Anda di halaman 1dari 41

Laporan kasus

Preeclampsia Berat

OLEH:
dr. Rethy Swastriayuri Wijaya

PEMBIMBING: SMF Obstetri dan Ginekologi


dr. Heru Purnomo Setiawan, SpOG Rumah Sakit Umum Daerah Genteng
LATAR BELAKANG
Preeklampsia adalah penyebab kematian ibu hamil dan perinatal yang
tinggi terutama di negara berkembang

Angka kejadian preeklampsia dan eklampsia di Indonesia berkisar


antara 27,1% pada tahun 2013

Angka Kematian Ibu di Indonesia sebesar 359 / 100.000 kelahiran hidup


Angka Kematian Bayi sebesar 32 / 1.000 kelahiran hidup
SKDI 2012

Preeklampsia merupakan penyebab kematian ibu


terbanyak kedua pada kehamilan setelah perdarahan (30,3%)
Kemenkes RI, 2013
• Prosedur penegakan diagnosis preeklamsia
Tujuan berat yang benar.
• Manajemen penatalaksanaan preeklamsia
berat dan prognosisnya

• Penulisan laporan kasus ini diharapkan dapat


meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
Manfaat dokter internsip mengenai preeklamsia
dalam hal pelaksanaan anamnesa dan
diagnosis, serta penanganan awal.
URAIAN KASUS

IDENTITAS
No. Reg : 3387XX Suami : Tn. NK
Nama : Ny. LW Umur : 30 tahun
Umur : 29 tahun Agama : Islam
Agama : Islam Suku : Jawa
Pendidikan: SMA
Suku : Jawa Pekerjaan: Wiraswasta
Pendidikan: S1
Pekerjaan: Guru MI
Tgl MRS : 18 Maret 2019
Alamat : Ds. Plosorejo RT 03/RW 01
SUBJEKTIF
Keluhan utama

• Tekanan darah tinggi

Riwayat Penyakit Sekarang

• Pasien datang atas rujukan dari Puskesmas Tampo


Purwoharjo dengan tekanan darah tinggi (tekanan
darah sistol di puskesmas 170 mmHg). Pasien tidak
ada keluhan saat datang ke Poli Obgyn RSUD Genteng.
Mata kabur (-), Pusing (-), Nyeri kepala (-)Mual (-),
Muntah (-), Sesak (-), Nyeri ulu hati (-), kejang (-), kaki
bengkak (+) hilang timbul sejak 3 bulan terakhir.
• Pasien rutin kontrol di Bidan Praktek Mandiri dan di
Puskesmas Tampo setiap bulan.
SUBJEKTIF
Perjalanan Penyakit
• 2 Februari 2019
• Pasien kontrol di Bidan Praktek Mandiri dan didapatkan tekanan darah
140/90 mmHg. Pasien dirujuk ke Puskesmas Tampo namun pasien tidak
datang karena beranggapan tekanan darah akan turun sendiri.
• 16 Maret 2019
• Pasien kontrol kembali ke Bidan Praktek Mandiri dan didapatkan tekanan
darah 160/90 mmHg. Pasien kemudian di rujuk ke Puskesmas Tampo.
• Di Puskesmas Tampo pasien dilakukan pemeriksaan kembali dan
didapatkan tekanan darah 200/100 mmHg, kemudian pasien diminta untuk
istirahat dan kemudian di cek tekanan darah kembali dan didapatkan
tekanan darah 170/90 mmHg, kemudian pasien dirujuk ke Poli Obgyn RSUD
Genteng.
Riwayat Kehamilan/Persalinan
No At/P/I/Ab/E BBL Cara lhr Penolong L/P Umur H/M
1. Hamil ini

• HPHT : 17 Agustus 2018 TP : 24 Mei 2019 UK: 30-31 wk

• Menarche : 12 th Siklus Menstruasi : 30 hari Lama


Menstruari : 5 hr
• ANC dilakukan 6x di Bidan. Terakhir Kontrol 18 Maret 2019
Riwayat Kontrasepsi

• Pasien tidak menggunakan alat kontrasepsi sebelum


kehamilan ini.

Riwayat Penyakit Dahulu

• Riwayat penyakit hipertensi sebelum dan selama kehamilan


disangkal, DM, penyakit jantung, dan asma disangkal.
Riwayat Pernikahan
• Pasien menikah 1 kali dengan usia pernikahan 1 bulan

Riwayat Penyakit Keluarga

• Hipertensi, DM, penyakit jantung, asma, dan alergi disangkal

Riwayat Pengobatan

• Pasien tidak pernah mengonsumsi jamu/obat-obatan selama kehamilan

Riwayat Sosial

• Pasien adalah seorang guru MI di Kalibaru. Merokok (-) Alkohol (-)


OBJEKTIF
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis Status Obstetri
Keadaan umum : Pasien tampak sakit sedang • Obstetri : G1P000Ab000 /
Kesadaran : Compos Mentis, GCS 456 30-31 minggu
Berat Badan : 73 kg
• Abdomen : TFU 21 cm, letak
Tinggi Badan : 154 cm
janin sungsang, DJJ 143 x/m, his (-)
BMI : 27.4 kg/m2
Tekanan Darah : 226/134 mmHg
Nadi : 100x/menit
Laju Pernapasan : 20x/menit
Tax : 36,4o C

Kepala dan leher : Anemis -/-, icterus -/-, pembesaran KGB (-)
Thorax : Rongga dada simetris, retraksi (-)
C/ S1S2 tunggal, murmur (-)
P/ v v Rh - - Wh - -
vv - - - -
vv - - - -
Ekstremitas : edema +, akral hangat, CRT <2 detik
Pemeriksaan Penunjang
USG 18 Maret 2019 Laboratorium Laboratorium
• BPD : 7.51 cm
30W 1D Urinalisis Pemeriksaan 18 Maret 2019 Nilai rujukan
Kuning Darah lengkap
• FL : 4.81 cm Makroskopis Hemoglobin 11.8 11-18 g/dl
Jernih
26 W 1D Eritrosit 4,.03 4.5 – 5.5 106 µl
pH 7
• AC : 23.70 cm Leukosit 10.10 4 -10 103 µl
Berat Jenis 1.010
28W Hematokrit 34 37-45 %
Protein +1 150-400 103 µl
• Placenta : Trombosit 260
Corpus Anterior Darah Samar +1 Eusinofil: 0,8% 1-3 %
Reduksi - Basofil 0,1% 0-2 %
• Ketuban :
Neutrofil 68.3 % 50-70 %
Cukup Urobilinogen -
Limfosit 26.9 % 18-42 %
• EFW : 1118 Bilirubn - Monosit 4,1% 2-11 %
gram Keton -
Nitrit - SGOT 11 <35
SGPT 16 <45
Albumin 3.14 3.5-5.2
Ureum 19 17-43
Kreatinin 0.7 0.7-1-3
ASSESSMENT
• G1P0000Ab000 Usia Kehamilan 30-31 minggu T/H
• + Preeclampsia Berat
• + Letak Sungsang
• + Gagal Konservatif
PLANNING
Planning Terapi Planning Monitoring

• Subjective
•Tirah Baring / tidur miring kiri
• Vital Signs
• Infus RD5 20 •

His
DJJ
tpm • Tanda-tanda impending eclampsia
• Tanda-tanda intoksikasi SM
• Pasang Dauer
Catheter Planning Edukasi

• Inj. SM Fulldose • KIE pasien dan keluarga pasien


tentang kondisi pasien, prosedur
tindakan medis, efek samping dan
• SM 20% 4 komplikasi dari tindakan, serta
prognosis.
gram (20cc) IV
bolus pelan
• Lanjut SM
PERKEMBANGAN PASIEN
Tanggal Subjectiv Objective Assessment Planning
e
23-03- - KU: baik, CM G1P0000Ab00 Bed Rest
2019 TD: 171/111 mmHg N: 108 0 UK 30-31 Per Oral:
13.10 x/menit RR:20x/menit minggu T/H + - Adalat Oros 1x60
Tax: 36,1 oC Preeclamsia + mg
Sp02: 98 % Letak - Methyldopa 3 x 500
K/L: an (-) ict (-) Sungsang + mg
Tho: Gagal - Aspilet 1x80 mg
c/ S1S2 tunggal, murmur (-) Konservatif - Calsium Laktat
p/ RH -I- Wh -I- 2x500mg
Abd: - Santa E 2x100 mg
TFU 21cm, letak sungsang,
DJJ: 143 x/menit, TBJ : Cek DL
1118 gram, His (-) Pro USG Doppler
Pro LSSC jika TD
Proteinuri +2 >160 mmHg
Hb 11.8
PMo:
USG Doppler : Subjective, Vital Sign,
RI 0,910 tanda-tanda
impending eclampsia
LAPORAN HASIL PERSALINAN
• Tanggal : 23 Maret 2019 jam 18.15
• Penolong : dr. Heru Purnomo Setiawan, Sp.OG
• Cara Kelahiran : LSCS
• Berat Bayi : 1250 gr
• Panjang Bayi : 37 cm
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Skor APGAR : 4-5

Bayi di Assesst dengan BBLSR + Asfiksia Berat (Downe Score : 6)


PERKEMBANGAN PASIEN
Tanggal Subjective Objective Assessment Planning
23-03- Post OP KU: baik, CM G1P0000Ab000 Bed Rest
2019 TD: 130/87 mmHg UK 30-31 Puasa s/d bising usus (+);
18.15 N: 84 x/menit minggu T/H + flatus (+)
RR:20x/menit Preeclamsia + Infus RD5 2000cc
Tax: 36,7 oC Letak Sungsang + Drip Oksitosin 20 IU dalam
Sp02: 97 % Gagal RL 500cc s/d 24 jam post SC
K/L: an (-) ict (-) Konservatif Drip SM 40% 1gram/jam s/d
Tho: 24 jam post OP
c/ S1S2 tunggal, Inj. Cefotaxime 3x1 gr
murmur (-) Inj. Kalnex 3x500 mg
p/ RH -I- Wh -I- Inj. Ketorolac 3x30 mg
Abd: BU(-), TFU 2 jari Inf. Paracetamol 3x1000cc
dibawah pusat, Bila TD S>130
kontraksi uterus P.o. Adalat Oros 1x30 mg
baik, Luka operasi Inj. Furosemide 3x20 mg
tertutup, kasa kering Bila TD S>140
+ P.o. Methyldopa 3x250 mg
PERKEMBANGAN PASIEN
Tanggal Subjective Objective Assessment Planning
26-03- Tidak KU: baik, CM G1P0000Ab00 KRS
2019 ada 0 UK 30-31 P.o. Adalat Oros 1x30 mg
18.15 keluhan TD: 145/91 mmHg minggu T/H + P.o. Methyldopa 3x500
N: 82 x/menit Preeclamsia + mg
Letak
RR:20x/menit Sungsang +
Tax: 36,4 oC Gagal
Konservatif
Sp02: 99 %
K/L: an (-) ict (-)
Permasalahan
Diagnosis
• Bagaimana penegakan diagnosis pada kasus ini?

Penatalaksanaan
• Bagaimana penatalaksanaan pada kasus ini?

Komplikasi
• Apa saja komplikasi yang dapat terjadi pada kasus ini?

Prognosis
• Bagaimana prognosis pada kasus ini?
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Sindroma spesifik pada kehamilan


• TD > 140/90 mmHg
• Proteinuria
• Terjadi pada usia kehamilan >20 minggu
Bila tidak tertangani dengan baik  eklampsia.

PNPK, 2016
KLASIFIKASI
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Hipertensi
Hipertensi Kronik
Gestasional

Superimposed
preeklampsia pada Preeklampsia
hipertensi kronik

Tranquili, A., 2014


EPIDEMIOLOGI

Muncul pada 3%-8% kehamilan pada negara barat

Penyebab utama morbiditas serta mortalitas di


seluruh dunia (10-15%)

Di Indonesia diperkirakan insiden preeklampsia


mencapai 3-10%, menyumbang 39,5 % kematian
ibu di tahun 2001, dan 55, 56% di tahun 2002

Opitasari, 2014
SKDI, 2012
Faktor Resiko
• Kehamilan pertama
• Usia maternal < 18 tahun
• Usia maternal > 35 tahun
• Riwayat medis sebelumnya (hipertensi, diabetes mellitus,
riwayat preeklampsia, penyakit autoimun, penyakit polikista
ovarii, dan penyakit ginjal)
• Obesitas
• Ras maternal Afrika-Amerika
• Riwayat keluarga

Alladin AA, 2012


Etiologi
• Teori kelainan vaskularisasi
• Teori iskemia placenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel
• Teori intoleransi imunologi antara ibu dan janin
• Teori adaptasi kardiovaskular
• Teori Genetik
• Teori Defisiensi Gizi

• Prawirohardjo, 2011
Patofisiologi
Kehamilan normal:
- vili sitotrofoblas
masuk ke 1/3
myometrium
- A. spiralis
kehilangan endotel
dan serabut otot

Perubahan fungsional

F Gary, Cunningham et al., 2010; Prawirohardjo, 2011; Uzan, J et al., 2011


Preeklampsia : plasentasi abnormal

gangguan invasi a. spiralis oleh sel sitotrofoblas

a. Spiralis vasokonstriksi

Aliran darah ke placenta menurun

Hipoksia placenta

Pelepasan zat-zat toksin

Disfungsi endotel

Prawirohardjo, 2011; Uzan, J et al., 2011


Kriteria dan Penegakan
Diagnosis Preeklampsia
Kriteria : (semua harus terpenuhi)
• Hipertensi (TD >140/90 mmHg)
• Usia Kehamilan > 20 minggu
• Gangguan fungsi organ : Proteinuri (>300mg/24jam; 1+ dipstick)
ATAU Gangguan berat yaitu :
• Trombositopeni (< 100.000)
• Gangguan ginjal ( Creatinin Serum > 1.1)
• Gangguan liver (Transaminase >2x dan atau nyeri epigastrial/RUQ)
• Edema Paru
• Tanda Gejala Neurologis
• Gangguan Pertumbuhan Janin (IUGR, Oligohidramnion, ARDV)
Preeklampsia Berat
Preeklampsia dimana terjadi gangguan fungsi organ berat/komplikasi
berat, yaitu :

• Hipertensi Berat (TD >160/110 mmHg)


• Trombositopeni (< 100.000)
• Gangguan ginjal ( Creatinin Serum > 1.1)
• Gangguan liver (Transaminase >2x dan atau nyeri epigastrial/RUQ)
• Edema Paru
• Tanda Gejala Neurologis (nyeri kepala, gangguan visus)
• Gangguan Pertumbuhan Janin (IUGR, Oligohidramnion)

Recent Update
Tidak ada Preeklampsia Ringan
Kuantitas proteinuri tidak menjadi derajat pemberat preeklampsia
Pemberian Magnesium Sulfat
LOADING / INITIAL DOSE

4 gram SM 20% IV bolus (20 cc) selama 5 menit

MAINTENANCE DOSE
infus 6 gr (15cc) dalam larutan ringer/6 jam atau diberikan 5 gr IM pada bokong
diberikan bergantian tiap 6 jam

Hentikan jika:
- Tanda-tanda intoksikasi, atau
- Setelah 24 jam pasca persalinan, atau
- 24 jam setelah kejang terakhir

Prawirohardjo, 2011
Pengobatan Hipertensi

Nifedipin Labetolol
10-20 mg diulangi 30 menit bila 100 mg 2-3x/hari, maks 2,4 gr (600
perlu, maks 120 mg/24 jam mg 4x/hari)

Metildopa
250mg 3x/hari ditingkatkan, maks
1 gr 3x/hari

Royal College of Physicians of Ireland, 2013; Prawirohardjo, 2011


Komplikasi
Ibu Janin

• Eklampsia • Abnormalitas fetal


• Sindroma HELLP heart rate
• Gangg pada organ • Oligohidroamnion
lain • IUGR
• Sindroma distres
napas
• Kematian janin
intrauterin

Laura A et al, 2014; Prawirohardjo,2011


Prognosis
• Perbaikan akan tampak jelas setelah kehamilan diakhiri
• Diuresis terjadi 12 jam setelah persalinan
Tidak • Tekanan darah kembali normal dalam beberapa jam
kemudian
terlambat

• Tingkat keparahan dan interval waktu antara diagnosis dan


terminasi  waktu resolusi hipertensi dan proteinuria
• Resolusi dapat membutuhkan waktu hingga 2 tahun
Berks et al, • Diagnosis invasif lebih lanjut untuk mencari peyakit ginjal
sebaiknya ditunda hingga 2 tahun post partum
2009

Berks et al, 2009; WHO, 2011; Prawirohardjo, 2011


KESIMPULAN&SARAN
Kesimpulan

• Preeklampsia merupakan penyakit yang masih sering ditemukan pada


wanita hamil.
• Penegakan diagnosis melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
penunjang dapat membantu pemilihan tatalaksana.
• Tatalaksana yang cepat dan tepat dapat mencegah komplikasi penyakit
serta kematian ibu dan bayi..

Saran

• Pentingnya KIE tentang pentingnya pencegahan terjadinya preeklampsia,


dengan memperhatikan faktor risiko yang dapat memicu terjadinya
preeklamsi, seperti mengikuti program keluarga berencana,
menjaga berat badan tetap ideal, mengkonsumsi makanan
sehat dan bergizi seimbang.
• Pentingnya KIE tentang pentingnya ANC untuk mendeteksi dini
preeklampsia supaya perencanaan tatalaksana yang efektif dapat
dilakukan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • FHCP
    FHCP
    Dokumen32 halaman
    FHCP
    Rethy Ayuri
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Final
    Lapsus Final
    Dokumen35 halaman
    Lapsus Final
    Rethy Ayuri
    Belum ada peringkat
  • ODF
    ODF
    Dokumen49 halaman
    ODF
    Rethy Ayuri
    Belum ada peringkat
  • PPK VCT
    PPK VCT
    Dokumen19 halaman
    PPK VCT
    Rethy Ayuri
    Belum ada peringkat