUM
 4-6 minggu setelah melahirkan
 Gejalanya mirip dengan baby blue syndrome.
 Baby Blue Syndrome:
 gangguan mood sesaat: mood yang labil, sedih,
disforia, kebingungan dan meneteskan air mata.
 Perasaan ini akan hilang dalam beberapa hari sejalan
dengan perubahan level hormon yang cepat pada
wanita tersebut, stres akibat kelahiran bayi dan
meningkatnya tanggungjawab sebagai seorang ibu.
 Terapi: edukasi dan suportif sebagai ibu yg baru
 Bila > 2 mingu gejala masih (+) Depresi post
partum
 Mood depresi
 Cemas, insomnia
 Perubahan BB
 Biasanya terjadi 12 minggu setelah melahirkan
 Tidak ada bukti baby blue episode depresi
 Beberapa studi DP meningkatkan episode depresi
mayor.
 Terapi belum ada kesepakatan karena antidepresan
yang digunakan mempengaruhi bayi yang baru
dilahirkan selama menyusu.
PSIKOSIS POST PARTUM
 Gejala-gejala: Depresi, waham, pikiran yang
membahayakan diri sendiri maupun bayinya
 Hati-hati : ide bunuh diri dan membunuh bayinya
 Berhubungan erat dengan gangguan mood, khususnys
bipolar dan gangguan depresi mayor
 Keluhan utama biasanya: fatigue, insomnia, and
restlessness, emosi labil, menangis,. Akhirnya curiga,
bingung, inkoheren, pernyataan-pernyataan irasional,
obsesif terhadap kesehatan bayinya.
 Waham, biasanya berupa ide bahwa bayinya mati atau
cacat.
Terapi
Antipsikotik
Lithium
Antidepresan
Hati-hati untuk ibu yang menyusui

Anda mungkin juga menyukai