Anda di halaman 1dari 102

KTSP

Untuk
Untuk
Kelas
Kelas XI
XI
Semester
Semester
22
YUYUN YULINA PUTRI 1 06/08/19
Waktu : 8 x 45 Menit
(Keseluruhan KD)

Kompetensi Dasar :
4.1. Mendeskripsikan pengertian,
penting-nya, dan sarana-sarana
Standar hubungan internasional bagi
Kompetensi : suatu negara.
4. 4.2. Menjelaskan tahap-tahap
Menganalisi perjanjian internasional.
s hubungan 4.3. Menganalisis fungsi Perwakilan
Internasiona Diplomatik.
l dan 4.4. Mengkaji peranan organisasi
Organisasi interna-sional (ASEAN, AA, PBB)
Internasiona dalam me-ningkatkan hubungan
l internasional.
YUYUN YULINA PUTRI 4.5. Menghargai
2 kerja sama dan06/08/19
perjanjian internasional yang
 Mampu menguraikan pengertian hubungan
internasional.
 Mendeskripsikan pentingnya dan sarana-sarana
hubungan internasional bagi suatu negara.
 Menguraikan pengertian perjanjian internasional.
 Mengklasifikasikan macam-macam istilah, tahap-
tahap dan hal-hal penting dalam pembuatan
perjanjian internasional.
 Menjelaskan berlaku dan berakhirnya perjanjian
internasional serta jenis-jenis perjanjian
internasional.
YUYUN YULINA PUTRI 3 06/08/19
Renstra RI

Pendapat
Pengertian Hub. Para Ahli
Internasional
Pentingnya
HUBUNGAN DAN
Bentuk
PERJANJIAN Hubungan
Internasional
INTERNASIONAL Sarana-sarana

Dampak
Mengucilkan
Diri
Perjanjian Internasional (Makna, Pengertian,
kedudukan, macam-macam Istilah, Tahap-tahap,
Hal-hal penting, Berlaku dan berakhirnya, serta
YUYUN YULINA PUTRI 4 Jenis-jenisnya). 06/08/19
1. Hubungan Internasional
a. Pengertian
Renstra

Komponen-komponen yang harus ada dalam


hubungan
internasional, antara lain :
• Politik internasional (International Politics).
• Studi tentang peristiwa internasional (The
Studi of Forcight Affair).
• Hukum Internasional (5International Law). 06/08/19
YUYUN YULINA PUTRI

• Organisasi Administrasi Internasional


Pengertian
Pengertian Menurut
Menurut Para
Para
Ahli
Ahli
1. Hugo de Groot, hubungan internasional
didasarkan pada kemauan bebas dan
persetujuan dari beberapa atau semua negara.
2. Warsito Sunaryo, hubungan internasional,
merupakan studi tentang interaksi antara jenis
kesatuan-kesatuan sosial tertentu (negara,
bangsa maupun organisasi negara sepanjang
hubungan bersifat internasional), termasuk
studi tentang keadaan relevan yang
mengelilingi interaksi.
3. Tygve Nathiessen, hubungan internasional mrp
bagian dari ilmu politik dan karena itu
komponen-komponen hubungan internasional
meliputi politik internasional, organisasi dan
administrsi internasional dan hukum
internasional.
YUYUN YULINA PUTRI 6 06/08/19

4. Charles A. MC. Clelland, hubungan internasional


Dapat disimpulkan bahwa Hubungan internasional atau
hubungan antarbangsa merupakan interaksi manusia
antarbangsa baik secara individu maupun kelompok,
dilakukan baik secara langsung maupun secara tidak
langsung dan dapat berupa persahabatan,
persengketaan, permusuhan ataupun peperangan.

YUYUN YULINA PUTRI 7 06/08/19


b. Pentingnya Hubungan
Internasional Bagi Suatu Bangsa

Hubungan internasional sangatlah penting bagi


suatu Negara, dalam era globalisasi yang sangat
kompleks ini tidak ada suatu Negara yang dapat
berdiri sendiri. Dengan adanya hubungan
internasional, pencapaian tujuan Negara akan
lebih mudah dilakukan dan perdamaian dunia
akan mudah diciptakan. Realitas menunjukkan
bahwa setiap bangsa memiliki kebutuhan
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan
tidak selalu dapat dipenuhi oleh potensi setiap
bangsa. Mengenai pentingnya hubungan
internasional bahwa setiap negara memiliki
sumber kekuatan yang berbeda-beda. Ada
negara yang kuat akan sumber daya alam, ada
juga
YUYUN YULINAyang
PUTRI banyak jumlah penduduknya,
8 06/08/19

sementara ada negara lain yang mengandalkan


Pentingnya hubungan internasional bagi
suatu negara adalah sebagai berikut.

a. Memelihara dan menciptakan hidup berdampingan secara damai


dan adil dengan bangsa lain.
b. Mencegah & menyelesaikan konflik / persengketaan yang
mengancam perdamaian dunia.
c. Mengembangkan cara penyelesaian masalah secara damai melalui
perundingan dan diplomasi.
d. Membangun solidaritas dan sikap menghormati antar bangsa.
e. Membantu bangsa lain yang terancam kemerdekaannya.
f. Berpartisipasi dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban
dunia,berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi & keadilan
sosial.
g. Menjamin kelangsungan hidup bangsa & negara, kelangsungan dan
keberadaannya di tengah-tengah bangsa lain.

YUYUN YULINA PUTRI 9 06/08/19


Bentuk Hubungan Internasional
Bentuk dari hubungan internasional dapat berupa
hubungan-hubungan sebagai berikut:
a.Hubungan individual, berbentuk kontak-kontak
pribadi yang disadari oleh kepentingan individual.
Misalnya, hubungan pedagang antar negara yang
mengadakan transaksi jual beli, mahasiswa yang
sedang belajar di negara lain, kunjungan wisatawan
dan sebagainya.
b.Hubungan antar kelompok, dapat berbentuk
hubungan antara lembaga-lembaga keagamaan,
sosial, lembaga-lembaga ekonomi dan perdaganagn
antar negara.
c.Hubungan antar negara, biasanya melibatkan
YUYUN YULINA PUTRI 10 06/08/19 06/08/19
kepentingan nasional atau kepentingan yang sifatnya
Sarana-sarana hubungan Internasional

Sarana atau media dalam pelaksanaan


hubungan/ kerja sama internasional disebut agen transaksi
internasional. Pada umumnya, kepala negara dan menteri luar
negerilah yang mempunyai kewenngan bertindak atas nama negara
atau menteri luar negeri. Oleh karena itu, perlu dibentuk badan-
badan perwakilan luar negeri, yaitu sebagai berikut:
a.Departemen Luar negeri
b.Perwakilan Diplomatik Permanen
c.Perwakilan Konsuler
d.Misi Khusus
e.Perwakilan pada organisasi internasional
f.Perwakilan nondiplomatik
YUYUN YULINA PUTRI 11 06/08/19
DAMPAK
DAMPAK SUATU
SUATU NEGARA
NEGARA YANG
YANG MENGUCILKAN
MENGUCILKAN DIRI
DIRI DARI
DARI
HUBUNGAN
HUBUNGAN INTERNASIONAL
INTERNASIONAL

Dampak positif Dampak Negatif


 Bisa menumbuhkan rasa Tidak akan mendapatkan barang
kemandirian bagi warga atau jasa yang dibutuhkan di
Negara tersebut Negara itu sendiri
 Tidak akan menimbulkan Tidak akan tahu informasi di
rasa ketergantungan dunia yang sedang hangat
dierbincangkan

Jadi
Jadi kesimpulannya
kesimpulannya adalah
adalah Dampak
Dampak bagi
bagi Negara
Negara yang
yang
mengucilkan
mengucilkan diri
diri dari
dari hubungan
hubungan internasional
internasional lebih
lebih cenderung
cenderung
ke
ke dampak
dampak negatifnya
negatifnya bila
bila di
di bandingkan
bandingkan dengan
dengan dampak
dampak
positifnya.
positifnya.
YUYUN YULINA PUTRI 12 06/08/19
a. Makna Perjanjian
Internasional
Perjanjian internasional tersusun dari dua kata, yaitu perjanjian
dan internasional. Perjanjian adalah persetujuan dari beberapa
pihak untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan hukum.
Dalam hubungan antar bangsa, perjanjian internasional
mempunyai kedudukan sangat penting, karena merupakan salah
satu sumber hukum internasional.

YUYUN YULINA PUTRI 13 06/08/19


Lanjutan ………….

Beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli :


 Prof Dr. Mochtar Kusumaatmadja, SH. LL.M., perjanjian
internasional adalah perjanjian yang diadakan antar bangsa
yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hukum tertentu.

 Oppenheimer-Lauterpacht, perjanjian internasional adalah suatu


persetujuan antar negara yang menimbulkan hak dan kewajiban
di antara pihak-pihak yang mengadakannya.

 G. Schwarzenberger, perjanjian internasional adalah suatu


persetujuan antara subjek-subjek hukum internasional yang
menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum
internasional. Perjanjian internasional dapat berbentuk bilateral
maupun multirateral. Subjek-subjek hukum dalam hal ini selain
lembaga-lembaga internasional, juga negara-negara.

YUYUN YULINA PUTRI 14 06/08/19


Lanjutan ………….
 Konferensi Wina tahun 1969, perjanjian internasional
adalah perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau
lebih, yang bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat
hukum tertentu.
Dalam arti etis normatif, setiap subjek pembuat
perjanjian hendaknya secara moral dan hukum benar-
benar bertanggungjawab terhadap apa yang telah
dilakukannya.
 Pendapat Accademy of Sciences of USSR, suatu per-
janjian Internasional adalah suatu persetujuan yang
dinyatakan secara formal antara dua atau lebih
negara-negara mengenai pemantapan, perubahan
atau pembatasan dari pada hak-hak dan kewajiban
mereka secara timbal balik.
YUYUN YULINA PUTRI 15 06/08/19
Kedudukan
Kedudukan perjanjiana
perjanjiana internasional
internasional dianggap
dianggap sangat
sangat penting
penting
karena
karena ada
ada beberapa
beberapa alasa
alasa yang
yang perlu
perlu kita
kita pahami,
pahami, yaitu
yaitu
sebagai
sebagai berikut:
berikut:

a. Perjanjian internasional lebih menjamin


kepastian hukum sebab perjanjian
internasional diadakan secara tertulis,
b. Perjanjian internasional mengatur masalah-
masalah kepentingan bersama diantara para
subyek hukum internasional.

Dari
Dari dua
dua alasan
alasan tersebut,
tersebut, suatu
suatu perjanjian
perjanjian internasional
internasional yang
yang
dibuat
dibuat secara
secara sepihak
sepihak atau
atau karena
karena ada
ada unsur
unsur paksaan
paksaan dianggap
dianggap
tidak
tidak sah
sah (batal
(batal demi
demi hukum).
hukum).

YUYUN YULINA PUTRI 16 06/08/19


b. Macam-macam Istilah Perjanjian
Internasional
No Nama Uraian Keterangan
1. Traktat Yaitu, perjanjian paling formal Perjanjian ini khusus
(Treaty) yang merupakan persetujuan mencakup bidang poli-
dari dua negara atau lebih. tik & bidang ekonomi.
2. Konvensi Yaitu persetujuan formal yang Persetujuan ini harus
(Conven- bersifat multilateral, dan tidak dilegalisasi oleh wakil-
tion) berurusan dengan kebijaksanaan wakil berkuasa penuh
tingkat tinggi (high policy). (plaenipotentiones).
3. Protokol Yaitu persetujuan yang tidak Mengatur masalah tam-
(Protocol) resmi dan pada umumnya tidak bahan penafsiran
dibuat oleh kepala negara. klausal-klausal ttn.
4. Persetujuan Yaitu prjanjian yang berifat Agrement tidak dirati-
(Agree- teknis atau admistratif fikasi karena sifatnya
ment) tidak seresmi traktat
atau konvensi.
YUYUN YULINA PUTRI 17 06/08/19
Lanjutan ………….

5. Perikatan Yaitu istilah yg digunakan untuk Perikatan tidak seresmi


(Arrange- transaksi-transaksi yang bersifat traktat dan konvensi.
ment) sementara.
6. Proses Yaitu catatan-catatan atau ke- Proses verbal tidak
Verbal simpulan konferensi diplomatik, diratifikasi.
atau suatu permufakatan.
7. Piagam Yaitu himpunan peraturan yang Piagam itu dapat digu-
(Statute) ditetapkan oleh persetujuan nakan sebagai alat
internasional baik mengenai tambahan untuk
pekerjaan maupun kesatuan- pelaksanaan suatu
kesatuan tertentu seperti konvensi (seperti
pengawasan internasional yang piagam kebebasan
mencakup tentang minyak atau transit).
mengenai lapangan kerja
lembaga-lembaga internaional.

YUYUN YULINA PUTRI 18 06/08/19


Lanjutan ………….

8. Deklarasi Yaitu perjanjian internasional Deklarasi sebagai per-


(Declara- yg berbentuk traktat, dan setujuan tidak resmi
tion) dokumen tidak resmi. Deklarasi bila mengatur hal-hal
sebagai traktat bila menerang- yang kurang penting.
kan suatu judul dr batang tubuh
ketentuan traktat, dan sebagai
dokumen tidak resmi apabila
merupakan lampiran pd
traktat /konvensi.

9. Modus Yaitu dokumen untuk mencatat


Vivendi persetujuan internasional yang
bersifat sementara, sampai ber-
hasil diwujudkan perjumpaan
yang lebih permanen, terinci,
dan sistematis serta tidak me-
merlukan ratifikasi.

YUYUN YULINA PUTRI 19 06/08/19


Lanjutan ………….
10. Pertukaran Yaitu metode yang tidak resmi, Akibat pertukaran nota
Nota tetapi akhir-akhir ini banyak ini timbul kewajiban
digunakan. Biasanya, pertuka- yang menyangkut
ran nota dilakukan oleh wakil- mereka.
wakil militer dan negara serta
dapat bersifat multilateral.
11. Ketentuan Yaitu ringkasan hasil konvensi
Penutup yang menyebutkan negara
(Final Act) peserta, nama utusan yang turut
diundang, serta masalah yang
disetujui konferensi dan tidak
memerlukan ratifikasi.
12. Ketentuan Yaitu traktat yang dapat LBB menggunakan ke-
Umum bersifat resmi dan tidak resmi. tentuan umum arbitrasi
(General untuk menyelesaikan
Act), scr damai pertikaian
internasional th. 1928.

YUYUN YULINA PUTRI 20 06/08/19


Lanjutan ………….

13. Charter Yaitu istilah yang dipakai dalam Misalnya, Atlantic


perjanjian internasional untuk Charter.
pendirian badan yang
melakukan fungsi administratif.

14. Pakta Yaitu istilah yang menunjukkan Pakta membutuhkan


(Pact) suatu persetujuan yang lebih ratifikasi.
khusus (Pakta Warsawa).

15. Covenant Yaitu anggaran dasar LBB (Liga


Bangsa-Bangsa).

YUYUN YULINA PUTRI 21 06/08/19


d.Tahap-tahap Perjanjian Internasional

Menurut Undang-Undang nomor 24 Tahun 2000


tentang Perjanjian Internasional, tahap-tahap
Perjanjian Internasional (proses pembuatan perjanjian
Internasional) adalah sebagai berikut :
a. Penjajakan
b. Perundingan
c. Perumusan Naskah
d. Penerimaan
e. Penandatanganan
f. Pengesahan

YUYUN YULINA PUTRI 22 06/08/19


Lanjutan ………….
a. Tahap Penjajakan: merupakan tahap awal yang dilakukan oleh
kedua pihak yang berunding mengenai kemungkinan dibuatnya
suatu perjanjian internasional.
b. Tahap Perundingan: merupakan tahap kedua untuk membahas
substansi dan masalah2 teknis yang akan disepakati dalam
perjanjian internasional.
c. Tahap Perumusan Naskah: merupakan tahap merumuskan
rancangan suatu perjanjian internasional.
d. Tahap Penerimaan: merupakan tahap menerima naskah
perjanjian yang telah dirumuskan dan disepakati oleh para pihak.
Dalam perundingan bilateral, kesepakatan atas naskah awal
hasil perundingan dapat disebut “Penerimaan” yang biasanya
dilakukan dengan membubuhkan inisial atau paraf pada naskah
perjanjian internasional oleh ketua delegasi masing-masing.
Dalam perundingan multilateral, proses penerimaan
(acceptance/ approval) biasanya merupakan tindakan
pengesahan suatu negara pihak atas perubahan perjanjian
YUYUNinternasional.
YULINA PUTRI 23 06/08/19
YUYUN YULINA PUTRI 24 06/08/19
Tahap-tahap menurut konvensi Wina tahun 1969 :

Perundingan
Penandatanganan
Ratifikasi

 Tahap Perundingan (negotiation)


Pada tahap ini pihak-pihak akan mempertimbangkan terlebih
dahulu materi yang hendak dicantumkan dalam naskah
perjanjian. Materi tersebut ditinjau dari sudut pandang politik,
ekonomi maupun keamanan dan juga mempertimbangkan akibat-
akibat yang akan muncul setelah perjanjian disahka. Penunjukkan
wakil suatu negara dalam perundingan diserahkan sepenuhnya
kepada negara bersangkutan.

YUYUN YULINA PUTRI 25 06/08/19


Lanjutan.......
Lanjutan.......

 Tahap
Tahap Penandatangan
Penandatangan (signature) 
(signature) 
Tahap
Tahap penandatanganan
penandatanganan diakhiri
diakhiri dengan
dengan penerimaan
penerimaan naskah
naskah
(adoption
(adoption of
of the
the text)
text) dan
dan pengesahan
pengesahan (authentication
(authentication ofof the
the
text).
text). Apabila
Apabila koferensi
koferensi tidak
tidak menentukan
menentukan caracara pengesahan
pengesahan
maka
maka pengesahan
pengesahan dapat
dapat dilakukan
dilakukan dengan
dengan penendatanganan,
penendatanganan,
penandatanganan
penandatanganan sementara
sementara atau
atau pembubuhan
pembubuhan paraf.
paraf. Dengan
Dengan
menandatangani
menandatangani suatu
suatu naskah
naskah perjanjian,
perjanjian, berarti
berarti suatu
suatu negara
negara
telah
telah menyetujui
menyetujui untuk
untuk mengikatkan
mengikatkan diri
diri pada
pada suatu
suatu perjanjian.
perjanjian.
 Tahap
Tahap Ratifikasi
Ratifikasi (ratification)
(ratification)
Meskipun
Meskipun delegasi
delegasi suatu
suatu negara
negara telah
telah menandatangani
menandatangani suatu
suatu
perjanjian
perjanjian internasional,
internasional, tidak
tidak berarti
berarti bahwa
bahwa negara
negara tersebut
tersebut
secara
secara otomatis
otomatis terikat
terikat pada
pada perjanjian
perjanjian itu.
itu. Negara
Negara tersebut
tersebut
baru
baru terikat
terikat pada
pada materi/
materi/ isi
isi perjanjian
perjanjian setelah
setelah naskah
naskah tersebut
tersebut
diratifikasi.
diratifikasi.

YUYUN YULINA PUTRI 26 06/08/19


Persyaratan
Persyaratan Perjanjian
Perjanjian Internasional
Internasional

Unsur-unsur
Unsur-unsur penting
penting dalam
dalam persyaratan
persyaratan perjanjian
perjanjian internasional
internasional
adalah
adalah ::
a.
a. Harus
Harus dinyatakan
dinyatakan secara
secara resmi
resmi
b.
b. Bermaksud
Bermaksud untukuntuk membatasi,
membatasi, meniadakan
meniadakan atau atau mengubah
mengubah
akibat
akibat hukum
hukum daridari ketentuan-ketentuan
ketentuan-ketentuan yang
yang terdapat
terdapat dalam
dalam
perjanjian
perjanjian tersebut.
tersebut.
Berkaitan
Berkaitan dengan
dengan persyaratan
persyaratan perjanjian
perjanjian internasional
internasional tersebut,
tersebut,
terdapat
terdapat 22 teori
teori yang
yang berkembang
berkembang ::
Unanimity
Unanimity Principle
Principle (teori
(teori kebulatan
kebulatan suara),
suara), yaitu
yaitu persyaratan
persyaratan
yang
yang diajukan
diajukan hanya
hanya berlaku
berlaku bagi
bagi negara
negara yang
yang mengajukan
mengajukan
apabila
apabila diterima
diterima oleh
oleh negara
negara peserta
peserta lainnya.
lainnya.
Teori
Teori Pan
Pan Amerika,
Amerika, yaitu
yaitu bahwa
bahwa perjanjian
perjanjian itu
itu mengikat
mengikat negara
negara
yang
yang mengajukan
mengajukan persyaratan
persyaratan dengan
dengan negara
negara yang
yang
menerima.
menerima.

YUYUN YULINA PUTRI 27 06/08/19


Berlakunya perjanjian internasional
sejak tanggal yang ditentukan dalam
piagam perjanjian, atau menurut yang
disetujui oleh peserta perjanjian
Berlaku jika tidak ditentukan maka perjanjian
nya ulai berlaku sejak adanya pernyataan
perjanj persetujuan
ian jika persetujuan suatu negara untuk
Interna diikat oleh perjanjian timbul setelah
sional perjanjian itu berlaku, maka perjanjian
mulai berlaku bagi negara itu pada
tanggal tersebut, kecuali jika
ditentukan lain.

YUYUN YULINA PUTRI 28 06/08/19


Berakhirnya Perjanjian Intenasional
Prof. DR. Mochtar Kusumaatmadja, S.H., mengatakan bahwa
suatu perjanjian berakhir karena :
1. Telah tercapai tujuan dari perjanjian internasional itu.
2. Masa beraku perjanjian internasional itu sudah habis.
3. Salah satu pihak peserta perjanjian menghilang atau punahnya
objek perjanjian itu.
4. Adanya persetujuan dari peserta-peserta untuk mengakhiri
perjanjian itu.
5. Adanya perjanjian baru antara peserta yang kemudian
meniadakan perjanjian yang terdahulu.
6. Syarat-syarat tentang pengakhiran perjanjian sesuai dengan
ketentuan perjanjian itu sudah dipenuhi.
7. Perjanjian secara sepihak diakhiri oleh salah satu peserta dan
pengakhiran itu diterima oleh pihak lain.

YUYUN YULINA PUTRI 29 06/08/19


Pelaksanaan Perjanjian
Internasional :
 Ketaatan Terhadap Perjanjian
a. Perjanjian harus dipatuhi ( pacta
sunt servada).
b. Kesadaran hukum nasional.

 Penerapan Perjanjian
a. Daya berlaku surut
( retroactivity).
b. Wilayah penerapan ( teritorial
scope).
c. Perjanjian penyusul ( successive
treaty).
YUYUN YULINA PUTRI 30 06/08/19
Pembatalan Perjanjian Internasional

Berdasarkan konvensi Wina Tahun 1969, perjanjian internasional


dapat dibatalkan karena hal berikut :
 Negara atau wakil kuasa penuh melakukan pelanggaran terhadap
hukum nasionalnya
 adanya unsur kesalahan (error) dalam pembuatan perjanjian
internasional
 adanya unsur penipuan dari negara peserta yang satu kepada
negara peserta lainnya
 terdapat penyalahgunaan atau kecurangan melalui kelicikan atau
penyuapan
 adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara oleh wakil
negara yang lain
 bertentangan dengan kaidah dasar hukum internasional

YUYUN YULINA PUTRI 31 06/08/19


Jenis-jenis Perjanjian
Internasional
Perjanjian Bilateral, bersifat khusus (treaty contract) dan
tertutup, ada beberapa contoh :
1. Perjanjian antara Republik Indonesia dengan RRC (Republika
Rakyat Cina) pada tahun 1955 tentang penyelesaian
“dwikewarganegaraan”.
2. Perjanjian antara Indonesia dengan Muangthai tentang “Garis
Batas Laut Andaman” di sebalah utara Selat Malaka pada tahun
1971.
3. Perjanjian “ekstradisi” antara Republik Indonesia dan Malaysia
pada tahun 1974.
4. Perjanjian antara Republik Indonesia dan Australia mengenai
pertahanan dan keamanan wilayah kedua negara pada tanggal 16
Desember 1995.
YUYUN YULINA PUTRI 32 06/08/19
Lanjutan ………….

Perjanjian Multilateral, sering disebut sebagai law


making treaties karena biasanya mengatur hal-hal
yang menyangkut kepentingan umum dan bersifat
“terbuka.”
Ada
Ada beberapa
beberapa contoh
contoh ::
• Konvensi
Konvensi Jenewa,
Jenewa, tahun
tahun 1949
1949 tentang
tentang
“Perlindungan
“Perlindungan Korban
Korban Perang”.
Perang”.
• Konvensi
Konvensi Wina,
Wina, tahun
tahun 1961,
1961, tentang
tentang “Hubungan
“Hubungan
Diplomatik”.
Diplomatik”.
• Konvensi
Konvensi Hukum
Hukum Laut
Laut Internasional
Internasional tahun
tahun 1982
1982
tentang
tentang “Laut
“Laut Teritorial,
Teritorial, Zona
Zona Bersebelahan,
Bersebelahan, Zona
Zona
Ekonomi
Ekonomi Eksklusif,
Eksklusif, dan
dan Landas
Landas Benua”.
Benua”.
YUYUN YULINA PUTRI 33 06/08/19
Waktu : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi :
Menganalisis hubungan
Internasional dan Organisasi
Internasional
Kompetensi Dasar :
4.3. Menganalisis fungsi
Perwakilan
Diplomatik..

YUYUN YULINA PUTRI 34 06/08/19


 Mendeskripsikan perwakilan negara RI di luar
negeri.
 Menganalisis perwakilan negara di negara lain
dalam arti politis (diplomatik) dan non politis
(konsuler).

YUYUN YULINA PUTRI 35 06/08/19


Pengertian Perwakilan Diplomatik

Tingkatan
Tingkatan Perwakilan
Perwakilan Diplomatik
Diplomatik

PERWAKILAN Perwakilan •• Pengangkatan


Pengangkatan
dalam arti politis •• Kronologis
Kronologis
DIPLOMATIK (diplomatik) •• Tugas
Tugas &
& Fungsi
Fungsi
•• Perangkat
Perangkat
Perwakilan dalam •• Kekebalan
Kekebalan &&
arti non politis Keistimewaan
Keistimewaan
(konsuler)
•• Tugas
Tugas && Fungsi
Fungsi
•• Mulai
Mulai dan
dan
berakhirnya
berakhirnya
YUYUN YULINA PUTRI 36 06/08/19
1. Pengertian Perwakilan Diplomatik

Dalam rangka membina hubungan internasional diperlukan adanya


taktik dan prosedur tertentu agar kepentingan nasional suatu
Negara dapat diperjuangkan dalam hubungan dengan Negara lain,
inilah yang disebut dengan diplomasi. Sedangkan diplomasi dalam
arti luas, meliputi seluruh kegiatan politik luar negeri masing-
masing negara. Perwakilan RI di luar negeri merupakan aparatur
negara yang mewakili kepentingan negara RI di negara penerima.
Perwakilan RI di luar negeri dapat berbentuk Perwakilan Diplomatik
dan Perwakilan Konsuler. Badan-badan perwakilan pada umumnya
selalu melakukan diplomasi melalui berbagai perundingan untuk
membuat kebijakan. Oleh karena itu seorang Diplomat harus
memiliki kemampuan berbicara sehingga. dapat mtmpengaruhi
orang lain, pengetahuan dan wawasan yang luas. Menurut
Oppenheim, perwakilan diplomatik memperjuangkan kepentingan
nasional pada tingkat pusat, mengutamakan tugas-tugas
representasi dan negosiasi.
YUYUN YULINA PUTRI 37 06/08/19
Lanjutan......

Jadi perwakilan diplomatik lebih menjurus ke


segi politik. Bagi Indonesia, sesuai dengan
Keputusan Presi den Republik Indonesia Nomor
51 tahun 1976, tugas pokok Perwakilan
Diplomatik adalah:
a. Mewakili Negara Republik Indonesia dalam
melaksanakan hubungan diplomatik dengan
negara penerima atau organisasi
internasional.
b. Melindungi kepentigan negara dan warga
negara Republik Indonesia dengan penerima
sesuai dengan kebijaksanaan pemerintahan
yang ditetapkan dengan
YUYUN YULINA PUTRI 38
berdasarkan 06/08/19
perundangan-undangan yang berlaku.
2. Tingkatan Perwakilan Diplomatik

YUYUN YULINA PUTRI 39 06/08/19


Lanjutan......

Prosedur pengiriman dan penerimaan Duta Besar setiap


negara mempunyai hak perwakilan (right of legation). Ada
dua macarn hak perwakilan, yaitu:
a. Hak Perwakilan Pasif (Passive Right Legation) artinya
hak suatu negara untuk menerima wakil diplomatik negara
laM.
b. Hak Perwakilan Aktif (Active Right Legation) artinya hak
suatu negara untuk mengirim wakil diplomatik ke negara
Kedua hak perwakilan itu bukanlah merupakan suatu
kewajiban artinya setiap negara tidak harus menerima
wakil diplomatik suatu negara yang ditempatkan di
negaranya dan juga tidak harus mengirimkan wakil
diplomatiknya ke negara lain. Mengirim atau tidak
mengirimkan wakil diplomatiknya ke negara lain sangat
tergantung pada kepentingan negara yang bersangkutan
YUYUN YULINA PUTRI 40 06/08/19
b. Perwakilan Diplomatik Republik Indonesia
No Diplomatik Uraian
1. Tugas Pokok  Menyelenggarakan hubungan dengan negara lain atau
Perwakilan hubungan kepala negara dengan pemerintah asing.
Diplomatik  Mengadakan perundingan ttg masalah yang dihadapi
kedua negara dan berusaha untuk menyelesaikannya.
 Mengurus kepentingan negara serta warga negaranya
di negara lain.
 Apabila dianggap perlu, dapat bertindak sebagai
tempat pencatatan sipil, pemberian paspor, dsb.
2. Fungsi  Mewakili negara pengirim di dalam negara penerima.
Perwakilan  Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga
Diplomatik negaranya di negara penerima di dalam batas-batas
Berdasarkan yang diijinkan oleh hukum internasional.
Kongres  Mengadakan persetujuan dgn pem. negara penerima.
Wina 1961
 Memberikan keterangan tentang kondisi dan
perkembangan negara penerima, sesuai UU dan
melaporkan kepada pemerintah negara pengirim.
 Memelihara hub persahabatan antara kedua negara.
YUYUN YULINA PUTRI 41 06/08/19
Lanjutan ………….
3. Peranan Dlm membina hubungan internasional, diperlukan taktik
Perwakilan dan prosedur tertentu untuk mencapai tujuan nasional
Diplomatik suatu negara, sehingga kepentingannya dapat diperke-
nalkan kepada negara lain dengan jalan diplomatik.
Dalam arti luas, diplomasi meliputi seluruh kegiatan
politik luar negeri sebagai berikut:
 Menentukan tujuan dengan menggunakan semua daya
dan tenaga dalam mencapai tujuan tersebut.
 Menyesuaikan kepentingan bangsa lain dgn kepentingan
nasional sesuai dengan tenaga dan daya yang ada.
 Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau
berbeda dengan kepentingan negara lain.
 Menggunakan sarana dan kesempatan yang ada dengan
sebaik-baiknya. Pada umumnya dalam menjalankan
tugas diplomasi antar bangsa, setiap negara
menggunakan sarana diplomasi ajakan, konferensi, dan
menunjukkan kekuatan militer dan ekonomi.

YUYUN YULINA PUTRI 42 06/08/19


Lanjutan ………….
4. Tujuan  Memelihara kepentingan negaranya di negara
Diadakan penerima, sehingga jika terjadi sesuatu urusan,
Perwakilan perwakilan tersebut dapat mengambil langkah-langkah
Diplomatik untuk menyelesaikannya.
 Melindungi warga negara sendiri yang bertempat
tinggal di negara penerima.
 Menerima pengaduan-pengaduan untuk diteruskan
kepada pemerintah negara penerima.

Istilah
Istilah diplomatik
diplomatik ((diplomacy
diplomacy),
), dalam
dalam hubungan
hubungan internasional
internasional
”berarti
”berarti sarana
sarana yang
yang sah
sah (legal),
(legal), terbuka
terbuka dan
dan terang-terangan
terang-terangan
yang
yang digunakan
digunakan oleh
oleh sesuatu
sesuatu negara
negara dalam
dalam melaksanakan
melaksanakan politik
politik
luar
luar negerinya”
negerinya”.. Untuk
Untuk menjalin
menjalin hubungan
hubungan diantara
diantara negara-negara
negara-negara
itu,
itu, biasanya
biasanya negara
negara tersebut
tersebut saling
saling menempatkan
menempatkan perwakilannya
perwakilannya
(Keduataan
(Keduataan atau
atau Konsuler).
Konsuler).

YUYUN YULINA PUTRI 43 06/08/19


2. Perwakilan Negara di Negara Lain dalam arti
Politis (Diplomatik)
a. Pembukaan/Pengangkatan
Persyaratan yg harus dipenuhi dalam pembukaan/pertukaran
perwakilan diplomatik (politis) maupun konsuler (non-politis) :
 Harus ada kesepakatan kedua belah pihak ( mutual conceat)
yang akan mengadakan pembukaan atau pertukaran
diplomatik maupun konsuler. Berdasarkan Pasal 2 Konvensi
Wina 1961, harus dituangkan dalam bentuk : Persetujuan
bersama (joint agreement) dan Komunikasi bersama (joint
declaration).
 Prinsip-prinsip yang beraku, yaitu setiap negara dapat
melakukan hubungan atau pertukaran perwakilan diplomatik
berdasarkan atas prinsip-prinsip timbal balik (reciprositas).
YUYUN YULINA PUTRI 44 06/08/19
b. Kronologi Pengangkatan Diplomatik

I II
Kedua belah pihak sa- Mendapat persetujuan
ling tukar informasi ten- (demende, agregation)
tang akan dibukanya dari negara yang
perwakilan oleh Deparlu menerima.
masing-masing Negara.

Surat kepecayaan dise- Diplomat yg akan di-


rahkan kepada kepala tempatkan, menerima
negara penerima (lettre surat kepercayaan
de rapple) dlm suatu ( lettre de creance)
upacara dimana seorang yang ditanda tangani
diplomatik berpidato. kepala negara
pengirim.
IV III
YUYUN YULINA PUTRI 45 06/08/19
c. Klasifikasi Perwakilan Diplomatik

CORPS DIPLOMATIQUE
(PERWAKILAN DIPLOMATIK)

KONGGRES WINA KONGGRES AIX LA KONGGRES WINA (1961)


(1815) CHAPELLA (1818)
a. Ammbassador (Nuncios)
a. Ammbassador Papa a. Ammbassador and diakre-detasi pada Kepala
Legates Nuncios Legates Or Negara dan kepala misi
(Duta Besar, Nuncious. yang lain yang sederajat.
Perwakilan Kunci). b. Envoys and Minister b. Envoys, Minsiter dan
b. Envoys Extra Pleni Petentiary. Inter-nuncios
Ordinary and diakreditasikan pada
c. Minister Resident.
Minister Pleni Kepala Negara.
d. Charge de Affaires. c. Charge D’ Affaires,
Petentiary (Duta
Besar Luar biasa Catatan : disebut juga diakredi-tasikan kepada
dan Berkuasa konggres Achen. Menteri Luar Negeri.
Penuh)
YUYUN YULINA PUTRI 46 06/08/19
d. Tugas dan Fungsi Perwakilan Diplomatik

Tugas umum a.Representa


seorang si
perwakilan b.Negosiasi,
diplomatik c.Observasi,
d.Proteksi,
e.Relationshi
p.
Dalam melaksanakan tugasnya, diplomat dapat
berfungsi sebagai lambang prestise nasional
negaranya di luar negeri dan mewakili Kepala
Negaranya di negara penerima
YUYUN YULINA PUTRI 47 06/08/19
Lanjutan ………….

Fungsi Perwakilan diplomatik, menurut


Konggres
Wina 1961, mencakup hal-hal berikut :
1. Mewakili negara pengirim di dlm negara
penerima.
2. Melindungi kepentingan negara pengirim
dan warga negaranya di negara penerima di
dalam batas-batas yang diijinkan oleh
hukum internasional.
3. Mengadakan persetujuan dgn pemerintah
negara penerima.
4. Memberikan keterangan tentang kondisi
dan perkembangan negara penerima, sesuai
dengan undang-undang
YUYUN YULINA PUTRI 48
dan melaporkan 06/08/19
e. Perangkat Perwakilan Diplomatik

Perwakilan diplomatik menurut ketetapan Konggres Wina Tahun


1815 dan Konggres Aux La Chapella 1818 (Konggres Achen),
dilakukan oleh :
No Nama Uraian Keterangan
1. Duta Besar Adalah tingkat tertinggi Ambassador ditempatkan pada
Berkuasa dalam perwakilan diplomatik negara yang banyak menjalin
Penuh yang mempunyai kekuasaan hubungan timbal balik.
(Ambassador) penuh dan luar biasa.
2. Duta Adalah wakil diplomatik yang Dalam menyelesaikan persoa-
(Gerzant) pangkatnya lebih rendah dari lan kedua negara, hrs berkon-
duta besar. sultasi dgn pemerintahnya.
3. Menteri Seorang Menteri Residen Mereka ini pada dasarnya
Residen dianggap bukan sebagai tidak berhak mengadakan
wakil pribadi kepala negara. pertemuan dengan kepala
Dia hanya mengurus urusan negara di mana mereka
negara. bertugas.

YUYUN YULINA PUTRI 49 06/08/19


Lanjutan ………….
4. Kuasa Usaha Kuasa Usaha yang tidak
(Charge de diperbantukan kepada kepala
Affair) negara dapat dibedakan atas :
Kuasa Usaha tetap menjabat
kepala dari suatu perwakilan,
Kuasa Usaha sementara yang
melaksanakan pekerjaan dari
kepala perwakilan, ketika
pejabat ini belum atau tidak
ada di tempat.

Duta besar yang diangkat menjadi ketua perwakilan


asing,
disebut doyen. Tingkat perwakilan suatu negara
ditentukan
berdasarkan beberapa pertimbangan sebagai berikut :
1. Penting tidaknya kedudukan negara pengutus dan
negara penerima perwakilan itu.
2. Erat tidaknya hubungan antar negara yang
mengadakan hubungan itu.
YUYUN YULINA PUTRI 50 06/08/19
3. Besar kecilnya kepentingan bangsa / negara yang
mengadakan hubungan itu.
Lanjutan ………….

5. Atase-Atase Adalah pejabat pembantu dari Tugasnya yaitu memberikan


Duta Besar berkuasa penuh. nasihat di bidang militer dan
Terdiri atas 2 (dua) bagian : pertahanan keamanan
 Atase Pertahanan kepada duta besar berkuasa
Atase ini dijabat oleh seorang penuh.
perwira TNI yang diperban-
tukan Departemen Luar Negeri
dan ditempatkan di Kedutaan
Besar Republik Indonesia
(KBRI), serta diberikan kedudu-
kan sebagai seorang diplomat.

 Atase Teknis Dia berkuasa penuh dalam


Atase ini, dijabat oleh seorang melaksanakan tugas-tugas
pegawai negeri sipil tertentu teknis sesuai dengan tugas
yang tidak berasal dari lingku- pokok dari departemennya
ngan Departemen Luar Negeri sendiri. Misalnya, Atase Per-
dan ditempatkan di salah satu dagangan, Atase Perindus-
KBRI untuk membantu Duta trian, Atase Pendidikan dan
Besar. Kebudayaan.

YUYUN YULINA PUTRI 51 06/08/19


f. Kekebalan dan Keistimewaan Perwakilan Diplomatik
Asas kekebalan dan keistimewaan diplomatik, disebut
(exteritoriallity” atau ”extra teritoriallity”). Para diplomatik
hampir dalam segala hal harus diperlakukan sebagaimana mereka
berada di luar wilayah negara penerima.

Para diplomat beserta stafnya, tidak tunduk pada kekuasaan


peradilan pidana dan sipil dari negara penerima.

Perwakilan diplomatik diberikan Keke-


balan dan keistimewaan, dgn maksud :
 Menjamin pelaksanaan tugas negara
Menurut perwakilan diplomatik sebagai wakil
Konvensi negara.
Wina  Menjamin pelaksana fungsi perwaki-lan
1961 diplomatik secara efisien.
YUYUN YULINA PUTRI 52 06/08/19
Lanjutan ………….

Kekebalan Perwakilan Diplomatik atau


Involability
(tidak dapat diganggu gugat), yaitu kekebalan
terhadap alat-alat kekuasaan negara
penerima dan
kekebalan dari segala gangguan yang
merugikan
para pejabat diplomatik.
Kekebalan diplomatik (Immunity), mencakup :
 Pribadi Pejabat Diplomatik.
 Kantor Perwakilan (Rumah Kediaman),
disebut jg daerah ekstrateritorial. Para
diplomat tdk memiliki hak asylum, yaitu hak
untuk
YUYUN YULINA PUTRImemberi kesempatan
53 kpd suatu 06/08/19

negara dalam memberikan perlindungan


Lanjutan ………….

Keistimewaan Perwakilan Diplomatik


Pemberian keistimewaan kepada perwakilan diplomatik,
atas dasar ”timbal – balik” sebagaimana diatur di dalam
Konvensi Wina 1961 dan 1963, yaitu mecakup :
 Pembebasan dari kewajiban membayar pajak, antara
lain pajak penghasilan, kekayaan, rumah tangga,
kendaraan bermotor, radio, bumi dan bangunan,
televisi dan sebagainya.
 Pembebasan dari kewajiban pabean, antara lain bea
masuk, bea keluar, bea cukai, terhadap barang-barang
keperluan dinas, misi perwakilan, barang keperluan
sendiri, keperluan rumah tangga dan sebagainya.
YUYUN YULINA PUTRI 54 06/08/19
3. Perwakilan Negara di Negara Lain dalam arti
Non Politis (Konsuler)

Diwakili oleh Korps Konsuler dalam kepangkatan :


 Konsul Jenderal, membawahi beberapa konsul yang
ditempatkan di ibu kota negara.
 Konsul dan Wakil Konsul, konsul yaitu mengepalai suatu
kekonsulan yang kadang-kadang diperbantukan kepada
konsul jenderal. Wakil konsul diperbantukan kepada konsul
atau konsul jenderal yang kadang diserahi pimpinan kantor
konsuler.
 Agen Konsul, dengan tugas untuk mengurus hal-hal yang
bersifat terbatas dan berhubungan dengan kekonsulan.
YUYUN YULINA PUTRI 55 06/08/19
a. Fungsi Perwakilan Konsuler

1. Melaksanakan usaha peningkatan hubungan dengan negara penerima di


bidang perekonomian, perdagangan, perhubungan, kebudayaan dan ilmu
pengetahuan.
2. Melindungi kepentingan nasional negara dan warga negara yang berada
dalam wilayah kerjanya.
3. Melaksanakan pengamatan, penilaian, dan pelaporan.
4. Menyelenggarakan bimbingan dan pengawasan terhadap warga negara di
wilayah kerjanya.
5. Menyelenggarakan urusan pengamanan, penerangan, konsuler, protokol,
komunikasi dan persandian.
6. Melaksanakan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan
dan urusan rumah tangga perwakilan Konsuler.
YUYUN YULINA PUTRI 56 06/08/19
b. Tugas-tugas Yang Berhubungan dengan Kekonsulan

1. Bidang Ekonomi, yaitu menciptakan tata ekonomi dunia baru


dengan menggalakkan ekspor komoditas nonmigas, promosi
perdagangan, mengawasi pelayanan, pelaksanaan perjanjian
perdagangan dan lain-lain.
2. Bidang Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan, seperti; tukar-
menukar pelajar, mahasiswa, dan lain-lain. Bidang-bidang
lain seperti :
 Memberikan paspor dan dokumen perjalanan kepada
warga pengirim dan visa atau dokumen kepada orang yang
ingin mengunjungi negara pengirim;
 Bertindak sebagai notaris dan pencatat sipil serta
menyelenggarakan fungsi administratif lainnya;
 Bertindak sebagai subjek hukum dalam praktek dan
prosedur pengadilan atau badan lain di negara penerima.

YUYUN YULINA PUTRI 57 06/08/19


c. Persamaan dan Perbedaan Diplomatik dan Konsuler
Persamaan antara perwakilan diplomatik dan konsuler adalah bahwa
kedua-duanya merupakan utusan dari suatu negara tertentu untuk
mewakili negaranya di negara lain.

PERBEDAAN
No Perwakilan Diplomatik Perwakilan Konsuler
1. Kedudukan di ibu kota negara Kedudukan di kota-kota tertentu
penerima
2. Kekuasaan dan ruang Kekuasaan dan ruang
geraknya seluruh wilayah geraknya hanya pada kota
negara penerima tempat bertugas
3. Perwakilan diplomatik hanya satu Perwakilan konsuler dapat lebih
dari satu
4. Memiliki hak kekebalan penuh Memiliki hak kekebalan terbatas

YUYUN YULINA PUTRI 58 06/08/19


d. Mulai dan Berakhirnya Fungsi Misi Perwakilan
Diplomatik-Konsuler
HAL DIPLOMATIK KONSULER
Mulai Yaitu saat menyerahkan (Pasal dan Konvensi Wina
berlakuny surat 1963)
a kepercayaan (Lettred memberitahukan dengan
Fungsi Creance/ menurut pasal layak
13 kepada negara penerima.
Konvensi Wina 1961)
Berakhirn 1) Sudah habis masa (Pasal 23, 24, dan 25
ya jabatan. Konvensi
Fungsi 2) Ia ditarik (recalled) Wina 1963)
oleh Pemerintah 1) Fungsi seorang pejabat
negaranya. konsuler telah berakhir.
3) Karena tidak 2) Penarikan dari negara
disenangi (dipersona pengirim
non Grata). 3) Pemberitahuan bahwa ia
4) Kalau negara bukan lagi sebagai
YUYUN YULINA PUTRI
penerima perang 59 anggota staf Konsuler.06/08/19
dengan negara
Waktu : 4 x 45 Menit

Standar Kompetensi :
Menganalisis hubungan Internasional
dan Organisasi Internasional

Kompetensi Dasar :
4.4. Mengkaji peranan organisasi interna-
sional (ASEAN, AA, PBB) dalam me-
ningkatkan hubungan internasional.
4.5. Menghargai kerja sama dan perjanjian
internasional yang bermanfaat bagi
YUYUN YULINA PUTRI Indonesia. 60 06/08/19
 Menguraikan pengertian organisasi
internasional.
 Mengkaji Organisasi Internasional : ASEAN,
KTT AA, dan PBB.
 Mendeskripsikan tentang politik luar negeri
republik Indonesia.
 Menganalisis kerja sama dan perjanjian
internasional yang bermanfaat bagi
Indonesia.
YUYUN YULINA PUTRI 61 06/08/19
Pengertian Org.
Internasional
•• ASEAN
ASEAN
ORGANISASI Macam-
•• KTT
macam Org. KTT AA
AA
INTERNASIONAL Internasional •• PBB
PBB

Kerja sama dan Pol


Pol Luar
Luar
Perjanjian Negeri
Negeri RI
RI
Internasional
Kerja
Kerja sama
sama & &
Perjanjian
Perjanjian
Internasional
Internasional
YUYUN YULINA PUTRI 62 06/08/19
1. Peranan Organisasi Internasional (ASEAN,
AA, PBB) dalam Meningkatkan Hubungan
Internasional
a. Pengertian

Organisiasi internasional atau disebut


”Multilateralisme” adalah suatu istilah
hubungan internasional yang menunjukkan kerjasama
antar beberapa negara.

Dalam filosofi politis, lawan dari


multilateralisme adalah unilateralisme.

YUYUN YULINA PUTRI 63 06/08/19


b. Organisasi Internasional ASEAN

ASEAN adalah singkatan dari "Association of


Southeast Asian Nations" atau Persatuan Negara-
Negara Asia Tenggara. ASEAN didirikan pada tanggal
8 Agustus 1967 di Bangkok.

ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa,


yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan
Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok.
Menteri luar negeri penandatangan Deklarasi
Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia),
Narciso R. Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak
(Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan
Thanat Khoman (Thailand).
YUYUN YULINA PUTRI 64 06/08/19
Lanjutan ………….

Pembentukan ASEAN, didasarkan pada prinsip-prinsip :


1. Saling mengormati terhadap kemerdekaan, kedaulatan,
kesamaan, integritas wilayah nasional dan identitas
nasional setiap negara,
2. Mengakui hak setiap bangsa untuk penghidupan nasional
yang bebas dari campur tangan luar, subversif dan
intervensi dari luar,
3. Tidak saling turut campur urusan dlm negeri masing-
masing,
4. Penyelesaian perbedaan atau pertengkaran dan
persengketaan secara damai,
5. Tidak mempergunakan ancaman (menolak penggunaan
kekuatan) militer, dan
6. Menjalankan kerjasama secara efektif antara anggota.
YUYUN YULINA PUTRI 65 06/08/19
Lanjutan ………….

Organisasi ASEAN didirikan dengan tujuan :


1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan
pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tengggara,
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan
jalan menghormati keadilan dan tertib hukum,
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dlm bidang ekonomi,
sosial, budaya, teknik, iilmu pengetahuan & adminsitrasi,
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana
latihan dan penelitian,
5. Meningkatkan penggunaan pertanian, industri, perdaga-
ngan, jasa dan meningkatkan taraf hidup, dan
6. Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan
organisasi-organisasi internasional dan regional.

YUYUN YULINA PUTRI 66 06/08/19


Lanjutan ………….
Struktur ASEAN

Sebelum KTT Bali 1976 Setelah KTT Bali


1976
1. ASEAN Mininsterial 1. Summit Meeting
Mee-ting (Sidang (Pertemua kepala
Tahunan Para Menteri). pemerintahan)
2. Standing Committe yang merupakan
(Badan yang bersidang otoritas /
di antara dua sidang kekuasaan
Menlu negara ASEAN tertinggi di dalam
untuk menangani ASEAN.
persoalan-persoalan 2. ASEAN Ministering
yang memerlukan Meeting (Sidang
keputusan para tahunan para
menteri). menteri luar
3. Komite-komite tetap negeri).
dan komite-komite 3. Sidang para
khusus. menteri lainnya
4. Sekretariat nasional (non-ekonomi).
ASEAN
YUYUN YULINA pada setiap ibu
PUTRI 67 4. Standing Commite.
06/08/19
kota negara-negara 5. Komite-komite.
Lanjutan ………….
Sekretariat ASEAN berada di Jakarta yg dipimpin oleh Sekretariat
Jenderal atas dasar pengangkatan oleh para Menteri Luar Negeri
secara bergilir, dengan masa jabatan selama 2 (dua) tahun.

No Nama Negara Dari Sampai


1. H.R Dharsono  Indonesia 7 Juni 1976 18 Februari 1978
19 Februari
2. Umarjadi Notowijono  Indonesia 30 Juni 1978
1978
3. Datuk Ali Bin Abdulla  Malaysia 10 Juli 1978 30 Juni 1980
h
4. Narciso G. Reyes  Filipina 1 Juli 1980 1 Juli 1982
5. Chan Kai Yau  Singapura 18 Juli 1982 15 Juli 1984
6. Phan Wannamethee  Thailand 16 Juli 1984 15 Juli 1986
7. Roderick Yong  Brunei Darussalam 16 Juli 1986 16 Juli 1989
8. Rusli Noor  Indonesia 17 Juli 1989 1 Januari 1993
9. Dato Ajit Singh  Malaysia 1 Januari 1993 31 Desember 1997

10. Rodolfo C. Severino J  Filipina 1 Januari 1998 31 Desember 2002


r.
11. H.E. Ong Keng Yong  Singapura 1 Januari 2003 sekarang
YUYUN YULINA PUTRI 68 06/08/19
Lanjutan ………….
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah konferensi puncak
antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN.
Pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN
No KTT Resmi KTT Tidak Resmi
1. KTT ke-1 di Bali-Indonesia, KTT Tidak Resmi ke-1 di Jakarta-
23-24 Februari 1976. Indonesia, tanggal 30 November
1996.
2. KTT ke-2 di Kuala Lumpur- KTT Tidak Resmi ke-2 di Kuala
Malaysia, 4-5 Agustus 1977. Lumpur-Malaysia, tanggal 14-16
Desember 1997.
3. KTT ke-3 di Manila-Filipina, KTT Tidak Resmi ke-3 di Filipina,
14-15 Des 1987. tgl 27-28 Nov 1999.
4. KTT ke-4 di Singapura, 27-29 KTT Tidak Resmi ke-4 di
Januari 1992. Singapura, 22-25 Nov 2000.
5. KTT ke-5 di Bangkok-
Thailand, 14-15 Des 1995.
YUYUN YULINA PUTRI 69 06/08/19
Lanjutan ………….

6. KTT ke-6 di Hanoi-Vietnam, 15-16 Desember 1998.

7. KTT ke-7 di Bandar Seri Begawan-Brunei Darussalam, 5-6


November 2001.
8. KTT ke-8 di Phnom Penh-Kamboja, 4-5 November 2002.

9. KTT ke-9 di Bali-Indonesia, 7-8 Oktober 2003.

10. KTT ke-10 di Vientiane-Laos, 29-30 November 2004.

11. KTT ke-11 di Kuala Lumpur-Malaysia, 12-14 Desember 2005.

12. KTT ke-12 di Cebu-Filipina, Desember 2006.

YUYUN YULINA PUTRI 70 06/08/19


c. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia - Afrika

KTT Asia-Afrika disebut juga Konferensi Bandung, mrp


konferensi tingkat tinggi antara negara-negara Asia dan Afrika
, kebanyakan dari negara yang baru saja memperoleh
kemerdekaan.
Diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri
Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan yang dikoordinasi
oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Roeslan Abdulgani.
Berlangsung dari tgl. 18 s.d. 24 April 1955, di Gedung
Merdeka Bandung (Indoensia) dengan tujuan mempromosikan
kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan
”kolonialisme” atau ”neokolonialisme” Amerika Serikat,
Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.
YUYUN YULINA PUTRI 71 06/08/19
Lanjutan ………….
Dasasila Bandung adalah 10 (sepuluh) poin hasil pertemuan KTT
AA yang dilaksanakan pada bulan April 1955 di Bandung. Dengan
substansi tentang "pernyataan mengenai dukungan bagi
kedamaian dan kerjasama dunia"

1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta


asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan
Bangsa-Bangsa).
2. Menghormati kedaulatan & integritas teritorial semua bangsa
3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan
semua bangsa, besar maupun kecil.
4. Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam
persoalan-persoalan dalam negeri negara lain.
5. Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri
sendiri secara individu maupun secara kolektif, yang sesuai
dengan Piagam PBB.
YUYUN YULINA PUTRI 72 06/08/19
Lanjutan ……………….

6. (a) Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan


kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah
satu negara-negara besar, (b) Tidak melakukan campur
tangan terhadap negara lain.
7. Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun
penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau
kemerdekaan politik suatu negara.
8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara
damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau
penyelesaian masalah hukum, ataupun lain-lain cara damai,
menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan, yang sesuai
dengan Piagam PBB.
9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.
10.Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional
YUYUN YULINA PUTRI 73 06/08/19
Lanjutan ………….
Gerakan Non-Blok (GNB) (Non-Aligned
Movement/NAM) adalah suatu organisasi
Internasional yang dibentuk pada tahun 1961
oleh Josep Broz Tito (presiden Yugoslavia),
Sekarno (presiden Indonesia), Gamal Abdul
Nasser (presiden Mesir), Pandit Jawaharlal
Nehru (perdana menteri India), Kwane
(Presiden Ghana).

GNB membawa negara-negara lain yang tidak ingin


beraliansi dengan negara-negara adidaya peserta Perang
Dingin bersama. Anggota-anggota penting termasuk India,
Mesir, dan untuk suatu masa, Republik Rakyat Tiongkok.
Brasil tidak pernah menjadi anggota resmi gerakan
tersebut.

YUYUN YULINA PUTRI 74 06/08/19


Lanjutan ……………….

Dalam KTT Gerakan Negara-negara Non-


Blok, telah dihasilkan asas-asas :

1.Gerakan Non Blok, bukan merupakan blok


tersendiri dan tidak termasuk salah satu blok
yang ada.
2.Gerakan Non Blok, merupakan wadah perjuangan
negara-negara yang sedang berkembang.
3.Gerakan Non blok, memegang teguh prinsip
perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme,
neokolonialisme, rasialisme dan zonisme.

YUYUN YULINA PUTRI 75 06/08/19


Lanjutan ……………….

Tujuan Gerakan Non Blok adalah :


1. Mendukung perjuangan dekolonialisasi dan
memegang teguh perjuangan melawan
imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme,
rasialisme apartheid, dan zionisme.
2. Wadah perjuangan negara-negara yang sedang
berkembang.
3. Mengurangi ketegangan blok Barat yang dipimpin
oleh Amerika Serikat dan blok Timur yang dipimpin
oleh Uni Soviet (Rusia).
4. Tidak membenarkan usaha penyelesaian sengketa
dengan kekerasan senjata.
YUYUN YULINA PUTRI 76 06/08/19
d. Perserikatan Bangsa-Bangsa

Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB
(United Nations/UN) mrp organisasi
internasional yang anggotanya hampir
seluruh negara di dunia.

PBB dibentuk untuk memfasilitasi dalam


hukum internasional, pengamanan
internasional, lembaga ekonomi, dan
perlindungan sosial.
Bahasa
Bahasa Resmi
Resmi :: Inggris,
Inggris, Mandarin,
Mandarin, Perancis,
Perancis, Rusia,
Rusia, Arab,
Arab,
Spanyol.
Spanyol. Sekretaris
Sekretaris Jenderal
Jenderal :: Ban
Ban Ki-Moon
Ki-Moon (sejak
(sejak 2006).
2006).
Didirikan,
Didirikan, 24
24 Oktober
Oktober 1945.
1945. Jumlah
Jumlah Anggota
Anggota :: 192
192
Negara,
Negara, Bermarkas
Bermarkas di
di New
New York
York City
City (AS)
(AS)
YUYUN YULINA PUTRI 77 06/08/19
Lanjutan ……………….

Tujuan PBB adalah berikut ini.


• Memelihara perdamaian dan keamanan
internasional.
• Mengembangkan hubungan-hubungan
persaudaraan antara bangsa-bangsa.
• Menciptakan kerjasama dalam memecahkan
masalah usaha internasional dalam bidang
ekonomi, sosial budaya, dan hak asasi.
• Menjadikan PBB sebagi pusat usaha dalam
mewujudkan tujuan bersama cita-cita di atas.

YUYUN YULINA PUTRI 78 06/08/19


Lanjutan ……………….

Asas-asas PBB adalah sebagai berikut :


1. Berdasarkan persamaan kedaulatan dari
semua anggotanya.
2. Semua anggota harus memenuhi dengan
ikhlas kewajiban-kewajiban mereka
sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB.
3. Semua anggota harus menyelesaikan
persengketaan-persengketaan
internasional dengan jalan damai tanpa
membahayakan perdamaian, kemanan dan
keadilan.
4. Dalam hubungan-hubungan internasional
semua anggota harus menjauhi
penggunaan ancaman
YUYUN YULINA PUTRI 79
atau kekerasan 06/08/19
Lanjutan ……………….

Konferensi San Fransisco menghasilakan suatu piagam yang


menyebutkan organ utama PBB sebagai berikut :

DEWAN EKONOMI DEWAN SEKRETARIS


DAN SOSIAL KEAMANAN

DEWAN MAJELIS MAHKAMAH


PERWALIAN UMUM INTERNASIONAL

YUYUN YULINA PUTRI 80 06/08/19


Majelis Umum PBB atau Sidang Umum PBB,
terdiri dari anggota dari seluruh negara anggota
dan bertemu setiap tahun dibawah seorang
Presiden Majelis Umum PBB yang dipilih dari
wakil-wakil.
Tugas dan kekuasaan Majelis Umum :
1. Berhubungan dengan perdamaian dan keamanan internasional,
2. Berhubungan dengan kerja sama ekonomi, kebudayaan,
pendidikan, kesehatan dan perikemanusiaan,
3. Berhubungan dgn perwakilan internasional termasuk daerah yang
belum mempunyai pemerintahan sendiri yg bukan daerah
strategis,
4. Berhubungan dengan keuangan,
5. Penetapan keanggotaan,
6. Mengadakan perubahan piagam,
7. Memilih anggota tidak tetap Dewan Keamanan, Ekonomi, dan
Sosial,
YUYUN Dewan Perwalian, Hakim81Mahkamah Internasional, dsb.
YULINA PUTRI 06/08/19
Dewan Keamanan PBB bertugas untuk
menjaga perdamaian dan keamanan
antar negara. Dewan ini mempunyai
kekuatan untuk mengambil keputusan
yang harus dilaksanakan para anggota
di bawah Piagam PBB.

Dewan Keamanan terdiri dari lima anggota tetap yang


mempunyai hak veto, yakni: Amerika Serikat, Inggris,
Rusia, Prancis, dan Cina, ditambah dengan 10
anggota tidak tetap yang dipilih untuk masa 2 tahun
oleh Majelis Umum. Hak veto sampai dengan
sekarang, hanya dimiliki negara-negara anggota tetap
Dewan Keamanan PBB.
YUYUN YULINA PUTRI 82 06/08/19
Dewan Ekonomi dan Sosial dipilih
oleh Sidang Umum untuk masa 3
(tiga) tahun dan bersidang sedikitnya
tiga kali dalam setahun.
Tugas ECOSOC :
1. Bertanggung jawab dlm menyelenggarakan kegiatan
ekonomi dan sosial yang digariskan oleh PBB.
2. Mengembangkan ekonomi, sosial dan budaya.
3. Memupuk hak asasi manusia.
4. Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari bidang
khusus dengan berkonsultasi dan menyampaikannya
pada sudang umum kepada mereka & anggota PBB.
YUYUN YULINA PUTRI 83 06/08/19
Dewan Perwalian (Trusteeship Council), mrp lembaga
PBB yang dibentuk dalam rangka untuk mendorong,
membantu mengusahakan kemajuan penduduk
Daerah perwalian untuk mencapai kemerdekannya.

Fungsi Dewan Perwalian adalah:


• Mengusahakan kemajuan penduduk
daerah perwalian dalam negara untuk
mencapai kemerdekaan sendiri,
• Memberikan dorongan untuk
menghormati hak-hak manusia,
• Melaporkan hasil pengawasan kepada
Sidang Umum PBB.

YUYUN YULINA PUTRI 84 06/08/19


Mahkamah Internasional (MI) ialah
badan perlengkapan PBB yang
anggotanya terdiri atas ahli hukum dari
berbagai negara anggota dengan masa
jabatan selama 9 tahun.
Tugas pokok Mahkamah Internasional :
1. Memeriksa perselisihan atau sengketa antara negara-
negara anggota PBB yang diserahkan kepada MI.
2. Memberi pendapat kepada Majelis Umum tentang penyele-
saian sengketa antara negara-negara anggota PBB.
3. Menganjurkan Dewan Keamanan PBB untuk bertindak
terhadap salah satu pihak yang menghiraukan keputusan
Mahkamah Internasional.
4. Memberi nasihat tentang persoalan hukum kepada Majelis
Umum dan Dewan Keamanan.
YUYUN YULINA PUTRI 85 06/08/19
Sekretariat PBB adalah salah satu badan
utama dari PBB dan dikepalai oleh seorang
Sekretaris Jendral PBB, dibantu oleh seorang
staff pembantu pemerintah sedunia.

Yang pernah menjadi Sekretaris Jenderal :


• Trygve Lie, Norwegia (1945 – 1953)
• Dag Hammarskjold, Swedia (1953 - 1961)
• U Thant, Burma (1961 - 1971)
• Kurt Waldhaim, Austria (1972 - 1981)
• Javier Pérez de Cuéllar, Peru (1982 - 1991)
• Boutros Boutros-Ghali, Mesir (1992 - 1996)
• Kofi Annan, Ghana (1997 – 2006)
• Ban Ki-Moon, Korea Selatan (2006 - ...... )
YUYUN YULINA PUTRI 86 06/08/19
2. Kerjasama dan Perjanjian Internasional yang
bermanfaat bagi Indonesia
a. Politik Luar Negeri Republik
Indonesia
Artinya kita bebas menentukan
sikap dan pandangan kita terhadap
BEBAS masalah-masalah internasio-nal dan
terlepas dari ikatan kekuatan-
kekuatan raksasa dunia secara
INDONESIA

POLITIK ideologis bertentangan (Timur


LUAR dengan komunisnya dan Barat
NEGERI dengan
Artinya liberalnya).
kita dalam politik luar
negeri senantiasa aktif
memperjuangkan terbinanya
AKTIF perdamaian dunia. Aktif
memperjuangkan kebebasan dan
kemerdekaan, aktif
memperjuangkan ketertiban dunia,
dan aktif ikut serta menciptakan
YUYUN YULINA PUTRI 87 keadilan sosial dunia. 06/08/19
Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas
dan aktif, didasarkan pada landasan hukum :
1. Landasan idiil adalah Pancasila
2. Landasan konstitusional UUD 1945 Pasal 11 dan 13.
3. Landasan operasional adalah sebagai berikut.
 Ketetapan MPR mengenai Garis-Garis Besar Haluan
Negara (GBHN) terutama dibidang hubungan luar
negeri.
 Keputusan Presiden (Keppres) yang menyangkut
politik luar negeri Indonesia.
 Kebijakan atau peraturan yang dibuat oleh menteri
luar negeri.
YUYUN YULINA PUTRI 88 06/08/19
Prinsip-prinsip -pokok yang menjadi dasar politik
luar negeri Indonesia :
1. Negara kita menjalani politik damai.
2. Negara kita bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling
menghargai dengan tidak mencampuri soal susunan dan corak
pemerintahan negeri masing-masing.
3. Negara kita memperkuat sendi-sendi hukum internasional dan
organisasi internsional untuk menjamin perdamaian yg kekal.
4. Negara kita berusaha mempermudah jalannya pertukaran
pembayaran internasional.
5. Negara kita membantu pelaksanaan keadilan sosial internasional
dengan berpedoman pada Piagam PBB.
6. Negara kita dalam lingkungan PBB berusaha menyokong
perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih dijajah,
sebab tanpa kemerdekaan, persaudaraan dan perdamaian
internasional itu tidak akan tercapai.
YUYUN YULINA PUTRI 89 06/08/19
b.Kerja Sama dan Perjanjian
Internasional Yang Bermanfaat bagi
Indonesia
No Jenis/Bentuk Keterangan/Uraian Manfaat Yang Diperoleh
1. Bilateral  Persetujuan RI dan RRC  Ada kejelasan dalam penga-
mengenai Dwi turan kewarganegaraan
Kewarganegaraan, telah keturunan Cina yang sudah
disahkan dengan keluarnya berumur 18 tahun, apakah
Undang-Undang No. 2 mau menjadi WNI atau
Tahun 1958. kembali menjadi warga
negara Cina dgn sukarela.
 Perjanjian RI – Malaysia  Ada kejelasan (terhindar dari
tentang Penetapan Garis konflik) dalam pemanfaatan
Landas Kontinen kedua laut baik sebagai sarana
nega-ra (di selat Malaka transportasi air maupun
dan Laut Cina Selatan) untuk kepentingan
ditandatangani pada penangkapan ikan, eksplorasi
tanggal 27 Oktober 1969 kekayaan laut, mineral dan
dan mulai berlaku tanggal tambang.
7 November 1969.
YUYUN YULINA PUTRI 90 06/08/19
2. Regional  Pembentukan ASEAN yang  Mempercepat proses pertum-
diprakarsai oleh pemimpin buhan ekonomi, kemajuan
Indonesia, Malaysia, Filipina, sosial dan pengembangan
Singapura dan Thailand budaya. Demikian juga, jika
melalui Deklarasi Bangkok terjadi konflik hal ini dapat
pada tanggal 8 Agustus 1967. dengan mudah dilesaikan
melalui jalan damai.
 Persetujuan dibentuknya  Dapat meningkatkan investasi
kawasan perdagangan bebas langsung ke negara-negara
ASEAN yaitu AFTA (ASEAN ASEAN, dan khususnya nega-
Free Trade Area), yang ra Indonesia.
ditandatangani pada tahun  Meningkatkan daya saing dan
1995 oleh negara-negara penghapusan bea ekspor –
Indonesia, Malaysia, Filipina, impor bagi negara-negara
Singapura dan Thailand. yang berada di kawasan
ASEAN (termasuk negara
Indonesia).

YUYUN YULINA PUTRI 91 06/08/19


3. Multilateral  Masuknya negara RI menjadi  Mempercepat proses penyele-
anggota PBB (pertama kali saian konflik Indonesia –
pada tanggal 28 Sep 1950), Belanda (penjajah), sehingga
kemudian keluar pada tanggal mau mengakui kedaulatan
7 Januari 1965 dan masuk Indonesia pada tanggal 27
kembali pada tanggal 28 Desember 1949.
September 1966.
 Pembentukan Gerakan  Sebagai wadah dalam upaya
Negara-negara Non Blok me- menumbuhkan sikap solideri-
lalui KTT yang pertama pada tas negara-negara di kawasan
tahun 1961 di Beograd Asia – Afrika dalam memper-
(Yugoslavia) dan dipelopori juangkan kemerdekaannya
oleh negara Indonesia, Yugos- sekaligus melawan kolonia-
lavia, Mesir, India dan Ghana. lisme, rasialisme dan zionisme.
Pengesahan Konvensi Inter-  Masyarakat Indonesia akan
nasional tentang Penghapusan lebih memahami bahwa seba-
segala bentuk diskriminasi rasial gai bagian masyarakat
1965, dengan dikeluar-kannya internasional harus menghor-
Undang-Undang No. 29 Tahun mati, menghargai, dan
1999. menjunjung tinggi prinsip dan
tujuan Piagam PBB serta HAM.
YUYUN YULINA PUTRI 92 06/08/19
1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar
dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d,
atau e pada jawaban yang benar.

1.Hubungan internasional adalah studi tentang keadaan-keadaan


relevan yang mengelilingi interaksi. Dari pernyataan diatas
merupakan definisi hukum internasional menurut.....
a.Hugo de Groot
b.Warsito Sunaryo
c.Charles A. MC. Clelland
d.Tygve Nathiessen
e.Renstra

YUYUN YULINA PUTRI 93 06/08/19


Lanjutan...

2. Pentingnya sikap yang dihasilkan apabila kita melakukan


hubungan internasional bagi suatu negara adalah (kecuali).....
a.Memelihara dan menciptakan hidup berdampingan secara
damai dan tidak adil dengan bangsa lain.
b.Mencegah & menyelesaikan konflik / persengketaan yang
mengancam perdamaian dunia.
c.Membantu bangsa lain yang terancam kemerdekaannya.
d.Mengembangkan cara penyelesaian masalah secara damai
melalui perundingan dan diplomasi.
e.Membangun solidaritas dan sikap menghormati antar
bangsa.

YUYUN YULINA PUTRI 94 06/08/19


3. Menurut Oppenheimer-Lauterpacht definisi perjanjian
internasional adalah.....
a.Perjanjian yang diadakan antar bangsa yang bertujuan untuk
menciptakan akibat-akibat hukum tertentu.
b.Suatu persetujuan antar negara yang menimbulkan hak dan
kewajiban di antara pihak-pihak yang mengadakannya.
c.Suatu persetujuan antara subjek-subjek hukum internasional yang
menimbulkan kewajiban-kewajiban yang mengikat dalam hukum
internasional. Perjanjian internasional dapat berbentuk bilateral
maupun multirateral. Subjek-subjek hukum dalam hal ini selain
lembaga-lembaga internasional, juga negara-negara.
d.suatu perjanjian Internasional adalah suatu persetujuan yang
dinyatakan secara formal antara dua atau lebih negara-negara
mengenai pemantapan, perubahan atau pembatasan dari pada hak-
hak dan kewajiban mereka secara timbal balik.
e.Sumber utama dari sumber-sumber hukum internasional lainnya
YUYUN YULINA PUTRI 95 06/08/19
4. Pada tahap ini pihak-pihak akan mempertimbangkan terlebih dahulu
materi yang hendak dicantumkan dalam naskah perjanjian. Dari uraian
tersebut tergolong tahap perjanjian apa.....
a.Negotiation
b.Signature
c.Penandatanganan
d.Ratifikasi
e.Ratification
5. Apa yang menjadi penyebab pembatalan hubungan internasional.....
a.Telah tercapai tujuan dari perjanjian internasional itu.
b.Masa beraku perjanjian internasional itu sudah habis.
c.Salah satu pihak peserta perjanjian menghilang atau punahnya objek
perjanjian itu.
d.Adanya persetujuan dari peserta-peserta untuk mengakhiri perjanjian
itu.
e.Bertentangan dengan kaidah dasar hukum internasional
YUYUN YULINA PUTRI 96 06/08/19
6. Dibawah yang termasuk dalam peranan perwakilan diplomatik
adalah.....
a.Menyelenggarakan hubungan dengan negara lain atau hubungan
kepala negara dengan pemerintah asing.
b.Mengadakan perundingan ttg masalah yang dihadapi kedua negara
dan berusaha untuk menyelesaikannya.
c.Mengurus kepentingan negara serta warga negaranya di negara lain.
d.Menentukan apakah tujuan nasional sejalan atau berbeda dengan
kepentingan negara lain.
e.Memelihara hub persahabatan antara kedua negara.
7. ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu
a.Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand
b.Indonesia, Myanmar, Filipina
c.Brunai Darussalam, Indonesia, Filipina
d.Singapura, Thailand, Malaysia
e.Malaysia, Vietnam, Thailand
YUYUN YULINA PUTRI 97 06/08/19
8. Negara mana saja yang ikut melaksanakan KTT
Asia-Afrika.....
a.Myanmar
b.Thailand
c.Filipina
d.Brunai Darussalam
e.Singapura
9. Di negara mana PBB bermarkas.....
a.New york
b.Denn hag
c.AS
d.Indonesia
e.Belanda
YUYUN YULINA PUTRI 98 06/08/19
10. Kerja Sama dan Perjanjian Internasional Yang Bermanfaat bagi
Indonesia secara regional adalah.....
a.Pembentukan ASEAN yang diprakarsai oleh pemimpin Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand melalui Deklarasi Bangkok
pada tanggal 8 Agustus 1967.
b.Pembentukan Gerakan Negara-negara Non Blok me-lalui KTT yang
pertama pada tahun 1961 di Beograd (Yugoslavia) dan dipelopori oleh
negara Indonesia, Yugos-lavia, Mesir, India dan Ghana.
c.Persetujuan RI dan RRC mengenai Dwi Kewarganegaraan, telah
disahkan dengan keluarnya Undang-Undang No. 2 Tahun 1958.
d.Perjanjian RI – Malaysia tentang Penetapan Garis Landas Kontinen
kedua nega-ra (di selat Malaka dan Laut Cina Selatan) ditandatangani
pada tanggal 27 Oktober 1969 dan mulai berlaku tanggal 7 November
1969.
e.Kerja sama Indonesia dan Amerika mengenai ilmu pengetahuan dan
teknologi.
YUYUN YULINA PUTRI 99 06/08/19
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan
jelas !
1. Bagaimana pengertian hubungan internasional menurut:
a. Hugo de Groot
b. Warsito Sunaryo
c. Tygve Nathiessen
2. Bilamanakah perjanjian internasional dikatakan batal atau
berakhir?
3. Apa saja Fungsi Perwakilan diplomatik, menurut Konggres Wina
1961?
4. Dalam KTT Gerakan Negara-negara Non-Blok, telah dihasilkan
asas-asas, sebutkan asas-asasnya!
5. Apa saja landasan hukum Pelaksanaan politik luar negeri Indonesia
yang bebas
dan aktif?
YUYUN YULINA PUTRI 100 06/08/19
YUYUN YULINA PUTRI 101 06/08/19
YUYUN YULINA PUTRI 102 06/08/19

Anda mungkin juga menyukai